Keguguran merupakan peristiwa yang tak diinginkan oleh setiap calon ibu yang mendambakan kehadiran buah hati, terlebih apabila mengalami keguguran berulang kali. Apa sebenarnya penyebab keguguran?
Mengenal lebih dalam tentang keguguran

Menurut American Pregnancy Association, keguguran adalah sebuah istilah yang digunakan untuk kehamilan yang berakhir dengan sendirinya. Ini umumnya terjadi dalam 20 minggu pertama kehamilan.
Meskipun hal ini bukanlah sesuatu yang menyenangkan, tetapi nyatanya keguguran terjadi pada satu dari 6 wanita di seluruh dunia mengalami keguguran. Bahkan terkadang, ibu mengalami keguguran sebelum ia tahu dirinya sedang hamil.
Ada beberapa gejala keguguran yang sebaiknya diwaspadai, yaitu:
- Kram atau rasa sakit pada bagian pelvis
- Perdarahan
- Sakit di bagian bawah perut
- Rasa mual dan muntah yang menurun
- Tidak ada gerakan janin
Kehamilan terjadi apabila rahim berada dalam kondisi sehat dan siap menerima kehadiran embrio yang berkualitas baik. Bila salah satu atau keduanya dalam kondisi yang tidak baik, maka akan terjadi keguguran.
Penyebab keguguran lainnya adalah makanan, minuman serta obat-obatan yang yang membahayakan pertumbuhan janin, infeksi bakteri dan virus, atau benturan keras/trauma fisik yang dialami calon ibu.
Namun biasanya, keguguran yang disebabkan hal-hal di atas tidak terjadi berulang kali. Keguguran berulang biasanya disebabkan oleh kondisi fisik ibu, dan kualitas embrio.
Ketika keguguran terjadi, janin yang masih ada di rahim harus segera dikeluarkan. Jika tidak, bisa berubah menjadi racun dan berbahaya bagi tubuh ibu. Serta menghambat proses kehamilan selanjutnya.
Dr. Neema Sharma, seorang OB/GYN dan konsultan senior di RS Fortis, Delhi, India mengatakan bahwa keguguran umum terjadi pada wanita yang hamil di atas usia 30 tahun.
“Bagi wanita yang berusia di bawah 30 tahun, kemungkinan keguguran hanya 1 dari 10 kehamilan. Pada wanita berusia 35-39 tahun, angka keguguran meningkat jadi 2 dari 10 kehamilan. Sedangkan pada wanita di atas 45 tahun, lebih dari 50% kehamilan bisa berujung keguguran,” paparnya.
Artikel terkait: 6 Jenis keguguran yang mungkin dialami oleh ibu hamil, wajib tahu ya Bun
6 Faktor penyebab keguguran berulang

Berikut ini beberapa faktor yang dapat menyebabkan keguguran terjadi secara berulang:
1. Kekentalan darah tinggi
Pada kondisi ini darah mengalami kekurangan cairan, sehingga sel mudah melekat satu sama lain. Akibatnya darah sulit mensuplai nutrisi dan okesigen ke seluruh tubuh, termasuk ke plasenta dan menyebabkan keguguran.
2. Diabetes
Calon ibu pengidap diabetes rentan mengalami keguguran. Baca juga: Bila Penderita Diabetes Melitus Hamil
3. Kelainan genetik
Kelainan kromosom atau kelainan genetik merupakan penyebab keguguran berulang yang paling umum. Kelainan ini menyebabkan embrio tidak mampu bertahan sehingga gugur sebelum waktunya.
4. Kelainan hormonal
Kondisi kehamilan mempengaruhi sistem hormon seorang ibu, sehingga bisa menimbulkan tingginya hormon prolaktin atau hormon progesteron yang amat rendah.
5. Kelainan pada organ reproduksi atau rahim
Bentuk rahim sangat mempengaruhi terjadinya suatu kehamilan.
6. Infeksi organ reproduksi
Infeksi lokal yang terjadi pada organ reproduksi akibat tindakan masa lalu, misalnya aborsi, dapat mengakibatkan ketidakseimbangan hormon dan memicu terjadinya keguguran.
Bila Anda telah mengalami 2 kali keguguran, risiko keguguran berikutnya adalah sebesar 35%. Sementara bila Anda telah mengalami 3 kali keguguran, risiko mengalami keguguran berikutnya sebesar 50%.
Artikel terkait: Pernah keguguran karena hamil anggur, ibu ini membagikan pesan manis untuk bunda lainnya
Bagaimana cara mengatasi kondisi keguguran berulang?

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi keguguran berulang:
1. Menjaga pola hidup sehat
Untuk memperoleh kehamilan yang sehat, Anda perlu melakukan pola hidup sehat dengan istirahat yang cukup, tidak melakukan aktivitas berat selama hamil, mengkonsumsi makanan yang baik dan menghindari makanan yang pantang dikonsumsi ibu hamil.
2. Konsultasi pada dokter ahli kandungan
Dokter akan membantu Anda merencanakan kehamilan yang lebih matang dengan memperhatikan siklus menstruasi. Umumnya, setelah mengalami keguguran, Anda akan memasuki usia kesuburan dalam 2-4 minggu.
Hasil observasi yang dilakukan dokter akan membuat Anda mengetahui penyebab terjadinya keguguran dan membantu Anda mengatasi kondisi tersebut. Misalkan keguguran akibat virus adanya virus toxoplasma atau sebab-sebab lainnya.
3. Dukungan
Anda tentu sangat membutuhkan suport dari orang-orang terdekat. Carilah dan terimalah dukungan dari mereka. Hal ini akan membantu Anda agar tetap optimis, merasa dicintai, dan berhenti menyalahkan diri sendiri.
***
Bunda, semoga ulasan tentang penyebab keguguran berulang di atas bermanfaat.
Referensi: American Pregnancy Association
Baca juga
8 Tips Mencegah Keguguran
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.