Pernahkah Bunda melihat rambut-rambut halus tumbuh di sekujur tubuh bayi baru lahir, terutama di punggung, lengan, dan kaki? Rambut halus itu disebut rambut lanugo, umumnya tidak berpigmen atau berwarna.
Mungkin awalnya Bunda panik ketika melihat kondisi tersebut, serta khawatir jika rambut halus tidak akan hilang atau justru semakin lembat. Namun tenang saja Bun, karena kondisi ini normal terjadi kepada bayi baru lahir.
Lanugo biasanya mulai tumbuh ketika janin memasuki usia lima bulan atau sekitar 19 minggu. Rambut lanugo berfungsi sebagai pelindung alami untuk janin selama berada di dalam rahim.

Menjelang waktu kelahiran, sebagian akan berguguran, tapi di beberapa kasus, lanugo tetap masih ada hingga bayi lahir. Bahkan, ada bayi yang membutuhkan waktu selama 7 bulan sejak hari kelahiran untuk bisa ‘lepas’ dari lanugo.
Bayi prematur dianggap lebih sering memiliki lanugo hingga ia lahir. Di sisi lain, si kecil yang mengalami gizi buruk juga akan memiliki lanugo, bahkan bisa tumbuh kembali ketika sebelumnya lanugo sudah berguguran.
Hal itu lantaran pada kasus gizi buruk, ketersediaan lemak tubuh tidak mencukupi, sehingga sulit menjaga tubuh tetap hangat. Oleh karena itu, lanugo tumbuh sebagai respons alami guna melindungi tubuh.
Adakah Masalah Terkait Rambut Lanugo pada Bayi Baru Lahir?

Lanugo memang akan gugur atau rontok dengan sendirinya, tapi ada kalanya tetap bertahan hingga waktu tertentu. Untuk bayi yang masih memiliki lanugo, terutama telah lama dari hari kelahirannya, Bunda harus waspada.
Melansir dari laman Parenting Firstcry, lanugo yang masih bertahan di tubuh bayi dalam jangka waktu lama bisa jadi pertanda beberapa masalah. Jika mendapati kondisi ini, segera konsultasi kepada dokter untuk mencari tahu penyebab lanugo yang masih ada di tubuh si kecil.
Hal itu karena ada beberapa perbedaan rambut halus yang tumbuh di tubuh, misalnya yang bersifat patologis seperti Congenital Adrenal Hyperplasia (CAH), bulimia, dan anoreksia. CAH terjadi karena kekurangan enzim, lalu bulimia dan anoreksia terjadi karena kekurangan gizi.

Berikut penjelasan kondisi kesehatan patologis tersebut:
- CAH bertanggung jawab atas kadar yang lebih rendah atau tidak adanya kortisol atau aldosteron.
- CAH juga menyebabkan produksi hormon androgen pria yang lebih tinggi, sehingga menyebabkan pertumbuhan rambut wajah dan tubuh yang tidak normal.
- Kemudian, CAH bertanggung jawab atas rendahnya kadar natrium dalam darah. Ini bisa menyebabkan jantung bayi tidak berfungsi dengan baik.
- Anoreksia dan bulimia dapat menyebabkan anak kekurangan berat badan dan tidak tertarik terhadap makanan, yang selanjutnya dapat menyebabkan depresi, gangguan kepribadian, kecemasan, diabetes, dan lainnya.
Adakah Cara untuk Menghilangkan Lanugo pada Bayi Baru Lahir?

Ketika lanugo tidak gugur dengan sendirinya, kemungkinan orangtua tergoda untuk menghilangkan lanugo tersebut. Namun, jika tidak menggunakan cara yang tepat, justru bisa menyebabkan iritasi kulit dan ruam.
Untuk itu, berikut adalah 4 cara menghilangkan lanugo yang sekiranya bisa Bunda lakukan. Patut diingat, lakukan dengan berhati-hati dan perhatikan juga reaksi bayi jika Bunda melakukan cara ini, khususnya jika ada reaksi alergi.
- Pijat lembut menggunakan minyak khusus bayi, ulangi dua kali sehari pada pagi dan sore untuk hasil maksimal.
- Campur bubuk kunyit, susu dan bubuk cendana menjadi sebuah pasta, lalu oleskan sebelum bayi dimandikan. Pijat bayi perlahan dan lembut, kemudian cuci menggunakan air hangat.
- Ambil dua sendok makan tepung terigu, campurkan dengan satu sendok tepung gram (tepung yang terbuat dari kacang chickpea), tambahkan juga air ke dalamnya agar membentuk adonan. Gosok perlahan adonan ini ke tubuh bayi sebelum mandi.
- Campurkan 2-3 sendok makan kacang tanah dan 1-2 sendok teh kacang almond ke dalam setengah cangkir susu, oleskan campuran ini di kulit bayi. Biarkan sebentar atau sampai olesan tersebut mulai mengering, lalu mandikan bayi.

Hindari menggosoknya terlalu kencang agar tidak terjadi ruam di kulit bayi. Setelah mencoba cara tersebut, biasanya lanugo akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
Akan tetapi, jika lanugo tetap masih bertahan, Bunda harus segera berkonsultasi kepada dokter. Termasuk ketika rambut halus itu semakin gelap dari hari ke hari, bahkan jika lanugo bertahan sampai si kecil berumur beberapa tahun. Sebab, ini bisa disebabkan oleh kelainan makanan dan tidak boleh diabaikan.
Itulah informasi tekait rambut lanugo yang sering dialami bayi baru lahir. Semoga bermanfaat, Bun.
Referensi : Parenting Firstcry dan SehatQ
Baca juga :
Jangan sepelekan! 3 masalah ini bisa sebabkan rambut bayi tipis dan jarang
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.