Jika Bunda sudah terbiasa minum kopi, maka tidak minum sehari saja terasa seperti ada yang kurang. Namun, jika Bunda baru melahirkan maka akan timbul keraguan, bolehkah ibu menyusui minum kopi?
Kafein adalah salah satu zat yang terdapat pada kopi, zat kafein dapat memengaruhi sistem saraf pusat untuk menekan rasa lelah. Efek kafein pada tubuh inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian besar ibu menyusui.
Butuh tenaga ekstra bagi para ibu untuk menyusui sekaligus merawat bayinya. Jadi dengan minum kopi, mereka bisa mengusir rasa lelah.
Namun, bolehkah ibu menyusui minum kopi?
ASI adalah asupan makanan utama bagi bayi. Sejatinya ASI bukan sekadar makanan, tapi juga memberikan seluruh nutrisi yang diperlukan bayi untuk mengembangkan fungsi tubuh dan sistem imun.
Jika ibu menyusui minum kopi, maka kafein yang terkandung di dalamnya akan tercampur dengan ASI. Itu artinya secara tidak langsung, bayi mendapatkan kafein dari ibunya yang minum kopi.
Dilansir dari Very Well, wanita yang selama kehamilan dan menyusui minum tiga cangkir kopi setiap hari, memiliki zat besi dalam jumlah lebih sedikit pada ASI-nya, dibanding wanita yang tidak mengonsumsi kopi.
Hal ini bisa menyebabkan hemoglobin (Hb) dan hematrokrit (Ht) lebih rendah dan memperbesar risiko bayi mengalami kekurangan zat besi atau pun anemia.
Setelah kafein berada di dalam darah, sekitar satu persen kafein bisa masuk ke dalam ASI. Meskipun kafein dapat bercampur dengan ASI, tingkat penyerapan kafein oleh tubuh yang ada pada setiap wanita itu berbeda.
Jadi, sulit untuk diprediksi seberapa banyak kafein akan didapat oleh bayi dari ASI sang ibu yang minum kopi sebelumnya.
Menurut penelitian, kafein memang tidak selalu memberikan efek buruk. Kafein juga digunakan sebagai terapi bayi prematur untuk membantu mereka bernapas. Oleh sebab itu, para ahli sepakat bahwa ibu menyusui boleh minum kopi.
Akan tetapi, tetap ada batasan takaran banyaknya kopi yang boleh diminum. Dilansir dari Baby Center, batas asupan kafein maksimal untuk ibu yang menyusui adalah 300 miligram (mg) per hari, setara dengan sekitar dua cangkir kopi.
Namun ingat, kafein bukan hanya terdapat pada kopi, banyak makanan dan minuman yang mengandung zat tersebut. Misalnya, makanan atau minuman yang terbuat dari teh dan cokelat, minuman berenergi, atau minuman bersoda.
Jika asupan kafein yang Bunda miliki tidak lebih dari 200 mg per hari, maka tidak akan membahayakan bayi. Bila asupan kafein melebihi kebutuhan, bayi akan mengalami gangguan, seperti mudah gelisah, susah tidur, sembelit, dan kolik sehingga membuat bayi menjadi lebih rewel.
Ibu menyusui minum kopi, ini faktanya
Bila Bunda merupakan pecinta kopi, maka penting untuk menjaga asupan kopi per hari. Namun selama masa kehamilan dan menyusui, Bunda harus kurangi asupan kafein dari kopi atau yang lainnya secara bertahap, bukan tiba-tiba. Sebab tubuh Bunda perlu beradaptasi dengan perubahan kafein tersebut.
Sementara itu kafein yang bercampur dengan ASI akan berpengaruh pada bayi. Tubuh Si Kecil belum bisa memecah dan menyingkirkan kafein dengan mudah, karena ginjal dan hatinya belum berkembang dengan baik dan sempurna. Akibatnya, kafein mungkin akan menumpuk dalam sistem tubuhnya.
Hal ini bisa membuat bayi menjadi rewel dan sulit tidur. Semakin muda usianya, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk membuang kafein dari tubuhnya. Jika si buah hati sudah berusia sembilan bulan, barulah dia mampu menghilangkan kafein dari tubuhnya sama seperti orang dewasa.
Sementara itu, ibu menyusui yang menderita gangguan peredaran darah (penyakit Raynaud) disarankan untuk menghindari kafein sama sekali. Penyakit ini disebabkan oleh menyempitnya pembuluh darah hingga membuat jari tangan, jari kaki, dan bagian tubuh lainnya terasa dingin dan seperti ditusuk banyak jarum karena kekurangan darah.
Kafein bisa memperparah penyempitan pembuluh darah hingga membuat aktivitas menyusui terasa menyakitkan. Ini karena puting payudara kemungkinan terasa seperti ditusuk-tusuk.
Tidak ada yang melarang ibu menyusui minum kopi, asal tidak berlebihan. Namun, jika Bunda merasa ragu atau takut minum kopi akan membahayakan bayi, Bunda bisa lebih memilih minum air putih, jus buah (tidak lebih dari satu gelas 150 ml per hari), teh herbal yang sebelumnya diperiksa kandungan kafeinnya, atau teh dan kopi tanpa kafein.
Baca juga:
Minum kopi saat hamil, apa dampaknya pada janin? Ini jawaban dokter
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.