Bunda, jangan pernah putus asa bila Anda dan pasangan belum juga memiliki keturunan. Dengan semakin majunya teknologi dan ilmu pengetahuan, kini ada berbagai cara untuk meningkatkan kesuburan dan risiko kehamilan. Salah satu caranya ialah dengan suntik hormon kesuburan hCG.
Apa Itu Suntik Hormon Kesuburan HCG?
Hormon hCG atau human chorionic gonadotropin adalah hormon yang dibuat oleh plasenta selama kehamilan. Hormon ini berfungsi untuk mempertahankan kadar hormon progesteron agar kehamilan dapat berjalan lancar hingga waktu melahirkan tiba.
Bila digunakan dalam terapi kesuburan, hormon ini berfungsi untuk perkembangan sel telur yang normal di dalam ovarium dan membantu ovarium agar bisa melepaskan sel telur dengan optimal selama masa subur. Dengan begitu, peluang kehamilan pun akan semakin besar.
Hormon hCG digunakan untuk menyebabkan ovulasi dan mengobati infertilitas pada perempuan. Juga meningkatkan jumlah sperma pada pria.
Waktu untuk Suntik Hormon Kesuburan HCG
Waktu terbaik untuk suntik hormon kesuburan hCG ialah di hari tersubur perempuan. Oleh karena itu, Bunda harus mengetahui terlebih dahulu tepatnya masa subur Anda sebelum melakukan suntik hormon ini.
Bunda dapat melakukan pemeriksaan USG dengan dokter kandungan untuk menilai ukuran folikel dominan. Bila lebih dari 17 mm ini merupakan saat yang lebih tepat untuk melakukan suntik hCG.
Hormon hCG bekerja memicu terjadinya ovulasi setelah 36 jam disuntikkan.
Bunda bisa melakukan hubungan seks bersama pasangan sejak hari pertama menyuntikkan hormon hCG hingga dua hari setelahnya agar bisa hamil.
Dalam rentang waktu ini, Anda juga bisa memulai inseminasi buatan karena sel telur telah lebih matang dan optimal. Dengan begitu, peluang terjadinya kehamilan akan lebih besar.
Hal yang Harus Diketahui Tentang Suntik Hormon Kesuburan HCG
Penting untuk diingat bahwa hCG diberikan sebagai suntikan di bawah kulit atau otot.
Jika Bunda menggunakan hCG di rumah, dokter dan perawat akan memberikan instruksi secara spesifik tentang bagaimana dan di mana menyuntikkan obat ini.
Gunakan HCG persis seperti yang ditentukan oleh dokter. Jangan menggunakannya dalam jumlah yang lebih besar atau lebih lama dari yang direkomendasikan. Ikuti petunjuk pada label resep Anda.
Jangan menyuntik hCG sendiri bila Anda tidak sepenuhnya memahami cara memberikan suntikan.
Gunakan jarum sekali pakai dan jangan lupa pula untuk membuang jarum suntik bekas hCG dengan benar di dalam wadah anti bocor yang bisa dibeli di apotek.
Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Dilansir dari laman Drugs, sebelum menerima hCG beri tahu dokter Anda jika Anda alergi terhadap obat apa pun atau jika Anda memiliki:
- Kelainan kelenjar tiroid atau adrenal
- Kista ovarium
- Pubertas prematur
- Kanker atau tumor payudara, ovarium, uterus, prostat, hipotalamus, atau kelenjar hipofisis
- Perdarahan uterus yang tidak terdiagnosis
- Penyakit jantung
- Penyakit ginjal
- Epilepsi
- Migrain
- Asma
Jika Anda memiliki salah satu dari kondisi ini, Anda mungkin memerlukan penyesuaian dosis atau tes khusus untuk menggunakan hCG dengan aman.
Untuk memastikan HCG membantu kondisi Bunda, dokter perlu memeriksa Anda secara teratur. Jangan lewatkan janji konsultasi dengan dokter yang telah dijadwalkan.
Beberapa merek hCG datang dalam bentuk bubuk dengan cairan terpisah yang harus dicampur bersama. Merek lain disediakan dalam jarum suntik prefilled dosis tunggal.
Jangan gunakan obat ini jika warnanya berubah atau cairan mengandung partikel asing. Sebaiknya segara hubungi dokter untuk meminta resep baru.
Simpan hCG pada suhu kamar, jauh dari cahaya, kelembaban, dan panas. Setelah mencampurkan HCG, Anda harus menyimpannya di lemari es sampai siap untuk injeksi.
Buang semua obat campuran yang belum Bunda gunakan dalam waktu 30 hari setelah pencampuran.
Efek Samping Suntik Hormon Kesuburan HCG
Meskipun hCG dapat membantu Bunda hamil, tetapi obat ini termasuk dalam kategori kehamilan FDA X. Artinya, penggunaan obat ini setelah hamil dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi.
Jangan gunakan HCG jika sedang hamil dan segera beri tahu dokter bila Bunda sedang perawatan.
Tidak diketahui apakah hCG bisa masuk ke ASI. Jadi, jangan menggunakan hCG tanpa memberi tahu dokter ketika sedang dalam masa menyusui.
Hentikan penggunaan hCG dan dapatkan bantuan medis darurat jika memiliki tanda-tanda reaksi alergi seperti gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Hubungi dokter segera jika Bunda memiliki tanda-tanda gumpalan darah seperti nyeri, kehangatan, kemerahan, mati rasa, atau kesemutan di lengan atau kaki, kebingungan, pusing yang ekstrem, atau sakit kepala parah.
Beberapa perempuan yang menjalani terapi hCG juga bisa mengalami sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS).
OHSS dapat menjadi kondisi yang mengancam jiwa. Untuk itu, hubungi dokter Anda segera jika mengalami salah satu gejala OHSS berikut:
- Nyeri panggul yang parah
- Pembengkakan tangan atau kaki
- Sakit perut dan bengkak
- Sesak napas
- Pertambahan berat badan
- Diare
- Mual atau muntah
- Buang air kecil kurang dari normal
Selain OHSS, terapi hCG juga bisa mengakibatkan efek samping ringan seperti ini:
- Sakit kepala
- Merasa gelisah atau mudah tersinggung
- Pembengkakan ringan
- Depresi
- Nyeri atau pembengkakan payudara
- Rasa sakit, bengkak, atau iritasi saat injeksi diberikan
***
Parents, itulah beberapa penjelasan soal suntik kesuburan dengan hormon hCG. apabila Bunda ingin menggunakan obat ini, sebaiknya konsultasikan terlebih dulu pada dokter, ya.
Baca juga:
Belum kunjung hamil, haruskah Bunda melakukan tes kesuburan lewat HSG?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.