Tubuh perempuan yang sedang hamil akan mengalami sejumlah perubahan di antaranya kenaikan kadar hormon HCG di dalam tubuh. Hormon ini sering dijadikan penanda bahwa seorang perempuan tengah mengandung. Pasalnya, ibu hamil biasanya mengalami kadar hormon HCG yang dapat terdeteksi melalui alat tes kehamilan atau test pack. Lalu, apa sebenarnya hormon HCG itu? Apakah tes kehamilan berdasarkan kadar hormon HCG cukup akurat? Mari simak penjelasannya berikut ini.
Apa Itu Hormon HCG?
Ketika seorang perempuan sedang hamil, tubuhnya akan mengalami sejumlah perubahan, mulai dari penambahan berat badan hingga perubahan kadar hormon dalam tubuh. Nah, salah satu hormon yang jumlahnya semakin meningkat pada saat kehamilan adalah hormon HCG. Apa itu hormon HCG?
Human Chorionic Gonadotropin atau HCG adalah hormon yang dihasilkan plasenta selama kehamilan. Hormon ini juga hanya dapat ditemukan pada tubuh perempuan yang sedang hamil. Itulah mengapa salah satu cara yang cukup akurat untuk mengetahui adanya pertumbuhan janin dalam rahim perempuan adalah dengan mengecek kadar HCG.
Hormon ini dapat dideteksi melalui dua cara, yakni lewat tes darah dan tes kehamilan menggunakan test pack. Untuk uji kehamilan lewat tes darah, hormon biasanya akan terdeteksi 11 hari setelah terjadinya pembuahan. Sementara, untuk uji kehamilan lewat test pack, biasanya HCG akan terdeteksi 12-14 hari setelah pembuahan.
Tak hanya berfungsi sebagai penanda kehamilan, hormon ini juga bisa mendeteksi apakah kandungan seseorang bermasalah. Pada umumnya, HCG memang akan naik turun selama kehamilan, namun ada batas normal yang menentukan apakah jumlah hormon tersebut kelebihan atau justru kekurangan yang biasanya menandakan adanya masalah.
Fungsi Hormon HCG selama Masa Kehamilan
HCG dihasilkan oleh plasenta selama masa kehamilan. Tugas dari hormon ini adalah memberi instruksi ke tubuh untuk menghasilkan hormon progesteron yang dapat mencegah munculnya menstruasi. Hal ini sangat penting untuk menjaga janin yang berkembang di dalam rahim.
Seiring bertambahnya usia kehamilan, kadar hormon HCG juga semakin meningkat. Pengecekan yang lebih akurat untuk mengukur kadar hormon ini biasanya dilakukan melalui tes darah. Namun, dokter biasanya baru akan mengecek kadar HCG dalam tubuh ketika mendapati ada kondisi yang tidak biasa pada kehamilan.
Sebagai tambahan informasi, plasenta yang menghasilkan hormon HCG mulai bekerja ketika terjadi pembuahan di dalam rahim. Jadi, setelah proses pembuahan, sel telur yang telah dilepaskan akan menempel pada endometrium rahim. Proses ini disebut juga sebagai implantasi.
Nah, pada saat itulah, sel telur yang menempel pada dinding rahim akan mulai membentuk embrio yang terus berkembang menjadi janin. HCG mengambil peran ketika proses awal terjadinya implantasi. Selama proses tersebut, plasenta akan menghasilkan HCG yang menjadi penanda bahwa perempuan tersebut sedang mengandung.
Berapa Kadar Hormon HCG yang Normal selama Masa Kehamilan?
Seperti yang pernah disinggung sebelumnya, kadar hormon HCG akan mengalami naik turun selama kehamilan. Namun, ada batasan normal yang menentukan apakah suatu kehamilan mengalami gangguan atau tidak. Lalu, berapa kadar normal hormon ini selama masa kehamilan?
Mengutip situs kesehatan SehatQ.com, biasanya setiap ibu memiliki kadar HCG yang berbeda-beda tergantung dengan kondisi tubuh dan jumlah embrio. Namun, pada umumnya, berikut kisaran normal pada setiap usia kehamilan:
- 3 minggu: 5-50 mIU/L
- 4 minggu: 5-426 mIU/L
- 5 minggu: 18-7.340 mIU/L
- 6 minggu: 1.080-56.500 mIU/L
- 7-8 minggu: 7.650-229.000 mIU/L
- 9-12 minggu: 25.700-288.000 mIU/L
- 13-16 minggu: 13.300-254.000 mIU/L
- 17-24 minggu: 4.060165.400 mIU/L
- 25-40 minggu: 3.640-117.000 mIU/L
Sebagai informasi, hormon ini pula yang sering menyebabkan gejala seperti mual dan muntah pada ibu hamil. Bisa kita lihat, semakin tinggi kadar hormon tersebut di dalam tubuh maka gejala morning sickness yang dirasakan oleh ibu hamil juga makin terasa, yakni biasanya pada usia 11-12 minggu.
Apabila jumlahnya dalam tubuh seseorang ternyata di atas atau di bawah normal, biasanya hal tersebut mengindikasikan adanya kelainan pada janin. Jika lebih tinggi, ada kemungkinan bahwa seseorang hamil kembar, hamil anggur, atau salah perkiraan usia kehamilan. Jika lebih rendah, ada kemungkinan keguguran, kehamilan ektopik, atau janin tidak berkembang.
Parents, demikian informasi seputar apa itu HCG dan fungsinya selama masa kehamilan. Hormon ini berperan cukup penting ya selama ibu mengandung. Semoga informasi di atas bermanfaat ya!
Baca juga:
"Hasil test pack positif, tapi mengapa aku tak merasakan tanda kehamilan?"
Inilah 5 tanda pasti kehamilan, calon Bunda wajib tahu!
50 Tanda-Tanda Hamil Muda Selain Mual yang Perlu Bunda Ketahui
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.