Penasaran seperti apa perkembangan janin usia 15 minggu dalam kandungan?
Pada usia kehamilan 15 minggu, akan terjadi banyak perubahan. Malahan, ada hal-hal yang tidak disangka-sangka misalnya bayi sudah bisa belajar untuk bernapas di dalam kandungan pada usia ini.
Tak hanya pada bayi, tubuh Bunda juga akan mengalami banyak perubahan. Salah satunya, kekebalan tubuh sekarang lebih rendah. Namun, jangan khawatir. Meskipun Bunda perlu melakukan upaya tambahan untuk tetap sehat, tubuh Bunda menurunkan kekebalannya untuk sebuah tujuan yang bagus! Cari tahu apa itu.
Seberapa Besar Ukuran Bayi pada Perkembangan Janin 15 Minggu?
Pada perkembangan janin 15 minggu atau sekitar 4 bulan kehamilan ini, Bunda akan menemukan bahwa:
- Janin Anda sudah sebesar buah apel, dengan panjang rata-rata 10,1 cm dan berat 70 gram.
- Si kecil akhirnya mulai melepaskan lanugo (atau bulu berbulu halus) untuk memperoleh lemak bayi, yang juga dikenal sebagai “lemak cokelat”.
- Alis dan rambut mulai bertumbuh minggu ini.
- Si kecil bisa cegukan, lho, percaya atau tidak, cegukan bahkan terjadi sebelum dia bisa bernapas. Pada tahap ini, si kecil tidak bersuara karena batang tenggorokannya dipenuhi cairan ketuban dan bukan udara.
- Tubuhnya sedikit lebih proporsional sekarang.
- Pada akhir minggu ini, si kecil sudah bisa mengepal.
- Di minggu ini, walaupun matanya masih terpejam, ia sudah mulai sensitif terhadap cahaya dari luar perut ibu, lho. Selain itu, kemampuan mendengarnya juga meningkat. Jadi, Bunda bisa menstimulasinya dengan mengajaknya bicara. Siapa tahu, ia mulai merespon dengan tendangannya. Ini bisa menjadi cara merasakan gerakan janin 15 minggu.
Gejala Kehamilan
- Pada minggu ini Bunda akan lebih rentan terhadap pilek, batuk, serta flu. Dan itu bukan karena Bunda tidak merawat diri sendiri, pada tahap kehamilan ini kekebalan tubuh Bunda akan diturunkan untuk memastikan bahwa sistem tubuh tidak menolak janin.
- Jumlah darah yang beredar pada tubuh Bunda akan bertambah sehingga membuat kapiler pada hidung dan gusi akan membengkak. Hal inilah yang menyebabkan mimisan dan pendarahan pada gusi.
- Bunda mungkin akan mengalami kenaikan berat badan sekitar 2,2 – 4,5 kg. Usahakan menjaga berat badan Bunda, ya.
Artikel terkait: Perkembangan Janin Minggu ke-4, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu
Perubahan Tubuh yang Akan Dialami Bunda
1. Kenaikan Berat Badan
Memasuki trimester kedua, morning sickness atau rasa mual dan muntah-muntah umumnya mulai berkurang. Nafsu makan Bunda pun cenderung kembali normal, bahkan bertambah.
Jika Bunda memulai kehamilan dengan berat badan yang ideal dan sehat, kenaikan berat badan yang diharapkan adalah sekitar 450 gram dalam satu minggu hingga trimester ketiga berakhir nanti.
Bunda membutuhkan sekitar 340 kalori ekstra sehari pada trimester kedua, dan cara yang baik untuk mendapatkannya adalah dengan camilan yang sehat dan kaya nutrisi.
2. Heartburn
Heartburn atau refluks asam lambung adalah sensasi terbakar di dada yang biasanya terjadi setelah makan atau di malam hari. Bunda mungkin mengalami heartburn untuk pertama kalinya selama kehamilan karena perubahan fisik dan hormonal.
Meskipun heartburn saat hamil adalah hal yang umum dan relatif tidak berbahaya, heartburn bisa terasa sangat tidak nyaman. Jika merasa heartburn sangat menganggu aktivitas sehari-hari, berkonsultasilah pada dokter.
Beberapa ibu juga mengalami masalah pencernaan lainnya, seperti mulas akibat perubahan hormon kehamilan dan juga pertumbuhan janin.
3. Hidung Tersumbat
Hidung sering tersumbat saat hamil diakibatkan oleh perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke selaput lendir.
Kondisi ini sangat umum dan disebut dengan istilah rhinitis kehamilan. Untuk meredakannya, coba gunakan pelembap ruangan atau vaporizer di kamar pada malam hari.
Tinggikan kepala dengan bantal ekstra saat tidur dan minum banyak cairan. Bunda juga dapat mencoba menggunakan nasal spray yang terbuat dari cairan saline.
Hindari mengonsumsi dekongestan atau obat lain selama kehamilan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter.
4. Gusi Bengkak dan Berdarah
Sekitar setengah dari ibu hamil mengalami pembengkakan pada gusi karena gingivitis kehamilan, suatu bentuk penyakit gusi yang ringan.
Ini sebagian disebabkan oleh perubahan hormonal yang membuat gusi lebih sensitif terhadap bakteri dalam plak.
Untuk mengatasinya, pastikan untuk merawat mulut dan gigi dengan baik selama kehamilan. Sikat gigi dengan lembut dua kali sehari, gunakan benang gigi setiap hari, dan kunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan dan pembersihan.
5. Mimisan
Sekitar 20 persen ibu hamil mengalami mimisan karena peningkatan volume darah dan perluasan pembuluh darah di hidung.
Mimisan biasanya tidak berbahaya, tetapi beri tahu dokter jika Bunda sering mimisan atau jika aliran darah sangat deras atau tidak berhenti setelah 30 menit memberikan tekanan pada hidung.
6. Sesak Napas
Banyak ibu hamil mungkin mengalami sesak napas pada trimester kedua. Rahim yang tumbuh biasanya berkontribusi pada sesak napas pada trimester kedua. Namun, beberapa perubahan dalam cara fungsi jantung juga dapat menyebabkan sesak napas.
Jumlah darah dalam tubuh seseorang meningkat secara signifikan selama kehamilan. Jantung harus memompa lebih keras untuk memindahkan darah ini ke seluruh tubuh dan ke plasenta. Peningkatan beban kerja pada jantung ini dapat membuat ibu hamil merasa sesak napas.
7. Keputihan
Perubahan hormon dan pertumbuhan janin selama kehamilan membuat sejumlah perubahan pada tubuh ibu hamil, salah satunya adalah keluhan keputihan. Hal ini wajar mengingat beratnya tubuh ibu bekerja saat hamil. Namun jika Anda mengalami keputihan yang abnormal, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter kandungan Anda. Mengingat, keputihan yang abnormal bisa mengakibatkan infeksi yang tentu juga dapat membahayakan janin.
8. Mudah Lupa
Selama hamil, beberapa ibu cenderung menjadi pelupa dan sulit fokus. Beberapa penelitian mempercayai adanya fenomena pregnancy brain, yaitu gangguan memori ringan yang umum dirasakan ibu hamil akibat sejumlah perubahan hormon yang terjadi pada tubuh ibu.
9. Peningkatan Gairah Seks
Memasuki usia kehamilan 15 minggu, gairah seks ibu hamil justru mulai mengalami peningkatan dibanding trimester sebelumnya. Pada usia 4 bulan kehamilan ini, umumnya Bunda sudah aman dan diperbolehkan untuk melakukan hubungan intim dengan suami.
Namun karena sejumlah perubahan yang terjadi pada tubuh, bagian vagina memang akan terasa lebih sensitif saat berhubungan intim. Sehingga beberapa wanita mungkin akan mengalami sedikit pendarahan saat orgasme selama berhubungan intim. Jika Anda khawatir, konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
10. Payudara Membesar
Ukuran payudara Anda akan terlihat sedikit membesar dan sensitif. Di usia kehamilan ini, Bunda sepertinya memerlukan ukuran bra baru. Pilihlah bra khusus kehamilan yang membuat ibu hamil lebih nyaman memakainya.
Artikel terkait: Perkembangan Janin Usia 10 Minggu, Apa Saja Perubahan yang Akan Dialami?
Cara Meringankan Gejala Kehamilan Usia 15 Minggu
1. Makanan dan Camilan Sehat
Selalu makan makanan yang sehat dan mengenyangkan. Jangan pernah melewatkan sarapan karena sarapan sangat penting.
Simpan banyak makanan ringan bergizi di dapur atau di tas Bunda, seperti buah dan kacang kering, sereal, keju, telur rebus, dan yoghurt.
2. Jadwalkan Pemeriksaan Gigi
Jika gusi Bunda berdarah, atau jika gigi terasa longgar karena fluktuasi hormon, ada baiknya Bunda mengunjungi dokter gigi. Jadwalkan pemeriksaan selama trimester ini jika Bunda memiliki kekhawatiran.
3. Beristirahatlah Saat Anda Bisa
Sakit kepala, punggung, sendi dan otot karena terlalu banyak bekerja sering terjadi pada kehamilan 15 minggu. Jangan berlebihan. Rentangkan kaki saat istirahat sejenak atau tidur siang dapat membantu.
4. Tidur Menyamping
Pada 15 minggu, bayi sudah cukup besar untuk memberi tekanan pada pembuluh darah vena cava inferior saat tidur telentang.
Untuk mencegah masalah aliran darah, Bunda sebaiknya tidur menyamping ke kiri untuk sirkulasi darah yang baik. Bantal hamil juga dapat membantu Bunda menemukan posisi ternyaman sehingga Anda mendapatkan istirahat yang sangat dibutuhkan saat hamil.
Perawatan Kehamilan
- Lantaran kekebalan Bunda sudah diturunkan, Bunda harus selalu menjaga kebersihan agar tidak rentan terserang penyakit.
- Hal paling penting minggu ini adalah jangan sungkan untuk mengatakan “tidak” kepada pengunjung yang tidak sehat. Bunda perlu melindungi diri dari bakteri dan virus berbahaya.
Artikel Terkait: 10 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 1 Rekomendasi, Sudah Ceklis yang Mana?
Cara Menjaga Perkembangan Janin 15 Minggu agar Tetap Sehat
1. Jangan Lupa Minum Vitamin Prenatal
Mengonsumsi vitamin dengan asam folat, zat besi, dan yodium setiap hari membantu menjaga Bunda dan bayi tetap sehat.
Tubuh membutuhkan lebih banyak zat besi saat hamil. Zat besi dalam vitamin prenatal membantu Bunda dan darah bayi untuk membawa oksigen, sementara asam folat membantu mencegah cacat lahir yang parah pada otak dan sumsum tulang belakang.
Meskipun suplemen bukanlah pengganti makanan sehat, sebagian besar ibu hamil perlu mengonsumsi vitamin prenatal untuk memastikan mereka mendapatkan kadar mineral yang tepat.
2. Kunjungi Dokter secara Teratur
Kunjungan prenatal secara teratur membantu dokter untuk memantau kesehatan Bunda dan kesehatan bayi. Dokter akan memeriksa berat badan dan tekanan darah setiap kali kunjungan dan jika ada masalah maka bisa dideteksi dan dilakukan intervensi lebih dini.
3. Dapatkan Vaksin
Vaksinasi melindungi Bunda dan bayi dari penyakit dan infeksi berbahaya. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan untuk mendapatkan vaksin batuk rejan dan flu saat hamil. Konsultasikan dengan dokter kandungan Anda tentang vaksin ini. Bunda juga bisa mendapatkan vaksin flu sebelum atau selama hamil.
4. Hindari Zat dan Aktivitas Berbahaya
Dengan menghindari alkohol, asap rokok, dan obat-obatan terlarang selama kehamilan, Bunda secara otomatis melindungi diri sendiri dan bayi dari penyakit yang dapat dicegah.
Misalnya, merokok dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah. Asap rokok juga menyebabkan kanker, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya. Yang terbaik adalah berhenti merokok sebelum hamil.
Minum alkohol dan obat-obatan seperti kokain, heroin, atau metamfetamin juga cenderung terlahir kecanduan dan mengalami gejala penarikan. Mereka mungkin juga memiliki masalah fisik dan/atau masalah dengan perilaku atau pembelajaran.
Selama kehamilan, Bunda juga harus menghindari paparan timbal dan merkuri. Hindari paparan kotoran kucing untuk mengurangi risiko toksoplasmosis, penyakit yang disebabkan oleh parasit mikroskopis.
Hindari mengangkat beban berat, memanjat bangku atau tangga, dan berdiri dalam waktu lama. Jauhi bak mandi air panas dan sauna juga yang dapat meningkatkan suhu tubuh terlalu tinggi.
5. Olahraga Setiap Hari
Kecuali jika dokter memberi tahu Bunda untuk tidak berolahraga selama kehamilan, Bunda harus melakukan setidaknya 2 jam 30 menit aktivitas aerobik intensitas sedang setiap minggunya.
Hindari olahraga yang bisa membuat perut terbentur atau terjatuh seperti sepak bola, kick boxing, panjat tebing, atau ski.
Artikel terkait: Perkembangan Janin Minggu ke-11, Sudah Sebesar Apa Bayi di dalam Kandungan?
Makanan yang Baik Dikonsumsi Ibu
1. Karbohidrat
Makanan bertepung merupakan sumber karbohidrat atau energi yang penting, beberapa vitamin dan serat, dan membantu Bunda merasa kenyang tanpa mengandung terlalu banyak kalori. Di antaranya adalah roti, kentang, sereal, nasi, pasta, mi, jagung, millet, oat, ubi dan tepung jagung.
2. Daging
Daging sapi dan ayam tanpa lemak adalah sumber protein berkualitas tinggi yang sangat baik. Perlu Bunda tahu, daging sapi kaya akan zat besi, kolin, dan vitamin B lainnya yang semuanya akan Bunda butuhkan dalam jumlah yang lebih tinggi selama kehamilan.
Zat besi adalah mineral penting yang digunakan oleh sel darah merah sebagai bagian dari hemoglobin. Bunda akan membutuhkan lebih banyak zat besi karena volume darah meningkat selama kehamilan.
Kadar zat besi yang rendah selama awal dan pertengahan kehamilan dapat menyebabkan anemia defisiensi besi, yang meningkatkan risiko berat badan lahir rendah dan komplikasi lainnya.
3. Produk Susu
Selama kehamilan, Bunda perlu mengonsumsi ekstra protein dan kalsium untuk memenuhi kebutuhan si kecil yang sedang tumbuh. Susu adalah sumber kalsium makanan terbaik, dan mengandung fosfor, vitamin B, magnesium, dan seng dalam jumlah tinggi. Produk susu seperti susu, keju, dan yogurt sebaiknya ada dalam menu makan sehari-hari ibu hamil.
4. Buah dan Sayuran
Makanlah banyak buah dan sayuran karena membantu mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat, yang membantu pencernaan dan dapat membantu mencegah sembelit.
Makanlah setidaknya 5 porsi berbagai buah dan sayuran setiap hari termasuk buah segar, beku, kalengan, kering atau jus. Selalu cuci buah dan sayuran segar dengan hati-hati.
Checklist Bunda
- Libido Bunda mungkin akan meningkat, temukan posisi seksual yang aman dan nyaman bagi Bunda dan pasangan.
- Ini adalah waktu bagi Bunda untuk melakukan berbagai tes. Biasanya dilakukan antara minggu kehamilan ke-15 hingga 18. Tes sederhana ini dapat menentukan apakah si kecil berisiko tinggi terkena Down Syndrome dan trisomi 18 (kelainan kromosom), serta cacat tabung saraf seperti Spina Bifida.
****
Perkembangan janin 15 minggu harus diperhatikan dan didukung dengan nutrisi yang baik setiap harinya. Semoga Bunda bisa menjalani perkembangan kehamilan dengan nyaman, ya!
Minggu Bunda berikutnya: Kehamilan Minggu ke-16
Minggu Bunda sebelumnya: Kehamilan Minggu ke-14
Artikel diupdate oleh: Annisa Pertiwi
Baca juga:
11 Skincare untuk Ibu Hamil dan Menyusui Pilihan, Aman dan Berkualitas
10 Suplemen Asam Folat Ibu Hamil Pilihan untuk Kesehatan Bunda dan Janin
12 Jenis Minuman yang Perlu Dihindari Ibu Hamil, Berisiko untuk Janin
14 Penyebab Sakit Perut Saat Hamil, yang Umum hingga Serius
6 Penyebab Sakit Perut Saat Samil, Kapan Normal dan Dikatakan Berbahaya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.