Ketika hamil, perempuan sering mengalami perubahan pada tubuhnya, termasuk masalah terkait saluran pencernaan. Beberapa perempuan kerap mengalami sembelit saat hamil.
Perubahan hormon kehamilan tersebut yang memberikan tekanan pada rahim sehingga Bumil bisa saja mengalami sembelit atau konstipasi.
Fungsi usus normal berbeda pada setiap individu, meskipun beberapa orang merasa sulit untuk buang air besar (BAB) secara teratur.
Melansir dari laman Mayo Clinic, sembelit saat hamil didefinisikan sebagai buang air besar kurang dari tiga kali seminggu. Hal ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada perut ibu hamil.
Sekitar 1 dari 4 perempuan mengalami sembelit selama kehamilan. Namun, sembelit biasanya sering hilang dengan sendirinya saat kehamilan berlanjut.
Bagaimana cara mengatasi sembelit pada ibu hamil? Cek penjelasannya di bawah ini, Parents.
Artikel terkait: 13 Cara Mengatasi Susah BAB atau Sembelit dengan Mudah di Rumah
Cara Mengatasi Sembelit saat Hamil
Sembelit saat hamil bisa dicegah dengan minum air putih yang banyak.
Selama kehamilan, perempuan sering kali dapat meredakan sembelit dengan menggunakan pengobatan rumahan yang aman dan lembut, di antaranya yaitu:
1. Konsumsi Makanan Tinggi Serat
Makanan tinggi serat bisa membantu melunakkan feses sehingga mencegah sembelit, juga membantu BAB lebih lancar meski sedang hamil.
Ibu hamil harus mencoba mengonsumsi 25 hingga 30 gram serat makanan setiap hari agar tetap teratur dan sehat.
Konsumsi makanan tinggi serat seperti sereal dari gandum utuh, beras merah, buncis, buah segar, dan sayuran setiap hari.
Artikel terkait: Ini 4 Macam Buah yang Wajib Dikonsumsi Ibu Hamil
2. Minum Air Putih Sebanyak Mungkin
Minumlah air putih minimal 2 liter sehari. Mengonsumsi air putih secara teratur setiap hari sehingga air seni Bunda berwarna bening, yang menandakan kadar air di dalam tubuh cukup.
Jika bosan dengan air putih, Bunda bisa menggantinya dengan jus buah.
Namun, usahakan tetap minum air putih yang banyak, terutama setelah bangun tidur untuk membantu melancarkan proses pelunakan feses.
3. Menggunakan Obat Pencahar
Obat pencahar berupa gel yang dimasukkan ke anus sekarang sudah banyak dijumpai di apotek.
Obat tersebut jauh lebih aman bagi ibu hamil dibandingkan obat-obatan yang dikonsumsi secara oral.
Meski demikian, tetap konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat apa pun untuk mengatasi sembelit saat hamil.
4. Mengonsumsi Probiotik
Jutaan bakteri sehat hidup di usus dan membantunya berfungsi dengan benar.
Probiotik dapat membantu mengisi kembali bakteri usus dengan strain sehat yang mendorong buang air besar yang normal dan teratur.
Makanan tinggi probiotik termasuk yoghurt, asinan kubis, dan kimchi. Namun, perhatikan jumlahnya, karena terlalu banyak mengonsumsi probiotik dapat menyebabkan perut mulas dan diare.
5. Tetap Beraktivitas
Menjadi aktif membantu tinja bergerak melalui usus. Berolahraga secara teratur, dengan persetujuan dokter, dapat membantu meringankan sembelit.
Jika berolahraga bukan merupakan prioritas atau kemungkinan, cobalah untuk melakukan jalan santai setiap hari.
Selain itu, berenang, yoga, pilates, dan aerobik ringan adalah pilihan yang baik untuk menjaga usus tetap aktif.
Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu mengurangi sembelit. Olahraga merangsang usus.
Ibu hamil harus mencoba berolahraga tiga kali seminggu masing-masing selama 20 hingga 30 menit.
6. Makan dalam Jumlah Sedikit
Cobalah membagi asupan makanan harian menjadi lima atau enam porsi kecil untuk membantu meredakan sembelit.
Ini akan memungkinkan perut mencerna makanan tanpa harus bekerja lembur, dan memungkinkannya untuk mentransfer makanan ke usus dan usus besar dengan lancar.
Makan dalam porsi besar dapat membebani perut dan mempersulit sistem pencernaan Anda untuk memproses apa yang telah dikonsumsi.
7. Gunakan Pelunak Feses
Pelunak feses, seperti docusate sodium (Colace) dan docusate calcium (Surfak) dapat melembapkan feses dan membuatnya lebih mudah untuk dikeluarkan.
Produk-produk ini tidak mungkin membahayakan bayi yang sedang berkembang karena bahan aktifnya hanya sedikit diserap oleh tubuh.
Penyedia layanan kesehatan mungkin juga merekomendasikan pencahar.
Pencahar pembentuk massal, seperti psyllium dan polycarbophil biasanya dianggap aman untuk digunakan selama kehamilan karena tidak diserap oleh tubuh.
Pencahar lain yang dianggap aman untuk digunakan selama kehamilan termasuk pencahar saline, seperti magnesium hidroksida atau magnesium sitrat; stimulan, seperti bisacodyl dan laktulosa.
Banyak obat pencahar dan pelunak tinja tersedia tanpa resep.
Namun, tanyakan kepada dokter atau penyedia layanan kesehatan sebelum minum obat apa pun sebagai cara mengatasi atau mengobati sembelit saat hamil.
8. Magnesium
Magnesium merupakan mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh.
Ini berfungsi mengatur kontraksi semua otot sekaligus melancarkan buang air besar. Ketika ibu hamil sembeli, bisa mengonsumsi makanan kaya magnesium untuk memperlancar saluran pencernaan.
Selain itu, Bunda juga bisa mencoba suplemen dengan kandungan magnesium untuk ditambahkan dalam menu konsumsi makanan dan vitamin selama hamil.
9. Minyak Hati Ikan Cod
Minyak hati ikan cod adalah salah satu pengobatan paling alami untuk sembelit pada kehamilan dan pengobatan terbaik untuk melancarkan pencernaan.
Minyak hati ikan cod ini kaya akan asam lemak esensial Omega-3 yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mengurangi peradangan di usus dan membantu hormon prostaglandin agar pergerakan usus menjadi lebih optimal.
10. Perbanyak Minum Air Hangat
Ketika kita minum air dingin usus berkontraksi dan menahan pencernaan sehingga gerakan buang air besar jadi lambat.
Namun, sebaliknya, air hangat membantu usus menjadi lebih rileks, meredakan konstipasi kehamilan. Cobalah mengonsumsi air putih hangat atau sup sayur selagi hangat untuk menambah nutrisi.
11. Prebiotik
Sebuah penelitian menjelaskan bahwa inulin, serat prebiotik yang kuat ampuh mengurangi sembelit dan meningkatkan frekuensi buang air besar.
Selain itu, probiotik terutama B. lactis dan L.reuteri akan mengubah bakteri usus dan membantu meringankan sembelit sekaligus meningkatkan pencernaan.
12. Makanan Fermentasi
Makanan fermentasi seperti yogurt, kefir, miso, tempe dan kimchi mengandung dua bakteri umum dan bermanfaat, yakni Lactobacillus dan Bifidobacterium, yang dikenal membantu meringankan masalah pencernaan, termasuk sembelit.
13. Makanan Pahit
Makanan pahit dan asam banyak digunakan secara turun temurun sebagai salah satu pengobatan sembelit tradisional.
Penelitian menunjukkan bahwa makanan pahit dapat merangsang air liur, cairan lambung, dan empedu semuanya dapat mengurangi gejala tidak nyaman dan sembelit pada kehamilan.
Contoh makanan pahit ialah cuka sair apel mentah, jus lemon, jeruk nipis, grapefruit, teh dandelion dan Urban Moonshine Bitters (varietas kamomil aman untuk kehamilan).
Artikel terkait: 7 Merk Yoghurt yang Aman untuk Ibu Hamil di 2024, Segar dan Sehat!
Mencegah Sembelit saat Hamil
Sebelum sembelit yang sangat menyiksa hadir dalam kehidupan ibu hamil, cobalah untuk melakukan beberapa cara pencegahannya, seperti:
1. Olahraga Rutin
Berjalan kaki, berenang, mengayuh sepeda statis dan yoga bisa mengurangi gejala sembelit dan membuat Bunda lebih bugar serta sehat.
Artikel terkait: Ingin tetap bugar saat hamil? Ini Olahraga yang Aman dilakukan
2. Ikuti Tanda yang Diberikan Tubuh
Biasanya setelah makan, perut ibu hamil akan langsung aktif. Jadi, luangkan waktu untuk ke kamar mandi setelah makan jika memang perlu.
Jangan menahan rasa kebelet baik untuk kencing maupun BAB.
3. Mengganti Vitamin Kehamilan
Bila Bunda mengalami sembelit karena multivitamin kehamilan dengan dosis zat besi yang tinggi serta tidak sedang mengalami anemia, sebaiknya minta dokter untuk menggantinya dengan obat yang memiliki dosis zat besi lebih rendah.
Artikel terkait: Bolehkah ibu hamil minum obat pencahar saat sembelit? Ini penjelasannya
Penyebab Sembelit saat Hamil
Penyebab sembelit selama kehamilan tergantung pada tahap di mana itu terjadi. Kemungkinan penyebabnya meliputi:
1. Hormon Kehamilan
Peningkatan hormon progesteron selama kehamilan menyebabkan relaksasi otot-otot tubuh, termasuk usus.
Akibatnya, makanan yang masuk ke usus dicerna dengan lebih lambat.
Sembelit saat hamil 2 bulan bisa terjadi karena perubahan kadar hormon pada awal kehamilan yang menyebabkan usus memperlambat pergerakan tinja melalui usus.
Penundaan ini meningkatkan jumlah air yang diserap usus besar dari tinja, yang membuatnya lebih padat dan sulit untuk dikeluarkan.
2. Vitamin Prenatal
Vitamin prenatal penuh dengan zat besi, mineral penting yang terkadang kekurangan selama kehamilan.
Zat besi dapat menyebabkan sembelit dan tinja yang keras dan berwarna hitam.
Sembelit pada masa awal kehamilan biasanya dikarenakan komposisi zat besi dan kalsium yang terlalu tinggi dalam tubuh ibu.
Konsumsi zat besi dalam dosis tinggi bisa membuat gejala sembelit menjadi lebih parah.
3. Tekanan dari Rahim
Pada kehamilan selanjutnya, rahim yang tumbuh dapat memberi tekanan pada usus, membuatnya lebih sulit untuk memindahkan tinja melalui usus.
4. Perut Kembung
Selain buang air besar yang jarang, sembelit dapat menyebabkan kembung, ketidaknyamanan perut, dan tinja yang keras dan kering yang menyakitkan untuk dikeluarkan.
Ini juga dapat menyebabkan perasaan bahwa tidak semua tinja telah keluar.
5. Kurangnya Aktivitas Fisik
Ibu yang jarang olahraga atau harus bed rest sehingga aktivitasnya terbatas juga cenderung mengalami sembelit.
Penyebab lainnya adalah karena adanya tekanan pada dubur akibat rahim yang terus membesar untuk mengakomodasi ukuran bayi.
6. Stres Sebabkan Sembelit saat Hamil
Selain penyebab fisik, sembelit saat hamil juga bisa terjadi karena stres selama masa kehamilan. Oleh sebab itu, penyakit ini tidak bisa dianggap remeh.
7. Obat-Obatan
Obat-obatan yang diresepkan untuk mual dan muntah, antasida untuk mulas, dan beberapa obat nyeri yang kuat dapat menyebabkan sembelit pada beberapa ibu hamil.
Jika Anda mengonsumsi salah satu dari ini selama kehamilan dan mengalami masalah sembelit, bicarakan dengan dokter apakah perubahan dalam formulasi obat atau suplemen dapat membantu.
Terkadang perubahan sederhana pada merek atau dosis dapat mengurangi sembelit.
Namun, setiap orang berbeda dan formulasi yang menyebabkan sembelit untuk satu orang mungkin bekerja dengan baik untuk orang lain.
8. Janin
Janin yang tumbuh membuat rahim Anda lebih berat. Ini yang bisa menjadi penyebab sembelit saat hamil 9 bulan.
Berat ekstra ini dapat memberi lebih banyak tekanan pada usus ibu hamil, sehingga mempersulit kotoran untuk keluar dari tubuh.
Saat tubuh kesulitan membuang sisa makanan, terjadi pembusukan makanan dalam tubuh.
Pembusukan makanan inilah yang kemudian diserap oleh darah melalui dinding usus dan bisa berdampak negatif pada ibu serta bayi yang di kandungan.
Artikel terkait: Bumil Wajib Tahu! Ini Perkembangan Berat Janin yang Sehat
Gejala dan Ciri-ciri Sembelit pada Ibu Hamil
Sering kali, sembelit saat hamil muda bisa menjadi gejala awal dari kehamilan.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan progesteron, yang melemaskan otot polos di seluruh tubuh, termasuk saluran pencernaan.
Ini berarti makanan melewati usus lebih lambat. Namun, gejala sembelit pada ibu hamil kerap menyiksa tubuh.
Adapun gejala sembelit saat hamil yang sering terjadi, yaitu:
1. Tidak Buang Air Besar dalam Sehari
Gejala sembelit terjadi ketika Bunda lebih jarang buang air besar, dalam sehari hanya satu kali atau bahkan dua hari sekali.
Ada pula, ibu hamil yang sama sekali tidak buang air besar dalam sehari.
2. Kurangnya Frekuensi Buang Air Besar
Akibat dari terjadinya perlambatan gerakan usus, ibu hamil sering jarang BAB lantaran hal tersebut.
3. Kotoran yang Keluar hanya Sedikit
Tanda sembelit berikutnya yaitu feses atau kotoran hanya sedikit yang keluar.
Terkadang ini menyebabkan ketidaknyamanan karena perut belum lega mengeluarkan tinja.
4. Feses Kering dan Keras saat Akan Keluar
Baik ibu hamil atau bukan, sembelit dapat ditandai dengan feses kering dan keras saat keluar.
Hal ini sangat menyiksa, apalagi ada kehadiran janin dalam kandungan.
Meski demikian, beberapa dokter dan ahli tidak menyarankan ibu hamil untuk mengejan atau berusaha mengeluarkan kotoran terlalu kuat, terutama saat di trimester pertama dan kedua.
5. Masih Ada Sisa Kotoran
Setelah buang air besar perut tidak terasa lega karena masih ada yang tersisa di dalam perut. Hal ini sangat membuat tidak nyaman.
Artikel terkait: 15 Makanan Berserat untuk Ibu Hamil untuk Pencernaan Sehat selama Kehamilan
Bahaya dan Risiko Komplikasi Sembelit pada Ibu Hamil
Jika gejala sembelit berlanjut selama beberapa minggu atau lebih, ini menunjukkan sembelit kronis yang dapat menyebabkan komplikasi seperti:
- Wasir, yaitu pembengkakan pembuluh darah di anus
- Fisura anal, yang merupakan robekan pada kulit di anus
- Impaksi tinja, yaitu ketika tinja yang mengeras menumpuk di usus
- Prolaps rektal, yaitu saat rektum menonjol dari anus.
Ada beberapa alasan mengapa sembelit dapat berlanjut setelah lahir.
Ibu yang pernah menjalani operasi caesar sering mengalami sembelit selama beberapa hari hingga buang air besar kembali normal.
Ibu yang memiliki jahitan setelah melahirkan pervaginam mungkin ragu-ragu di toilet, yang dapat menyebabkan penumpukan di usus mereka.
Untuk membantu menghindari komplikasi, paling aman untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan pada tanda-tanda pertama sembelit atau nyeri.
Kapan Bunda Harus ke Dokter?
Sembelit/konstipasi atau susah buah air besar yang dialami ibu hamil biasanya tidak serius dan bisa diatasi dengan cara-cara yang tadi telah disebutkan.
Akan tetapi, kadang sembelit juga bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan lain yang lebih serius.
Meskipun sebagian besar kasus konstipasi bukan merupakan tanda penyakit, terkadang ada komplikasi seperti wasir, impaksi feses, atau prolaps rektum.
Dalam kasus yang jarang terjadi, sembelit dapat disebabkan oleh kondisi yang lebih serius seperti tumor.
Apabila Bunda mengalami sembelit yang dibarengi dengan sakit perut, disertai diare atau keluarnya lendir dan darah saat BAB, segeralah menghubungi bidan atau dokter.
Sembelit membuat ibu mengejan lebih keras untuk mengeluarkan feses yang menggumpal. Hal ini juga bisa memicu masalah wasir.
Biasanya wasir akan hilang setelah bayi lahir, tapi jika kondisi wasir disertai dengan pendarahan di anus, Bunda harus menghubungi dokter.
Selain itu, semua tekanan yang menumpuk di perut karena sembelit dapat membuat ibu hamil khawatir akan kesehatan dan keselamatan bayi dalam kandungan.
Tapi, jangan stres. Sembelit mungkin tidak menyenangkan bagi Anda, tetapi itu tidak akan membahayakan bayi.
Anda tidak perlu khawatir sembelit akan memengaruhi bayi karena ketidaknyamanan terjadi pada usus ibu dan tidak diturunkan ke bayi.
Kebanyakan obat pencahar tidak diserap ke dalam aliran darah dan dapat dikonsumsi selama kehamilan dan menyusui, tetapi selalu tanyakan kepada apoteker atau dokter sebelum minum obat saat hamil.
Bicaralah dengan dokter jika Anda khawatir, dan terutama jika melihat darah di tinja atau sembelit terjadi lebih dari beberapa minggu.
Terlepas dari itu, cobalah untuk selalu memedulikan kondisi saluran pencernaan agar sembelit saat hamil tidak mengganggu aktivitas dan mengkhawatirkan kondisi janin dalam kandungan.
Artikel terkait: Inilah 5 Obat Sembelit untuk Ibu Hamil yang Aman Dikonsumsi
Perbedaan Sembelit Tanda Hamil dan Tidak
Banyak orang menyebut bahwa sembelit merupakan tanda kehamilan. Lantas, apa perbedaan sembelit tanda kehamilan dan sembelit biasa?
Sembelit tanda kehamilan biasanya dialami ibu hamil di bulan kedua atau ketiga kehamilan. Meski begitu, sebagian ibu hamil mengalami sembelit di usia kandungan lebih muda.
Selain itu, sembelit tanda kehamilan biasanya dibarengi dengan payudara yang terasa lembek, rasa lelah yang teramat sangat, dan terlambat haid.
Sementara itu, sembelit disertai dengan sering buang angin bisa jadi tanda kehamilan namun tidak selalu demikian.
Sering kali keluhan sembelit bebarengan dengan buang angin dan penyebabnya tak selalu karena kehamilan.
Meski begitu, Pusat Medis Universitas Pittsburgh & Pusat Informasi Bioteknologi Nasional menjelaskan bahwa peningkatan buang angin bisa jadi tanda kehamilan.
Hal ini karena ketika hamil tubuh akan memproduksi lebih banyak etrogen dan progesteron yang mana dapat merusak sistem GI. Buang angin merupakan gejala atau efek samping yang umum dialami dari peningkatan hormon tersebut.
Seperti sembelit dan gas, sembelit dan kembung secara kolektif dapat dianggap sebagai tanda awal kehamilan.
Namun, seperti halnya konstipasi dan gas, konstipasi dan kembung juga bisa terjadi karena PMS atau karena terlalu banyak mengonsumsi susu.
Healthline mencantumkan kombinasi kembung dan sembelit di antara daftar 15 tanda awal kehamilan. Gejala-gejala ini juga terjadi karena peningkatan kadar estrogen dan progesteron.
Misalnya, hormon kehamilan dapat menyebabkan saluran pencernaan melambat, dan mengakibatkan sembelit.
Artikel terkait: Tips Mengatasi Wasir Saat Hamil yang Harus Bunda Tahu!
Pertanyaan Populer Terkait Sembelit saat Hamil
1. Apakah wajar hamil muda sembelit?
Adanya peningkatan hormon progesteron selama hamil menyebabkan terjadinya relaksasi otot tubuh tak terkecuali usus.
Hal ini mengakibatkan usus bekerja lebih lambat dan proses pencernaan sehingga terjadi sembelit.
2. Sembelit pada ibu hamil apakah berbahaya?
Umumnya, susah BAB saat hamil muda tidak berbahaya.
Namun, jika ibu hamil mengalami sembelit disertai dengan perut nyeri, diare, hingga keluar lendir dan darah saat BAB, wasir, maka segera periksakan diri dan konsultasikan ke dokter untuk memperoleh perawatan dan penanganan tepat.
3. Bolehkah ibu hamil mengejan saat BAB sembelit?
Ketika buang air besar ibu hamil sebaiknya tidak mengejan terlalu lama dan keras.
Hal ini penting karena dikhawatirkan janin dalam kandungan akan tertekan. Walaupun tidak berbahaya namun sebaiknya tidak dilakukan.
4. Ibu hamil sembelit harus makan apa?
Ibu hamil yang mengalami sembelit harus banyak makan makanan tinggi serat, tinggi magnesium, minyak hati, minyak kelapa, makanan fermentasi, hingga cairan hangat untuk memperlancar pencernaan buang air besar.
5. BAB lancar saat hamil normalkah?
Buah air besar lancar saat hamil tentunya normal, Bun.
Namun, jika Anda mengalami diare atau buah air besar terus menerus, maka segeralah atasi dan periksakan ke dokter, ya.
Diare pada ibu hamil bisa berisiko membuat volume air ketuban berkurang karena cairan lebih banyak keluar akibat sering BAB.
***
Semoga informasi tersebut bermanfaat ya, Bun!
***
Baca Juga:
Tips Mengatasi Wasir Saat Hamil yang Harus Bunda Tahu!
Sembelit saat Hamil Bikin Bunda Tersiksa? Ketahui 7 Cara Mengatasinya!
Selain mencegah sembelit, ini 6 manfaat bawang bombay untuk ibu hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.