Bunda pernah mendengar istilah kehamilan kosong? Suatu kondisi kantung kehamilan dan plasenta membesar, namun embrio tidak berkembang. Sayangnya, sampai saat ini masih banyak miss persepsi terkait penyebab blighted ovum ini, misalnya dikaitkan dengan kondisi mistis.
Perempuan yang mengalaminya, sangat mungkin mengalami tanda-tanda kehamilan mulai dari menunjukkan hasil test pack positif hingga mengalami morning sickness. Namun setelah dicek, tidak terlihat adanya embrio atau janin di dalam kandungan.
7 Hal mengenai kehamilan kosong
Ada beberapa hal mengenai kehamilan kosong yang sebaiknya diketahui setiap pasangan.
Terkait dengan hal ini, ada beberapa hal yang sebaiknya Bunda ketahui. Apa saja?
1. Seringkali dikaitkan dengan hal mistis
“Tiba-tiba janin Bunda X nggak ada, padahal perutnya besar, kayaknya diambil jin”.
Apakah bunda pernah mendengar hal tersebut?
Sebagian masyarakat percaya bahwa kehamilan kosong berkaitan dengan sosok makhluk halus yang mengambil janin secara mistis. Faktanya, pendapat ini jelas mitos. Dilihat dari kacamata medis, hal ini berkaitan erat dengan beberapa penyebab.
2. Penyebab blighted ovum
Para ahli berpendapat bahwa gangguan pada kromosom menjadi salah satu faktornya. Selain itu, kehamilan kosong bisa disebabkan oleh kualitas sperma maupun sel telur yang kurang baik.
Hal inilah yang membuat proses pembuahan maupun pembentukan embrio berjalan tidak normal. Janin pun tidak berkembang, hanya plasenta dan kantong kehamilan yang mengalami perkembangan.
Artikel terkait : Blighted ovum atau kehamilan kosong seringkali tak disadari ibu hamil
3. Berisiko pada hubungan sedarah
Parents, ada beberapa penyebab kehamilan kosong yang sebaiknya diwaspadai dan dikonsultasikan pada dokter.
Selain beberapa faktor di atas, risiko kehamilan kosong pun akan jauh lebih tinggi pada pasangan yang memiliki hubungan darah. Misalnya saja seseorang yang menikah dengan saudara atau sepupunya sendiri.
Di sisi lain, kehamilan kosong pun bisa lebih berisiko menyebabkan janin catat dibandingkan pasangan yang tidak sedarah.
4. Gejala kehamilan kosong
Seorang perempuan memang biasanya akan mengalami tanda-tanda kehamilan pada umumnya. Namun, di luar itu justru ibu yang mengalami blighted ovum bisa merasakan beberapa gejala seperti keguguran, di antaranya :
- Mengalami bercak atau perdarahan pada vagina
- Kram di area perut
Gejala-gejala ini bisa beragam pada setiap perempuan, karena ada beberapa yang tidak mengalami gejala keguguran.
Oleh karena itu, bila mengalami berbagai gejala-gejala kehamilan jangan lupa segera lakukan pemeriksaan USG. Dari hasil, akan terlihat kehamilan yang sebenearnya atau hanya kehamilan kosong.
5. Haruskah melakukan kuret?
Bila kondisi ini terjadi, tentunya calon janin yang tidak berkembang ini harus segera dibersihkan dari rahim. Kuret biasanya lebih disarankan karena rahim akan cepat bersih, risiko adanya sisa jaringan pun lebih kecil terjadi.
Namun, Bunda bisa saja menunggu sisi jaringan luruh dengan sendirinya. Tentunya hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Durasi yang dibutuhkan bisa sampai beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Prosedur kuret bisa saja dilakukan untuk mengangkat sisa-sisa jaringan calon rahim. Selain itu, dokter juga biasanya bisa mencari tahu penyebab keguguran dengan pemeriksaan jaringan tersebut.
Artikel terkait : Berhasil Punya Bayi Setelah 2 Kali Alami Blighted Ovum
6. Tentang obat peluruh
Saat kehamilan kosong terjadi, dokter menyarankan untuk membersihkan jaringan secara menyeluruh.
Selain melakukan kuret, konsumsi beberapa obat tertentu seperti misoprostol juga diketahui bisa membantu meluruhkan sisa jaringan embrio. Tapi, cara ini tetap membutuhkan waktu beberapa hari serta memiliki efek samping.
Beberapa gejala yang bisa Bunda rasakan ialah bisa mengalami perdarahan, mual, pusing, dan muntah.
7. Apakah bisa dicegah?
Pada banyak kasus, kehamilan kosong ini memang tidak dapat dicegah. Beberapa perempuan mengalami kondisi ini hanya sekali, tapi dalam kasus yang langka ada juga yang mengalaminya secara berulang.
Tes genetik biasanya dilakukan bagi pasangan yang berminat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan yang dialami. Selain tiu, dokter biasanya merekomendasikan setuap pasangan untuk menunggu program hamil setelah mengalami kehamilan kosong. Biasanya, Bunda akan disuruh untuk menunggu 1-3 kali siklus menstruasi reguler.
Nah, Bunda bila mengalaminya sebaiknya selalu konsultasikan ke dokter kandungan, ya.
Baca Juga :
Apakah wanita yang pernah hamil ektopik bisa hamil normal lagi? Ini penjelasannya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.