Buat ibu hamil, mitos seputar morning sickness pastilah sudah sering didengar. Mulai dari orangtua, tetangga, bahkan kolega biasanya akan saling berbagi tentang cerita seputar morning sickness yang kadang belum terbukti kebenarannya.
Lantas, apa sajakah mitos seputar morning sickness? Serta bagaimana penjelasannya terkait mitos yang beredar di masyarakat tersebut?
9 Mitos Seputar Morning Sickness yang Perlu Bumil Ketahui
Sebagian besar ibu hamil mengalami morning sickness pada masa kehamilannya. Morning sickness adalah gejala mual-mual yang dialami ibu hamil karena tubuh sedang beradaptasi dengan perubahan hormon.
Banyak mitos seputar kehamilan yang berkembang di Indonesia. Nyatanya, beberapa mitos tersebut tidaklah benar. Berikut ini adalah beberapa mitos seputar morning sickness yang berkembang di masyarakat.
Artikel Terkait: 7 Produk Pereda Mual untuk Ibu Hamil, Atasi Morning Sickness Bunda
1. Hanya Terjadi di Trimester Pertama
Banyak ibu hamil yang mengaku merasa lebih baik dari perasaan mual setelah melewati trimester pertama. Namun, tidak semua ibu hamil merasakan demikian.
Faktanya, beberapa ibu hamil justru merasakan mual di akhir masa kehamilan atau di trimester ketiga. Bahkan ada ibu hamil yang merasakan mual dari awal masa kehamilan sampai menjelang melahirkan.
Perasaan mual di trimester pertama kemungkinan karena tubuh Bunda masih beradaptasi dengan kinerja hormon yang meningkat selama kehamilan.
2. Hanya Terjadi di Kehamilan Pertama
Mitos berikutnya yaitu morning sickness hanya terjadi di kehamilan pertama. Padahal, perasaan mual bisa saja ibu hamil rasakan pada kehamilan pertama maupun kehamilan berikutnya.
Kehamilan pertama dikaitkan dengan morning sickness karena kesiapan tubuh yang kurang. Secara mental pada kehamilan pertama Bunda akan mengalami kecemasan dan stres sehingga berimbas pada sistem pencernaan.
3. Morning Sickness Membawa Dampak Buruk Terhadap Janin
Ada pula mitos yang mengatakan bahwa morning sickness dapat membahayakan janin. Sebenarnya mual yang dirasakan oleh ibu hamil adalah hal yang wajar.
Morning sickness dapat berbahaya pada janin jika Bunda mengalami kondisi hiperemesis gravidarum atau kondisi mual dan muntah yang sangat parah. Kondisi ini membutuhkan perawatan medis karena ibu hamil tidak mendapat cukup nutrisi untuk tubuh dan janinnya.
4. Hanya Terjadi Pagi Hari, Salah Satu Mitos Morning Sickness
Mitos yang cukup sering didengar yaitu morning sickness akan dirasakan ibu hamil pada pagi hari, sesuai namanya. Hal ini tidaklah benar. Perasaan mual bisa dirasakan oleh ibu hamil pada pagi, siang, atau malam hari.
Beberapa ibu hamil malah merasakan mual sepanjang hari sehingga mengganggu aktivitas. Sebaliknya, ada pula ibu hamil yang sama sekali tidak merasakan mual atau morning sickness di sepanjang kehamilannya.
Rasa mual sebagian besar dirasakan ibu hamil di pagi hari karena pada pagi hari kondisi perut masih kosong.
5. Adanya Morning Sickness Menunjukkan Jenis Kelamin Bayi
Mitos yang tidak kalah populer yaitu morning sickness menandakan Bunda sedang hamil bayi laki-laki. Hal ini jelas sekali tidak benar. Tidak ada hubungan rasa mual dengan jenis kelamin bayi.
Untuk mengetahui jenis kelamin bayi, Parents harus melakukan pemeriksaan dokter. Dokter akan melakukan USG ketika usia janin sudah lebih dari 4 bulan untuk melihat jenis kelaminnya.
6. Makan Terlalu Banyak Menyebabkan Morning Sickness
Banyak yang mempercayai semakin ibu hamil banyak makan akan memperparah morning sickness. Faktanya justru berkebalikan. Kondisi perut kosong akan membuat rasa mual semakin parah.
Ibu hamil disarankan untuk makan dalam porsi kecil tapi sering. Dengan itu Bunda tidak akan merasa terlalu kenyang dan perut tetap terisi.
7. Morning Sickness adalah Sakit Maag
Perasaan mual yang dirasakan ibu hamil berbeda dengan sakit maag. Morning sickness disebabkan karena kadar hormon tubuh yang meningkat.
Peningkatan kadar hormon estrogen di dalam tubuh ibu hamil bahkan bisa naik hingga 100 kali lebih tinggi daripada perempuan yang tidak hamil. Hal ini yang dipercaya sebagai penyebab rasa mual pada ibu hamil.
8. Hanya Mitos! Tidak Morning Sickness Berarti Tidak Sehat
Ada yang mengatakan bahwa tidak mengalami morning sickness berarti kondisi kehamilannya tidak sehat. Sebenarnya mitos ini membuat serba salah. Dengan adanya gejala morning sickness malah membuat tubuh ibu hamil lemas dan tidak nyaman.
Tidak ada kaitannya antara kesehatan kehamilan dengan morning sickness. Ibu hamil yang tidak mengalami morning sickness pun dapat melalui masa kehamilan dengan baik dan tetap sehat.
9. Makanan Asam Bantu Meredakan Gejala Morning Sickness
Banyak pasti yang mendengar bahwa untuk mengurangi rasa mual pada ibu hamil harus makan makanan yang asam seperti mangga muda. Makan makanan asam memang menyegarkan, tapi tidak sepenuhnya menghilangkan morning sickness.
Mengonsumsi makanan asam sebenarnya diperbolehkan, tetapi dalam jumlah yang terbatas. Mengonsumsi makanan asam secara berlebihan malah bisa menimbulkan masalah kesehatan lain. Ibu hamil tetap harus mengonsumsi makanan sehat dan bergizi untuk kesehatan tubuh dan janinnya.
Itulah 9 mitos morning sickness. Bunda disarankan untuk tetap berpikiran positif, olahraga dengan teratur, dan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi untuk kesehatan diri sendiri dan janin.
Sumber: klikdokter, halodoc, hellosehat
Baca Juga:
20 Makanan Penghilang Mual Saat Hamil, Bantu Redakan Morning Sickness
Morning Sickness: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
6 Cara Mengatasi Dampak Morning Sickness yang Sering Dialami Ibu Hamil Muda
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.