Kondisi gusi bengkak kerap dialami oleh siapa saja. Faktanya, ada begitu banyak faktor yang menyebabkan kondisi ini terjadi. Namun, jangan khawatir. Anda bisa menggunakan obat atau pun metode perawatan di rumah untuk mengatasi masalah gusi bengkak ini. Sebelum mencari obat gusi bengkak, ada baiknya Anda ketahui lebih dulu apa saja penyebab gusi bengkak.
Selengkapnya, simak penjelasan mengenai penyebab dan cara mengobati gusi bengkak sebagai berikut!
Kenali Beberapa Penyebab dan Obat Gusi Bengkak
Gusi berperan penting bagi kesehatan gigi dan mulut. Jaringan yang tebal, berserat dan banyak mengandung pembuluh darah ini menutupi tulang rahang atas dan bawah. Jaringan ini berfungsi sebagai segel di sekitar gigi agar tetap berada pada tempatnya serta terhindar dari infeksi bakteri.
Gusi yang sehat memiliki konsistensi yang keras, berwarna merah muda pucat dan melekat erat di sekitar gigi. Bila terjadi pembengkakan, warnanya akan berubah menjadi merah tua atau kehitaman, serta menonjol hingga menutupi sebagian gigi Anda. Tanda lain dari gusi yang bengkak yakni:
- Mudah berdarah ketika sikat gigi atau dibersihkan
- Napas berbau
- Gusi surut atau memendek (resesi)
- Melunak
- Terasa nyeri dan sensitif
Penyebab Gusi Bengkak
Gusi yang bengkak di sebabkan oleh banyak hal, di antaranya:
1. Gingivitis
Gingivitis adalah penyebab tersering gusi bengkak. Kondisi ini membuat gusi iritasi dan membengkak. Banyak orang tidak menyadari karena gejala gingivitis dapat sangat ringan. Namun bila dibiarkan, gingivitis dapat berlanjut menjadi kondisi yang lebih serius, yakni periodontitis, serta hilangnya gigi.
Gingivitis itu sendiri diakibatkan oleh kebersihan mulut yang kurang baik. Kondisi ini akan membuat plak menumpuk pada garis batas gusi dan gigi. Plak adalah lapisan film yang mengandung bakteri dan sisa-sisa makanan. Kondisi plak ini harus dibersihkan setiap hari karena mudah sekali terbentuk kembali.
Plak yang tidak dibersihkan dan menetap pada gigi selama lebih dari beberapa hari akan berubah menjadi tartar atau kalkulus. Tartar adalah plak yang sudah mengeras sehingga sulit dibersihkan dengan sikat gigi. Keberadaannya pun membuat bakteri semakin mudah berkembang biak. Untuk membersihkannya, Anda harus ke dokter gigi.
Selanjutnya, tartar yang dibiarkan menetap pada gigi akan mengiritasi gusi dan memicu pembengkakan. Pada akhirnya gusi akan membengkak dan menjadi mudah berdarah. Gigi pun bisa jadi berlubang.
2. Kehamilan Bisa Menjadi Penyebab Gusi Bengkak
Gusi bengkak saat hamil kerap terjadi. Perubahan hormon selama kehamilan dapat meningkatkan aliran darah ke gusi sehingga lebih sensitif dan mudah iritasi. Perubahan hormon ini juga menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan bakteri penyebab gusi bengkak. Kombinasi keduanya meningkatkan risiko terjadinya gingivitis.
3. Malnutrisi
Kekurangan vitamin, khususnya vitamin B dan C dapat menyebabkan gusi bengkak. Vitamin C berperan penting dalam mempertahankan dan memperbaiki kondisi gusi dan gigi. Bila kadar vitamin C terlalu rendah, seseorang dapat mengalami penyakit skorbut (scurvy) yang menyebabkan anemia dan penyakit gusi. Kondisi ini paling sering ditemukan pada orang tua.
4. Infeksi Jamur dan Virus Jadi Penyebab Gusi Bengkak
Infeksi jamur (oral thrush) dan virus seperti herpes, juga dapat menyebabkan gusi bengkak. Gigi berlubang yang tak kunjung ditangani juga bisa menjadi abses gigi dengan gusi bengkak yang terlokalisasi (hanya pada gigi yang terdampak).
Selain penyebab-penyebab di atas, risiko mengalami gusi bengkak pun meningkat pada individu yang:
- Merokok atau mengunyah tembakau
- Berusia tua
- Memiliki kondisi mulut kering
- Menggunakan dental restoration (tambalan gigi, kawat gigi, gigi palsu) yang tidak pas atau memiliki bentuk gigi yang sulit dibersihkan
- Menggunakan obat-obat tertentu seperti phenytoin untuk kejang atau obat golongan calcium-channel blocker seperti amlodipine untuk angina, tekanan darah tinggi dan kondisi lain
Cara Mengobati Gusi Bengkak
Gusi bengkak dapat diobati secara tuntas dengan melakukan kombinasi pengobatan ke dokter gigi dan perawatan di rumah.
1. Pengobatan oleh Dokter Gigi
Gusi bengkak yang sudah terjadi selama 2 minggu atau lebih memerlukan penanganan oleh dokter gigi. Dokter gigi akan menanyakan kapan gejala mulai dirasakan dan seberapa sering kemunculannya. Biasanya, Anda akan diminta untuk melakukan rontgen gigi dan mulut. Pemeriksaan darah juga mungkin dilakukan untuk melihat adanya infeksi.
Tergantung penyebab gusi bengkak, dokter gigi dapat meresepkan obat kumur untuk mencegah gingivitis dan mengurangi plak. Anda mungkin juga dianjurkan untuk menggunakan pasta gigi khusus. Bila ditemukan tanda-tanda infeksi, maka diperlukan pula antibiotik.
Untuk kasus gusi bengkak yang berat, mungkin saja diperlukan operasi. Salah satu tindakan yang umum dilakukan yakni scaling dan root planing. Scaling adalah tindakan untuk menghilangkan seluruh plak dan tartar di atas dan di bawah garis gusi. Sedangkan root planing adalah tindakan lanjutan untuk merapikan akar gigi agar gusi dapat melekat erat kembali ke gigi.
2. Perawatan di Rumah
Di rumah, Anda pun dapat melakukan beberapa hal untuk mengobati gusi bengkak. Berikut yang bisa dilakukan:
- Bersihkan gusi secara hati-hati menggunakan skat gigi halus. Ada baiknya bersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi terlebih dulu secara lembut (dental flossing).
- Minum banyak air. Air akan membantu merangsang produksi air liur, sehingga melemahkan bakteri penyebab penyakit di dalam mulut.
- Hindari bahan iritasi, termasuk obat kumur yang terlalu kuat, alkohol, dan tembakau.
- Kompres hangat pipi Anda untuk mengurangi nyeri pada gusi. Sedangkan kompres dingin, akan membantu mengurangi pembengkakan.
Obat Gusi Bengkak yang Aman Digunakan
Selain beberapa cara di atas, ada obat gigi bengkak yang aman dan bisa digunakan. Apa saja?
1. Air garam
Kumur-kumur dengan larutan air garam untuk membersihkan mulut dari bakteri.
2. Paracetamol
Paracetamol mujarab untuk meredakan nyeri ringan di sekujur tubuh, termasuk di dalam mulut.
3. Ibuprofen
Serupa dengan paracetamol, ibuprofen juga efektifnya digunakan sebagai obat nyeri ketika gusi bengkak.
4. Chlorhexidine
Ini bisa jadi salah satu pilihan obat gigi bengkak, namun memang tidak bisa dibeli secara bebas. Chlorhexidine meruapakan obat antiseptik yang bisa mencegah pertumbuhan bakteri penyebab peradangan dan gusi bengkak.
5. Hidrogen peroksida
Larutan antiseptik ini bisa diobeli tanpa menggunakan resep dokter. bisa membantu atasi pembengkakan pada gusi.
Upaya Pencegahan
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Agar terhindar dari gusi bengkak, Anda perlu memiliki kebersihan gigi dan mulut yang baik. Ini berarti sikat gigi selama 2 menit, paling sedikit 2 kali sehari, di pagi hari dan sebelum tidur malam. Akan lebih baik lagi bila menyikat gigi setiap setelah makan. Bila memungkinkan, bersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi paling sedikit satu kali sehari.
Anda juga perlu mengunjungi dokter gigi setiap 6-12 bulan sekali untuk dilakukan pembersihan gigi. Frekuensi kunjungan bisa lebih sering bila Anda memililki faktor risiko yang meningkatkan peluang mengalami periodontitis, seperti mulut kering, menggunakan obat-obat tertentu atau merokok.
Selain kedua hal tersebut, selalu upayakan gaya hidup sehat agar kondisi kesehatan gigi dan gusi terjaga. Ini mencakup konsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, serta mengelola kadar gula darah, khususnya bila Anda mengalami diabetes.
Itulah beberapa penyebab, upaya pencegahan, dan obat gusi bengkak yang perlu Parents ketahui. Semoga bermanfaat!
***
Baca juga:
Sering Dibeli Secara Bebas, Ini Manfaat dan Efek Samping Obat Ponstan
10 Obat Penurun Kolesterol yang Efektif dan Bisa Didapat di Apotek
Penyakit Maag Kronis Jangan Diabaikan, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.