Seperti apa ciri-ciri hamil anak kembar? Berbedakah dengan kehamilan bayi tunggal?
Yuk, jangan temukan jawabannya dengan membaca artikel ini!
Bagaimana Kehamilan Kembar Bisa Terjadi?
Kehamilan kembar biasanya disebabkan ketika lebih dari satu sel telur dibuahi.
Hal ini juga dapat terjadi ketika satu sel telur dibuahi dan kemudian membelah menjadi dua atau lebih embrio.
Ketika satu sel telur yang dibuahi membelah menjadi dua, bayi-bayi itu disebut kembar identik.
Kebanyakan kehamilan kembar biasanya terjadi bila Bunda memiliki sejarah anggota keluarga yang juga kembar. Apalagi jika salah satu dari suami atau istri adalah orang kembar.
Selain itu, ada juga beberapa yang meningkatkan peluang memiliki anak kembar, meliputi:
- Usia. Calon ibu berusia di atas 35 tahun lebih cenderung melepaskan banyak sel telur selama ovulasi. Hal ini berkaitan erat dengan hormon follicle stimulating hormone atau FSH yaitu hormon yang membentuk sel telur.
- Etnis. Hamil anak kembar nyatanya lebih umum dialami perempuan kulit hitam, dan kurang umum di antara orang Hispanik dan Asia.
- Riwayat Keluarga. Bunda memiliki sanak saudara kembar tidak identik, besar kemungkinan bisa hamil kembar juga. Peluangnya juga lebih tinggi jika gen kembar berasal dari pihak ibu.
- Perawatan Kesuburan. Kehamilan kembar juga lebih sering terjadi pada orang yang menjalani perawatan kesuburan, seperti program bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF). Ketika menjalani program ini, beberapa sel telur yang dibuahi akan ditanamkan di dalam rahim ibu untuk meningkatkan peluang keberhasilan hamil.
- Kelebihan Berat Badan atau Obesitas. Orang dengan indeks massa tubuh (IMT) lebih tinggi dari 30 lebih mungkin untuk hamil anak kembar utamanya kembar fraternal (tidak identik).
- Riwayat Kehamilan. Bagi Bunda yang mengandung anak kembar di kehamilan sebelumnya, kemungkinan besar akan mengandung anak kembar lagi.
12 Ciri-Ciri Hamil Anak Kembar
Penasaran dengan ciri-ciri anak kembar? Ini lho, tanda-tanda uniknya, Parents.
1. Berat Badan Naik dengan Cepat
Apabila berat badan Bunda naik hingga 5 kg di trimester pertama, bisa jadi tanda kehamilan anak kembar.
Hal ini karena ukuran rahim dan volume darah yang meningkat lebih besar daripada ibu yang hamil satu bayi.
Pada akhir trimester kedua, ibu hamil dengan janin kembar biasanya naik berat badan mencapai 7-12Kg.
2. Perut Lebih Besar Sejak Awal Kehamilan
Ciri-ciri hamil anak kembar lainnya adalah perut yang sangat besar meski usia kandungan masih muda.
Ukuran rahim yang lebih besar dari ibu hamil lainnya, bisa menjadi tanda ada dua janin di dalamnya.
3. Mual yang Parah
Lebih dari 50% ibu yang hamil bayi kembar, mengalami mual pagi hari yang cenderung lebih parah daripada ibu hamil janin tunggal.
Meski demikian, beberapa ibu hamil bayi kembar juga ada yang tidak mengalami ini.
4. Gerakan Janin Terasa Lebih Awal atau Lebih Sering
Gerakan janin terasa lebih awal, menjadi salah satu ciri hamil kembar yang dialami ibu.
Banyak ibu yang punya anak kembar mengaku merasakan gerakan janin lebih awal, dan mereka percaya itulah ciri hamil kembar yang mereka alami.
Meski demikian, tentu saja hal ini tidak bisa menjadi patokan.
Karena secara medis, gerakan yang terasa di perut ibu tidak menjadi jaminan berapa jumlah janin yang ada di rahim.
5. Ada Dua Detak Jantung
Ciri hamil kembar lainnya bisa diketahui ketika Anda sedang menjalani pemeriksaan kehamilan dan dokter mendengar dua detak jantung.
Hal ini bisa terjadi pada trimester pertama, namun kadang detak jantung satu janin bisa terdengar di beberapa sisi perut.
Sehingga keberadaan janin kembar hanya bisa diketahui jika detak jantungnya berbeda.
6. Hasil Tes AFP yang Sangat Tinggi
Tes AFP (an alpha fetoprotein) adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan pada trimester kedua.
Biasanya dilakukan untuk memeriksa kemungkinan cacat lahir pada bayi, dan mengukur jumlah protein tertentu yang dikeluarkan oleh jantung bayi.
Bila hasil tesnya sangat tinggi, bisa menjadi indikasi bahwa janin yang dikandung adalah kembar.
Akan tetapi, hasil tes AFP yang tinggi juga bisa menjadi tanda adanya masalah pada janin tunggal di perut ibu.
Sehingga dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan USG untuk menyelidiki lebih lanjut.
7. Kelelahan yang Ekstrem
Kehamilan sering membuat Bunda gampang merasa lelah.
Namun mengandung anak kembar akan membuat energi di tubuh Bunda habis lebih cepat, sehingga ibu hamil kembar lebih cepat merasa lelah dan lemas.
Pasalnya, tubuh ibu bekerja dua kali lebih keras untuk memberi nutrisi dan merawat tumbuh kembang janin kembar di rahim.
8. Pemeriksaan USG
Bila usia kehamilan sudah cukup, maka pemeriksaan USG bisa menunjukkan adanya lebih dari satu janin dalam kandungan Anda.
Artikel terkait: Fakta Menarik Hamil Anak Kembar, Faktor Pengaruh hingga Risiko Komplikasi
9. Meningkatnya Level hCG
Human chorionic gonadotropin atau hCG adalah hormon yang diproduksi oleh plasenta setelah implantasi terjadi.
Meningkatnya level hCG di tubuh ibu bisa menjadi tanda kehamilan kembar.
10. Cenderung Mengalami Anemia
Meskipun tidak selalu, ibu yang hamil anak kembar lebih berisiko mengalami anemia atau kurang darah selama masa kehamilan.
Hal ini dikarenakan zat besi dalam tubuh ibu harus dibagi dengan dua janin yang ada di perut.
Tak heran, ibu hamil kembar memerlukan tambahan zat besi yang lebih banyak, baik dari makanan, susu khusus ibu hamil maupun suplemen.
Selain itu, ibu hamil kembar juga berisiko mengalami pendarahan pascamelahirkan.
Umumnya, dokter akan mempersiapkan cadangan kantong darah untuk meminimalisir risiko pendarahan pascamelahirkan.
11. Adanya Masalah Perut
Karena ada lebih banyak beban di area perut, Bunda dapat mengalami lebih banyak tekanan pada saluran pencernan.
Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan kehamilan umum seperti mulas, gangguan pencernaan, dan sembelit.
12. Nafsu Makan Meningkat
Bunda mungkin akan mengalami peningkatan nafsu makan untuk membantu mendorong penambahan berat badan ekstra yang dibutuhkan selama hamil.
Namun pada kenyataannya, tidak sedikit ibu hamil yang mengalami mual parah, sehingga sulit bagi mereka untuk mendapatkan kalori yang dibutuhkan.
Risiko Kehamilan Kembar
Kabar bahwa Bunda sedang mengandung bayi kembar mungkin sesuatu yang sangat membahagiakan. Namun, Bunda perlu tahu bahwa kehamilan kembar juga rentan komplikasi. Komplikasi kehamilan kembar meliputi:
- Anemia
- Kondisi bawaan, termasuk spina bifida
- Diabetes gestasional
- Tekanan darah tinggi selama kehamilan (preeklampsia)
- Pembatasan pertumbuhan intrauterin (IUGR)
- Cairan ketuban rendah (oligohidramnion)
- Solusio plasenta
- Persalinan prematur
- Terlalu banyak cairan ketuban (polihidramnion)
- Sindrom transfusi kembar-ke-kembar (twin-to-twin transfusion syndrome), di mana hanya satu kembar menerima suplai darah yang cukup di dalam rahim. Biasanya kondisi ini terjadi pada kehamilan kembar identik dengan satu kantong atau satu plasenta. Kondisi ini cukup berbahaya, bahkan bisa mengancam nyawa salah satu bayi yang tidak mendapatkan cukup asupan.
Sementara itu, bayi kembar prematur sendiri memiliki kemungkinan untuk mengalami komplikasi tambahan, termasuk:
- Pendarahan otak
- Masalah pernapasan dari paru-paru yang kurang berkembang, termasuk apnea
- Kesulitan untuk tetap hangat
- Masalah makan
- Berat badan lahir rendah
- Masalah penglihatan (retinopati prematuritas)
Apakah komplikasi-komplikasi ini bisa dicegah atau dikurangi risikonya?
Berita baiknya, komplikasi-komplikasi ini bisa dicegah dengan beberapa cara.
Yaitu dengan konsultasi rutin ke dokter, utamanya trimester 2 dan trimester akhir, menerapkan pola makan sehat dan bergizi, serta mengonsumsi suplemen yang dianjurkan dokter dengan benar.
Apa Metode Persalinan Terbaik untuk Kehamilan Kembar ?
Seperti yang Bunda mungkin tahu, kehamilan cukup bulan adalah 37 minggu.
Namun, faktanya, kehamilan kembar jarang berlangsung selama ini; biasanya berusia 35 hingga 36 minggu.
Bahkan, banyak ibu hamil akan melahirkan lebih cepat karena ukuran rahim yang lebih besar.
Berdasarkan usia kehamilan, berikut rekomendasi waktu yang tepat untuk persalinan hamil kembar:
- 38 minggu untuk hamil kembar dengan janin masing-masing memiliki ketuban dan plasenta,
- 34–37 minggu untuk hamil kembar dengan satu plasenta tetapi memiliki dua kantung ketuban,
- 32–34 minggu untuk hamil kembar dengan hanya satu plasenta dan satu kantung ketuban.
Namun, teknologi semakin canggih. Saat ini, ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk mencegah persalinan prematur, dan meski angka keberhasilannya tidak 100 persen.
Plus, begitu Bunda memasuki fase persalinan aktif, persalinan akan segera terjadi.
Bagaimana dengan metode kelahiran Caesar?
Operasi Caesar kemungkinan terjadi pada kehamilan kembar.
Namun jika Bunda hamil anak kembar dan tidak mengalami komplikasi, maka dapat mencoba persalinan pervaginam atau persalinan normal.
Posisi bayi di dalam rahim akan sangat menentukan bagaimana si kembar dilahirkan, baik secara pervaginam atau dengan operasi Caesar.
Studi yang terbit dalam jurnal Reviews in Obstetrics and Gynecology menyebutkan, sekitar 40% dari anak kembar sama-sama menunduk (vertex) saat cukup bulan.
Pada 30% lainnya, bayi pertama (Kembar A) adalah vertex, dan Twin B dalam posisi sungsang.
Kedua posisi ini dapat diterima untuk mempertimbangkan kelahiran pervaginam.
Ada skenario di mana operasi Caesar dianjurkan pada kelahiran kembar, seperti ketika kedua bayi sungsang.
Biasanya, ini diketahui sebelumnya dengan teknologi ultrasound.
Uniknya, bayi kembar biasanya dapat mengubah posisi jelang persalinan. Hal ini terutama berlaku untuk Kembar B setelah Kembar A lahir.
Bagaimana Proses Kelahiran Bayi Kembar secara Pervaginam?
Secara statistik, lebih dari setengah anak kembar akan lahir normal.
Kabar baiknya adalah meskipun Bunda memiliki dua bayi, namun hanya perlu melahirkan sekali.
Setelah leher rahim terbuka, setiap bayi akan memiliki tahap mendorong sendiri. Ini berarti Bunda harus mendorong dua kali.
Menariknya, proses melahirkan bayi kedua biasanya akan lebih mudah daripada yang pertama. Ini karena bayi yang pertama telah membuka jalan untuk saudaranya.
Berapa lama jarak kelahiran dari bayi pertama hingga kedua?
Rata-rata waktu antara kelahiran bayi pertama dan kedua umumnya sekitar 17 menit. Bagaimana jika lebih dari waktu tersebut?
Selama monitor menunjukkan bayi kedua baik-baik saja maka tidak perlu khawatir, Bunda.
Terkadang selama fase menunggu, Bunda akan menjalani USG untuk memastikan posisi bayi kedua.
Lalu dokter atau pembantu persalinan akan memutuskan cara melahirkan yang terbaik untuk bayi kedua.
Bagaimana Kelahiran Bayi Kembar secara Caesar?
Meskipun memiliki anak kembar memang meningkatkan kemungkinan melakukan operasi Caesar, kurang dari setengah dari anak kembar dilahirkan dengan cara ini.
Selain posisi bayi, ada juga alasan lain ibu harus melakukan operasi Caesar, seperti plasenta previa, herpes genital aktif, dan komplikasi persalinan seperti gawat janin.
Jika Bunda melahirkan sebelum HPL, operasi Caesar kemungkinan akan terjadi saat itu juga.
Untuk masa pemulihan, periode umumnya sama dengan kelahiran tunggal secara Caesar, yakni sekitar lebih 6-8 minggu.
Terkadang, satu bayi lahir pervaginam dan kembar kedua lahir melalui operasi Caesar. Ini jarang terjadi; hanya sekitar 4% dari semua kelahiran janin kembar.
Biasanya, ini terjadi ketika ada keadaan darurat dengan Kembar B.
Keadaan darurat antara lain:
- prolaps tali pusat (ketika tali pusat keluar sebelum bayi sehingga memotong suplai oksigen bayi),
- malpresentasi parah (kondisi kala bagian janin yang masuk ke dalam jalan lahir menjelang persalinan bukan ubun-ubun melainkan anggota tubuh lain),
- solusio plasenta (ketika plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya).
Lebih dari setengah anak kembar akan lahir sebelum 37 minggu. Ini juga dapat memengaruhi cara bayi dilahirkan.
Jadi, diskusikan dengan dokter atau penolong persalinan tentang bagaimana menjaga kesehatan kandungan selama kehamilan dan metode persalinan yang paling tepat untuk bumil dan bayi-bayi kesayangan Anda, Parents.
Itulah beberapa tanda Anda hamil kembar dan risiko kehamilan kembar. Semoga bermanfaat.
***
Baca juga:
16 Ciri Hamil Anak Perempuan, Mitos atau Fakta?
7 Ciri-Ciri Hamil Anak Laki-Laki yang Akurat 100 Persen, Benarkah atau Sekadar Mitos?
10 Perubahan Ciri-Ciri Fisik Ibu Hamil yang Penting untuk Parents Ketahui
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.