Semua ibu hamil berdoa dan berharap agar kehamilannya lancar hingga melahirkan. Namun, apa yang harus dilakukan bila ternyata dokter menyatakan Anda mengalami plasenta previa?
Plasenta previa adalah kondisi di mana plasenta bayi menempel di sisi bawah uterus dan menutupi jalan lahir/ serviks.
Jika Anda dinyatakan mengalaminya, dokter akan meminta Anda untuk tidak melakukan hubungan seks dan aktivitas berlebih hingga tes selanjutnya menyatakan Anda telah bebas dari plasenta previa.
Dokter melarang kedua hal tersebut karena plasenta previa memiliki 2 risiko, yaitu:
1. Pendarahan
Plasenta previa bisa mengakibatkan terjadinya pendarahan hebat (hemorrhage) selama kehamilan, saat persalinan, atau satu jam setelah persalinan
2. Melahirkan prematur
Terjadinya pendarahan bisa menjadi penyebab dilakukannya operasi caesar meskipun usia kehamilan masih belum cukup.
Baca juga : Serba-serbi bayi prematur
Bagaimana penanganan plasenta previa?
Penanganan plasenta previa dilakukan sesuai dengan kondisi pendarahan dan faktor-faktor seperti:
- Apakah pendarahan telah berhenti saat ibu datang ke dokter
- Usia kehamilan
- Kondisi kesehatan ibu
- Kesehatan, kondisi janin
- Letak plasenta dan posisi janin
Kehamilan seharusnya merupakan saat yang membahagiakan, namun bila ibu didiagnosa mengalami plasenta previa, bisa jadi rasa panik dan cemas akan ibu alami. Sayangnya, rasa cemas ini bisa mempengaruhi kondisi Ibu dan janin yang ada didalam kandungan.
Untuk itu, ada baiknya bila Ibu melakukan beberapa hal berikut:
1. Cari informasi tentang plasenta previa
Mengetahui dengan pasti apa yang sedang ibu alami dan apa yang harus ibu lakukan, akan membuat ibu merasa lebih tenang.
Idealnya, mencari informasi tentang kehamilan dilakukan saat ibu merencanakan kehamilan. Jadi, paling tidak ibu akan tahu apa yang harus ibu lakukan untuk menjaga kesehatan selama hamil, atau paham apa yang harus dilakukan bila terjadi gangguan kehamilan.
2. Siapkan diri untuk kemungkinan dilakukannya operasi caesar
Kebanyakan plasenta previa menyebabkan ibu tidak bisa melahirkan secara normal. Karena itu siapkan diri ibu jika dokter menyarankan untuk dilakukan operasi Caesar.
3. Ikuti nasehat dokter untuk bed rest
Tidak semua ibu bisa nyaman dengan bed rest. Apalagi bagi ibu-ibu yang biasa aktif beraktivitas. Namun ingatlah bahwa semua ini untuk kesehatan dan keselamatan janin yang ibu kandung.
Pilihlah buku atau musik yang bisa membuat ibu nyaman untuk bed rest di tempat tidur. Delegasikan dulu seluruh pekerjaan rumah pada anggota keluarga atau carilah seorang asisten rumah tangga untuk menggantikan tugas domestik ibu.
Jika ini kehamilan pertama ibu dan ibu harus berbelanja keperluan untuk bayi, pilihlah untuk berbelanja secara online atau minta anggota keluarga dan teman melakukannya untuk ibu.
Bumil, semoga ulasan di atas bermanfaat.
Referensi: mayoclinic.org dan webmd.com
Baca juga artikel menarik lainnya:
Pendarahan di Trimester Kedua, Waspadai Plasenta Previa
Perkembangan Janin dari Minggu ke Minggu
Daftar Harga RS bersalin di Jakarta dan Bekasi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.