Semua orangtua pasti menginginkan bayi mereka lahir sehat dan memiliki anggota tubuh yang lengkap. Namun bila ternyata kasus cacat lahir pada bayi menimpa anak kita, bagaimana cara menjamin kesehatannya untuk jangka panjang?
Menurut Kompas, di Indonesia ada sekitar 295.000 kasus cacat lahir pada bayi bila setiap tahun lahir 5 juta bayi.
Beberapa kasus cacat lahir dapat ditangani dengan obat maupun operasi. Namun, keluarga harus bisa menciptakan lingkungan positif yang dapat membantu mengatasi kekurangan anak nantinya.
Saat bayi dalam kandungan didiagnosa cacat lahir, Parents harus mencari pendapat lain (second opinion). Selain bertanya pada dokter anak dan dokter kandungan, Anda juga perlu meminta pendapat dari spesialis.
Cacat lahir yang dideteksi sejak dini dapat segera ditangani dan diintervensi.
Berikut ini 5 jenis cacat lahir pada bayi yang sering terjadi di Indonesia dan mungkin memengaruhi Anda dan sang bayi.
Cacat lahir pada bayi 1: kelainan jantung bawaan
Kelainan jantung bawaan termasuk dalam cacat lahir pada bayi karena anatomi tubuh yang abnormal. Di Indonesia terjadi 8 – 10 kasus penyakit jantung bawaan per 1000 kelahiran.
Penyakit jantung bawaan disebabkan oleh banyak hal, termasuk kelainan genetis atau kesalahan perkembangan janin. Beberapa begitu ringan hingga tidak terdeteksi gejalanya.
Cara mendeteksi:
Dokter biasanya mendapati kelainan ini dari deteksi detak jantung bayi yang abnormal pada saat pemeriksaan rutin. Butuh tes tambahan untuk memastikan apakah detak jantung yang berbeda tersebut merupakan gejala penyakit jantung bawaan.
Cacat jantung yang serius jika tidak diobati akan menyebabkan gagal jantung, di mana jantung tidak mampu memompa cukup darah ke paru-paru maupun bagian tubuh lainnya.
Gejala:
- detak jantung cepat
- kesulitan bernapas
- kesulitan makan yang berpengaruh pada berat badan
- bengkak di kaki, perut, atau bagian mata
- kulit pucat
Perawatan:
Sebagian besar kelainan jantung bawaan dapat diobati dengan operasi, pengobatan medis, atau alat bantu untuk memacu kerja jantung.
Artikel terkait: Perjuangan Ibu Mengasuh Bayi Dengan Jantung Separuh
Cacat lahir pada bayi 2: clubfoot atau kaki bengkok
Seperti dikutip dari Detikhealth, clubfoot adalah kelainan bentuk kaki dan pergelangan kaki sehingga bentuk kaki bayi berbeda dari biasanya. Kaki bayi yang mengalami clubfoot membengkok ke bawah dan memutar ke dalam.
Di Indonesia terjadi 4000 kasus kaki bengkok per tahun. Belum diketahui dengan pasti penyebab terjadinya clubfoot. tetapi kemungkinan perpaduan antara keturunan dan faktor lingkungan saat hamil.
Gejala clubfoot bisa ringan maupun berat dan dapat memengaruhi salah satu kaki atau bahkan keduanya. Kaki bengkok yang ringan tidak terasa menyakitkan bagi anak, namun semakin besar ia akan kesulitan berjalan.
Untuk kasus ringan, perawatan dimulai segera setelah diagnosa. Perawatan melibatkan menekan dengan lembut kaki bengkok ke posisi yang benar dan melakukan latihan khusus.
Tak jarang bayi membutuhkan perawatan drastis seperti gips, penggunaan sepatu khusus, hingga operasi. Proses perawatan ini membutuhkan waktu 3 – 6 bulan yang dilanjutkan dengan pemeriksaan berkala.
Cacat lahir pada bayi 3: bibir sumbing
Kasus bibir sumbing masih menjadi masalah serius di Indonesia. Tahun 2016 tercatat sekitar 9500 anak menderita bibir sumbing.
Penyebab pasti bibir sumbing agak sulit dipastikan, tapi kemungkinan karena faktor keturunan dan lingkungan saat sedang hamil.
Ada 3 jenis bibir sumbing: langit-langit mulut, jaringan lunak di belakang mulut, dan bibir atas. Semua tipe tersebut biasanya terbelah ketika awal perkembangan janin dalam rahim.
Anak-anak yang menderita bibir sumbing biasanya membutuhkan bantuan terapis wicara. Perkembangan bahasa anak akan terpengaruh karena bentuk bibir dan langit-langit mulut yang berbeda.
Selain itu, anak dengan bibir sumbing rentan mengalami infeksi telinga tengah. Ia juga butuh bantuan saat makan atau minum susu.
Bedah bibir sumbing harus dilakukan saat bayi berusia 3 bulan. Sedangkan pemisahan langit-langit mulut biasanya dilakukan setelahnya, saat bayi umur 6 – 12 bulan.
Meski diperlukan perawatan lanjutan, namun bedah bibir sumbing selalu meninggalkan bekas di wajah anak yang membuatnya terlihat berbeda dari anak-anak lain.
Cacat lahir pada bayi 4: Spina Bifida
Spina Bifida adalah cacat lahir yang menyebabkan tulang punggung bayi tidak terbentuk dengan wajar. Kelainan ini biasa terjadi pada bulan pertama kehamilan.
Beberapa kasus Spina Bifida dapat dideteksi melalui serangkaian tes yang harus dijalani oleh ibu hamil. Ketika didiagnosis Spina Bifida, biasanya dilakukan operasi cesar agar dokter spesialis dapat langsung menangani bayi.
Selengkapnya: Waspadai Spina Bifida, Cacat Lahir pada Tulang Belakang Bayi
Cacat lahir pada bayi 5: down syndrome
Down Syndrome dapat dideteksi sebelum bayi lahir. Meski cacat lahir pada bayi ini tidak dapat disembuhkan, namun deteksi dini dapat membantu bayi untuk berkembang.
Anak dengan sindroma down biasanya memiliki ciri fisik yang khas, termasuk mata yang sipit, telinga kecil yang melipat ke atas, mulut kecil yang membuat lidahnya tampak lebih besar, hidung kecil yang hampir rata, leher pendek, dan tangan kecil dengan jari-jari yang pendek.
Lebih dari 50% anak yang menderita down syndrome memiliki gangguan pendengaran dan penglihatan. Infeksi telinga, cacat jantung, dan usus yang bermasalah adalah permasalahan yang umum dialami oleh anak-anak ini.
Meski anak-anak dengan sindroma down mengalami keterbelakangan mental, sebagian besar masih bisa melakukan apa yang dikerjakan oleh anak-anak yang usianya lebih kecil dari mereka, misalnya berjalan, berbicara, toilet training dan sebagainya.
Sebagian besar anak down syndrome bisa melakukan tugas-tugas sederhana tersebut walaupun sangat terlambat dibanding anak-anak lain seusianya yang tidak mengalami cacat lahir ini.
***
Parents, semoga penjelasan mengenai cacat lahir pada bayi ini dapat membuka mata dan hati kita. Apa pun kondisi anak, kita tetap harus menerima dan mencintainya sepenuh hati.
Anak-anak yang mengalami cacat lahir tersebut tidak pernah memilih untuk dilahirkan dalam kondisi demikian. Tugas kita sebagai orangtua untuk terus mendampingi mereka dan menciptakan lingkungan yang nyaman.
Sumber: Parents, American Heart Association, webMD
Baca juga:
Yang Harus Dilakukan Jika Bayi Lahir dengan Cacat Lahir (Birth Defect)
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.