Pada tahapan perkembangan makhluk hidup, kita sering mendengar istilah embrio. Tak terkecuali di masa awal kehamilan. Istilah embrio dan janin keduanya mengacu pada bayi yang sedang berkembang di dalam rahim ibu (uterus). Sebenarnya, apa itu embrio?
Apa Itu Embrio?
Embrio adalah tahap awal perkembangan manusia di mana organ-organ penting struktur tubuh terbentuk.
Pada proses pembuahan, 23 kromosom ayah dan 23 ibu bercampur menjadi satu embrio sel tunggal yang disebut zigot. Zigot berulang kali membelah menjadi sel embrionik yang lebih kecil. Setelah embrio berisi 12 hingga 16 sel, itu disebut fase morula.
Setelah empat hari dari proses pembuahan, morula berkembang menjadi blastokista yaitu struktur berbentuk bola yang terdiri dari sel-sel cikal bakal organ janin. Blastokista ini akan bergulir ke dalam rahim dan menempel ke dalam dinding rahim (endometrium).
Sekitar enam hari setelah pembuahan, blastokista biasanya menempel pada endometrium (lapisan rahim) dan selama beberapa hari berikutnya menggali melalui endometrium sehingga dapat mengambil nutrisi dari sekitarnya.
Pada akhir minggu ke-3 sampai dengan minggu ke-8 kehamilan (bila dihitung dari periode terakhir menstruasi), blastokista kini sudah berkembang menjadi embrio yang memiliki bentuk seperti kecebong dan mengalami fase pembentukan organ/ organogenesis. Pembentukan embrio kini sangat dipengaruhi oleh plasenta sebagai pembawa nutrisi.
Plasenta adalah organ khusus yang terbentuk dari lapisan sel blastokista yang disebut trofektoderm. Ini adalah organ penting yang terbentuk di dalam rahim selama kehamilan yang memiliki beberapa fungsi, seperti membawa nutrisi dan oksigen ke embrio atau janin dan membawa limbah dan karbon dioksida melalui tali pusat. Plasenta juga membuat hormon yang menjaga kehamilan, memengaruhi perubahan dalam tubuh, dan menyediakan apa yang dibutuhkan janin untuk tumbuh dan berkembang. Plasenta biasanya harus bertahan selama kehamilan dan akan didorong keluar dari rahim dengan persalinan normal atau dikeluarkan selama operasi caesar saat janin lahir.
Artikel Terkait: Mengapa Calon Ibu Harus Berinvestasi pada Tes Kehamilan alih-alih Perlengkapan Bayi di Awal Kehamilan
Apa Perbedaan Zigot, Embrio, Janin, dan Bayi?
Secara harfiah, perbedaan antara zigot, janin, bayi, dan embrio adalah berdasarkan usia kehamilan, ukuran, jumlah sel, dan lainnya. Berikut penjelasan perbedaan antara bayi, zigot, embrio dan janin.
1. Zigot
Dikutip dari laman Verywell Family, Zigot yang dikenal juga sebagai sel telur yang dibuahi atau sel telur yang telah dibuahi, adalah penyatuan sel sperma dan sel telur. Zigot dimulai sebagai sel tunggal, tetapi membelah dengan cepat pada hari-hari setelah pembuahan.
Sel tunggal zigot mengandung 46 kromosom yang diperlukan, mendapatkan 23 dari sperma dan 23 dari sel telur.
Fase zigot singkat, hanya berlangsung sekitar 4 hari. Sekitar hari kelima, massa sel dikenal sebagai blastokista.
Ukuran zigot pun cenderung sangat kecil, yakni kira-kira seukuran kepala peniti dengan bentuk bulat dan memiliki permukaan yang halus.
2. Embrio
Embrio adalah blastokista yang berkembang dan terbentuk dari pembelahan sel zigot. Istilah embrio ini biasanya dipakai pada kehamilan minggu ke-7 setelah pembuahan, hingga usia 11 minggu.
Jadi, perbedaan zigot dan embrio adalah zigot terbentuk setelah terjadinya proses pembuahan antara sel telur (ovum) dan sel sperma pada saluran tuba. Kemudian zigot berkembang, membelah sel, dan membentuk embrio.
3. Janin
Tahap janin dimulai pada 11 minggu dari periode terakhir menstruasi dan berlangsung sampai lahir. Sejak fase ini, janin terutama akan tumbuh dan jaringan akan matang. Beberapa organ penting yang mulai tumbuh, di antaranya plasenta dan otak, jantung serta paru-paru.
4. Bayi
Sementara, bayi merupakan janin dalam kandungan yang lahir lewat proses persalinan. Bayi baru lahir akan disebut newborn hingga mereka berusia kurang lebih 3 bulan. Selanjutnya, mereka akan disebut bayi hingga usia 12 bulan atau 1 tahun.
Artikel Terkait: 10 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 1 Rekomendasi, Sudah Ceklis yang Mana?
Tahapan Perkembangan Embrio
Tahap embrio berlangsung selama delapan atau sembilan minggu setelah pembuahan terjadi. Ini sama dengan mengatakan bahwa tahap embrio berlangsung sampai seseorang hamil sepuluh hingga sebelas minggu jika dihitung dari awal periode terakhir menstruasi mereka. Uterus atau rahim adalah tempat tumbuh dan berkembangnya embrio.
Adapun tahap perkembangan embrio, yaitu:
Minggu 1 dan 2: Persiapan
Anda sebenarnya tidak hamil selama dua minggu pertama (rata-rata) siklus menstruasi. Sebaliknya, tubuh bersiap untuk melepaskan sel telur. Catat kapan haid terakhir dimulai sehingga Anda dapat memberikan informasi ini kepada dokter.
Minggu 3: Ovulasi
Minggu ini dimulai dengan ovulasi, pelepasan sel telur ke saluran tuba. Jika sperma sudah siap dan menunggu, ada kemungkinan sel telur akan dibuahi dan berubah menjadi zigot.
Minggu 4: Implantasi
Setelah pembuahan, zigot terus membelah dan berubah menjadi blastokista. Lalu melanjutkan perjalanannya ke saluran tuba ke rahim. Dibutuhkan sekitar tiga hari untuk mencapai rahim untuk berimplantasi, di mana diharapkan akan ditanamkan ke dalam lapisan rahim Anda.
Jika implantasi terjadi, tubuh Anda akan mulai mengeluarkan human chorionic gonadotrophin (hCG), hormon yang terdeteksi oleh tes kehamilan di rumah.
Minggu 5: Periode Embrio Dimulai
Minggu 5 penting karena ini memulai periode embrionik, yaitu saat sebagian besar sistem bayi Anda akan terbentuk. Embrio berada dalam tiga lapisan pada saat ini. Ukurannya hanya seukuran ujung pena.
- Lapisan paling atas adalah ektoderm. Inilah yang pada akhirnya akan berubah menjadi kulit bayi, sistem saraf, mata, telinga bagian dalam, dan jaringan ikat.
- Lapisan tengah adalah mesoderm. Lapisan ini akan menjadi atas tulang, otot, ginjal, dan sistem reproduksi bayi Anda.
- Lapisan terakhir adalah endoderm. Di situlah paru-paru, usus, dan kandung kemih bayi Anda nantinya akan berkembang.
Minggu 6
Jantung bayi mulai berdetak di awal minggu ini. Dokter bahkan mungkin dapat mendeteksinya dengan USG. Bayi belum terlihat seperti bayi yang akan Anda bawa pulang dari rumah sakit, tetapi mereka mendapatkan beberapa fitur wajah yang sangat mendasar, ditambah tunas lengan dan kaki.
Minggu 7
Otak dan kepala bayi berkembang lebih jauh di minggu ke-7. Tunas lengan dan kaki itu telah berubah bentuk menjadi dayung. Bayi masih sekecil penghapus pensil, tetapi mereka sudah memiliki lubang hidung yang kecil. Lensa mata mereka mulai terbentuk.
Minggu 8
Kelopak mata dan telinga bayi sedang terbentuk sehingga mereka dapat melihat dan mendengar Anda. Bibir atas dan hidung mereka juga mulai terbentuk.
Minggu 9
Lengan bayi sekarang bisa menekuk di siku. Jari-jari kaki mereka juga terbentuk. Kelopak mata dan telinga mereka semakin halus.
Minggu 10: Periode Embrio Berakhir
Bayi Anda mulai berbentuk seperti bintik kecil dan masih kurang dari 5 cm panjangnya dari ubun-ubun ke pantat. Namun, si kecil mulai terlihat seperti bayi kecil yang baru lahir. Banyak dari sistem tubuh mereka sudah berada di tempatnya.
Ini adalah minggu terakhir dari periode embrionik. Dari minggu ke 11 dan seterusnya, bayi sudah dapat disebut sebagai janin. Janin akan terus berkembang dan tumbuh hingga akhir kehamilan.
Artikel Terkait: Video Proses Transfer Embrio dengan Bantuan USG
Ciri Embrio Sehat
Untuk mengetahui embrio yang sehat dan baik, kita perlu mengetahui kondisi ibu hamil di usia kandungan 1-3 minggu pertama. Umumnya, perubahan pada ibu hamil dapat mengacu pada ciri embrio sehat, seperti:
Tingkat hCG Tinggi
hCG adalah jenis hormon yang diproduksi oleh plasenta selama kehamilan. Tingkat hCG cenderung berfluktuasi sepanjang kehamilan tergantung pada trimester. Umumnya, kadar hCG sangat tinggi selama 9 minggu – 16 minggu kehamilan.
Tingkat normal bervariasi dari individu ke individu, sehingga tingkat hCG yang rendah bukanlah alasan bagi Anda untuk panik. Namun, keguguran, atau kehamilan ektopik/kehamilan di luar rahim dapat menyebabkan tingkat hCG yang rendah dan meningkatkan tanda bahaya untuk kehamilan.
Perubahan Berat Badan Ibu
Kenaikan berat badan selama kehamilan adalah tanda pasti dari kehamilan yang sehat. Ibu hamil diharapkan dapat bertambah sekitar 12-15 kg saat mereka hamil. Perut Anda juga harus bertambah besar seiring berjalannya waktu.
Detak Jantung
Jantung bayi mulai berdetak sekitar minggu kelima kehamilan. Namun, deteksinya jauh lebih mudah menjelang akhir trimester pertama melalui pemantauan janin elektronik. Untuk memastikan kesehatan jantung bayi, dokter mungkin melakukan tes non-stres. Tes ini memantau detak jantung janin dan memberikan wawasan tentang potensi ancaman, jika ada. Detak jantung yang sehat berkisar antara 110 hingga 160 denyut per menit.
Pertumbuhan Normal
Ada beberapa cara untuk mengukur pertumbuhan dan perkembangan embrio. Dokter akan melakukan USG untuk melacak kesehatan dan perkembangan bayi.
Di awal trimester pertama, mungkin Anda hanya akan melihat kantong kehamilan/ gestational sac saat menjalani USG. Pasalnya, embrio ditaksir masih berukuran sebesar biji kacang hijau. Akan tetapi, mulai minggu kelima, jantung, dan mata, telinga, dan tunas ekstremitas atas (lengan) mulai terbentuk. Bahkan, tunas ekstremitas bawah (kaki) mulai terbentuk, tangan dan kaki mulai terbentuk, jari muncul, kelopak mata terbentuk, dan alat kelamin luar mulai berdiferensiasi.
Artikel Terkait: Mengapa HPL USG Bisa Berubah-Ubah, Ketahui Penyebab dan Cara Mengantisipasi
Gangguan yang dapat Terjadi pada Embrio
Kehamilan dini dapat menyulitkan pikiran dan emosi seorang perempuan. Apalagi suasana hati atau mood yang berubah-ubah menambah kekacauan. Para peneliti memperkirakan bahwa antara 10 hingga 25 persen dari semua kehamilan yang diakui secara klinis berakhir dengan keguguran sebelum 20 minggu.
Banyak dari keguguran ini terjadi pada tahap awal perkembangan, bahkan sebelum Anda melewatkan menstruasi. Sisanya biasanya terjadi sebelum minggu ke-13.
Alasan keguguran mungkin termasuk:
- kelainan kromosom
- kondisi medis yang mendasari
- masalah hormon
- usia ibu saat pembuahan
- implantasi gagal
- pilihan gaya hidup (misalnya, merokok, minum, atau gizi buruk).
Hubungi dokter Anda jika Anda sedang hamil dan mengalami pendarahan vagina (dengan atau tanpa gumpalan), kram, atau hilangnya gejala kehamilan. Beberapa gejala ini mungkin normal, tetapi ada baiknya untuk memeriksa ulang.
Selain itu, segera buat janji dengan dokter atau bidan setelah Anda mendapatkan hasil tes kehamilan positif. Pada kunjungan awal, dokter atau bidan Anda akan:
Artikel Terkait: 6 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 2 Rekomendasi, Cek!
Setelah mengetahui pengertian apa itu embrio, Bunda diharapkan tidak khawatir lagi dengan kondisi awal kehamilan. Namun, Bunda harus tetap menjaga kesehatan selama masa kehamilan. Tetap semangat ya Bun!
***
Baca Juga:
id.theasianparent.com/program-bayi-tabung-istri-ifan-seventeen
id.theasianparent.com/hamil-berkat-embrio-6-tahun
Ingin Tambah Momongan, Asmirandah Jalani Prosedur Frozen Embryo Transfer
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.