Sering buang air kecil saat hamil muda adalah hal wajar yang dialami oleh banyak Bumil. Bunda tidak perlu mengkhawatirkannya, karena ini merupakan tanda umum yang dialami di awal kehamilan. Gejala ini biasanya disertai dengan dengan haid terlambat, mudah lelah, dan sakit di payudara.
Kondisi ini bisa terjadi dalam level yang berbeda-beda pada setiap bumil. Tingkatannya bisa dari rendah sampai dengan sangat parah hingga tidak bisa menahan pipis. Usia dan indeks massa tubuh misalnya, menjadi faktor yang bisa memengaruhi tingkat keparahan kondisi ini.
Artikel Terkait: Sering buang air kecil saat hamil? Ini bisa jadi penyebabnya
Penyebab Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Muda
Tahukah Bunda bahwa kandung kemih berada tepat di atas tulang panggul dan disanggah oleh dasar panggul Anda? Ia terus terisi dengan urin sepanjang hari sementara sfingter -otot yang mengontrol saluran urin- membuat organ tetap tertutup sampai Anda dapat menggunakan kamar mandi. Karenanya, selama kehamilan dan persalinan, otot-otot dasar panggul Anda diuji.
Berikut beberapa penyebab umum lainnya mengapa Bunda sering buang air kecil saat hamil muda:
1. Tekanan Ekstra
Saat hamil, Bunda mungkin kesulitan menahan buang air kecil terutama saat batuk, bersin, berolahraga, atau tertawa. Gerakan fisik ini memberi tekanan ekstra pada kandung kemih Anda, yang menyebabkan kondisi yang disebut stress incontinence. Ini terjadi akibat otot dasar panggul dan sfingter uretra melemah dan menyebabkan keduanya tidak dapat menahan aliran urin.
Selain itu, keberadaan bayi Anda juga memberi tekanan ekstra pada kandung kemih saat ia tumbuh lebih besar.
2. Perubahan Hormon
Ini merupakan penyebab dari berbagai tanda kehamilan yang Bunda rasakan. Perubahan hormon juga dapat memengaruhi lapisan kandung kemih dan uretra. Hormon ini merangsang ginjal untuk memproduksi lebih banyak urin.
3. Infeksi Saluran Kemih
Ini merupakan infeksi di bagian mana pun dari sistem kemih Anda, baik ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra Anda. Antara 30 hingga 40 persen perempuan yang tidak mengobati infeksi mereka sepenuhnya akan mengalami gejala selama kehamilan. Tidak bisa menahan buang air kecil adalah salah satu gejalanya.
4. Penambahan Kandungan Darah
Jumlah kandungan darah dalam tubuh Anda bertambah hampir dua kali lipat saat kehamilan. Karenanya, ginjal Anda memproses lebih banyak cairan dibandingkan sebelum hamil. Ini membuat pembuangan berupa urin pun turut mengalami peningkatan.
5. Ginjal Bekerja Lebih Efisien
Saat hamil, ginjal Anda menjadi lebih efisien dalam membuang kotoran. Ini berarti kandung kemih Anda akan lebih sering terisi. Dengan demikian Anda juga akan lebih mengosongkannya lebih sering.
6. Kondisi Medis Lainnya
Beberapa penyebab medis lainnya termasuk diabetes, multiple sclerosis, obat kecemasan, atau stroke yang pernah dikonsumsi di masa lalu.
Artikel Terkait: Fakta tentang Frekuansi Buang Air Kecil saat Hamil, Parents Wajib Tahu!
Berapa Banyak Frekuensi Buang Air Kecil Dikatakan “Sering”?
Navdeep Grewal, seorang pakar psikoterapi pelvis mengatakan, pada perempuan yang tidak hamil dan pria biasanya pipis 4-10 kali dalam sehari. Angka ini bisa meningkat selama kehamilan, beberapa ibu mungkin lebih sering pipis saat hamil dibanding ibu lainnya. Dan kondisi ini dianggap normal oleh para dokter.
Dari sumber lainnya, dikutip dari Babycentre.uk, kebanyakan orang buang air kecil sekitar enam dan tujuh kali dalam periode 24 jam. (Tapi antara empat dan 10 juga bisa menjadi normal.) Sering buang air kecil berarti Anda buang air selama lebih dari tujuh kali sehari. Ini memengaruhi 80 hingga 95 persen ibu selama kehamilan.
Nokturia – buang air kecil dua kali atau lebih dalam semalam – juga umum terjadi selama kehamilan, dan meningkat seiring dengan perkembangan kehamilan. Menurut sebuah survei, 86 persen ibu melaporkan nokturia pada trimester ketiga. Dari jumlah tersebut, 20 persen mengatakan mereka buang air kecil tiga kali atau lebih setiap malam.
Cara Mengatasi Terlalu Sering Buang Air Kecil
Sering buang air kecil adalah kondisi yang tak bisa dihindari oleh sebagian besar ibu hamil. Mengurangi cairan secara keseluruhan bukanlah ide yang baik, karena penting bagi Bunda untuk tetap terhidrasi. Institute of Medicine merekomendasikan agar ibu hamil minum kurang lebih 10 gelas air setiap hari. Minum yang cukup sehingga urin Anda terlihat kuning pucat atau jernih, tidak kuning tua atau keruh.
Berikut adalah beberapa tips untuk membantu membatasi berapa kali Anda perlu ke kamar mandi sambil tetap terhidrasi:
1. Batasi Minuman Tertentu
Air putih adalah minuman yang harus sering Anda konsumsi selama hamil. Sedangkan, ada beberapa minuman yang sebaiknya Anda hindari jika tidak ingin buang air kecil berlebih. Misalnya, Anda dapat membatasi konsumsi kopi, teh, dan soda, karena semuanya bersifat diuretik, yakni meningkatkan produksi urin dan membuat Anda perlu buang air kecil lebih sering.
2. Kosongkan Kandung Kemih Anda
Saat Anda buang air kecil, condongkan tubuh ke depan untuk mengosongkan kandung kemih Anda sepenuhnya. Dengan demikian, Bunda betul-betul buang air dengan maksimal.
3. Jangan Menahan Buang Air
Segeralah menuju ke kamar mandi saat Anda merasa perlu. Menahan buang air justru dapat melemahkan otot dasar panggul dalam jangka panjang.
4. Kurangi Minum Mendekati Waktu Tidur
Untuk membatasi berapa kali Anda harus bangun semalaman, Anda dapat minum banyak di siang hari, lalu menguranginya beberapa jam sebelum tidur. Pastikan Anda tidak haus untuk mengurangi frekuensi ke kamar mandi. Selain itu, pastikan juga untuk menerangi jalan Anda ke kamar mandi dengan lampu malam, untuk keamanan dan kemudahan Anda kembali tidur.
5. Latihan Kegel
Bunda dapat mencoba latihan kegel untuk memperkuat dasar panggul Anda. Ini merupakan latihan yang aman dan efektif sebelum, selama, dan setelah kehamilan. Untuk melakukan kegel, fokuslah pada otot yang Anda gunakan untuk menahan air seni. Tahan selama sepuluh detik sebelum bersantai.
Lakukanlah lima set latihan ini per hari. Mempelajari cara merilekskan dasar panggul Anda dapat membantu selama dan setelah persalinan.
6. Makan Makanan Berserat Tinggi
Makan makanan yang tinggi serat dapat menghindari sembelit, yang menambah tekanan pada dasar panggul Anda. Selain itu, makan makanan berserat tinggi juga dapat memberikan manfaat secara keseluruhan.
7. Jaga Berat Badan Sehat
Pertahankan berat badan yang sehat, karena berat badan berlebih, terutama di sekitar perut dapat meningkatkan tekanan pada kandung kemih Anda. Menurunkan berat badan setelah persalinan juga dapat membantu mengatasi inkontinensia setelah kehamilan.
Artikel Terkait: Sulit menahan pipis saat hamil, normalkah? ini penjelasannya!
Bisakah Gejala Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Muda Dikurangi?
Kondisi sering buang air kecil saat hamil muda tidak bisa dihindari, ataupun dikurangi. Namun, Bunda dapat mengurangi asupan kafein yang bisa membuat keinginan buang air kecil semakin besar. Meski demikian, ibu hamil tetap harus banyak minum air putih agar tidak mengalami dehidrasi. Berikut beberapa saran yang bisa Bunda lakukan selama memiliki keinginan sering buang air kecil saat hamil muda:
- Pastikan toilet selalu ada di dekat Anda, sehingga tidak sulit mencari toilet saat ingin pipis.
- Berjalan pelan saat menuju toilet, jangan berlari karena bisa membuat Anda pipis di celana.
- Ketika tiba saatnya buang air kecil, cobalah mencondongkan badan ke depan, letakkan siku di lutut. Cara ini akan membantu air seni keluar lebih lancar.
- Cobalah untuk tidak tegang, karena otot bisa menjadi menegang dan menyulitkan air seni untuk keluar, bahkan bisa menyebabkan ambeien.
Haruskah Merasa Khawatir Bila Sering Pipis Saat Hamil?
Kebiasaan buang air kecil saat hamil adalah hal normal, dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Akan tetapi, bila Bunda perlu waspada bila hal-hal berikut ini terjadi:
- Rasa sakit saat buang air kecil
- Urin mengandung darah
- Demam dan meriang
Tanda-tanda di atas merupakan gejala infeksi saluran kemih (ISK) yang harus diwaspadai. ISK sering menimpa ibu hamil, sebab itulah perlu dilakukan pemeriksaan ke dokter bila gejalanya terjadi.
Apabila Bumil selalu memikirkan tentang toilet setiap saat, bisa menjadi tanda ada masalah disfungsi pada otot pelvis. Otot yang menopang kandung kemih bisa longgar saat hamil, dan diperlukan fisioterapi di pelvis agar ibu hamil merasa lebih nyaman.
Pertanyaan Populer Seputar Sering Buang Air Kecil Saat Hamil
1. Perut Terasa Kencang dan Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Tua Bahayakah?
Sering buang air kecil saat hamil tua biasanya normal. Hal ini dikarenakan ukuran bayi dalam kandungan bertambah besar sehingga menekan bagian kandung kemih. Hal ini mengakibatkan frekuensi buang air kecil Bumil bertambah pada masa-masa ini.
Meski biasanya normal, tetapi jika buang air kecil disertai dengan rasa sakit, urine mengandung nanah atau darah, serta Bunda merasa demam dan meriang, maka segeralah periksakan ke dokter.
2. Apa Ciri-ciri Sering Buang Air Kecil karena Hamil?
Sering buang air kecil juga bisa menjadi ciri-ciri atau tanda kehamilan. Hal ini biasanya terjadi karena adanya perubahan hormon dan jumlah cairan dalam tubuh sehingga frekuensi buang air kecil bertambah.
Meski begitu, untuk memastikan hal ini, Anda tetap dianjurkan untuk melakukan tes kehamilan agar lebih pasti.
3. Sering Buang Air Kecil Biasanya di Usia Kehamilan Berapa?
Sering buang air kecil saat hamil sebenarnya bisa dialami pada setiap trimester. Sering pipis saat hamil muda bisa saja terjadi karena adanya perubahan hormon. Sementara itu, saat hamil tua juga Bunda bisa saja mengalami hal ini, karena berat badan janin yang bertambah sehingga menekan bagian kandung kemih.
Nah, sekarang sudah tahu kan Bunda, sering pipis ketika hamil adalah hal normal yang tidak perlu dikhawatirkan. Mungkin agak merepotkan dan membuat Bunda malu saat berkumpul bersama teman. Tapi bersabarlah, demi buah hati yang akan segera Anda peluk begitu ia lahir.
Semoga informasi ini bermanfaat.
***
Artikel telah diupdate oleh: Anna Nurjanah
Baca Juga:
8 Penyebab Warna Urine Kuning Pekat Saat Hamil, Bahayakah Kondisi Ini?
Anyang anyangan tanda hamil, benarkah? Ini fakta yang perlu Bunda tahu
Ini alasan ibu sulit menahan pipis setelah melahirkan, wajib tahu!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.