Kehilangan anak yang tengah dikandung tentu bukan perkara mudah. Anda tentu memerlukan waktu untuk memutuskan kembali merencanakan kehamilan berikutnya. Apa yang perlu diketahui saat hamil setelah kuret, termasuk ciri-ciri hamil setelah keguguran?
Saat Anda mengetahui bahwa telah hamil setelah kuret, tentu menjadi sebuah berita yang begitu menyenangkan, bukan? Namun, di balik rasa bahagia memang akan terselip rasa cemas di hati. Sebab, bagaimanapun hamil setelah kuret tentu bukanlah hal mudah.
Mungkin Anda masih ingat bagaimana rasanya saat Anda menangis tersedu-sedu setelah mendengar dokter kandungan berkata, “Saya sangat menyesal, kami tidak bisa menemukan detak jantung pada janin Anda….”
Meski begitu, Anda tentu saja akan merasa beruntung karena bisa hamil lagi. Bukankah begitu? Namun, pengalaman keguguran masih begitu melekat sehingga membuat Anda merasa cemas dan khawatir.
9 Hal yang Bisa Dirasakan Saat Melewati Hamil Setelah Kuret
1. “Bisakah Saya Hamil Lagi? Apakah Kehamilan Berikutnya Baik-Baik Saja?”
Ya, tidak bisa dimungkiri, kondisi kehamilan setelah mengalami keguguran tentu saja akan berbeda. Di mana sebelumnya sebenarnya Bunda telah hamil, tetapi di satu titik Anda harus kehilangan.
Setelahnya, tentu akan terbersit tanya, apakah saya bisa hamil lagi? Ketika Anda mencoba untuk merencanakan kehamilan berikutnya mungkin akan terasa tidak tidak lagi ‘menyenangkan’.
Bahkan, kehidupan seks bisa tampak tak menyenangkan lagi sehingga sulit untuk dinikmati. “Akankah kali ini berhasil? Akankah setelah berhubungan seks saya bisa hamil lagi?”
Kemudian Anda harus menunggu sekitar dua minggu untuk melihat apakah hasilnya postitif atau negatif. Jika Anda tidak hamil, kesedihan pun bisa muncul kembali. Ketika itu, Anda bisa merasa gagal.
Tak mengapa, kondisi ini memang bisa dirasakan bagi Anda yang pernah mengalami keguguran dan merencanakan kehamilan. Namun percayalah, lambat laun waktu akan mengobatinya. Selain itu, dukungan dan sikap saling terbuka dengan pasangan tentu saja sangat dibutuhkan. Bukan saatnya lagi saling menyalahkan.
Artikel terkait: Sempat keguguran berulang, seorang ibu akhirnya berhasil melahirkan kembar 4
2. “Apakah Ada Darah di Celana Dalam Saya?”
Ya, rasa khawatir tentu akan Anda rasakan. Anda bahkan mungkin saja secara konsisten memeriksa celana dalam Anda. Mungkin hal ini terdengar aneh, tetapi saat Anda harus buang air kecil menjadi salah satu pengalaman mengerikan.
Setiap kali Anda menurunkan celana dalam, Anda pun secara akan berusaha mempersiapkan diri untuk melihat bercak darah di celana Anda.
3. Morning Sickness Menjadi “Sahabat” yang Anda Nantikan
Saat morning sickness mulai mereda saat trimester pertama, mungkin hal ini justru membuat Anda merasa cemas. Hingga akan timbul pertanyaan, “Ada yang salah. Mengapa saya tidak merasa mual lagi? Kenapa saya tidak merasa morning sickness?”
Ketika itu juga, Anda pun akan berpikir bahwa ada sesuatu yang salah dengan janin Anda. Sebaliknya, ketika gelombang mual kembali datang, hal ini justru menimbulkan perasaan yang sangat lega.
4. Orang Lain Ingin Anda Baik-Baik Saja
Orang lain mungkin ingin Anda merasa baik-baik saja. Terutama karena Anda telah hamil lagi. Faktanya, meskipun hamil lagi, tentu saja bukan berarti Anda telah melupakan bahwa sebelumnya telah kehilangan anak Anda yang lain yang telah dirindukan.
Ketahuilah, saat ini yang terpenting adalah apa yang Anda rasakan. Jika Anda masih merasa berduka, teringat saat keguguran kondisi ini sebenarnya sangat normal.
Jangan biarkan harapan orang lain memengaruhi perasaan Anda tentang kehamilan dan anak yang meninggal. Tidak apa-apa jika Anda merasa tidak baik-baik saja.
5. Gelisah Saat Mengunjungi Dokter Kandungan
Pergi ke dokter kandungan bisa menjadi begitu menakutkan, karena dokter sering menjadi orang pertama yang akan menyampaikan kabar buruk.
Adalah normal untuk khawatir tentang hal ini, bahkan untuk ibu hamil yang sebelumnya tidak mengalami keguguran pun akan merasa khawatir dan mengalami kecemasan selama melakukan janji dengan dokter kandungan.
6. Cemburu atau Merasa Marah Melihat Ibu Hamil Lainnya
Ya, Anda memang telah hamil lagi setelah proses menyedihkan yang sempat Anda alami. Meskipun begitu, Anda bisa saja merasa cemburu bahkan merasa marah pada ibu hamil lainnya. “Mengapa dia tidak merasakan kehilangan karena keguguran yang saya alami?”
Ya, Anda bisa saja merasa begitu cemburu dengan sesuatu yang bukan kesalahan sang ibu hamil. Ya, Anda memang saat ini telah merasakan sukacita karena telah hamil kembali, tetapi ini terjadi setelah Anda merasakan kehilangan yang begitu dalam. Tidak apa-apa menjadi cemburu, tidak apa-apa merasa sedih.
7. Ini Sebuah Luapan Emosi yang Masuk Akal, Bukankah Begitu?
Membangun bonding dengan dengan bayi ini mungkin menantang, tetapi akan sepadan dengan hasilnya.
Anda mungkin akan merasa khawatir untuk menciptakan hubungan dengan janin yang sedang tumbuh di dalam rahim Anda karena pengalaman masa lalu. Kemudian, Anda pun akan mengatakan, “Hei jangan terlalu terikat, ingat apa yang terjadi terakhir kali. Bagaimana kamu akhirnya merasa begitu sedih karena kehilangannya”
Jika Anda menrasakan perasaan seperti ini sebenarnya normal, hal ini tidak terlepas dari mekanisme untuk melindungi diri Anda sendiri agar tidak terluka lagi.
Akan tetapi, setiap kali ini dilakukan, bukan tidak mungkin Anda akan menyadari satu hal. Bahwa tidak akan ada salahnya jika Anda berusaha untuk mempererat bonding, sebenarnya ini mungkin lebih menyakitkan jika Anda justru tidak meluangkan waktu untuk menikmati momen kehamilan dengan rasa sukacita.
8. Berpikir Proses Kelahiran Bisa Menjadi Hal Mengkhawatirkan
Memikirkan tentang kelahiran, mendekati tanggal lahir, menunggu untuk melahirkan secara alami atau mempersiapkan untuk bedah caesar, bisa jadi merupakan hal yang begitu mengkhawatirkan. Oleh karena itu, tak ada salahnya jika Anda membuat rencana untuk membuatnya menjadi hari yang akan dilewati dengan penuh sukacita.
Hari itu pun menjadi hari sebuah pengalaman yang bisa menyembuhkan rasa duka yang selama ini Anda rasakan. Dan yang terpenting adalah hari di mana Anda bisa bertemu dan memeluk bayi Anda yang sehat dan menggemaskan.
9. Anda Berhak Bahagia!
Anda telah melalui begitu banyak hal. Bahkan lebih dari kebanyakan ibu yang lainnya ketika Anda sebelumnya telah kehilangan, kemudian bisa hamil setelah kuret. Anda membawa rasa sakit luar biasa, tak hanya sakit secara fisik, tetapi juga tentu saja di hati Anda.
Ketika dinyatakan untuk kembali hamil setelah kuret, Anda tentu saja layak untuk memiliki harapan dan merasakan sukacita. Anda berhak merasakannya!
Hal ini karena sesungguhnya Anda memiliki keberanian, kekuatan, dan Anda tentu saja melakukannya dengan rasa bahagia karena memang tidak ada orang lain yang layak mendapatkan ini kecuali Anda, calon ibu.
Oleh karena itu, penting pula untuk mengetahui hal-hal penting seputar hamil lagi setelah keguguran berikut ini.
Artikel terkait: 8 Penyebab Keguguran serta Dampak Keguguran, Berpengaruh pada Fisik & Psikiologis Ibu
Ciri-Ciri Hamil Setelah Keguguran
Setelah keguguran, wajar jika Bunda ingin segera hamil lagi. Tak perlu khawatir karena kemungkinan untuk hamil lagi dan menjalani kehamilan cukup bulan serta melahirkan bayi yang sehat pun tinggi. Kebanyakan orang akan menjalani kehamilan yang sukses pada saat mereka hamil lagi setelah keguguran pertama mereka.
Apakah gejalanya akan berbeda? Umumnya, tanda-tanda yang muncul tidak akan berbeda dengan gejala kehamilan lainnya. Anda kemungkinan besar akan mengalami:
- Siklus menstruasi yang terlambat
- Payudara yang terasa lebih sensitif
- Mual dengan atau tanpa muntah
- Peningkatan frekuensi buang air kecil
- Kelelahan pun termasuk ciri-ciri hamil setelah keguguran
Akan tetapi, bukan hal yang aneh jika Anda merasakan bahwa kehamilan setelah keguguran terasa berbeda. Kehamilan bisa menjadi pengalaman yang sangat emosional, dan Anda telah melalui masa yang sangat sulit ketika mengalami keguguran.
Jika Anda hamil lagi, terlepas dari apakah Anda berencana untuk hamil lagi atau tidak, Anda mungkin merasakan:
- Perasaan yang bercampur aduk
- Khawatir keguguran lagi
- Kecemasan atau depresi selama kehamilan
- Stres pascatrauma (PTSD)
Kehamilan Anda berikutnya mungkin tidak semenyenangkan yang Anda inginkan, karena Anda telah belajar bahwa hidup tidak selalu berjalan sesuai rencana. Jika Anda merasa kesulitan menjalani kehamilan setelah keguguran, berkonsultasilah dengan dokter atau konselor yang dapat membantu Anda.
Kapan Waktu Terbaik untuk Hamil Setelah Keguguran?
Keguguran dapat menyebabkan perasaan kehilangan yang intens. Anda dan pasangan mungkin juga akan mengalami kesedihan, kecemasan, atau rasa bersalah. Jangan terburu-buru dalam proses berduka ini.
Biasanya, hubungan seksual tidak dianjurkan selama dua minggu setelah keguguran untuk mencegah infeksi. Anda dapat berovulasi dan hamil kembali segera setelah dua minggu setelah keguguran.
Setelah Anda merasa siap secara emosional dan fisik untuk hamil lagi setelah keguguran, bicaralah dengan dokter untuk merencanakan kehamilan dengan tepat.
Setelah satu kali keguguran, mungkin tidak perlu menunggu lama lagi untuk hamil. Namun jika Anda mengalami dua atau lebih keguguran yang berulang, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Adakah Tes yang Perlu Dilakukan Sebelum Mencoba Hamil Setelah Keguguran?
Jika Anda mengalami dua atau lebih keguguran berturut-turut, dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan tertentu untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasari keguguran sebelumnya, sebelum Anda mencoba untuk hamil lagi. Pemeriksaan bisa jadi berupa:
Prosedur lain juga dapat dilakukan untuk mendeteksi apakah ada masalah rahim yang mungkin menjadi penyebab keguguran seperti:
- USG
- Histeroskopi
- Histerosalpingografi
- gambar sinar-X
- Sonohisterografi
- Pencitraan resonansi magnetik (MRI scan)
- Laparoskopi
Artikel terkait: Sunshine Baby, Anak Matahari Pembawa Harapan Ibu yang Mengalami Keguguran
Cara agar Kehamilan Setelah Keguguran Lebih Kuat dan Sehat
Penting untuk dipahami bahwa kita tidak bisa sepenuhnya mencegah keguguran agar tidak terjadi. Sekitar 50% kasus keguguran terjadi karena kelainan kromosom yang terjadi saat pembuahan.
Perempuan di atas 35 tahun juga lebih mungkin mengalami keguguran karena sel telur cenderung memiliki lebih banyak kelainan kromosom seiring bertambahnya usia.
Akan tetapi, memiliki gaya hidup yang sehat dapat membantu Anda untuk menjaga kandungan agar tetap kuat dan sehat sehingga risiko keguguran di kehamilan berikutnya bisa diminimalisasi.
Anda dapat mencoba untuk:
- Minum banyak air dan makan makanan sehat bergizi seimbang
- Minum multivitamin harian dengan asam folat
- Berolahraga secukupnya
- Hindari zat berbahaya seperti alkohol, nikotin, dan obat-obatan
- Rutin melakukan pemeriksaan prenatal dengan dokter atau bidan
***
Itulah beberapa hal yang perlu Parents ketahui mengenai ciri-ciri hamil setelah keguguran dan hal penting lainnya. Selamat menjalankan kehamilan dengan penuh kegembiraan, ya.
Artikel diupdate oleh: Annisa Pertiwi
Baca juga:
13 Tanda Keguguran yang Harus Bumil Waspadai dan Cara Mencegahnya
Perlukah Melakukan Kuret Saat Keguguran? Berikut Penjelasan Lengkapnya, Bun!
id.theasianparent.com/6-penyebab-keguguran-berulang/
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.