Setiap ibu hamil tentu mengharapkan kondisi kehamilan hingga persalinannya kelak bisa berjalan lancar dan sehat. Tapi, bagaimana bila Bunda mengalami penyakit berbahaya seperti kanker payudara saat hamil?
Pada banyak kasus, dokter biasanya menyarankan untuk menggugurkan kandungan saat sang ibu telah didiagnosis penyakit ini. Namun, lain halnya dengan seorang ibu asal dari Ellesmere Port, Cheshire yang bertekad untuk mempertahankan buah hati pada kondisinya tersebut.
Dilansir dari Daily Mail, ia adalah Kirsty Guy, seorang ibu yang berusia 30 tahun. Dirinya tak menyangka bahwa kehamilannya ini harus dilalui dengan perjuangan panjang untuk bertemu dengan buah hati. Berikut ini kisah selengkapnya.
Artikel terkait : Inilah beberapa kondisi penderita kanker payudara yang dilarang menyusui bayi
Benjolan tersebut besarnya 8 cm di area kanan, baru diketahui Maret 2019 lalu. Saat memeriksakan kondisinya itu ke dokter, ia masih belum didiagnosis mengalami penyakit berbahaya.
Awalnya, justru sang dokter menduga bahwa benjolan tersebut adalah saluran susu yang tersumbat. Bukannya membaik, ia malah merasakan benjolan tersebut semakin menyakitkan. Tidak puas akan diagnosis yang diterima, Guy pun melakukan serangkaian tes.
Oleh dokter, dia dirujuk ke Rumah Sakit Countess of Chester untuk melakukan biopsi.
Mengalami kanker payudara saat hamil
Satu bulan telah berlalu sejak Guy melakukan tes. Alangkah terkejutnya ia ketika mengetahui hasil tes bahwa dirinya mengalami kanker payudara dalam kondisi ia tengah hamil.
Dia didiagnosis kanker payudara stadium tiga selama kehamilan. Kondisi ini terjadi pada satu dari 3.000 kehamilan, menurut Cancer Research UK.
Kala itu, kehamilannya sudah menginjak usia 15 minggu atau telah memasuki fase trimester kedua. Panik dan takut tentu saja dialaminya. Hal ini karena dalam beberapa kasus, merelakan janin menjadi jalan yang sewajarnya ditempuh.
Namun, ia bertekad untuk terus menjalani kehamilannya. Ia tetap melakukan kemoterapi sambil mempertahankan kandungannya.
Menjalani serangkaian pengobatan
Saat hamil, Guy melakukan serangkaian pengobatan. Dokter pun meyakinkan bahwa pengobatan kemoterapi tidak berdampak buruk pada sang janin.
Namun, Guy harus berusaha lebih keras untuk tetap bertahan dalam menjalani pengobatan yang berulang. Atas arahan dari dokter, selama kehamilan ia pun menjalani enam kali perawatan yang cukup memakan waktu dan tenaga.
Si kecil lahir selamat
Setelah perjuangan panjang melawan sel kanker di masa kehamilan, Guy pun melahirkan sang buah hati. Tepatnya Juli 2019 hari perjumpaan dengan si kecil pun tiba.
Si kecil lahir dalam kondisi prematur, tetapi tidak diketahui penyebabnya. Bayi perempuannya tersebut diberi nama Halley.
Persalinan pun berjalan lancar, namun si kecil Halley sempat mengalami meningitis di awal kelahiran. Kondisi tersebut membuat si kecil dirawat selama 21 hari di rumah sakit. Setelahnya, ia pun sudah sembuh dan diperbolehkan untuk pulang.
Artikel terkait : Deteksi kanker payudara lewat mamografi, begini cara pemeriksaannya. Benarkah menyakitkan?
Kini, Halley sudah tumbuh lebih besar dan sehat. Bersama sang kakak, keduanya menghiasi hari-hari keluarga kecil Guy dan sang suami.
Kanker payudara ketika hamil
Dilansir dari WebMD, mengalami kanker saat hamil khususnya kanker payudara masih bisa terjadi, walaupun kasusnya jarang. Peningkatan kadar hormon menjadi salah satu penyebabnya, Bun.
Namun, kehamilan sendiri bukanlah salah satu penyebabnya. Hanya saja, sel kanker bisa tumbuh lebih cepat karena kadar hormon ketika hamil.
Gejala kanker payudara saat hamil bisa samar
Selama hamil, bentuk payudara pun bisa berubah. Benjolan umumnya bisa terjadi karena penyumbatan kelenjar susu, seperti diagnosis awal Guy.
Kondisi ini terkadang membuat ibu hamil tidak menyadarinya. Namun, biasanya benjolan yang menjadi gejala kanker bisa tumbuh lebih besar.
Hal inilah yang membuat setiap benjolan selama kehamilan wajib untuk diperiksakan.
Mendiagnosis kanker
Cara terbaik untuk mengetahui lebih dini terkait kondisi ini ialah rajin memeriksakan dan mengonsultasikan kondisi kehamilan pada dokter. Mammogram umumnya aman dilakukan ketika hamil, namun pada banyak kasus memang tidak terlalu banyak membantu.
Dokter biasanya menyarankan ibu untuk melakukan biopsi agar hasil lebih akurat. Diagnosis dengan ultrasound pun bisa disarankan untuk lebih menguatkan hasil.
Adapun untuk pengobatan biasanya disesuaikan dengan kondisi janin maupun usia kehamilan Bunda.
Semoga infromasi di atas bermanfaat.
****
Artikel telah ditinjau oleh:
dr.Gita PermataSari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca Juga :
Catat! Inilah gejala kanker payudara stadium 1 yang patut diwaspadai
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.