Tahukah Bunda, hal apa saja yang perlu diperhatikan saat ibu hamil naik pesawat?
Sering kali terjadi kasus ibu melahirkan dalam penerbangan. Momen melahirkan memang menjadi peristiwa yang membahagiakan karena si Kecil yang ditunggu akhirnya lahir ke dunia.
Namun, tak sedikit pesawat terbang yang terpaksa mendarat darurat karena dikhawatirkan membahayakan keselamatan penumpang.
Artikel Terkait: Doa Naik Pesawat dari 6 Ajaran Agama di Indonesia, Sudah Menghafalkan?
Bolehkah Ibu Hamil Naik Pesawat?
Jika Anda memiliki riwayat kehamilan yang normal dan sehat, tak masalah kok Bun untuk pergi ke tempat tertentu menggunakan pesawat.
Setiap maskapai memiliki kebijakan yang berbeda kapan usia kehamilan yang diperbolehkan untuk ikut terbang.
Namun, trimester kedua atau usia kehamilan 14-27 minggu dinilai sebagai waktu terbaik untuk bepergian dengan pesawat.
Fase tersebut dinilai aman karena ibu hamil sudah melewati masa-masa rentan kehamilan.
Keluhan kehamilan seperti morning sickness, kelelahan, dan risiko keguguran sudah berkurang di masa ini.
Sementara itu, ibu hamil di atas usia 36 minggu biasanya sudah tak diizinkan naik pesawat.
Jika tetap harus naik, Anda harus menandatangani surat pernyataan bahwa tidak akan menuntut pihak maskapai jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan selama penerbangan.
Untuk Bunda yang hamil janin kembar, pihak maskapai menerapkan usia kehamilan maksimal 32 minggu boleh terbang yang harus disertai surat keterangan dokter.A
Artikel terkait: Berbahayakah naik motor saat hamil? Ini jawabannya!
Tips Aman Ibu Hamil Naik Pesawat
Berikut adalah beberapa tips umum untuk memastikan Bunda dan bayi Anda tetap sehat selama perjalanan.
1. Cek Kebijakan Maskapai
Berhubung setiap maskapai tentu memiliki kebijakan yang bervariasi, pastikan Anda mengecek syarat dan ketentuan yang berlaku sebelum memesan tiket.
Tanyakan kebijakan apa yang berlaku untuk penumpang hamil, dan tanyakan dokumen medis apa yang dibutuhkan menjelang waktu keberangkatan.
Periksa kebijakan maskapai. Pedoman untuk ibu hamil mungkin berbeda menurut operator dan tujuan.
Jangan takut untuk bertanya dan minta bantuan kepada pramugari atau penumpang lain yang dapat membantu Bunda mengangkat barang bawaan Anda ke tempat penyimpanan barang, ya.
2. Kenakan Sabuk Pengaman
Selama perjalanan, kencangkan sabuk pengaman di bawah perut Anda.
Kenakan sabuk pengaman Anda setiap saat. Turbulensi dapat terjadi tanpa peringatan selama perjalanan udara. Sabuk harus diletakkan rendah di tulang pinggul Anda, di bawah perut Anda.
3. Berpakaian Nyaman
Tips untuk ibu hamil naik pesawat lainnya adalah kenakan sepatu yang nyaman, karena kaki Anda mungkin bertambah bengkak saat terbang.
Pilih pakaian yang longgar agar tetap senyaman mungkin juga.
4. Cek Asuransi Perjalanan
Tips selanjutnya adalah dengan memastikan asuransi perjalanan Bunda melindungi Anda untuk segala kemungkinan, seperti perawatan medis terkait kehamilan selama persalinan, kelahiran prematur, dan hal penting lainnya.
Tak ada salahnya Bunda juga mengecek rencana asuransi kesehatan, jika di tengah penerbangan Anda membutuhkan bantuan kesehatan dan aspek apa saja yang ditanggung oleh polis asuransi yang diikuti.
5. Rutin Berkonsultasi ke Dokter
Bun, tentu berbeda rasanya terbang saat sedang hamil. Ada banyak hal yang harus diperhatikan agar kehamilan dan janin dalam kandungan selalu sehat.
Untuk itu, beberapa bulan sebelum bepergian dengan pesawat sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter dan tanyakan segala hal yang ingin diketahui.
Jika Bunda sering merasa mual, tanyakan kepada dokter dan penyedia layanan kesehatan Anda apakah Anda dapat mengambil resep obat anti-mual.
6. Belajar Cara Menanggulangi Kaki Bengkak
Pastikan Bunda yang akan terbang mengetahui cara menanggulangi bengkak di area kaki yang mungkin kambuh di tengah penerbangan.
Gunakan alas kaki yang nyaman dan lakukan gerakan ringan di dalam pesawat untuk menjaga aliran darah tetap lancar.
Gerakkan kaki, jari kaki, dan kaki Anda sesering mungkin. Bangun dan berjalan-jalan beberapa kali selama penerbangan Anda juga akan mengurangi risiko kaki bertambah bengkak.
7. Perhatikan Asupan Nutrisi selama Penerbangan
Asupan nutrisi yang bergizi penting untuk diperhatikan agar tumbuh kembang janin tidak terganggu.
Pastikan Anda menyediakan camilan buah segar selama penerbangan seperti anggur, plum, jeruk, atau pisang yang menyehatkan dan mengenyangkan.
Ibu hamil pasti akan merasa perlu untuk makan di kondisi yang tidak terduga. Membawa dan membungkus camilan sehat bisa menjadi solusi dan pertolongan pertama saat Bunda lapar.
Pastikan untuk mengemas beberapa makanan ringan yang sehat dan sebotol air jika Bunda mengalami waktu delay perjalanan yang tidak terduga, baik di darat atau di udara.
8. Hindari Makanan Pedas dan Makanan yang Mengandung Gas Sebelum Penerbangan
Hindari makanan pedas dan makanan yang mengandung gas seperti kacang-kacangan, kol, brokoli dan minuman berkarbonasi yang akan membuat perut tak nyaman dan memicu diare.
Hindari makanan dan minuman yang mengandung gas sebelum penerbangan. Gas yang terperangkap mengembang di ketinggian, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
Salah satu makanan yang sebaiknya dihindari trmasuk brokoli dan minuman berkarbonasi, demikian dikutip Mayo clinic.
Hindari minuman berkarbonasi yang menghasilkan gas sebelum atau selama penerbangan Anda. Gas mengembang pada ketinggian tinggi dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Minumlah air sebagai gantinya.
Artikel Terkait: Amankah bila ingin travelling dengan bayi?
9. Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh
Tips bepergian bagi ibu hamil naik pesawat yaitu selalu siap sedia air putih ya Bun agar kebutuhan cairan dalam tubuh tercukupi dan terhindar dari dehidrasi.
Bunda perlu minum banyak cairan. Kelembapan yang rendah di dalam kabin dapat menyebabkan dehidrasi.
10. Pesan Kursi di Lorong Jika Bisa
Tips bepergian dengan menggunakan pesawat bagi ibu hamil lainnya adalah sebisa mungkin mendapat lokasi dekat lorong.
Ini akan memudahkan Anda untuk dapat meregangkan kaki dan menggunakan kamar kecil dengan mudah.
Jika Bunda harus tetap duduk, bunda bisa melakukan peregangan dengan menekuk dan merentangkan pergelangan kaki Anda secara berkala.
Untuk perjalanan yang paling mulus, mintalah tempat duduk di tengah pesawat di atas sayap.
Berada di tengah pada bagian sayap adalah area paling baik yang berpotengsi mengurangi terkena mabuk udara, demikian menurut laman Baby Center.
11. Cari Tahu Fasilitas Kesehatan Lokasi Tujuan Anda
Tips penting lainnya adalah mencari tahu ada apa saja fasilitas kesehatan yang bisa diakses.
Ke mana pun Anda pergi, cari tahu fasilitas kesehatan apa yang ada di tempat tujuan Bunda. Ini penting, terutama jika Bunda memerlukan perhatian medis yang mendesak, Anda bisa langsung ke sana.
Tanyakan juga pada dokter, adakah risiko yang mungkin dialami selama penerbangan, dan catat nomor telepon medis jika suatu saat dibutuhkan.
12. Membawa Catatan Medis Bersalin
Tips yang bisa dilakukan ibu hamil naik pesawat adalah dengan membawa catatan medis bersalin Bunda, ada juga yang menyebutnya catatan genggam. Membawa catatan genggam dapat memberikan informasi yang relevan kepada dokter jika diperlukan.
Jika ada yang tidak beres saat Anda pergi, pendamping Bunda bisa mengetahui informasi penting lainnya tentang kehamilan.
Jika Bunda akan pergi jauh dari rumah, sebaiknya bawalah salinan catatan kesehatan.
13. Cari Tahu Tanda-Tanda Masalah Kesehatan Selama Kehamilan
Tips ibu hamil naik pesawat selanjutnya dengan mencari tahu lebih lanjut tentang tanda-tanda agar bisa cepat mengatasi perubahan yang terjadi merupakan cara untuk lebih aman saat bepergian jauh.
Dilansir dari laman kesehatan The American College of Obstetricians and Gynecologists, beberapa gejala bisa menandakan masalah kesehatan.
Pergi ke rumah sakit atau hubungi layanan medis darurat segera jika Bunda memiliki salah satu dari berikut ini:
- Perdarahan vagina
- Nyeri atau kontraksi panggul atau perut
- Pecahnya selaput (“air ketuban pecah”)
- Tanda dan gejala preeklamsia (sakit kepala yang tidak kunjung hilang, melihat bintik-bintik atau perubahan lain pada penglihatan, pembengkakan pada wajah atau tangan)
- Muntah atau diare parah
- Tanda-tanda deep vein thrombosis (DVT). Deep Vein Thrombosis (DVT) adalah suatu kondisi di mana gumpalan darah terbentuk di pembuluh darah di kaki atau area lain dari tubuh.
14. Buatlah Rencana Darurat
Tips yang perlu Bumil tahu lain adalah mempertimbangkan bagaimana Bunda akan mendapatkan perawatan kebidanan selama perjalanan.
Bunda bisa membuat rencana-rencana darurat seperti memperhitungkan biaya dan tanggal perjalanan kembali, jika Bunda harus melahirkan.
15. Menentukan Waktu yang Aman
Umumnya, perjalanan udara komersial sebelum minggu ke 36 kehamilan dianggap aman jika Anda memiliki kehamilan yang sehat.
Namun, jika Anda sedang hamil, tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan Anda sebelum Anda terbang.
Dilansir dari laman kesehatan National Health Service, beberapa ibu hamil memilih untuk tidak bepergian dalam 12 minggu pertama kehamilan karena mual dan muntah dan merasa sangat lelah selama tahap awal ini.
Risiko keguguran juga lebih tinggi dalam 3 bulan pertama, baik Anda sedang bepergian atau tidak.
Bepergian di bulan-bulan terakhir kehamilan bisa melelahkan dan tidak nyaman.
Jadi, banyak ibu hamil menemukan waktu terbaik untuk bepergian atau berlibur adalah pada pertengahan kehamilan, antara 4 dan 6 bulan.
Jika penyedia layanan kesehatan Bunda menyetujui perjalanan udara dan rencana yang fleksibel, waktu terbaik untuk terbang mungkin selama trimester kedua.
Trimester kedua adalah waktu saat risiko keadaan darurat kehamilan yang umum dalam kondisi yang terendah, demikian yang dilansir dari laman kesehatan Mayo Clinic.
16. Memperhatikan Durasi Perjalanan
Tips ibu hamil naik pesawat adalah memperhatikan adanya durasi penerbangan.
Biasanya penyedia layanan kesehatan dan banyak maskapai penerbangan mungkin membatasi perjalanan setelah 36 minggu kehamilan dengan durasi waktu penerbangan sebisa mungkin kurang dari 5 jam.
Bunda bisa bangun untuk berjalan di lorong setidaknya setiap kurang dari 2 jam sekali untuk melakukan peregangan, seperti tips dari laman web Healthline.
Artikel Terkait: Amankah Ibu Hamil Naik Pesawat Terbang?
Syarat Ibu Hamil Naik Pesawat
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, setiap maskapai memiliki kebijakan masing-masing terkait syarat naik pesawat bagi ibu hamil.
Berikut ini syarat dan ketentuan untuk Bumil saat hendak naik pesawat berdasarkan beberapa maskapai di Indonesia.
Syarat Ibu Hamil Naik Pesawat Lion Air Group
Berikut syarat dan ketentuan yang dikutip dari Lion Air Group:
- Penumpang yang sedang hamil berkewajiban memberitahu kepada staff check-in counter kondisi kehamilannya pada saat melapor
- Usia kehamilan 0 sampai dengan 28 minggu, wajib membawa Surat Dokter yang menyatakan bahwa penumpang layak untuk melakukan perjalanan menggunakan Pesawat Terbang berlaku 7 (tujuh) hari dari waktu pembuatan sampai dengan waktu keberangkatan dan mengisi Surat Pernyataan yang disediakan disediakan oleh Lion Air Group. Untuk kehamilan khusus tidak diperkenankan tebang.
- Usia kehamilan antara 28-35 minggu, wajib membawa surat dokter yang menyatakan penumpang layak melakukan perjalanan berlaku 7 (tujuh) hari dari waktu pembuatan sampai waktu keberangkatan dan mengisi surat pernyataan yang disediakan Lion Air Group. Untuk kehamilan khusus tidak diperkenankan terbang.
- Kehamilan kembar diperbolehkan terbang hanya sampai usia kehamilan sebelum akhir 31 minggu dan untuk kehamilan khusus tidak diperkenankan terbang.
- Usia kehamilan lebih dari 35 minggu tidak diperkenankan melakukan penerbangan.
Syarat Ibu Hamil Naik Pesawat Garuda Indonesia
Berikut persyaratan dan ketentuan seperti yang dikutip dari website Garuda Indonesia:
- Kategori kehamilan single atau kembar, normal, tidak ada komplikasi di bawah 32 minggu maka tidak ada larangan, perlu mengisi Form of Idemnity (FOI) atau surat pernyataan yang tersedia di bandara check-in.
- Kategori kehamilan dengan komplikasi di bawah 32 minggu perlu mengisi FOI dan Medical Information Form (MEDIF) atau formulis milik Garuda Indonesia yang berisi informasi rahasia yang memungkinkan departemen medis maskapai menilai kesehatan penumpang untuk melakukan perjalanan. Kategori ini juga memerlukan Persetujuan Garuda Sentra Medika (GSM) minimal 7 hari sebelum keberangkatan.
- Kehamilan Single atau kembar, normal, dengan atau tanpa komplikasi berusia 32-36 minggu membutuhkan FOI dan MEDIF serta persetujuan GSM.
- Seluruh kategori lebih dari 36 minggu tidak diizinkan melakukan perjalanan.
Syarat Ibu Hamil Naik Pesawat Citilink
Berikut persyaratan dan ketentuan yang dikutip dari laman Citilink:
- Ibu hamil di bawah 32 minggu single atau kembar, normal, tidak ada komplikasi, maka tidak dilarang, perlu mengisi FOI, tidak perlu mengisi Medical Recommendation Letter. Jika ada komplikasi, dilarang, perlu mengisi FOI dan medical recommendation letter
- Usia kehamilan 32-36 minggu kehamilan single atau kembar, normal, dengan atau tanpa komplikasi, dilarang, mengisi FOI, medical recommendation letter
- Usia kandungan lebih dari 36 minggu tidak diizinkan melakukan perjalanan.
Kondisi yang Tidak Aman untuk Ibu Hamil Naik Pesawat
Bagi banyak ibu hamil, waktu terbaik untuk terbang adalah selama trimester kedua. Saat itulah mual di pagi hari kemungkinan telah mereda dan tingkat energi Anda akan menjadi jauh lebih baik.
Dokter dan penyedia layanan kesehatan Bunda mungkin akan menyarankan untuk selalu berhati-hati terhadap perjalanan udara, terutama jika Anda mengalami komplikasi kehamilan yang mungkin diperburuk oleh perjalanan udara atau memerlukan perawatan darurat.
Berkonsultasi dengan dokter penting ya Bun untuk mengetahui kondisi kehamilan, serta adakah risiko tertentu yang harus diwaspadai selama penerbangan.
Dilansir dari laman situs Baby Center, jika Bunda mengalami beberapa kondisi berikut ini sebaiknya menahan diri untuk bepergian dengan pesawat:
- Kehamilan pertama untuk Anda yang berusia 35 tahun atau lebih
- mengandung anak kembar atau kelipatan lebih tinggi setelah 28 minggu
- memiliki plasenta previa atau kelainan plasenta lainnya
- memiliki pembatasan pertumbuhan dalam rahim
- Perdarahan vagina yang mengkhawatirkan
- Destinasi tujuan yang rentan virus berbahaya
- sejarah keguguran atau kehamilan ektopik
- riwayat bayi lahir prematur serta ibu hamil yang memiliki risiko tekanan darah tinggi
- diabetes atau preeklamsia selama kehamilan.
- memiliki riwayat pembekuan darah
- memiliki kondisi lain yang menempatkan kehamilan Anda pada risiko ekstra.
Demikian beberapa tips dan hal-hal yang perlu diperhatikan selama ibu hamil naik pesawat.
Bepergian atau travelling tentunya sangat boleh dilakukan ibu hamil, tetapi tetap perhatikan pesyaratan yang diperlukan agar perjalanan tetap aman dan sehat bagi Bunda.
Semoga bermanfaat, ya!
***
Baca juga:
Psikolog: Travelling punya Manfaat penting untuk Hubungan Keluarga
Bersiap untuk Mudik! Ini Ketentuan Ibu Hamil dan Bayi Naik Pesawat
Bayi lahir dalam penerbangan; Berapa usia kehamilan yang aman untuk naik pesawat?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.