Wajah Rina dan Aryo tiba-tiba saja menjadi sendu. Bahkan tak terasa air matanya satu persatu bergulir membasahi pipinya. Perasaan pasangan ini begitu remuk ketika mendengar penjelasan dokter kandungan bahwa kehamilannya merupakan hamil kosong.
Bagi pasangan yang telah menikah dalam jangka waktu cukup lama, kehadiran sang buah hati tentu saja sangat dinanti-nantikan. Hal ini yang dirasakan Rina dan Aryo yang telah memasuki usia pernikahan ke-7 tahun.
Kehamilan anggur atau bloghted ovum disebut juga kehamilan kosong karena bukanlah janin yang berkembang di kandungan.
Setelah melihat garis dua pada test pack, keduanya pun sangat bahagia. Namun sayang, begitu memeriksakan diri ke dokter kandungan, kehamilannya dinyatakan hamil kosong.
Artikel Terkait : Pernah keguguran karena hamil anggur, ibu ini membagikan pesan manis untuk bunda lainnya
Sebenarnya, apa penyebab dan tanda hamil kosong?
Saya sendiri sering kali mendengar kasus hamil kosong ini. Setidaknya ada beberapa teman di dalam lingkaran pertemanan saya yang mengalaminya. Salah satunya Rina dan Aryo.
Dikutip dari lama Halodoc, hamil kosong dapat diartikan sebagai satu kondisi di mana rahim perempuan yang hamil ternyata kosong. Maksudnya, setelah dilihat tidak ada janin atau calon bayi yang ada di dalam rahim, seperti kehamilan normal pada umumnya.
Sebenarnya ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan terjadinya kehamilan kosong. Kondisi ini terjadi karena ada masalah pada proses menuju kehamilan.
Sel telur yang telah dibuahi oleh sperma tidak dapat berkembang sehingga janin pun tidak bertumbuh bahkan sama sekali tidak ada. Hal inilah yang kemudian menyebabkan kondisi tersebut dinamai sebagai kehamilan kosong.
Kehamilan kosong bisa menjadi jenis kehamilan tanpa embrio, penyebab kegagalan kehamilan hingga keguguran.
Hamil kosong ini juga dikenal dengan sebutan blighted ovum dan disebut sebagai kehamilan anembryonic (tidak ada embrio), kondisi yang menjadi penyebab utama kegagalan kehamilan dini atau keguguran.
Meskipun pada awalnya hamil kosong ini mirip dengan gejala pada umumnya. Seperti, saat melakukan pemeriksaan tes kehamilan positif, test pack menunjukan garis dua atau terlambat menstruasi.
Namun, ada juga kondisi di mana Anda pun tidak menyadari bahwa sedang mengalami hamil kosong.
Keguguran dari blighted ovum sering terjadi karena masalah pada kromosom, struktur yang membawa gen. Ini mungkin berasal dari sperma atau telur yang berkualitas rendah. Selain itu, hal itu bisa terjadi karena pembelahan sel abnormal.
Penting untuk dipahami bahwa kondisi hamil kosong ini tidak bisa dicegah. Bagi kebanyakan wanita, blighted ovum hanya terjadi satu kali.
Kehamilan kosong ini memiliki tanda-tanda keguguran, seperti kram perut, vagina bercak atau berdarah dan menstruasi yang lebih banyak dan terasa lebih berat dari biasanya.
Artikel Terkait : Hamil tapi tak ada janin, waspadai ciri hamil anggur berikut ini!
Ada juga kondisi saat seorang ibu bisa tidak menyadari kondisi ini, Parents sehingga perlu penanganan dan pemeriksaan yang tepat.
Oleh karenanya, jika mengalami salah satu tanda atau gejala ini, Anda mungkin mengalami keguguran. Meskipun begitu tidak semua pendarahan pada trimester pertama kehamilan berakhir dengan keguguran sehingga diperlukan pemeriksaan ke dokter kandungan.
Tak hanya melakukan melakukan pemeriksaan fisik, jika diperlukan dokter pun akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti USG untuk memastikan penanganan yang tepat.
Apakah kehamilan kosong bisa dicegah?
Parents sayangnya kondisi ini pada banyak kasus belum bisa dicegah. Pada kondisi tertentu pasangan yang mengalaminya disarankan untuk melakukan pengujian genetik guna mengetahui lebih lanjut dan mengantisipasi kejadian tersebut terulang.
Di samping itu, pada banyak kasus pun kehamilan kosong ini jarang terjadi berulang kali, sehingga tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya. Namun Parents disarankan untuk menunggu beberapa saat bila hendak melakukan program kehamilan kembali. Dokter biasanya merekomendasikan menunggu hingga 1-3 periode menstruasi pasca kehamilan kosong terjadi.
Nah Parents tentu saja pemeriksaan fisik dan USG saat kehamilan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Selain itu ikuti berbagai saran dari dokter kandungan Anda bila hendak melakukan program kehamilan kembali. Jadi jangan sampai Anda dan pasangan melewatkannya ya.
Baca juga:
Alami Flek Saat Hamil? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya Berikut Ini, Bun!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.