Mungkinkah ada seorang ibu yang tak sadar dirinya sedang hamil hingga usia kandungan 20 minggu bahkan sampai mendekati hari persalinan? Ada, Bunda. Kondisi ini dikenal dengan cryptic pregnancy atau kehamilan samar.
Apakah yang menjadi penyebab dari kondisi ini? Apakah kondisi cyptic pregnancy bisakah dicegah? Berikut ini penjelasan dan beberapa fakta unik mengenai cryptic pregnancy.
Definisi Cryptic Pregnancy
Di Tasikmalaya pernah ada kasus yang menghebohkan masyarakat, di mana ada seorang ibu yang tiba-tiba melahirkan, padahal ia tidak merasa hamil. Kok, bisa ya, Parents?
Cryptic pregnancy adalah kehamilan di mana seorang perempuan tidak menyadari dirinya sedang hamil. Kehamilan ini bisa tidak disadari hingga di tengah semester, bahkan ada yang sampai persalinan atau kelahiran.
Kehamilan ini disebut juga dengan kehamilan samar, kehamilan diam-diam atau kehamilan yang tak diharapkan/ditolak.
Melansir laman Verywell Health, penelitian memperkirakan ada sebanyak 1 dari 475 kehamilan yang tidak terdeteksi atau tidak diketahui hingga menunjukkan tanda kehamilan di usia 20 minggu (lima bulan). Lalu, 1 dari 2.500 kehamilan tidak diketahui hingga si ibu ‘hamil’ tersebut melahirkan.
Artikel Terkait: 5 Jenis Gangguan Kesehatan Mental saat Hamil yang Membahayakan Ibu dan Janin
Penyebab Cryptic Pregnancy
Tidak ada satu hal pun yang dapat menjelaskan kehamilan samar. Namun, para ahli berpikir beberapa hal berikut bisa berkontribusi:
1. Tidak Ada Tanda Kehamilan
Si ibu tidak mengalami gejala kehamilan yang umum seperti mual, kram panggul, nyeri punggung bawah, dan area perutnya yang tidak membesar atau berbeda dengan ibu hamil pada umumnya.
2. Siklus Menstruasi Tidak Teratur
Periode haid yang tidak teratur dapat mempersulit untuk mengetahui apakah si ibu memang mengalami fase haid tidak teratur atau sedang hamil. Memang ada beberapa perempuan yang siklus menstruasinya lebih lama dari rata-rata 28 hari, atau juga tidak mengalami banyak periode per tahunnya.
3. Bercak Intermiten
Perdarahan dan bercak yang dapat terjadi selama kehamilan mungkin disalahartikan sebagai periode haid yang ringan.
4. Masalah Usia dan Kesuburan
Gejala kehamilan terkadang mirip dengan gejala menopause dini (disebut perimenopause, yaitu kondisi di antara menstruasi terakhir sampai menstruasi benar-benar berhenti untuk selamanya). Jika sebelumnya Bunda berjuang keras menghadapi tantangan kesuburan, mungkin saat ini akan merasa sulit untuk percaya bahwa Anda bisa hamil tanpa menyadarinya.
5. Hasil Tes Kehamilan Tidak Akurat Sebabkan Adanya Kondisi Cryptic Pregnancy
Tes kehamilan biasanya cukup akurat, tetapi kesalahan dapat saja terjadi. Ada kemungkinan tes kehamilan menjadi negatif bahkan ketika seorang perempuan benar-benar hamil.
6. Tidak Ada Baby Bump yang Menonjol
Untuk perempuan yang kelebihan berat badan atau obesitas, perut buncit karena kehamilan mungkin tidak terlihat jelas. Mereka mungkin juga tidak menyadari sudah mengalami kenaikan berat badan yang disebabkan kehamilan hingga akhir kehamilan.
7. Tidak Merasakan Bayi Bergerak
Lokasi janin dan plasenta sering kali membuat ibu tidak sadar atau kesulitan mendeteksi gerakan bayi. Terutama bila penempatan plasenta anterior berada di depan rahim, diperlukan waktu lebih lama untuk merasakan gerakan dan mungkin lebih sulit untuk dikenali.
8. Sindrom Ovarium Polikistik (Polycystic Ovarian Syndrome/PCOS)
PCOS dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan ovulasi dan menstruasi tidak teratur. Hal ini dapat menyebabkan kehamilan tak terduga yang mungkin luput dari perhatian. Ibu yang mengalami PCOS biasanya menghasilkan sejumlah hormon androgen yang lebih tinggi dibandingkan pada umumnya.
9. Penggunaan Alat Kontrasepsi
Mayoritas perempuan yakin dirinya tidak akan hamil setelah menggunakan alat kontrasepsi sehingga dengan mudah mengabaikan tanda-tanda kehamilan. Padahal, meski sudah digunakan dengan benar, masih ada kemungkinan Anda bisa hamil.
10. Baru Saja Melahirkan
Bahkan jika Bunda baru saja memiliki bayi, ovulasi masih mungkin terjadi lebih cepat dari yang Anda kira. Tanda-tanda awal kehamilan mungkin tidak begitu jelas pada perempuan yang baru saja melahirkan.
11. Penyakit Mental
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perempuan dengan gangguan kesehatan mental tertentu mungkin merasa sulit untuk menerima kenyataan kehamilan, yang mengarah ke penyangkalan.
12. Stres Membuat Seorang Ibu Akhirnya Mengalami Cryptic Pregnancy
Kondisi stres juga bisa menjadi penyebab kehamilan samar, jadi jangan menyepelekan stres. Stres dan tekanan mental bisa membuat produksi hormon di dalam tubuh ibu menjadi kacau. Akibatnya, kehamilan yang terjadi menjadi samar karena hormon yang tidak seimbang di dalam tubuh.
Gejala Cryptic Pregnancy
Kehamilan samar, seperti sudah dijelaskan sebelumnya, adalah kehamilan yang tidak disadari ibu. Dengan demikian, besar kemungkinan si ibu tidak mengalami tanda atau gejala kehamilan yang khas seperti pada umumnya. Yaitu, mual muntah, kelelahan, telat haid, pembengkakan perut, atau lainnya.
Akan tetapi, ahli kesehatan juga menerangkan, hal ini tak selalu berarti tidak ada tanda-tanda. Mungkin saja ada, tetapi terasa atau terlihat cukup kabur sehingga mudah diabaikan atau diyakini disebabkan oleh sesuatu yang lain.
Misalnya, bila ibu mual di pagi hari dan menganggapnya sebagai masuk angin biasa, atau ketika tidak haid ia menganggap siklus menstruasinya memang sedang tidak teratur.
Perlu adanya kesadaran ekstra memang untuk mengetahui tentang kehadiran cryptic pregnancy ini. Selain itu, perlu adanya evaluasi secara medis untuk mendiagnosis gejala kehamilan tersebut.
Berikut ini beberapa tanda kehamilan yang unik pada kehamilan samar, yaitu:
- Mengalami perdarahan seperti menstruasi biasa.
- Terkadang ada muntah dan mual yang disangka seperti penyakit lain.
- Hasil tes urine negatif karena hormon yang berfluktuasi.
- Gerakan janin yang disangka sebagai gangguan pencernaan.
- Tidak ada tanda kehamilan pada saat USG awal.
- Kontraksi persalinan dini yang terasa seperti kram perut saat menstruasi.
Ada beberapa kemungkinan mengapa tes kehamilan, seperti test pack dan USG, tidak bisa mendeteksi kehamilan kriptik ini, antara lain karena:
- Kadar hormon hCG yang sangat rendah
- Keberadaan janin yang tidak pada tempatnya
- Kesalahan teknis pada mesin USG yang digunakan
- Bentuk rahim tidak normal
Artikel Terkait: Fakta tentang Frekuansi Buang Air Kecil saat Hamil, Parents Wajib Tahu!
Komplikasi yang Disebabkan Cryptic Pregnancy
Tidak menyadari kehamilan, meskipun hanya untuk waktu yang singkat, bisa membahayakan kesehatan ibu dan bayi. Ketika seorang perempuan tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil, berarti ia melewatkan perawatan prenatal yang sangat penting untuk memantau kesehatan kehamilan
Penelitian menunjukkan, bayi yang lahir dari cryptic pregnancy kemungkinan lebih cenderung lahir dengan berat badan kurang dan lahir prematur.
Bila Bunda mengalami kehamilan samar, tentu Anda tidak akan menjalani tes-tes biasa yang diterima ibu hamil di awal kehamilannya. Sebut saja tes darah, tes urine, cek tekanan darah tinggi (hipertensi).
Tenaga medis juga tidak akan memiliki informasi tentang kesehatan janin atau ibu. Termasuk kemungkinan komplikasi prenatal, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes gestasional, dan preeklamsia (kondisi tekanan darah yang serius).
Selain itu, bila si ibu masih juga menjalankan pola hidupnya yang tidak sehat, seperti merokok, minum minuman beralkohol atau mengonsumsi obat-obatan yang sebenarnya berbahaya untuk janin, tentu itu bisa membahayakan ibu dan bayi tanpa sepengetahuannya.
Artikel Terkait: 5 Jenis Gangguan Kesehatan Mental saat Hamil yang Membahayakan Ibu dan Janin
Perawatan Saat Mengalami Cryptic Pregnancy
Bila baru mengetahui bahwa Bunda mengalami cryptic pregnancy (sampai usia kehamilan 20 minggu), awalnya mungkin Anda akan menjadi bingung, kewalahan, khawatir, atau bahkan stres. Jangan, Bunda! Anda masih sangat mungkin, kok, memiliki bayi yang sehat, terutama bila selama ini Anda memang menjalani pola hidup sehat.
Segeralah konsultasikan kondisi Bunda ke dokter kandungan dan tanyakan perawatan prenatal apa yang harus dilakukan di klinik/rumah sakit dan juga selama di rumah. Mulai sekarang, memang sangat penting bagi Bunda untuk selalu menjaga kesehatan.
Artikel diupdate oleh: Ester Sondang
Artikel ini merupakan konten kerjasama theAsianparent Indonesia dengan Good Doctor Technology Indonesia. Good Doctor Technology Indonesia adalah layanan kesehatan dalam satu genggaman. Tanya dokter dengan konsultasi lewat chat, beli obat dan produk kesehatan online, tebus resep obat online, buat janji kunjungan ke RS atau klinik, dan baca artikel kesehatan terbaru. Info lengkap di GoodDoctor.co.id
Follow juga akun media sosialnya:
Instagram: @gooddoctor.id
Twitter: @gooddoctorid
FB: Good Doctor
TikTok: @gooddoctor.id
Baca Juga:
TFU Ibu Hamil: Cara Mudah Mengecek Ukuran Janin di Dalam Kandungan
9 Penyebab Kram Perut Saat Hamil dan Cara Mengatasinya
id.theasianparent.com/bekerja-saat-hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.