Sering kali kita mendengar beberapa larangan untuk ibu hamil agar tidak keguguran. Semuanya dilakukan demi keselamatan jiwa ibu dan janin. Namun, tak sedikit di antaranya yang kadang terdengar tidak masuk akal.
Lalu, apa saja sebenarnya pantangan untuk ibu hamil agar tidak keguguran? Cek di bawah ini, ya!
Artikel Terkait: 15 Pantangan Ibu Hamil saat Memasuki Trimester Akhir, Catat Bun!
Larangan untuk Ibu Hamil agar Tidak Keguguran
1. Hindari Minum Teh Herbal
Ada sedikit data tentang efek herbal tertentu pada perkembangan bayi.
Oleh karena itu, hindari minum teh herbal. Kecuali, jika penyedia layanan kesehatan Bunda mengatakan tidak apa-apa.
Bahkan ada beberapa jenis teh herbal yang dipasarkan khusus untuk kehamilan dan ibu hamil.
2. Hindari Makan Buah dan Sayuran yang Tidak Dicuci
Untuk menghilangkan bakteri berbahaya, cuci bersih semua buah dan sayuran mentah.
Hindari kecambah mentah dalam bentuk apa pun, termasuk taoge, dan kacang hijau yang juga mungkin mengandung bakteri penyebab penyakit.
Pastikan untuk memasak kecambah secara menyeluruh.
3. Hindari Konsumsi Kafein Berlebih
Beberapa ahli merekomendasikan untuk menghindari atau membatasi jumlah kafein dalam makanan hingga kurang dari 200 mg sehari selama kehamilan.
Dengan kata lain, penelitian saat ini menunjukkan bahwa ibu hamil dapat dengan aman mengonsumsi satu atau dua cangkir kopi setiap hari.
4. Hindari Makanan yang Tidak Dipasteurisasi
Apa pun makanan yang tidak dipasteurisasi (seperti susu skim, keju mozzarella, keju cottage, dan jus) adalah tidak baik.
Ini berarti belum dipanaskan untuk membunuh bakteri yang bisa menyebabkan penyakit bawaan makanan.
Secara khusus, susu mentah mungkin mengandung bakteri Listeria.
Ini dapat menyebabkan penyakit, keguguran, atau bahkan konsekuensi yang mengancam jiwa.
5. Hindari Konsumsi Daging, Unggas, dan Telur Kurang Matang
Selama kehamilan, Bunda berada pada peningkatan risiko keracunan makanan bakteri.
Reaksi mungkin lebih parah daripada jika Bunda tidak hamil. Jarang, keracunan makanan juga memengaruhi bayi.
Untuk mencegah penyakit bawaan makanan:
- Masak sepenuhnya semua daging dan unggas sebelum dimakan.
- Masak daging sampai mengepul panas (atau hindari sepenuhnya).
- Hindari olesan daging yang didinginkan.
- Masak telur sampai kuning telur dan putihnya mengeras. Hindari makanan yang dibuat dengan telur mentah atau setengah matang.
6. Hindari Makanan Laut yang Tinggi Merkuri
Makanan laut dapat menjadi sumber protein yang baik, dan asam lemak omega 3 dapat meningkatkan perkembangan otak dan mata bayi.
Namun, beberapa ikan dan kerang mengandung kadar merkuri yang berpotensi berbahaya.
Terlalu banyak merkuri dapat membahayakan sistem saraf bayi yang sedang berkembang.
Semakin besar dan tua ikan, semakin banyak merkuri yang terkandung di dalamnya.
Hindari ikan bermerkuri tinggi, seperti:
- Ikan tuna mata besar
- Ikan makarel raja (king mackarel)
- Ikan marlin
- Ikan oranye kasar
- Ikan todak
- Ikan hiu
- Ikan buntal
Akant etapi, Bunda dapat mengonsumsi teri, lele, kod, haring, tuna kalengan ringan, tiram pasifik, pollock, salmon, sarden, udang, nila, dan trout sekitar 2-3 porsi makanan laut seminggu selama kehamilan.
Sementara itu, batasi konsumsi ikan tuna putih (albacore) hingga 6 ons (168 gram) dalam seminggu.
Artikel terkait: 7 Ciri-Ciri Darah Tinggi pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya
7. Hindari Makanan Laut Mentah, Setengah Matang, atau Terkontaminasi
Sama halnya dengan hewan darat, Bunda harus menghindari bakteri atau virus berbahaya dalam makanan laut:
- Hindari ikan mentah, termasuk sushi, sashimi, tiram mentah, atau kerang.
- Hindari makanan laut yang didinginkan dan tidak dimasak.
- Pahami saran keamanan perikanan lokal.
- Masak makanan laut dengan benar (suhu internal 63 derajat Celcius).
8. Hindari Duduk di Bak Mandi Air Panas atau Sauna
Meskipun santai, lingkungan panas tinggi dari bak air panas, dan sauna mungkin terlalu berbahaya bagi ibu hamil.
Penelitian menunjukkan bahwa menggunakan salah satu dari ini selama trimester pertama, Bunda dapat melipatgandakan risiko keguguran.
Berendam dalam air panas dapat meningkatkan suhu tubuh dan ini menyebabkan masalah pada bayi termasuk meningkatkan risiko cacat lahir.
9. Hindari Berhubungan Seksual yang Tidak Aman
Seks selama kehamilan boleh-boleh saja, selama Bunda tidak memiliki faktor penyulit kehamilan.
Jika Bunda merasa tidak nyaman, mungkin harus mencoba posisi baru.
Bicarakan dengan dokter jika memiliki pertanyaan tentang keamanan hubungan seksual selama kehamilan.
Perlu diketahui, infeksi menular seksual, seperti klamidia atau sifilis, dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, kematian neonatal, infertilitas, dan kehamilan ektopik.
Untuk itu, ada baiknya selalu menggunakan kondom sebelum Bunda berhubungan seksual saat hamil.
10. Tidak Menjaga Berat Badan dengan Benar
Obesitas telah dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan. Mulai dari peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, dan jenis kanker tertentu, hingga komplikasi kehamilan termasuk kelahiran prematur, preeklamsia, diabetes gestasional, dan semua jenis keguguran.
Selama trimester pertama, Bunda hanya membutuhkan sekitar 100 kalori ekstra sehari untuk mendukung pertumbuhan janin. Pada trimester ketiga, jumlah kalori tambahan itu mendekati 300 hingga 500 per hari.
11. Jangan Malas ke Dokter Gigi
Mungkin banyak ibu hamil yang termakan mitos mengerikan terkait perawatan gigi selama kehamilan.
Namun, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan agar ibu hamil melakukan pemeriksaan kesehatan mulut secara rutin saat hamil, bersama dengan pembersihan gigi secara teratur.
Pastikan untuk memberi tahu dokter gigi bahwa Bunda sedang hamil.
12. Hindari Mengecat Kamar Bayi
Mengecat kamar bayi termasuk dalam larangan untuk ibu hamil agar tidak keguguran. Tidak ada cara untuk mengukur toksisitas dari paparan cat yang sebenarnya.
Toksisitas cat tergantung pada masing-masing pelarut dan bahan kimia dalam cat, serta paparan. Meskipun diasumsikan bahwa cat rumah tangga memiliki tingkat paparan yang rendah, tindakan paling aman adalah dengan serius mengurangi paparan terhadap asap dari cat ini.
Hindari radiasi dan racun dari cat dinding, seperti arsenik, timbal, formaldehida, benzena, dan etilen oksida.
13. Jangan Bersihkan Kotak Kotoran Kucing
Bunda boleh memelihara hewan berbulu asal cuci tangan sesudahnya, tetapi jangan bersihkan kotak kotoran kucing. Kotoran kucing dipenuhi jutaan bakteri dan parasit. Satu khususnya, Toxoplasma gondii.
Keguguran atau lahir mati mungkin terjadi. Bayi yang tertular parasit ini mungkin menghadapi masalah kesehatan yang serius, termasuk kejang dan cacat mental.
14. Jangan Asal ke Taman Bermain
Aktivitas ekstrem dari wahana di taman bermain, termasuk roller coaster atau wahana apa pun (mungkin mulai atau berhenti tiba-tiba) dapat menyebabkan solusio plasenta. Ini juga dapat menyebabkan keguguran atau lahir mati.
15. Hindari Duduk atau Berdiri Terlalu Lama
Selama kehamilan, duduk atau berdiri dalam posisi yang sama terlalu lama bisa menjadi masalah. Ini dapat menyebabkan semua jenis masalah termasuk pergelangan kaki bengkak, masalah vena, hingga keguguran. Cobalah sering-seringlah beristirahat sejenak atau angkat kaki.
16. Hindari Mengangkat Beban Berat
Ibu hamil harus menghindari angkat berat. Bagi sebagian ibu hamil, mengangkat benda berat dapat meningkatkan risiko otot yang tertarik, hernia, berat badan lahir rendah, persalinan prematur, hingga keguguran.
17. Jangan Asal Olahraga
Dokter menganjurkan agar ibu hamil berolahraga. Namun, harus berkonsultasi terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan lain. Jika dokter memberi izin, Bunda dapat melakukan olahraga ringan setidaknya 20-30 menit sehari.
Ibu hamil juga lebih rentan terhadap cedera karena perubahan hormonal dalam tubuh menyebabkan ligamen menjadi lebih longgar. Bunda harus menghindari bikram atau yoga panas.
Carilah kelas yoga prenatal atau yoga lembut yang dirancang untuk calon ibu. Instruktur di kelas ini akan mengetahui pose mana yang terbaik dan mana yang harus dihindari.
Jika Bunda tidak melakukan yoga sebelum hamil, bicarakan dengan dokter sebelum mendaftar untuk kelas.
18. Kurangi Naik Turun Tangga
Setelah trimester pertama, ibu hamil harus menghindari aktivitas apa pun yang berisiko jatuh, termasuk naik turun tangga. Selama kehamilan, pusat gravitasi bergeser saat perut mengembang, sehingga jatuh sedikit saja dapat mengakibatkan cedera yang berujung ancaman keselamatan jiwa ibu dan janin.
19. Hindari Pemakaian Sepatu Hak Tinggi
Saat perut semakin membesar, pusat gravitasi akan berubah. Jadi Bunda mungkin menemukan diri sedikit goyah di kaki. Apalagi seiring bertambahnya usia kandungan, pergelangan kaki akan membengkak.
Cobalah beralih dari sepatu hak tinggi (kitten heels, wedges, atau platforms) ke flat shoes atau sandal jepit. Bunda juga dapat menambahkan bantalan kaki di atas sol sepatu.
Artikel terkait: 13 Sayuran yang Bagus untuk Ibu Hamil dan Kesehatan Janin
20. Jangan Begadang
Ibu hamil merasa sulit tidur (insomnia) dan pada akhirnya begadang. Kondisi ini sebenarnya dapat membahayakan ibu dan janin. Tidur sebentar jika merasa lelah dan jadwalkan tidur siang kapan pun Bunda bisa. Semuanya bertujuan agar Bunda mendapatkan tidur malam sekitar 7-9 jam.
21. Hindari Berbaring Telentang dan Bangun Mendadak
Secara umum, ibu hamil harus menghindari berbaring telentang setelah trimester pertama. Bahkan, mereka harus bangun secara perlahan dari tempat tidur. Bangun dengan cara memiringkan tubuh, kemudian menurunkan kaki, dan duduk selama 5 menit.
22. Jangan Malas Minum Vitamin Prenatal
Makan makanan seimbang yang kaya vitamin dan mineral adalah cara terbaik untuk memberi tubuh semua nutrisi sehat yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan bayi. Vitamin prenatal mengandung tingkat nutrisi tertentu yang lebih tinggi yang dibutuhkan ibu hamil pada dosis yang lebih tinggi, seperti asam folat, kalsium, dan zat besi.
Akan tetapi, jangan mengonsumsi lebih dari satu dosis multivitamin. Beberapa vitamin dalam jumlah yang lebih tinggi dapat berbahaya bagi janin.
23. Hindari Paparan Asap Rokok dan Alkohol
Merokok sangat buruk bagi ibu hamil dan janin, tetapi asap rokok bisa sama buruknya. Ada sekitar 4.000 bahan kimia dalam asap rokok, dan beberapa di antaranya telah dikaitkan dengan kanker.
Sementara, alkohol dapat mengalir dengan cepat dari aliran darah melalui plasenta dan tali pusar ke janin. Ini dapat membahayakan otak dan organ janin yang sedang berkembang.
24. Hindari Stres Berlebihan
Bunda dapat menemukan segala macam informasi seputar kehamilan yang bertentangan secara online, buku, majalah, atau kerabat. Tidak semua hal harus dipikirkan secara mendalam. Pasalnya, hal tersebut dapat menuntut pada stres berlebih yang membahayakan kesehatan ibu dan janin.
25. Jangan Malas Menjaga Kebersihan
Ada sejumlah infeksi yang dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, atau kematian bayi. Cara termudah untuk menghindari infeksi virus atau bakteri ini adalah dengan mempraktikkan kebersihan tangan yang baik dan menjaga jarak dari orang sakit.
Cuci tangan setidaknya selama 20 detik menggunakan sabun dan air hangat. Selalu cuci tangan jika:
- Sebelum dan sesudah makan
- Setelah menggunakan kamar kecil
- Ketika berada di sekitar siapa pun yang sakit
- Setelah menyentuh barang-barang yang telah ditangani orang lain, seperti uang, gagang pintu, atau kereta belanja.
26. Hindari Pemakaian Bra Berkawat
Mengenakan bra berkawat saat hamil seharusnya tidak menyebabkan masalah kesehatan bagi Bunda atau bayi. Selama bra pas dengan nyaman, tidak terasa terlalu ketat atau ketat, dan kawat bawahnya tidak masuk ke payudara.
Akan tetapi, beberapa ahli tidak menyarankan pemakaian bra berkawat selama 3 bulan pertama kehamilan, dan 4-6 minggu pertama setelah melahirkan ketika payudara Bunda paling berfluktuasi. Beberapa ahli kesehatan berpikir bahwa bra berkawat, dan bra yang terlalu kecil, mengganggu perubahan alami dalam ukuran dan bentuk payudara, dan dapat menghalangi peningkatan aliran darah ke payudara dan seluruh tubuh. Hal ini paling ditakutkan para ibu hamil.
27. Jangan Minum Obat Sembarangan
Masalah kesehatan kronis seperti lupus, diabetes, dan tekanan darah tinggi semuanya terkait dengan peningkatan kemungkinan keguguran. Jika Bunda memiliki penyakit kronis yang didiagnosis, Bunda akan memiliki peluang terbaik untuk kehamilan yang sehat jika menjaga kondisi di bawah kontrol yang optimal baik sebelum pembuahan dan selama kehamilan.
Ibu hamil harus menghindari beberapa obat bebas dan resep, karena dapat membahayakan janin. Hindari obat-obatan berikut:
- Ibuprofen dan obat antiinflamasi nonsteroid lainnya
- Beberapa obat herbal
- ACE inhibitor
- Beberapa obat flu selama trimester pertama dan mengandung bahan tertentu
- Beberapa obat jerawat.
Artikel terkait: Masuk Angin Saat Hamil: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi
28. Hindari Lingkungan Berbahaya
Selain itu, hindari bahaya lingkungan, seperti sinar-X dan penyakit menular. Paparan radiasi dosis sangat tinggi dalam dua minggu pertama setelah pembuahan dapat menyebabkan keguguran. Paparan radiasi dosis tinggi pada 2-8 minggu setelah pembuahan dapat meningkatkan risiko hambatan pertumbuhan janin atau cacat lahir.
29. Jangan Asal Melakukan Tes Prenatal Invasif
Beberapa tes genetik prenatal invasif, seperti pengambilan chorionic villus sampling (CVS) dan amniosentesis dapat membawa risiko keguguran. Selalu bicarakan dengan dokter kandungan sebelum melakukan berbagai tes selama kehamilan.
30. Mengabaikan Vaksinasi dan Pemeriksaan Kehamilan Rutin
CDC menyarankan ibu hamil dapat dan harus mendapatkan vaksin flu selama tidak memiliki kontraindikasi. Cara ini bertujuan agar Bunda terhindar dari influenza selama kehamilan dan melindungi Bunda serta janin yang sedang berkembang.
Selain itu, pemeriksaan kehamilan juga harus dilakukan secara rutin guna mengetahui pertumbuhan dan perkembangan janin.
Akan ada banyak sekali larangan untuk ibu hamil agar tidak keguguran. Kembali lagi, semua itu bertujuan demi kesehatan dan keselamatan Bunda dan janin.
***
Baca Juga:
15 Pantangan Ibu Hamil saat Memasuki Trimester Akhir, Catat Bun!
8 Pantangan Ibu Hamil Jaman Sekarang
Ketahui 15 Pantangan Hamil Muda yang Perlu Bumil Perhatikan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.