Tahukah Bunda tentang apa yang diistilahkan sebagai “Hamil Kebo”?
Istilah ini merujuk pada pengertian kehamilan ibu yang tidak merasakan gejala apa pun seperti tidak mual, tidak muntah, sampai dengan tidak merasa capek dan lemas selama masa kehamilan.
Sebagaimana kita tahu, morning sickness, mulas, mengidam makanan, dan nyeri payudara adalah gejala kehamilan yang ikonik.
Namun begitu, gejala kehamilan bagi tiap ibu hamil bervariasi, baik dari segi durasi, dan tingkat keparahan dari satu orang ke orang berikutnya.
Gejalanya bahkan bisa berbeda dari satu kehamilan ke kehamilan berikutnya pada orang yang sama.
Sementara banyak orang hamil mengalami gejala-gejala tersebut, ada juga, lho, ibu hamil yang menjalani kehamilan tanpa mengalaminya.
Inilah yang diistilahkan dengan hamil kebo.
Apa itu hamil kebo? Apa tanda-tanda Anda mengalami hamil kebo?
Berikut penjelasan selengkapnya.
Artikel terkait: Kisah Nyata: Hamil Kebo Tapi Tekanan Darah Naik di Trimester Akhir, Tensi sampai 160
Mengenal Gejala Kehamilan yang Umum Bagi Ibu Hamil dan Bagaimana Hamil Kebo bisa Terjadi?
Sebagaimana dikutip laman Very Well Family, trimester pertama kehamilan (hingga usia kehamilan 13 minggu) adalah saat kebanyakan ibu mengalami gejala umum seperti kelelahan, mual di pagi hari, kepekaan terhadap bau meningkat, hingga nyeri payudara.
Secara umum, gejala awal kehamilan muncul sekitar lima hingga enam minggu setelah hari pertama dari periode menstruasi terakhir Anda.
Gejala nyeri payudara dapat dimulai dalam satu atau dua minggu setelah pembuahan.
Anda juga mungkin menyadari adanya perubahan berat badan Anda (beberapa orang bertambah berat badan lebih awal pada kehamilan mereka daripada yang lain).
Sebagian besar gejala kehamilan yang lebih intens (seperti mual di pagi hari) biasanya mulai mereda pada trimester kedua.
Artikel terkait: Mengenal Hamil Kosong: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Tanda-Tanda dan Ciri-Ciri Ibu Hamil Kebo
Yang perlu dipahami lebih lanjut adalah, hamil kebo bukannya membuat Bunda tidak mengalami tanda kehamilan sama sekali.
Tanda hamil seperti telat menstruasi dan perubahan hormon tetap ada, hanya saja tidak merasakan gejala mual, muntah, atau nyeri punggung seperti gejala kehamilan secara umum.
Apa saja tanda dan ciri seorang ibu mengalami hamil kebo? Berikut di antaranya:
- Tidak mengalami morning sickness (muntah dan mual)
- Bunda tidak merasa nyeri pada badan
- Tidak merasa pusing dan nyeri kepala
- Nafsu makan Bunda normal
- Tidak cepat lelah
- Masih merasa leluasa saat beraktivitas
- Tidak mengidam
Artikel Terkait: 7 Penyebab Keputihan Saat Hamil Muda, Kapan Harus Waspada?
Gejala Kehamilan Berbeda untuk Semua Orang
Sama seperti gejala kehamilan yang bervariasi dari satu orang ke orang lain, frekuensi dan durasi gejala juga dapat terjadi.
Seiring berjalannya hari dan minggu, apa yang Anda alami akan sering berubah seiring perubahan tubuh Anda.
Anda mungkin mengalami kram atau sering buang air kecil. Berbeda pada orang lain yang mungkin mengalami sembelit atau perubahan suasana hati.
Namun, mungkin juga ada hari-hari ketika Anda tidak merasakan gejala kehamilan sama sekali.
Tidak ada definisi tunggal tentang “gejala normal ibu hamil” ketika membahas keberadaan, jenis, dan tingkat keparahan gejala kehamilan.
Artikel Terkait: Waspadai Preeklampsia Pada Kehamilan
Hamil Kebo Normal, Sehat atau Tidak?
Beberapa ibu hamil merasa lega dan bersyukur karena hanya memiliki sedikit atau tanpa gejala selama kehamilan seperti tidak muntah dan tidak cepat capek.
Namun, beberapa ibu yang lain kemungkinan juga khawatir dengan kurangnya gejala atau hamil kebo ini.
Apakah hamil kebo ini adalah tanda bahwa kehamilan tidak sehat dan dapat berakhir dengan keguguran?
Tidak merasakan tanda kehamilan hingga mencapai usia kandungan tertentu adalah hal normal, dan bukan pertanda bahwa janin bermasalah.
Jika Anda tidak memiliki gejala kehamilan sama sekali, yakinlah bahwa meskipun tidak umum, itu bukannya tidak mungkin.
Menurut dr. Gita Permatasari, hal ini dikarenakan hormon kehamilan memiliki reaksi berbeda pada tubuh wanita.
Ada yang mual parah saat hamil, ada pula yang tak mengalaminya sama sekali.
Ada yang jadi lemas dan gampang lelah saat hamil, namun ada pula yang makin penuh semangat dan berenergi ketika hamil.
Jika dokter mengatakan Anda sehat dan janin sehat, tentu tak ada yang perlu dikhawatirkan.
Lakukan kegiatan seperti biasa sambil mengikuti semua anjuran dokter untuk membuat kehamilan Anda sehat dan lancar sampai persalinan.
Bagi ibu yang masih hamil muda, mungkin dia tidak akan merasakan gejala apa pun.
Karena embrio yang telah dibuahi baru menempel di dinding rahim 6-12 hari setelah ovulasi.
Selama masa ini, tubuh ibu tidak menyadari perubahan apapun, sehingga tidak menunjukkan gejala kehamilan.
Tidak adanya gejala kehamilan di trimester pertama bukan berarti Anda tidak akan pernah mengalaminya.
Bisa jadi gejalanya akan muncul ketika memasuki trimester kedua atau bahkan ketiga.
Penelitian telah menunjukkan bahwa sekitar 1 dari 475 perempuan tidak menyadari ia hamil sampai mencapai usia kehamilan 20 minggu.
Kehamilan “samar” ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti sindrom ovarium polikistik.
Terkadang, ini sesederhana seseorang yang tidak terlihat atau merasa hamil sampai mereka hampir setengah jalan melalui kehamilan mereka.
Artikel terkait: Hasil Test Pack Dua Garis Tampak Samar, Apakah Benar-Benar Hamil?
Kapan Harus Menghubungi Dokter atau Bidan Anda Selama Kehamilan?
Perubahan atau Hilangnya Gejala Kehamilan secara Mendadak
Jika Anda khawatir karena gejala kehamilan Bunda tiba-tiba hilang dan tidak terasa lagi, selalu masuk akal untuk membawa ketakutan Anda ke dokter atau bidan.
Secara khusus, ada dua situasi yang harus selalu diperhatikan selama kehamilan: Perubahan seberapa banyak gerakan janin yang Anda rasakan, atau gejala kehamilan yang tiba-tiba hilang.
Perubahan Gerakan Janin
Beberapa gejala kehamilan cenderung berkurang saat kehamilan membesar, namun pergerakan bayi Anda tidak boleh berkurang.
Akan ada hari-hari ketika bayi Anda lebih tenang, tetapi jika gerakan tiba-tiba berhenti, atau beralih dari banyak aktivitas ke sedikit pergerakan, itu bisa menjadi tanda masalah.
Kebanyakan orang mulai merasakan bayi mereka bergerak di dalam rahim pada sekitar usia 16 minggu kehamilan.
Ingatlah bahwa saat Anda merasakan gerakan janin untuk pertama kalinya dapat bergantung pada apakah Anda pernah hamil sebelumnya (kemungkinan besar Anda akan mengenalinya untuk kedua kalinya).
Beri tahu dokter atau bidan Anda jika Anda belum merasakan gerakan janin sama sekali dalam 20 minggu.
Perhatikan jika bayi Anda tidak banyak bergerak atau gerakannya tampak berkurang.
Meskipun tidak selalu menunjukkan masalah, itu adalah sesuatu yang harus Anda beri tahu dokter atau bidan Anda.
Dalam beberapa kasus, penurunan gerakan janin kadang menunjukkan janin berada pada “siklus tidur” yang menyebabkan gerakan yang lebih sedikit.
Atau plasenta Anda mungkin berada di dinding depan rahim (posisi anterior), yang dapat meredam sensasi gerakan janin.
Pendarahan Mendadak
Beberapa ibu hamil mengalami perdarahan hebat saat terindikasi mengalami keguguran.
Perdarahan di bagian vagina adalah salah satu tanda dan gejala keguguran.
Bila Anda menyadari ada cairan keluar dari vagina berwarna cokelat, atau merah terang, segeralah menghubungi dokter.
Namun begitu, sebelum Anda panik berlebihan, timbulnya flek atau cairan berwarna merah terang pada 12 minggu pertama kehamilan merupakan hal normal.
Namun bila Anda khawatir, periksakan diri saja ke dokter untuk memastikan kondisi ini.
***
Jika Anda mengalami hamil kebo, tetap pastikan rutin periksa ke dokter kandungan dan mengonsumsi makanan sehat ya, Bunda.
Untuk menghilangkan kecemasan, Bunda bisa melakukan USG untuk memastikan bahwa janin tumbuh dengan sehat walaupun Anda tidak merasakan tanda kehamilan sama sekali.
Baca juga:
12 Foto Proses Perkembangan Janin yang Menakjubkan, dari Usia Kehamilan 1 Bulan hingga Bayi Lahir
40+ Arti Mimpi Hamil dan Melahirkan Menurut Beragam Kepercayaan
13 Tanda Keguguran yang Harus Bumil Waspadai dan Cara Mencegahnya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.