Selama di dalam kandungan, janin yang tengah tumbuh dan berkembang membutuhkan asupan oksigen dan zat gizi yang cukup. Jika tidak, kondisi ini justru bisa berisiko membuat kondisi gawat janin yang dalam bahasa medis disebut fetal distress.
Hal ini tentunya saja sangat berbahaya karena bisa mengancam jiwa janin. Oleh karena itu, peka terhadap gejala maupun penyebabnya menjadi suatu hal yang penting untuk dilakukan.
Artikel terkait : Gerakan janin berkurang bisa jadi tanda bahaya, ketahui penyebabnya!
Gawat janin (Fetal Distress)
Menurut American Pregnancy Association, istilah gawat janin merupakan suatu kondisi janin tidak menerima jumlah oksigen yang cukup (hipoksia) selama kehamilan atau persalinan. Sebabnya bisa dikarenakan faktor dari ibu maupun janin itu sendiri.
Kondisi ini bisa dideteksi melalui perubahan abnormal pada kondisi kehamilan, misalnya saja gerakan janin. Beberapa gejala lainnya yang perlu diketaui seperti 3 hal ini.
Gejala yang perlu diketahui
1. Gerakan janin berkurang
Menjelang persalinan menjadi suatu hal normal bila tendangan atau gerakan janin berkurang karena ruang gerak lebih terbatas. Namun, tetap perhatikan jumlahnya, ya, Bun. Normalnya pergerakan janin yang masih bisa dirasakan memiliki pola yang sama dan tidak berubah secara drastis
2. Detak jantung abnormal
Perhatikan detak jantung janin saat kehamilan dan menjelang kelahiran. Gawat janin bisa terjadi saat detak jantung janin terus melambat atau menurun, khususnya setelah kontraksi.
Menjelang kontraksi memang detak jantung bisa menurun, namun bila detak jantung kurang dari 110 per menit harap waspada.
gawat janin
3. Perubahan warna cairan ketuban
Cairan ketuban yang normal biasanya berwarna jernih, memiliki bercak merah muda, kuning, atau merah. Waspadalah bila cairan ketuban sudah berubah warna menjadi coklat atau kehijauan.
Kondisi ini menandakan bahwa cairan ketuban sudah terkontaminasi mekonium atau tinja janin. Bila berwarna coklat, artinya kontaminasi mekonium sudah lama terjadi. Bila dibiarkan ini bisa berbahaya karena bisa menimbulkan sindrom aspirasi mekonium.
Artikel terkait : Waspada bahaya janin terlambat berkembang, kenali ciri dan penyebabnya berikut!
Faktor risiko
Ada beberapa risiko ibu hamil bisa mengalami kondisi ini, di antaranya :
- Ibu hamil yang mengalami anemia
- Kondisi Oligohidraminos atau jumlah cairan ketuban yang lebih sedikit
- Tekanan darah tinggi selama kehamilan
- Kehamilan post-term atau lebih lama (42 minggu atau lebih)
- Retardasi Pertumbuhan Intrauterin atau kondisi pertumbuhan janin yang lambat (IUGR)
- Cairan ketuban terkontaminasi mekonium (suatu kondisi di mana meconium, tinja pertama bayi, hadir dalam cairan ketuban yang dapat menyumbat saluran udara janin)
Diagnosis
Dokter biasanya melakukan metode pengecekan electronic fetal heart rate (FHR) atau pemantauan denyut jantung janin elektronik. Penting bagi dokter untuk memantau janin selama kehamilan untuk mendeteksi kemungkinan komplikasi. Salah satu metode pemantauan yang lebih banyak digunakan adalah pemantauan denyut jantung janin elektronik (FHR).
Pengobatan gawat janin
gawat janin
Mengingat kondisinya yang bisa fatal pada janin, biasanya dokter melakukan beberapa pilihan penanganan segera. Beberapa hal yang biasanya dilakukan antara lain :
Resusitasi dalam rahim
Penanganan ini merupakan hal utama yang diberikan dalam mengatasi fetal distress. Ada beberapa prosedur yang biasaPnya diinstruksikan, di antaranya :
- Memakaikan selang oksigen agar ibu mendapatkan oksigen yang cukup
- Mengurangi tekanan rahim, khususnya pada pembuluh vena besar yang dapat mengurangi aliran darah ke plasenta dan janin dengan cara memiringkan tubuh ibu ke kiri
- Pemberian cairan melalui infus
- Melakukan terapi tokolisis untuk menghendtikan kontraksi rahim sementara
- Penambahan cairan pada rongga cairan ketuban atau biasa disebut amnioinfusion
- Menghentikan berabagi obat penyebab kontraksi
Melakukan persalinan segera
Bila resustasi rahim dianggap belum bias mengatasi kondisi ini, persalinan segera akan dipilih. Hal ini akan diupayakan dalam 30 menit saat kondisi ibu hamil sudah diketahui mengalami gawat janin.
Dokter biasanya akan melihat kondisi ibu hamil. Bunda bisa melahirkan secara normal maupun sesar bila tak memungkinkan.
Pemantauan kondisi janin
Setelah kelahiran bayi, doter akan terus memantau perkembangannya selama 1-2 jam lalu 12 jam pasca kelahiran. Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi bayi yang sehat dan tidak mengalami aspirasi mekonium atau keracunan ketuban.
Bila terjadi, biasanya dokter akan melakukan pembersihan jalan nafas bayi supaya tak terganggu lagu. Pemantauan lain yang dilakukan meliputi pemeriksaan kondisi umum, gerakan dada, warna kulit, tulang dan otot, detak jantung, dan suhu tubuh bayi.
Kondisi bayi akan dimonitor secara saksama selama 1-2 jam setelah kelahiran, dan dilanjutkan hingga 12 jam pertama pasca kelahiran. Pemantauan yang dilakukan meliputi pemeriksaan keadaan umum, gerakan dada, warna kulit, tulang dan otot, suhu tubuh, serta detak jantung bayi.
Baca Juga :
Ketahui 12 Cara Ampuh Agar Janin Bergerak yang Bisa Bumil Coba untuk Si Kecil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.