X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Hidrasi Keluarga
  • Breastfeeding Week 2022
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Keguguran: Penyebab, Tanda, Risiko dan Cara Mencegah

Bacaan 12 menit
Keguguran: Penyebab, Tanda, Risiko dan Cara MencegahKeguguran: Penyebab, Tanda, Risiko dan Cara Mencegah

Menjadi kondisi yang sangat mengkhawatirkan, Bumil wajib waspada tanda-tanda keguguran!

Keguguran merupakan kondisi paling dikhawatirkan ibu selama kehamilannya. Faktanya, 1 dari 6 ibu hamil di seluruh dunia mengalami hal ini. Ada banyak penyebab, risiko, dan tanda-tanda keguguran. Bunda perlu mengetahuinya satu persatu agar bisa melakukan pencegahan dini. Simak penjelasannya di bawah ini, yuk, Bunda!

Table of Contents

  • Pengertian Keguguran
  • Penyebab Keguguran
  • Tanda Keguguran
  • Kondisi yang Meningkatkan Risiko Keguguran 
  • Hal-Hal yang Bukan Pemicu Keguguran
  • Tips Mencegah Keguguran

Pengertian Keguguran

Melansir laman Mayo Clinic, keguguran adalah kondisi hilangnya kehamilan secara spontan sebelum usia kandungan 20 minggu. Sementara mengutip situs WebMD, istilah untuk masalah medis ini disebut sebagai aborsi spontan –bukan aborsi dalam arti umum sebagai faktor kesengajaan.

Sekitar 10-20 persen kehamilan mengalami keguguran. Jumlah ini umumnya terjadi di awal kehamilan ketika si ibu tidak menyadari dirinya sedang hamil. Di sisi lain, ada pula sekitar 50% perempuan tidak sadar dirinya sedang hamil setelah melewatkan periode menstruasi, dan sekitar 15%-25% dari mereka kemudian mengetahui dirinya mengalami keguguran.

Umumnya, lebih dari 80% keguguran terjadi di 3 bulan pertama kehamilan. rata-rata di usia kehamilan 20 minggu. Dokter kandungan menyebut situasi ini sebagai keguguran terlambat.

Istilah “keguguran” mungkin menunjukkan bahwa ada yang tidak beres dalam kehamilan seseorang. Namun, sering kali bukan itu penyebabnya. Sebagian besar keguguran justru terjadi karena janin tidak berkembang seperti yang diharapkan.

Artikel terkait: Ini Bedanya Darah Haid dan Darah Keguguran, Perlu Tahu Agar Tak Keliru

Penyebab Keguguran

tanda-tanda keguguran

Penyebab dan tanda-tanda keguguran yang harus Anda waspadai.

Umumnya, keguguran terjadi akibat sel telur yang telah dibuahi tidak bisa berkembang secara alami di dalam rahim (trimester awal). Kondisi ibu yang tidak siap dengan perubahan hormonal selama trimester pertama dan kedua juga bisa menjadi penyebab keguguran. Begitu juga dengan gaya hidup, pola makan, serta infeksi penyakit tertentu.

Ketika keguguran terjadi, janin yang masih ada di rahim harus segera dikeluarkan. Jika tidak, bisa berubah menjadi racun dan berbahaya bagi tubuh ibu. Serta menghambat proses kehamilan selanjutnya.

1. Masalah dengan Gen atau Kromosom

Sebagian besar keguguran terjadi karena janin tidak berkembang seperti yang diharapkan. Sekitar 50 persen keguguran dikaitkan dengan kelebihan atau kekurangan kromosom, di mana lebih sering diakibatkan oleh kesalahan yang terjadi secara kebetulan saat embrio membelah dan tumbuh —bukan masalah genetik. 

Masalah kromosom dapat menyebabkan:

  • Blighted ovum, terjadi ketika tidak ada embrio yang terbentuk.
  • Kematian janin intrauterin (Intrauterine fetal demise). Dalam situasi ini, embrio terbentuk tetapi berhenti berkembang dan mati sebelum gejala keguguran terjadi.
  • Kehamilan mola dan kehamilan mola parsial (Molar pregnancy and partial molar pregnancy). Kehamilan mola merupakan kehamilan di mana dua set kromosom anak berasal dari ayah. Sementara kehamilan mola parsial terjadi ketika kromosom ibu tetap ada, tetapi ada dua set kromosom dari ayah. Kedua masalah pada kehamilan ini dikaitkan dengan kelainan plasenta dan pembentukan janin yang abnormal.

2. Masalah Plasenta

Plasenta adalah organ yang menghubungkan suplai darah Bunda dengan bayi. Jika ada masalah dengan perkembangan plasenta, itu juga dapat menyebabkan keguguran.

3. Kondisi Kesehatan Ibu

Dalam beberapa kasus, kondisi kesehatan ibu yang kronis juga dapat menyebabkan keguguran (umum terjadi di trimester kedua) terutama jika tidak diobati. Contohnya meliputi:

  • Diabetes yang tidak terkontrol
  • Tekanan darah tinggi yang parah
  • Masalah hormonal
  • Penyakit tiroid, seperti hipertiroidisme atau hipotiroidisme
  • Lupus
  • Penyakit ginjal
  • Sindrom antifosfolipid (APS)
  • Masalah rahim atau leher rahim

4. Infeksi

Infeksi berikut juga dapat meningkatkan risiko keguguran:

  • Rubella (campak jerman)
  • Sitomegalovirus (CMV)
  • Vaginosis bakterial
  • HIV
  • Klamidia
  • Gonorea
  • Sipilis
  • Malaria

5. Keracunan Makanan

Keracunan makanan yang disebabkan oleh makan makanan yang terkontaminasi, juga dapat meningkatkan risiko keguguran. Sebagai contoh:

  • Listeriosis, paling sering ditemukan pada produk susu yang tidak dipasteurisasi, seperti susu kemasan atau blue cheese.
  • Toksoplasmosis yang dapat ditularkan dengan makan daging terinfeksi mentah atau setengah matang.
  • Salmonella paling sering disebabkan oleh makan telur mentah atau setengah matang.

6. Obat

Obat-obatan yang meningkatkan risiko keguguran meliputi:

  • Misoprostol digunakan untuk sakit maag.
  • Retinoid digunakan untuk eksim dan jerawat.
  • Metotreksat digunakan untuk kondisi seperti rheumatoid arthritis.
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen; ini digunakan untuk rasa sakit dan peradangan.

Untuk memastikan obat aman dalam kehamilan, selalu tanyakan kepada dokter, bidan atau apoteker sebelum meminumnya.

7. Struktur Rahim

Masalah dan kelainan pada rahim ibu juga dapat menyebabkan keguguran trimester kedua. Kemungkinan masalahnya meliputi:

  • Pertumbuhan nonkanker di dalam rahim yang disebut mioma.
  • Rahim berbentuk tidak normal.

8. Leher Rahim Melemah

Atau istilah medisnya cervical insufficiency (insufisiensi serviks) yang merupakan masalah pada leher rahim di mana serviks tidak mampu mempertahankan janin dan menyebabkan keguguran di trimester kedua. 

Biasanya ditanda dengan tekanan tiba-tiba di bagian serviks, ketuban pecah, dan atau rusaknya jaringan plasenta. Penyebab serviks melemah bisa dikarenakan cedera akibat prosedur pembedahan.

9. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah suatu kondisi di mana ovarium lebih besar dari biasanya. Ini disebabkan oleh perubahan hormonal di ovarium.

PCOS dikenal sebagai penyebab utama infertilitas karena dapat mencegah pelepasan sel telur (ovulasi). Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa itu mungkin juga terkait dengan peningkatan risiko keguguran.

10. Masalah Lain

Jenis masalah lain yang dapat meningkatkan risiko keguguran meliputi:

  • Masalah hormon
  • Respon sistem imun
  • Kelainan rahim
  • Merokok
  • Minum alkohol
  • Paparan radiasi atau zat beracun

Artikel terkait: Penelitian Mengungkapkan Usia Terbaik untuk Hamil Bagi Perempuan

10 Tanda-Tanda Keguguran yang Harus Bunda Waspadai

tanda-tanda keguguran

Tanda-tanda keguguran yang harus diwaspadai oleh ibu hamil.

Berikut ini beberapa ciri atau tanda keguguran yang perlu Bunda waspadai, yakni:

Cerita mitra kami
Berikut 4 Mitos Ibu Hamil Seputar Jenis Kelamin Bayi, Mana yang Benar ya?
Berikut 4 Mitos Ibu Hamil Seputar Jenis Kelamin Bayi, Mana yang Benar ya?
Tips Bebas Stres untuk Bunda Menyusui
Tips Bebas Stres untuk Bunda Menyusui
6 Ide Kado untuk Ibu Hamil yang Bermanfaat, Bunda Pasti Suka!
6 Ide Kado untuk Ibu Hamil yang Bermanfaat, Bunda Pasti Suka!
Biar Tidak Mubazir, Ini Tips Membeli Perlengkapan Bayi Baru Lahir
Biar Tidak Mubazir, Ini Tips Membeli Perlengkapan Bayi Baru Lahir

1. Perdarahan Vagina

Perdarahan vagina adalah tanda keguguran yang paling umum. Tandanya bisa bervariasi, mulai dari bercak ringan atau cairan kecokelatan hingga perdarahan hebat dan atau gumpalan berwarna merah cerah. Perdarahan bisa berlangsung sekali datang atau juga selama beberapa hari.

Perdarahan vagina ringan relatif terjadi di trimester pertama (3 bulan pertama kehamilan). Namun, sebelum Anda panik berlebihan, timbulnya flek atau cairan berwarna merah terang pada 12 minggu pertama kehamilan merupakan hal normal. 

Jadi untuk mengetahui bahwa perdarahan yang Bunda alami akibat keguguran atau bukan, Anda harus memeriksakannya ke dokter umum atau dokter kandungan sesegera mungkin.

2. Kram atau Rasa Sakit di Bagian Pelvis

“Rasa sakit di bagian ini mirip dengan kram saat menstruasi,” kata Dr. Sharma.

Dr. Sharma menyarankan, bila ibu hamil mengalami kram atau rasa nyeri di bagian perlvis, segera periksakan diri Anda ke dokter. Terutama jika ada flek atau bercak darah yang keluar yang merupakan salah satu tanda dari keguguran.

3. Sakit di Bagian Bawah Perut, Termasuk Tanda-Tanda Keguguran

Bila Bunda mengalami sakit yang menusuk di bagian bawah perut, bisa jadi ini tanda keguguran. Namun, tidak semua sakit perut yang Anda alami menandakan keguguran. Rasa tidak nyaman atau perut terkesan kencang, juga disebabkan oleh janin yang sedang tumbuh.

Otot perut Anda akan meregang untuk mengakomodasi pertumbuhan janin di dalam rahim. Namun, jika rasa sakit hanya dirasakan di satu sisi, sebaiknya konsultasi ke dokter kandungan.

4. Hilangnya Gejala Kehamilan

Menurunnya tanda-tanda kehamilan atau bila gejala kehamilan yang Anda rasakan berkurang di awal masa-masa kehamilan. Seperti mual, muntah, atau nyeri pada payudara, bisa menjadi tanda keguguran.

Akan tetapi, memang ada beberapa perempuan yang sama sekali tidak mengalami gejala kehamilan. Maka, ada baiknya Bunda melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan untuk memastikan gejala ini, ya.

5. Tanda-Tanda Keguguran, Gerakan Janin Berkurang atau Tidak Ada Sama Sekali

Menghitung tendangan bayi dalam kandungan merupakan hal penting. Hal ini karena gerakan bayi di dalam kandungan berhubungan dengan pertumbuhan janin. Hal ini juga mengindikasi bahwa kehamilan berjalan lancar dan sehat.

Umumnya, gerakan bayi sendiri akan terasa pada minggu ke-16 dan minggu ke-15. Gerakan janin yang terasa di masa kehamilan sebelum 16 minggu juga dianggap normal, sehingga tidak perlu khawatir.

Di atas usia 24 minggu, frekuensi tendangan bayi akan meningkat. Oleh karenanya, jika Bunda merasa tiba-tiba bayi tidak menendang ketika akan memasuki trimester ketiga, Anda harus segera menghubungi dokter kandungan. Hal ini bisa saja menjadi tanda atau gejala stillbirth atau bayi meninggal di dalam kandungan.

6. Nyeri Punggung

Nyeri punggung yang sebenarnya wajar terjadi selama kehamilan ini bisa saja menjadi tanda keguguran. Untuk membedakan mana nyeri punggung normal dan tidak, biasanya rasa nyeri ketika menandakan terjadinya keguguran cenderung lebih parah. 

Nyeri punggung tanda keguguran bisa mengganggu aktivitas Budna sehari-hari. Tak hanya rasa sakit, kondisi ini juga biasanya disertai dengan keluarnya darah dari vagina. 

7. Keluar Cairan dari Vagina

Darah menggumpal dan janin yang masih berupa jaringan bisa saja keluar dari vagina. Maka, jika ada jaringan yang keluar dari vagina, Bunda dianjurkan untuk meletakkannya dalam wadah bersih lalu konsultasikan ke dokter untuk analisis lebih lanjut.

8. Demam atau Lelah Berlebihan

Demam juga bisa menjadi tanda keguguran apabila disertai dengan ciri-ciri lain yang telah disebutkan seperti perdarahan, nyeri perut, hingga gerakan janin berkurang. Oleh karena itu, jika Bunda mengalami demam dan gejala lain, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan lanjutan dengan dokter, ya. 

Artikel terkait: Jangan sepelekan bayi tidak menendang dalam kandungan trimester ketiga

9. Nyeri Pinggang Terus-menerus

Mengalami nyeri perut atau bagian tubuh  lain seperti punggung dan pinggang saat hamil memang biasa, tetapi hati-hati jika dirasakan secara terus-menerus. Nyeri pinggang yang dirasakan lebih berat daripada nyeri haid dapat menjadi tanda rongga panggul sedang meregang dan bersiap melepaskan janin ke luar rahim.

10. Keluarnya Gumpalan Darah dari Jalan Lahir, Salah Satu Tanda Keguguran

Jika Bunda menemukan gumpalan menyerupai daging berlendir, hati-hati karena ini jadi ini tanda-tanda keguguran. Segera periksa ke dokter untuk membantu menyelamatkan janin.

Kondisi yang Meningkatkan Risiko Keguguran 

Keguguran: Penyebab, Tanda, Risiko dan Cara Mencegah

Ada banyak faktor risiko yang bisa risiko keguguran pada ibu hamil. Di antaranya adalah:

1. Usia

Dr. Neema Sharma, OB/GYN dan konsultan senior di RS Fortis, Delhi, India, mengatakan, keguguran umum terjadi pada perempuan yang hamil di atas usia 30 tahun. Usia ibu yang sudah lebih dari 35 tahun saat hamil memiliki risiko keguguran 20 persen lebih tinggi daripada ibu yang berusia lebih muda (2 dari 10). Sementara pada ibu yang berusia di atas 40 tahun risikonya menjadi 40 persen, dan di atas 45 tahun meningkat menjadi 80 persen.

2. Pernah Keguguran Sebelumnya

Perempuan yang mengalami dua kali atau lebih keguguran berturut-turut memiliki risiko lebih tinggi mengalami keguguran.

3. Berada dalam Kondisi Kronis

Perempuan dengan  kondisi kronis, seperti diabetes yang tidak terkontrol, memiliki risiko lebih tinggi mengalami keguguran.

4. Masalah Rahim atau Serviks

Kondisi rahim tertentu atau jaringan serviks yang lemah (leher rahim tidak kompeten) dapat meningkatkan risiko keguguran.

5. Merokok, Alkohol, Obat-obatan Terlarang

Ibu yang merokok selama kehamilannya berisiko keguguran lebih besar daripada bukan perokok. Penggunaan alkohol berat dan penggunaan obat-obatan terlarang juga meningkatkan risiko keguguran.

6. Terlalu Kurus atau Gemuk (Obesitas)

Kekurangan atau kelebihan berat badan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran.

7. Tes Prenatal Invasif

Beberapa tes genetik prenatal invasif, seperti pengambilan sampel chorionic villus dan amniocentesis juga memiliki risiko keguguran.

Hal-Hal yang Bukan Pemicu Keguguran

Ada banyak kesalahpahaman mengenai keguguran di mana hal-hal ini dianggap sebagai pemicu keguguran padahal bukan. Di antaranya adalah: 

  • Keadaan emosional bumil selama kehamilan, seperti stres atau depresi.
  • Syok atau ketakutan selama kehamilan.
  • Olahraga. Tidak semua jenis olahraga menyebabkan keguguran –kecuali jika olahraga dilakukan sangat berat. Sebelumnya, diskusikan dengan dokter kandungan olahraga apa yang cocok dengan kondisi kehamilan Anda. 
  • Mengangkat beban atau mengejan selama kehamilan.
  • Bekerja selama kehamilan.
  • Berhubungan seks saat hamil.
  • Bepergian menggunakan pesawat terbang.
  • Makan makanan pedas.

Artikel terkait: Setelah 19 Kali Keguguran, Ibu Ini Melahirkan Bayi Besar 7 Kilogram

8 Tips atau Cara Mencegah Keguguran

tanda-tanda keguguran

Tanda-tanda keguguran bisa dicegah dengan mengurangi faktor risikonya.

Mencegah keguguran tentunya dilakukan dengan cara menghindari faktor penyebab dari keguguran itu sendiri. Bahkan sejak awal perencanaan kehamilan, Bunda sudah bisa melakukan upaya dalam mengurangi risiko keguguran.

Berikut adalah hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah keguguran:

1. Obat-obatan

Jika risiko keguguran adalah penyakit yang sudah Bunda idap sebelum hamil, lakukan perawatan dengan obat-obatan. Misalnya, penyakit sindrom antifosfolipid (APS) atau sindrom Hughes.

2. Operasi

Serviks yang melemah atau dikenal dengan inkompetensi serviks dapat diobati dengan operasi dengan membuat jahitan kecil menggunakan benang yang kuat di sekitar serviks agar tetap tertutup –biasanya dilakukan setelah 12 minggu pertama kehamilan.

3. Pemeriksaan Prenatal Rutin

Lakukan pemeriksaan prenatal secara rutin setiap bulan pada dokter kandungan. Dalam perawatan ini dokter akan memeriksa tekanan darah, berat ibu dan janin, tinggi fundus uteri, USG, dan lainnya. Dari sini dokter bisa mengetahui jika ada masalah pada ibu dan janin sehingga perawatan lanjutan bisa dilakukan segera.

4. Nutrisi Seimbang

Konsumsi makanan sehat dan seimbang. Pastikan asupan buah dan sayur selalu ada dalam menu Bunda setiap harinya. Minum semua vitamin yang disarankan dokter. Hindari juga asupan berlebihan dari kafein, gula, dan garam.

5. Terapkan Kebersihan

Jangan lupa untuk selalu menjalankan hidup bersih dengan sering mencuci tangan, mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bersih, memakai masker, menjaga kebersihan tubuh, dan lainnya. Bakteri dan kuman bisa masuk ke tubuh Anda melalui makanan, minuman, dan udara di sekitar Anda, dan itu bisa menginfeksi tubuh dan menghambat pertumbuhan janin Anda.

6. Hindari Asap Rokok dan Minuman Beralkohol

Mungkin Bunda paling sering mendengar dua hal ini pada ibu hamil. Ya, sangat disarankan bagi perempuan untuk tidak merokok saat hamil, atau setidaknya menjauhkan diri dari asap rokok bila ibu perokok pasif. Begitu juga dengan mengonsumsi alkohol selama hamil sangat tidak disarankan.

7. Banyak Istirahat

Bila ada kesempatan, luangkan waktu untuk beristirahat. Bunda juga tidak disarankan melakukan olahraga yang memicu jantung dengan cepat, mengangkat beban berat, atau melakukan pekerjaan yang menuntut banyak berdiri. 

8. Menjaga Berat Badan Ideal

Umumnya ibu hamil mengalami kenaikan berat badan. Itu wajar! Namun, jangan terlalu banyak, Bunda. Seperti yang Anda tahu, kenaikan berat badan yang drastis juga bisa menjadi penyebab dari keguguran. Tanyakan kepada dokter kandungan atau bidan Anda berapa kenaikan berat badan optimal selama kehamilan Anda. 

Itulah, Bun, tanda-tanda keguguran, penyebab, hingga cara mencegah keguguran yang bisa dilakukan ibu hamil. 

Artikel ditinjau oleh:

dr. Riyan Hari Kurniawan, Sp.OG(K)-FER
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi

Lokasi praktik:
RS Dr. Cipto Mangunkusumo
RS PELNI
Klinik Bocah Indonesia, RS Primaya, Tangerang

Artikel diupdate oleh: Ester Sondang

Symptoms – Miscarriage
www.nhs.uk/conditions/miscarriage/symptoms/

Miscarriage
www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pregnancy-loss-miscarriage/symptoms-causes/syc-20354298

Miscarriage
www.webmd.com/baby/guide/pregnancy-miscarriage

Baca juga:

Faktor Genetika dan Lingkungan Penyebab Keguguran

Perlukah Melakukan Kuret Saat Keguguran? Berikut Penjelasan Lengkapnya, Bun!

6 Penyebab Keguguran Berulang yang Perlu Bunda Ketahui

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

ddc-calendar
Bersiaplah untuk kelahiran bayi dengan menambahkan HPL Anda
ATAU
Hitung tanggal HPL
img
Penulis

Fitriyani

Diedit oleh:

Finna Prima Handayani

  • Halaman Depan
  • /
  • Kehamilan
  • /
  • Keguguran: Penyebab, Tanda, Risiko dan Cara Mencegah
Bagikan:
  • Perkembangan Janin Ibu Hamil 1 Bulan

    Perkembangan Janin Ibu Hamil 1 Bulan

  • Keguguran dan kehilangan 3 bayi prematur, akhirnya ibu ini bisa memiliki anak yang sehat

    Keguguran dan kehilangan 3 bayi prematur, akhirnya ibu ini bisa memiliki anak yang sehat

  • 19 Cara Alami Atasi Mual saat Hamil, Ampuh dan Bumil Harus Coba!

    19 Cara Alami Atasi Mual saat Hamil, Ampuh dan Bumil Harus Coba!

  • Kepala Bayi Sudah Terlihat, Ibu Ini Melahirkan di Mobil Dibantu Suami

    Kepala Bayi Sudah Terlihat, Ibu Ini Melahirkan di Mobil Dibantu Suami

app info
get app banner
  • Perkembangan Janin Ibu Hamil 1 Bulan

    Perkembangan Janin Ibu Hamil 1 Bulan

  • Keguguran dan kehilangan 3 bayi prematur, akhirnya ibu ini bisa memiliki anak yang sehat

    Keguguran dan kehilangan 3 bayi prematur, akhirnya ibu ini bisa memiliki anak yang sehat

  • 19 Cara Alami Atasi Mual saat Hamil, Ampuh dan Bumil Harus Coba!

    19 Cara Alami Atasi Mual saat Hamil, Ampuh dan Bumil Harus Coba!

  • Kepala Bayi Sudah Terlihat, Ibu Ini Melahirkan di Mobil Dibantu Suami

    Kepala Bayi Sudah Terlihat, Ibu Ini Melahirkan di Mobil Dibantu Suami

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2022. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar kehamilan.