Berat badan bayi adalah salah satu hal pertama yang dicatat segera setelah bayi lahir karena menjadi titik referensi awal untuk melacak perkembangan fisik bayi. Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa berat badan lahir rendah (BBLR) terkait dengan kecerdasan sepanjang hidup anak nantinya. Selain itu BBLR juga dikatakan memengaruhi tumbuh kembang bayi.
Namun, jangan dulu panik bila si kecil mengalami BBLR karena berat badan bayi baru lahir bisa cepat naik apabila asupan ASI cukup. Untuk mendapatkan produksi ASI yang cukup dan bernutrisi untuk si kecil, Bunda juga perlu melakukan beberapa cara.
Untuk mengetahui tentang apa itu BBLR, penyebabnya, faktor risiko, komplikasi dan cara menanganinya, simak artikel selengkapnya!
Pengertian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa berat badan lahir rendah atau BBLR adalah berat lahir bayi di bawah 2500 gram atau setara dengan 2,5 kg. Ada beberapa klasifikasi di mana bayi termasuk ke dalam berat badan lahir rendah, yaitu:
- Berat badan lahir rendah (BBLR): Bayi BBLR memiliki berat kurang dari 2500 gram atau 2,5 kg.
- Berat badan lahir sangat rendah (Very Low Birth Weight): Berat bayi kurang dari 1500 gram, atau sekitar 1,5 kg.
- Berat badan lahir sangat rendah (Extremely Low Birth Weight/ELBW): Bayi ELBW memiliki berat kurang dari 1000 gram, atau sekitar 1 kg.
Sementara itu, berat bayi lahir normal yang dilahirkan pada usia kehamilan 37-40 minggu adalah 3-3,6 kg untuk bayi laki-laki, serta berat badan normal bayi baru lahir untuk perempuan adalah 2,9-3,4 kg.
Penyebab Berat Badan Lahir Rendah
Umumnya, bayi dilahirkan kecil karena dua alasan utama, yaitu mereka lahir lebih awal atau mereka lahir tepat waktu tetapi tidak tumbuh cukup selama kehamilan (disebut pembatasan pertumbuhan intrauterin, atau IUGR).
Namun, ada banyak penyebab spesifik lainnya yang menyebabkan berat badan lahir rendah. Beberapa di antaranya adalah:
- Prematuritas
- Preeklamsia, atau masalah lain dengan kehamilan
- Merokok atau penyalahgunaan zat
- Kelahiran kembar (kembar atau lebih)
- Nutrisi kehamilan yang buruk
- Infeksi pada ibu atau bayi sebelum lahir, termasuk cytomegalovirus (CMV),
- Toksoplasmosis, cacar air, dan rubella.
Gejala Berat Badan Lahir Rendah
Selain beratnya kurang dari 2 kg, bayi dengan berat badan lahir rendah terlihat jauh lebih kecil daripada bayi dengan berat lahir normal. Kepala bayi dengan berat badan lahir rendah mungkin terlihat lebih besar daripada bagian tubuhnya yang lain. Bayi jauh terlihat lebih kurus dengan sedikit lemak tubuhnya.
Faktor Risiko Melahirkan Bayi BBLR
Beberapa hal mungkin membuat Bunda lebih berisiko mengalami kelahiran dengan BBLR daripada yang lain. Beberapa faktor risiko medis untuk memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah, yaitu:
1. Persalinan Prematur
Ini adalah persalinan yang dimulai terlalu cepat, sebelum 37 minggu kehamilan.
2. Kondisi Kesehatan Kronis
Apabila memiliki masalah kesehatan yang berlangsung lama atau terjadi berulang kali dalam jangka waktu yang lama. Kondisi kesehatan kronis perlu ditangani oleh penyedia layanan kesehatan. Kondisi kesehatan kronis yang dapat menyebabkan bayi dengan berat lahir rendah termasuk tekanan darah tinggi, diabetes dan masalah jantung, paru-paru dan ginjal.
3. Mengonsumsi Obat-Obatan
Mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk mengobati kondisi kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, epilepsi, dan pembekuan darah. Beritahu dokter tentang obat resep apa pun yang sedang dikonsumsi. Bunda mungkin perlu berhenti minum obat atau beralih ke obat yang lebih aman selama kehamilan.
4. Mengalami Infeksi
Infeksi tertentu, terutama infeksi pada organ reproduksi selama kehamilan, dapat memperlambat pertumbuhan bayi dalam kandungan. Ini termasuk cytomegalovirus, rubella, cacar air, toksoplasmosis dan infeksi menular seksual tertentu.
5. Masalah dengan Plasenta
Plasenta tumbuh di dalam rahim dan memasok bayi dengan makanan dan oksigen melalui tali pusat. Beberapa masalah pada plasenta dapat mengurangi aliran oksigen dan nutrisi ke bayi, yang dapat membatasi pertumbuhan bayi.
6. Berat Badan Saat Hamil Rendah
Tidak bertambahnya berat badan yang cukup selama kehamilan. Orang hamil yang tidak mendapatkan cukup berat badan selama kehamilan memungkinkan untuk memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah daripada mereka yang mendapatkan jumlah berat yang tepat.
Jika memiliki kelainan makan atau pernah dirawat karena kelainan makan, beritahu dokter agar dapat memeriksa kondisi Bunda dan bayi dengan hati-hati selama kehamilan. Tujuannya juga untuk membantu mencegah komplikasi dan memastikan ibu dan bayi sehat.
7. Riwayat Pernah Melahirkan Bayi BBLR
Memiliki riwayat pernah melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah sebelumnya. Misalnya pada kehamilan kembar (kembar dua, tiga atau lebih). Lebih dari setengah bayi yang lahir kembar memiliki berat badan lahir rendah.
8. Kebiasaan Buruk
Merokok, minum alkohol, menggunakan obat-obatan terlarang dan menyalahgunakan obat resep. Orang hamil yang merokok lebih dari 3 kali lebih mungkin untuk memiliki bayi yang beratnya terlalu sedikit saat lahir daripada orang yang tidak merokok.
Merokok, minum alkohol, menggunakan obat-obatan terlarang, dan menyalahgunakan obat resep selama kehamilan dapat memperlambat pertumbuhan bayi dalam kandungan dan meningkatkan risiko kelahiran prematur dan cacat lahir.
9. Paparan Polusi Udara atau Timbal
Banyak penelitian mengungkapkan bahwa paparan polusi udara atau timbal yang ekstrim dapat memengaruhi pertumbuhan janin di dalam kandungan. Termasuk mengakibatkan bayi memiliki berat badan yang rendah.
10. Kekerasan dalam Rumah Tangga
Ini adalah saat pasangan Anda menyakiti atau melecehkan Anda. Ini termasuk pelecehan fisik, seksual dan emosional. Kondisi ini dapat memengaruhi janin karena mungkin kesehatan fisik dan ibu hamil sangat terganggu.
11. Usia
Usia terlalu muda (terutama di bawah 15 tahun) atau lebih tua dari 35 tahun membuat Anda lebih mungkin daripada memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah.
Diagnosis Bayi dengan BBLR
Dokter akan memeriksa berat badan janin selama ada di dalam kandungan. Selama bayi tidak memiliki berat badan yang memadai sesuai dengan usia kandungannya, bayi mungkin akan lahir dengan berat badan yang rendah.
Biasanya pada kehamilan trimester tiga, ibu yang berisiko melahirkan bayi BBLR akan disarankan untuk melakukan diet sehat untuk menaikkan berat badan janin sebelum persalinan.
Pencegahan Bayi BBLR
Stanford Children’s Hospital mengungkapkan bahwa banyak bayi bisa bertahan hidup meskipun mereka lahir lebih awal dengan berat badan rendah. Namun, pastinya mencegah kelahiran prematur jauh lebih baik, dan bisa dilakukan sejak dini.
Perawatan selama kehamilan adalah cara terbaik untuk mencegah kelahiran prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah. Misalnya mengonsumsi makan makanan yang bergizi sehingga berat badan janin terus bertambah. Hindari minuman beralkohol, merokok, atau menggunakan obat-obatan. Semua ini dapat menyebabkan berat badan lahir rendah dan masalah lain untuk bayi.
Komplikasi pada Bayi dengan BBLR
Banyak orang berpikir bahwa memiliki bayi dengan berat badan rendah, baik prematur atau cukup usia, tidak akan menyebabkan masalah pada bayi. Faktanya, bayi dengan berat badan rendah mungkin akan mengalami beberapa masalah kesehatan, meskipun tidak selalu ya, Bun. Pada beberapa kasus, bayi dengan BBLR memerlukan perawatan khusus di unit perawatan intensif bayi baru lahir di rumah sakit (NICU) untuk menangani masalah medis. Ini termasuk:
1. Masalah Pernapasan
Misalnya sindrom gangguan pernapasan (juga disebut RDS). Bayi dengan RDS tidak memiliki protein surfaktan yang menjaga kantung udara kecil di paru-paru bayi agar tidak kolaps. Perawatan dengan surfaktan membantu bayi-bayi ini bernapas lebih mudah. Bayi yang menderita RDS juga mungkin membutuhkan oksigen dan bantuan pernapasan lainnya untuk membuat paru-parunya bekerja.
2. Masalah dengan Fungsi Organ Dalam
Bayi yang lahir prematur mungkin mengalami komplikasi prematuritas yang mencakup masalah dengan fungsi otak, jantung, paru-paru, usus, dan banyak lagi.
3. Masalah dengan Gula Darah
Bayi yang sangat kecil mungkin mengalami kesulitan mengatur gula darahnya. Bayi prematur yang terlambat terkadang menggunakan gula lebih cepat daripada yang bisa mereka ganti, dan dapat dengan mudah mengembangkan gula darah rendah yang berbahaya.
4. Sulit untuk Menghangatkan Diri
Bayi kecil tidak memiliki cukup lemak untuk menghangatkannya. Jika mereka tidak bisa menghangatkan diri sendiri, mereka mungkin harus menghabiskan waktu di inkubator selama beberapa waktu.
5. Kesulitan Menyusui
Bayi yang berat badannya lebih rendah tidak selalu cukup kuat untuk menyusui langsung atau menyusu dengan botol dengan baik. Ia akan memerlukan bantuan untuk mendapatkan cukup kalori untuk pertumbuhannya.
Bayi yang lahir dengan berat badan rendah juga cenderung memiliki kondisi kesehatan tertentu di kemudian hari, termasuk:
- Diabetes
- Penyakit jantung
- Tekanan darah tinggi
- Cacat intelektual dan perkembangan
- Sindrom metabolik
- Kegemukan
Kapan Harus ke Dokter?
Bayi dengan BBLR biasanya membutuhkan perawatan intensif setelah dia dilahirkan. Biasanya bayi dengan berat badan lahir rendah membutuhkan perawatan sementara di NICU. Pada masa ini dokter pasti akan memantau bayi dengan melihat kenaikan berat badan, memantau organ-organ tubuh bayi. Apabila dokter menilai berat badan dan kondisi bayi sudah aman, bayi dibolehkan pulang.
Setelah itu bayi membutuhkan pemantauan selama beberapa bulan kedepan. Pemantauan ini sama dengan pemantauan pada bayi normal lainnya, misalnya untuk mendapatkan imunisasi dan memeriksa tumbuh kembang bayi secara keseluruhan.
Namun, apabila bayi menunjukkan tanda-tanda komplikasi di atas, Parents perlu berkonsultasi lebih dini dengan dokter. Kondisi kesehatan yang disebabkan berat badan lahir rendah mungkin akan dialami oleh si kecil.
Apabila bayi tidak menunjukkan tanda-tanda komplikasi apapun, Parents hanya perlu memantau berat badan dan tumbuh kembangnya secara rutin di rumah.
Pengobatan Bayi dengan BBLR
Dokter dan perawat di unit perawatan intensif neonatal (NICU) merawat bayi prematur dan bayi berat lahir rendah sepanjang hari, setiap hari, dan mereka akan membantu memastikan bayi semakin sehat.
Di rumah sakit, penanganan bayi berat lahir rendah meliputi:
1. Pemberian Cairan IV atau Pemberian Makan Gavage
Untuk bayi yang kesulitan menyusu, infus atau selang kecil yang ditempatkan di perut melalui mulut memastikan pengiriman nutrisi penting, vitamin, mineral, dan cairan yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang.
2. Terapi Cahaya
Bayi dengan penyakit kuning dapat ditempatkan di bawah lampu khusus yang membantu proses tubuh dan mengeluarkan bilirubin. Jika terapi cahaya tidak berhasil, perawatan lain yang lebih intensif yang melibatkan transfusi pertukaran darah atau suntikan antibodi IV mungkin diperlukan, tetapi ini jarang terjadi.
3. Oksigen Tambahan atau Surfaktan
Bayi dengan paru-paru yang belum matang mungkin memerlukan oksigen tambahan atau surfaktan (protein yang membantu menjaga kantung udara di paru-paru agar tidak kolaps).
4. Pembedahan atau Pengobatan
Jika bayi memiliki ROP (masalah mata) atau PDA (masalah jantung), dokter mungkin merekomendasikan pengobatan atau pembedahan.
Tips Agar Bayi BBLR Cepat Gemuk
Bun, kami paham bahwa Anda khawatir jika bayi Anda memiliki berat badan lahir rendah. Menurut Stanford Children’s Health, ada banyak cara untuk memperkirakan berat badan anak sebelum ia dilahirkan.
Namun, setelah bayi lahir, dokter Anda akan segera menimbang dan memberikan saran yang tepat. Jika bayi Anda sangat kurus, perawatan tambahan mungkin direkomendasikan, seperti:
- Merawat bayi di Unit Perawatan Intensif Neonatal (NICU – Neonatal Intensive Care Unit)
- Menyiapkan tempat tidur dengan suhu yang dapat disesuaikan
- Menyediakan metode khusus untuk menyusui bayi, misalnya melalui tabung yang terhubung langsung ke perut bayi (jika bayi kesulitan mengisap) atau menggunakan saluran intravena (IV).
Jika semua berjalan baik, bayi Anda akan bisa segera keluar dari rumah sakit. Namun, sebenarnya bagian tersulit adalah: bagaimana Parents mengetahui bahwa Anda berada di jalan yang tepat? Berikut ini adalah tips agar bayi BBLR cepat gemuk.
1. Cara Menyusui Bayi Sangat Penting
Menyusui atau memberi sufor? Ada beberapa hal yang perlu Parents ketahui tentang berat badan lahir rendah.
Bayi yang diberi susu formula tampaknya lebih mudah naik berat badan dibanding bayi yang diberi ASI. Faktanya, sangat mungkin bayi sufor naik berat badan terlalu banyak.
Susu formula memang lebih pekat daripada ASI dan Parents biasanya mengharapkan bayi mereka untuk menghabiskan seluruh isi botol.
Dr. Jack Newman, seorang konselor laktasi sekaligus dokter anak, mengatakan bahwa penambahan berat badan yang berlebihan kurang menjadi perhatian bagi bayi yang disusui karena mereka dapat berhenti mengisap ketika kenyang (dibandingkan menghabiskan isi botol). Dengan demikian, bayi dapat mengatur sendiri jumlah susu yang diminum.
“Saya tidak mengkhawatirkan tentang kenaikan berat badan yang cepat pada bayi ASI yang terlihat sehat dan gembira,” ujar Dr. Newman.
2. Periksa Popoknya Sesering Mungkin
Selama tiga hari pertama setelah bayi lahir, bayi Anda akan mengeluarkan kotoran atau feses berwarna gelap yang disebut meconium. Pada hari ketiga atau keempat, kotoran seharusnya lebih lunak dan kuning (jika bayi minum ASI) atau lebih gelap dan lebih keras (jika bayi minum sufor).
Bila Parents tidak memerhatikan perubahan ini, para ahli mengatakan bahwa bayi mungkin tidak mendapatkan cukup susu.
Lampu merah lain bahwa bayi tak mendapat cukup susu adalah ia tidak cukup membasahi popoknya setiap hari. Umumnya, bayi usia dua hari akan menghasilkan dua hingga tiga popok basah sehari.
Namun, saat ia berusia tujuh hari, seharusnya bayi menghasilkan popok basah sekitar enam hingga delapan.
Bila Parents khawatir bayi Anda tidak menghasilkan cukup banyak popok basah, atau jika Bunda menemukan sesuatu yang salah pada fesesnya, segera konsultasikan dengan dokter anak.
Pertanyaan Populer Seputar Berat Badan Bayi Lahir Rendah
Bayi Lahir dengan Berat 2 kg Apakah Normal?
Berat badan bayi lahir normal adalah sekitar 2,5-4,5 kg. Bayi dinyatakan mengalami berat badan lahir rendah apabila beratnya kurang dari 2,5 kg.
Apa yang Dimaksud Berat Badan Lahir Rendah?
Berat badan lahir rendah atau BBLR merupakan istilah untuk menyebut bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2,5 kg.
Apa Penyebab Bayi Kurang Berat Badan?
Ada berbagai faktor yang menjadi penyebab bayi kurang berat badan saat lahir. Bayi dengan berat lahir rendah biasanya lahir lebih awal (prematur), atau ia lahir cukup bulan tetapi mengalami pempatasan pertumbuhan intrauterin atau IUGR.
Selain itu, ada juga beberapa faktor yang menyebabkan bayi lahir kurang berat badan, seperti Bunda yang memiliki masalah kesehatan selama hamil seperti mengalami preeklamsia, kekurangan gizi saat hamil, mengalami infeksi selama hamil atau adanya kelain genetik pada si Kecil.
Kami berharap artikel mengenai berat badan lahir rendah ini membantu Parents, khususnya para orang tua baru.
***
Artikel telah diupdate oleh: Fadhila Afifah
Baca juga:
7 Hal yang menyebabkan berat lahir bayi rendah, Bumil wajib tahu!
Jumlah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Indonesia Cukup Tinggi
Berat lahir bayi rendah bisa mengalami masalah serius, cegah dengan 8 cara ini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.