Saat hamil, asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh Bunda perlu diperhatikan. Bukan hanya makanan, Bunda juga perlu memerhatikan minuman yang dikonsumsi. Pasalnya, ada beberapa jenis minuman yang dilarang untuk ibu hamil dan sebaiknya dihindari karena berisiko bagi kesehatan Bumil maupun janin.
Apa saja daftarnya? Simak artikel ini sampai selesai.
Artikel Terkait: 9 Makanan dan Minuman Ibu Bantu Atasi Kecemasan pada Ibu Hamil
12 Jenis Minuman yang Dilarang untuk Ibu Hamil dan Harus Dihindari
Aturan tentang makanan dan minuman yang harus dihindari saat hamil mungkin tampak membingungkan, tetapi ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar Bunda dan janin tetap aman.
Beberapa makanan dan minuman sebaiknya dihindari selama kehamilan karena dapat berbahaya bagi Bunda dan janin.
Saat hamil, sistem kekebalan tubuh ibu lebih lemah dari biasanya sehingga lebih mungkin mengalami keracunan makanan/minuman.
Keracunan makanan/minuman saat hamil dapat menyebabkan masalah serius bagi Bunda dan janin di dalam kandungan, termasuk di antaranya kelahiran prematur, keguguran, dan bayi lahir mati.
Bakteri dan parasit berbahaya seperti Listeria, Toxoplasma, Salmonella, Staphylococcus aureus, Campylobacter, dan E. coli sering kali mengintai dalam makanan dan minuman yang saat disiapkan, dimasak, dan disimpan dengan tidak benar. Beberapa dari bakteri dan parasit ini dapat melewati plasenta Anda dan memengaruhi kesehatan janin.
Masalah serius akibat penyakit bawaan makanan/minuman pada kehamilan memang jarang terjadi, tetapi bukan berarti tidak ada.
Bakteri listeriosis memengaruhi kurang dari 400 bayi per tahun di AS, dan toksoplasmosis memengaruhi antara 400 dan 4.000 bayi. Jadi, ada baiknya Bunda tetap waspada dan menjaga diri dari makanan/minuman yang tidak sehat atau bersih.
Berikut ini jenis minuman yang dilarang untuk ibu hamil, melansir laman Parenting Firstcry:
Artikel terkait: 10 Jenis Makanan Sehat untuk Ibu Hamil, Sudah Dikonsumsi Belum Bun?
1. Susu yang Tidak Dipasteurisasi
Mengonsumsi susu memang baik bagi kesehatan, terutama ketika Bunda sedang hamil. Namun, ada jenis susu yang tidak bisa dikonsumsi ibu hamil, yakni susu yang tidak melewati proses pasteurisasi.
Pasteurisasi adalah proses di mana minuman kemasan seperti susu melewati proses pemanasan (kurang dari 100°C) untuk menghilangkan patogen dan memperpanjang umur simpan.
Proses ini dimaksudkan untuk menghancurkan atau menonaktifkan organisme dan enzim yang berkontribusi terhadap pembusukan atau risiko penyakit, termasuk bakteri vegetatif, tetapi bukan spora bakteri.
Pada susu yang tidak melewati proses pasteurisasi, patogen pada susu bisa memasuki tubuh ibu hamil dan dengan mudah menemukan jalan ke bayi melalui plasenta dan menyebabkan kerusakan permanen.
2. Jus Buah yang Tidak Dipasteurisasi
Sama halnya dengan susu yang tidak dipasteurisasi, jus buah nonpasteurisasi juga harus dihindari oleh ibu hamil untuk mencegah bakteri dan mikroba pada buah masuk ke tubuh ibu dan mengganggu perkembangan janin.
Jika Bunda ingin minum jus, ada baiknya membuat jus sendiri di rumah. Selain lebih bersih dan aman, gulanya juga bisa Bunda sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Anda. sebelum dihaluskan, cuci buah hingga bersih dulu, ya, Bunda.
3. Fresh Squeezed Juice
Selain jus nonpasteurisasi, mengutip dari situs Baby Center, jus fresh squeezed atau yang baru diperas di tempat –seperti yang dijual di mal atau pasar kelontong, ada baiknya tidak Bunda konsumsi.
Sebab, Bunda tidak tahu seberapa tinggi tingkat kebersihan atau higienitasnya –baik melalui tangan si penjual, alat yang gunakan, dan juga udara di sekitarnya.
Artikel Terkait: 5 Susu Ibu Hamil Anti Mual Terbaik, Ada Favorit Bunda?
4. Jus yang Terbuat dari Wheatgrass
Manfaat wheatgrass (rumput gandum) memang sangat luar biasa karena kandungan asam amino esensial dan antioksidannya bagi kesehatan.
Akan tetapi, yang tidak diketahui banyak orang, ada banyak mikroba dan jamur yang ‘menempel’ pada rumput gandum.
Ketika dipanen, rumput gandum biasanya dalam keadaan basah dan lembap. Inilah yang menjadikannya surga bagi berbagai mikroba untuk berkembang biak.
Ketika dibuat menjadi jus, wheatgrass dalam keadaan mentah sehingga memungkinkan kuman-kuman yang menempel tadi masuk ke dalam jus.
Sudah bisa Bunda bayangkan, kan, bagaimana kalau mikroba dan jamur itu masuk ke dalam tubuh Anda?
5. Kopi Termasuk Minuman yang Dilarang untuk Ibu Hamil
American Pregnancy Association (APA) menyarankan agar ibu hamil menghindari kopi. Pasalnya, kopi mengandung kafein yang berisiko bagi kesehatan janin.
Kafein dalam kopi bisa diserap begitu cepat dan sangat mudah masuk ke dalam plasenta. Namun, karena plasenta tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk memetabolisme kafein, maka konsumsi dalam jumlah tinggi akan membuat zat tersebut menumpuk. Kondisi ini berisiko bagi kesehatan dan perkembangan janin.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam National Institute of Health, asupan kafein yang tinggi selama kehamilan terbukti menghambat perkembangan janin dan meningkatkan risiko bayi berat lahir rendah.
Jika Bunda termasuk golongan orang yang sulit jauh dari kopi, batasi tidak lebih dari dua cangkir dalam sehari (150 – 300 miligram). Usahakan konsumsi seminimal mungkin, terutama pada trimester pertama. Hal ini mengingat trimester awal menjadi fase rawan terjadinya keguguran.
Selain itu, Bumil juga perlu berhati-hati dan tidak berlebihan mengonsumsi kopi instan. Jenis kopi tersebut memiliki kadar gula tinggi yang berbahaya bagi kesehatan Bunda maupun janin.
Artikel terkait: Minum kopi saat hamil, apa dampaknya pada janin? Ini jawaban dokter
6. Teh Juga Harus Dibatasi Saat Hamil
Selain kopi, asupan teh sepanjang hamil sebaiknya turut dibatasi karena kandungan kafeinnya tergolong tinggi.
Kandungan kafein yang tinggi kerap ditemukan pada teh hijau, hitam, hingga oolong. Ketiganya mengandung sekitar 40 hingga 50 miligram kafein per cangkir.
Sebuah studi yang dipublikasikan di National Institute of Health menyebutkan, konsumsi teh berlebihan dapat mengganggu penyerapan asam folat. Ini merupakan nutrisi penting selama hamil karena membantu mencegah cacat tabung saraf janin.
Apabila Bunda ingin meminum teh selama hamil, para pakar menyarankan agar Bunda mengonsumsinya 1-2 cangkir saja per harinya.
7. Teh Hijau
Ada beberapa situs web dan bahkan ahli gizi yang merekomendasikan teh hijau kepada ibu hamil karena manfaat dan kelebihannya. Faktanya, secangkir teh hijau 240 ml mengandung 29 mg kafein.
Seperti diketahui, kafein menghambat penyerapan asam folat yang dibutuhkan janin sehingga berpotensi menimbulkan berbagai masalah pada janin.
8. Minuman Bersoda
Minuman bersoda yang beredar di pasaran umumnya mengandung pemanis buatan yang sangat tinggi. Hal ini tidak baik dikonsumsi oleh ibu hamil sehingga perlu dihindari terlebih dulu.
Ibu hamil yang mengonsumsi minuman bersoda berisiko mengalami kekurangan kalsium dan jenis nutrisi lain yang dibutuhkan selama kehamilan. Selain itu, mengonsumsi jenis minuman ini, terlebih jika dalam jumlah tinggi, memicu risiko keguguran, cacat lahir, hingga preeklampsia pada ibu hamil.
Lantas, bagaimana dengan diet soda? Ya, pada kemasannya mungkin dikatakan bahwa minuman tersebut sehat untuk dikonsumsi dan baik untuk diet.
Namun, salah satu bahan utama yang ada dalam minuman diet adalah kafein, Bunda. Dan meski ada embel-embel ‘diet’ bukan berarti tidak mengandung pemanis buatan –yang utamanya adalah sakarin.
Sakarin adalah bahan kimia yang sangat mahir mencari jalan menuju plasenta dan mencapai bayi dengan sangat mudah. Bila dikonsumsi berlebihan, juga bisa memengaruhi pertumbuhan dan menyebabkan cacat pada bayi.
9. Alkohol, Minuman yang Dilarang untuk Ibu Hamil
Mengonsumsi alkohol secara berlebihan selama kehamilan memiliki risiko merusak sistem saraf bayi.
Kondisi ini menyebabkan bayi rentan mengalami sindrom alkohol (fetal alcohol syndrome/FAS) yang mengakibatkan cacat lahir, kelainan bentuk tubuh, perkembangan otak yang terhambat, kesulitan belajar, dan masih banyak lagi.
Mengonsumsi satu gelas sehari saja masih bisa menimbulkan sejumlah kelainan pada bayi. Resistensi alkohol setiap orang berbeda-beda, jadi batas berlebihan meminum alkohol setiap individu juga tidak bisa diukur secara pasti.
Maka dari itu, lebih baik jenis minuman beralkohol ini dihindari untuk mencegah berbagai risiko yang bisa dialami Bumil dan janin.
Artikel terkait: 7 Pantangan makanan ibu hamil yang bisa membuat janin cacat dan keguguran
10. Minuman Tinggi Gula
Minuman yang memiliki kadar gula tinggi berisiko meningkatkan penyakit diabetes gestasional, peningkatan berat badan selama kehamilan, preeklampsia, dan juga kelahiran prematur pada ibu hamil.
Mengonsumsi gula memang dibolehkan selama hamil, tetapi jumlahnya perlu diperhatikan.
Tidak memiliki kandungan nutrisi lain yang bermanfaat, Bumil harus menjaga asupan gula tambahan seminimal mungkin untuk menghindari potensi komplikasi.
Dokter Spesialis Kandungan Amos Grunebaum, pun menjelaskan mengenai hal ini.
“Gula tentu dapat dikonsumsi selama kehamilan. Tapi, jumlahnya harus diperhatikan. Sementara itu, ibu hamil yang memiliki diabetes tipe I, II, atau pun diabetes gestasional sebaiknya menghindari jenis minuman ini,” ungkap Amos seperti yang dilansir dari laman Baby Med.
11. Minuman Cokelat
Minuman yang dilarang untuk ibu hamil lainnya adalah cokelat. P
ara ahli mengatakan, minuman cokelat sebenarnya boleh dikonsumsi ibu hamil selama jumlah gula tambahan di dalamnya masih dalam jumlah moderat atau wajar –semakin gelap cokelat semakin rendah kandungan gulanya.
Selain gula, kandungan kafeinnya juga bisa memicu masalah pada tubuh ibu dan janin. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan maksimal 200 miligram kafein saja setiap harinya selama kehamilan.
Berikut ini jumlah kafein yang terdapat pada beberapa jenis cokelat, melansir laman Heatlthline:
- Dark chocolate 1,45 ons = 30 mg kafein
- Milk chocolate 1,55 ons = 11 mg kafein
- Chocolate syrup 1 sendok makan = 3 mg kafein
12. Minuman Berenergi
Melansir situs Verywell Family, para ahli merekomendasikan untuk menghindari minuman energi saat hamil karena kandungan kafein yang tinggi dan bahan lainnya.
Selain itu, mayoritas perusahaan minuman energi pun memasang peringatan untuk tidak mengonsumsinya saat sedang hamil dan menyusui.
Nah, itulah beberapa minuman yang dilarang untuk ibu hamil. Selama kehamilan ini, ada baiknya Bunda mengonsumsi banyak air putih, jus yang dibuat sendiri, susu atau jus yang dipasteurisasi, atau mengambil cairan dari buah yang banyak mengandung air.
Jangan ragu juga untuk konsultasi ke dokter kandungan terkait jenis makanan dan minuman yang aman dikonsumsi.
Baca juga:
Bolehkah Makan Cempedak saat Hamil? Ini Faktanya, Bun!
Jadi Sering Lupa saat Hamil? Ini 3 Langkah Mengatasinya
18 Jenis Makanan Ibu Hamil Muda untuk Mendukung Kecerdasan Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.