Usia kandungan Bunda saat ini sudah 20 minggu. Wah, artinya Anda sudah menjalani 5 bulan kehamilan, nih, Bunda! Kira-kira sudah sejauh mana perkembangan janin 20 minggu ya, Bun?
Apakah si kecil sudah bisa membuka matanya, atau bahkan menendang? Berikut ini penjelasan lengkap mengenai perkembangan si kecil di usianya yang ke-20 minggu!
Perkembangan Janin 20 Minggu
Saat ini Bunda sudah berada di titik tengah kehamilan. Setengah perjalanan lagi, Bunda sudah bisa melihat langsung bayi yang selama ini ada di dalam kandungan Anda. Melansir Baby Center, begini perkembangan janin 20 minggu Anda:
Tinggi Fundus
Mulai sekarang, pada setiap kunjungan pranatal, dokter kandungan atau bidan akan mengukur perut Anda dari tulang kemaluan hingga bagian atas rahim. Pengukuran “tinggi fundus” ini menunjukkan bagaimana bayi Anda tumbuh. Tinggi badan dalam sentimeter kira-kira sama dengan jumlah minggu Anda hamil.
Ukuran Bayi
Saat ini janin sudah seukuran sekitar 16,5-25 centimeter dari ujung kepala hingga kakinya. Sementara berat janin usia 20 minggu sekitar 299,9- 315 gram.
Laki-Laki atau Perempuan?
Penasaran apa jenis kelamin janin yang ada di perut Bunda sekarang? Anda sudah bisa mengetahuinya, nih, Bunda. Meskipun alat kelamin luar pada janin laki-laki dan perempuan masih bertumbuh di usia ini, tetapi Bunda sudah dapat mengetahuinya melalui USG usia kehamilan 18 dan 22 minggu.
Dokter juga sudah bisa melihat detail organ dan ukuran utama bayi lainnya dan memastikan si kecil berkembang secara normal.
Jika Anda mengandung anak perempuan, rahim si bayi sepenuhnya terbentuk di minggu ini dan saluran vaginanya juga mulai berkembang. Gadis kecil Bunda juga memiliki telur di ovarium kecilnya –ada sekitar 7 juta! Saat ia lahir nanti, jumlah itu akan turun menjadi 1 atau 2 juta saja.
Jika janin Bunda laki-laki, testis akan segera turun, meskipun masih berada di perut menunggu skrotum selesai tumbuh.
Artikel terkait: Jenis Kelamin Janin Bisa Berubah Selama Kehamilan? Ini Penjelasan Dokter
Perubahan Fisik Bayi
Pada kehamilan bulan kelima ini, janin 20 minggu juga mengalami beberapa perubahan pada fisiknya, di antaranya:
- Kulit bayi menebal dan bertambah lapisannya pada minggu ini.
- Sementara sebagian besar bayi masih memiliki mata tertutup, mata janin Bunda mungkin saja sudah terbuka saat ini.
- Bayi menelan banyak cairan ketuban, yang baik untuk sistem pencernaannya.
- Mekonium, zat hitam yang lengket terakumulasi dalam ususnya. Dia akan mengeluarkannya segera setelah lahir.
- Indra perasanya telah berkembang sempurna, jika Bunda melihat si kecil melakukan gerakan menjilat dan mengatupkan bibir saat di-USG, bisa jadi ia menyukai apa yang Bunda makan.
- Jika bayi Bunda perempuan, di minggu ini rahimnya telah terbentuk dan saluran vaginanya berkembang. Jika bayi Bunda laki-laki, skrotumnya belum berkembang tetapi buah zakarnya sudah mulai turun.
Bayi Cegukan
Jika Bunda melihat beberapa gerakan bayi yang terasa seperti sentakan halus dan berirama, jangan khawatir, saat itu bayi Anda sedang cegukan –bayi cegukan di dalam rahim adalah hal yang normal, Bunda. Banyak ibu hamil mulai merasakan bayi cegukan pada saat yang sama ketika mereka merasakan gerakan janin lainnya, biasanya antara minggu ke-16 hingga 22.
Bayi Sudah Bisa Merasakan
Banyak indra perasa bayi sudah dapat mengirimkan sinyal rasa ke otak mereka, dan bayi menelan molekul makanan yang Anda makan yang telah melewati darah ke dalam cairan ketuban Anda.
Para peneliti tidak yakin apakah bayi dapat merasakan molekul-molekul ini. Namun, beberapa penelitian mengatakan, apa yang Bunda makan selama kehamilan dapat memengaruhi makanan yang disukai bayi Bunda nanti.
Gejala Kehamilan di Usia Kehamilan 20 Minggu
Dalam perkembangan janin 20 minggu, gejala kehamilan yang Bunda alami juga mulai berubah.
1. Kulit yang Gatal
Kulit Bunda akan meregang di sekitar perut dan payudara untuk mengakomodasi janin yang sedang tumbuh. Peregangan itu mungkin mengakibatkan rasa gatal di area itu atau di beberapa titik lain.
Bunda bisa menggunakan kompres dingin dan mengoleskan pelembap untuk meredakannya. Jangan digaruk-garuk, ya, Bunda, karena justru bisa memperburuk rasa gatalnya.
2. Gelisah Saat Tidur
Apakah sepanjang malam Bunda sering membolak-balikkan tubuh untuk mencari posisi tidur yang nyaman? Saran-saran ini mudah-mudahan dapat membantu:
Cobalah berbaring miring, dengan lutut ditekuk dan bantal di antara kedua kaki. Untuk kenyamanan dan dukungan ekstra, atur bantal lain di bawah perut dan di belakang punggung. Bunda juga bisa mencoba menggunakan bantal kehamilan.
Hindari tidur telentang dalam waktu lama karena janin yang sedang bekembang bisa memberi tekanan pada beberapa bagian organ penting di tubuh ibu. Tekanan tersebut juga dapat memengaruhi sirkulasi darah ibu hamil.
Artikel Terkait: 6 Bantal Ibu Hamil Pilihan, Tidur Lebih Nyaman dan Nyenyak
3. Perubahan Rambut dan Kuku
Akhirnya, dari setiap perubahan kehamilan yang Bunda alami, mungkin ini yang bakal paling Anda sukai. Coba perhatikan, deh, di kehamilan minggu ini Bunda akan merasakan kuku yang lebih panjang dan rambut yang lebih tebal.
Selama kehamilan memang banyak ibu hamil yang merasa rambut jadi lebih tebal. Ini bukan karena rambut tumbuh lebih banyak, tetapi karena hormon estrogen membuat fase pertumbuhannya menjadi lebih lama.
Pada intinya, Bunda kehilangan lebih sedikit rambut. Dan semua rambut yang tidak rontok selama kehamilan itu akan mulai rontok sekitar 3-5 bulan setelah melahirkan. Ini normal, ya, Bunda. Jadi nanti kalau rambut Anda banyak rontok pascapersalinan, jangan terlalu kaget.
Kuku juga mengalami perubahan, jadi lebih keras. Namun, ada juga ibu hamil yang kuku jadi lebih lembut atau lebih rapuh.
4. Sakit Punggung Bawah
Mayoritas ibu hamil mengalami nyeri punggung bawah saat hamil. Kondisi rahim ibu saat itu sedang tumbuh sehingga memberi tekanan pada punggung, ditambah beban ekstra yang Bunda bawa (janin di perut) membuat otot Anda bekerja lebih keras. Pun hormon Anda membuat sendi dan ligamen menjadi kurang stabil.
Bunda bisa mengatasi rasa nyeri ini dengan melakukan beberapa jenis olahraga. Misalnya dengan latihan beban untuk membantu memperkuat otot inti, peregangan untuk meningkatkan fleksibilitas pada otot yang menopang punggung dan kaki Anda, atau berenang untuk memperkuat tubuh dan juga menghilangkan ketegangan pada sendi dan ligamen Anda.
Hal lain yang bisa Bunda lakukan adalah melakukan pijat prenatal atau mempelajari teknik relaksasi.
5. Sembelit
Sembelit selama kehamilan memang sering terjadi. Penyebabnya banyak, bisa disebabkan oleh perubahan hormon, penurunan tingkat aktivitas, dan rahim yang membesar.
Sembelit juga dapat menyebabkan masalah lain. Salah satu yang paling umum adalah wasir, yaitu pembengkakan pembuluh darah di rektum dan anus.
Untuk meringankan sembelit, minum banyak air, makan makanan berserat tinggi seperti biji-bijian, berolahraga secara teratur. Jangan lupa berkonsultasi dengan dokter kandungan lain untuk mencari solusi lain.
Dokter mungkin akan menyarankan agar Bunda menggunakan pelunak tinja, mengonsumsi magnesium, atau mengganti vitamin prenatal dengan vitamin yang lebih sedikit zat besinya.
6. Nafsu Makan Meningkat
Ini saatnya menebus kekurangan asupan nutrisi di trimester pertama akibat mual-muntah. Meski selera makan Bunda sudah kembali, hindarilah makan terlalu banyak dalam satu waktu.
Mengutip dari laman What to Expect, disarankan agar makanlah lebih sering, tetapi dengan porsi yang lebih kecil. Misalnya dengan makan setidaknya lima porsi kecil ditambah dengan 2 kali camilan.
7. Gejala Lain
Gejala lain yang mungkin Bunda alami adalah:
- Mulas dan gangguan pencernaan. Cobalah mengunyah permen karet tanpa gula setelah makan untuk mengatasi mulas setelah makan. Peningkatan air liur yang dihasilkannya dapat menetralkan asam lambung dan membantu memaksa cairan kembali ke perut.
- Sakit kepala sesekali. Pastikan Anda beristirahat di ruangan dengan udara segar. Hindari ruangan yang terlalu panas yang dapat memicu sakit kepala.
- Kram kaki. Para ahli tidak mengetahui dengan jelas apa yang menyebabkan kram kaki selama kehamilan. Namun ada yang mengatakan, hal itu dipicu oleh pembuluh darah yang terkompresi di kaki, akibat dari kelebihan berat badan dan pembengkakan. Bantu sirkulasi darah dengan mengangkat kaki dan minumlah lebih banyak cairan.
- Edema (pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki). Jika retensi air di pergelangan kaki dan kaki menyebabkannya sakit atau bengkak, beralihlah ke sepatu atau sendal yang nyaman. Hindari juga kaus kaki atau stoking ketat yang dapat ‘memotong’ aliran darah.
Artikel terkait: Kenali Tanda Ibu Hamil Kurang Cairan, Penyebab, dan Risiko Bahayanya
Perubahan Tubuh Bunda
Tidak hanya janin yang mengalami perubahan secara fisik di usia kehamilan ini, tetapi Bunda juga. Beberapa yang berubah pada Bunda itu adalah:
1. Perut Lebih Bulat
Bagian atas rahim Bunda kira-kira sejajar dengan pusar Anda sekarang, dan membuat perut lebih bulat dari sebelumnya. Ya, ini sangat wajar terjadi, ya, Bunda.
2. Pusar Keluar
Saat rahim terus menekan perut, Bunda mungkin akan menemukan pusar Anda rata atau keluar, mengubah “innie” Anda menjadi “outie.”
Banyak ibu hamil mengatakan pusar mereka terasa aneh dan menjadi tidak nyaman dengan hal itu. Pusar adalah bagian tertipis dari dinding perut, dan saat perut tumbuh, pusar mungkin menjadi lebih sensitif terhadap sentuhan. Bahkan bisa terasa tidak menyenangkan ketika pakaian bergesekan dengannya. (Namun, nyeri pusar yang sebenarnya selama kehamilan tidak biasa dan bisa menjadi tanda hernia umbilikalis.)
Setelah melahirkan nanti, pusar Bunda kemungkinan akan kembali ke ukuran dan bentuknya yang biasa, kok, tetapi mungkin terlihat sedikit melar. Kehamilan memang mengubah banyak bagian tubuh kita, terkadang sementara, tetapi terkadang juga permanen.
Artikel terkait: Kapan Perut Membesar Ketika Hamil, Ini Perubahan Rahim Bumil Trisemester 1-3
Perawatan di Usia Kehamilan 20 Minggu
1. Tingkatkan Nutrisi
Tingkatkan asupan nutrisi Bunda dengan makan makanan bergizi seimbang. Bila Bunda suka mencamil, pilih juga makanan yang kaya akan vitamin dan mineral. Salah satunya kacang-kacangan yang kaya akan vitamin E, protein dan mineral penting seperti tembaga, mangan, magnesium, selenium, seng, kalium dan bahkan kalsium. Meskipun kacang tinggi lemak, tapi lemaknya baik bagi bayi karena mengandung AHA yang dapat meningkatkan perkembangan otak bayi.
2. Cegah Anemia
Pada minggu ke-20 kehamilan, persediaan zat besi yang Bunda simpan hampir habis. Padahal zat ini juga sangat dibutuhkan janin untuk mendukung pertumbuhannya.
Untuk menghindari risiko anemia (kadar zat besi yang rendah), konsultasikan dengan dokter kandungan. Apakah Bunda membutuhkan tambahan asupan dari suplemen atau cukup memperkaya makanan yang kaya zat besi vitamin C?
3. Cari Dokter Anak
Bunda akan sering menemui dokter anak di tahun pertama kelahiran bayi nanti. Dapatkan beberapa tips dari teman atau sahabat atau dokter kandungan dalam memilih dokter untuk bayi Bunda, dan pastikan memilih seorang dokter yang benar-benar bisa terhubung dengan Anda.
Setelah itu, periksa apakah lokasi praktik dokter tersebut jauh atau dekat dengan tempat tinggal Anda. Apakah biaya periksa dengannya masuk dalam budget Anda, dan apakah tempatnya bekerja terhubung dengan asuransi yang Anda gunakan?
4. Tetaplah Berolahraga
Tujuannya adalah untuk menjaga dan meminimalkan nyeri badan. Saat Bunda meregangkan tubuh, jangan melakukannya terlalu berlebihan. Lakukanlah dengan aman dan bila gerakan peregangan membuat Anda merasa sakit, hentikan.
Dengan berolahraga, Bunda juga berusaha menjaga berat badan. Jika di awal kehamilan berat badan Anda kurang atau sebaliknya, konsultasikan dengan dokter kandungan atau gizi berapa berat badan ideal di usia kandungan Anda saat ini.
5. Me Time!
Bunda boleh merayakan perjalanan setengah kehamilan ini dengan me time! Cobalah facial, pijat prenatal, atau melakukan pemotretan kehamilan untuk menandai ‘keberhasilan’ ini. Atau jika Bunda merasa itu terlalu boros, Anda bisa membeli buku mengenai perawatan bayi atau menonton film di bioskop.
6. Babymoon? Ini Saatnya!
Bila Bunda terpikir untuk melakukan traveling saat hamil, di usia kandungan trimester kedua inilah waktu yang tepat untuk melakukannya. Konsultasikan dengan dokter kandungan seberapa jauh Bunda bisa bepergian dan kendaraan apa yang bisa Anda gunakan.
7. Eksperimen di Tempat Tidur
Pada kehamilan 20 minggu, beberapa ibu hamil memiliki dorongan seks yang lebih tinggi dan orgasme yang lebih baik karena peningkatan aliran darah dan pelumasan di area vaginanya.
Seks selama kehamilan itu benar-benar aman dan bermanfaat, lo, Bunda. Hal ini membantu Bunda tetap aktif, melepaskan hormon yang membuat Bunda bahagia dan rileks, serta memfasilitasi ikatan yang erat dengan pasangan.
Jika Bunda merasa besar perut sudah mengganggu, bereksperimenlah dengan posisi seks kehamilan yang akan mengakomodasi perut buncit Anda.
8. Ambil Jurnal dan Hindari Stres
Jika Bunda merasa stres atau sulit tidur karena pikiran Anda berpacu, coba tuliskan semua yang mengganggu Anda dalam jurnal. Jangan khawatir bila tulisan Anda tidak rapi, karena yang terpenting adalah Anda melepaskan semua kekhawatiran Anda dari kepala dan ‘membuangnya’ ke dalam lembaran jurnal.
Artikel Terkait: 8 Vitamin yang Bagus untuk Ibu Hamil Rekomendasi, Ini Cara Memilihnya
Tes yang Mungkin Dibutuhkan di Usia Kehamilan 20 Minggu
Dalam beberapa kasus atau kondisi kehamilan tertentu, dokter bisa saja menyarankan Anda untuk melakukan tes amniocentesis di usia janin 20 minggu ini.
Namun, tes ini dilakukan karena alasan kondisi kehamilan tertentu, dan bukan merupakan tes rutin. Tes ini umumnya dilakukan pada ibu hamil yang berisiko melahirkan bayi cacat lahir atau down syndrome.
Itulah, Bunda, perkembangan janin 20 minggu beserta beragam hal yang perlu Bunda perhatikan di usia kehamilan ini. Semoga bisa menjadi panduan untukmu, Bun.
Kehamilan Anda Minggu Depan: Kehamilan 21 minggu
Kehamilan Anda Minggu Lalu: Kehamilan 19 minggu
Artikel diupdate oleh: Ester Sondang
Baca juga:
12 Foto Proses Perkembangan Janin yang Menakjubkan, dari Usia Kehamilan 1 Bulan hingga Bayi Lahir
Perkembangan Janin Ibu Hamil 5 Bulan
Janin Merasa Sakit di Dalam Kandungan, Memangnya Bisa?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.