Bunda setuju nggak kalau salah satu momen membahagiakan selama kehamilan yaitu bisa merasakan tendangan si kecil? Adanya gerakan janin normal menunjukkan jika dia tumbuh dengan sehat.
Oleh karenanya, Bnda perlu mengetahui bagaimana memantau gerakan buah hati. Dengan begitu, Bunda bisa mengetahui sejak dini jika ada kelainan dalam pergerakan janin. Hal ini dapat mencegah terjadinya kemungkinan buruk pada janin.

Gerakan janin baru dapat dirasakan pada pertengahan trimester kedua. Bunda akan merasa berdebar seperti sedang gugup, atau seolah-olah ada kupu-kupu yang menggelitik perut.
Semakin besar si janin, gerakannya menjadi semakin jelas dan kencang. Jadi, jangan khawatir jika awalnya tendangan si kecil kurang agresif.
Faktor yang Memengaruhi Gerakan Janin

Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi Bunda bisa merasakan tendangan pertama si kecil, antara lain:
- Faktor Ibu: Berat badan berlebih (obesitas), kehamilan pertama, pemakaian alkohol, obat penenang dan merokok, serta posisi badan ibu (berbaring).
- Faktor Janin: Kehamilan usia muda, jadwal tidur janin, posisi janin menghadap ke arah punggung ibu.
- Serta, Faktor Plasenta: Posisi plasenta di depan (anterior), air ketuban berkurang (oligohidramnion).
Seperti Apa Gerakan Janin Normal Setiap Trimester?

Di trimester pertama, janin masih berukuran sangat kecil, sehingga Bunda mungkin belum bisa menyadari gerakan-gerakannya. Namun, memasuki trimester kedua, Bunda sudah mulai bisa mengenalinya. Terlebih saat sore dan malam hari, karena inilah jam-jam aktifnya si kecil di perut Bunda.
Di bawah ini ada beberapa hal yang biasanya akan Bunda alami selama kehamilan:
-
Trimester Pertama (Minggu ke-1 hingga ke-12)
Janin sudah bergerak sejak usia 1-2 bulan, tapi gerakan ini hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan ultrasound. Bunda belum dapat merasakan karena ukuran janin masih kecil.
-
Trimester Kedua (Minggu ke-13 hingga ke-26)
Saat inilah Bunda merasakan tendangan janin yang sesungguhnya. Umumnya Bunda mulai dapat merasakannya pada usia kehamilan 18-20 minggu.
Beberapa ibu dapat merasakannya di 16 minggu, terutama yang pernah mengalami kehamilan sebelumnya. Gerakan si kecil lama kelamaan akan semakin kuat dan sering.
-
Trimester Ketiga (Minggu ke-27 hingga ke-40)
Peningkatan gerakan janin terus terjadi pada trimester ini dengan puncaknya di usia kehamilan 32 minggu. Setelah itu, umumnya frekuensi akan menetap sampai persalinan hanya jenis gerakannya yang berbeda.
Gerakan-gerakan kecil mungkin akan lebih banyak terjadi karena ukuran bayi yang semakin besar sehingga ia lebih sulit untuk bergerak.
Seperti apa, sih, gerakan si kecil? Gerakannya tidak harus berupa tendangan, tapi bisa juga gerakan halus seperti desiran, gerakan repetitif seperti cegukan, sampai gerakan bergelombang. Semua gerakan sama menunjukkan bahwa si kecil baik-baik saja.
Seberapa Sering Harusnya Janin Menendang?
Berdasarkan Royal College of Obstetricians and Gynaecologist, janin di usia kehamilan 37 minggu ke atas umumnya bergerak 31 kali per jam (berkisar antara 16-45 kali). Namun, ada saat di mana janin terdiam.
Hal itu disebabkan karena ia juga memiliki jam tidur sekitar 20 sampai 40 menit, bahkan terkadang hingga 90 menit.
Kapan Kita Harus Waspada?

Selama kehamilan, umumnya Bunda sudah memiliki persepsi sendiri mengenai pola gerakan si kecil, seperti seberapa sering si bayi bergerak dan kapan saja kegiatan itu terjadi. Adanya penurunan atau perubahan pola gerak bayi dalam kandungan dengan jumlah yang besar bisa menjadi pertanda ia sedang tidak sehat.
Terlebih lagi jika Bunda memiliki kondisi yang meningkatkan risiko untuk kematian janin, penting untuk melakukan pemantauan sendiri. Hal tersebut antara lain penyakit penyerta seperti diabetes mellitus atau kencing manis, hipertensi atau tekanan darah tinggi, dan penyakit autoimun atau kondisi janin seperti pertumbuhan yang terhambat.
Sebaiknya Bunda berlatih bagaimana menghitung gerakan si kecil.
Bagaimana Memantau Gerakan Janin?

Jika Bunda merasa tendangan si kecil berkurang, maka Bunda sangat perlu untuk memantau jumlah gerakan janin. Bagaimana caranya?
Berbaringlah miring ke kiri, dan dalam 2 jam fokus untuk menghitung gerakan janin. Jika sudah terdapat 10 gerakan atau lebih, berarti janin dalam keadaan baik. Namun, jika gerakan janin tidak mencapai 10, segera kontak petugas kesehatan yang menangani Bunda atau segera ke rumah sakit terdekat.
Nah, bagaimana Bun, sudah paham, kan, gerakan janin yang normal?
Artikel ini telah direview oleh dr. Rathi Manjari Fauziah, SpOG dari Rumah Sakit Bunda Citra Ananda
Baca Juga:
id.theasianparent.com/melahirkan-di-usia-kandungan-34-minggu
id.theasianparent.com/mitos-pascamelahirkan
id.theasianparent.com/menghitung-gerakan-janin
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.