Dari sekian banyak keluhan, perut kembung saat hamil salah satu yang sering dirasakan Bumil. Apalagi, semakin besar usia kandungan, keluhan ini biasanya semakin dirasakan.
Lantas, apa yang perlu dilakukan Bumil saat mengalami keluhan ini?
Perlu diketahui, perut kembung merupakan kondisi ketika perut terasa kencang dan penuh. Kadang, perut terlihat lebih besar dari biasanya saat sedang kembung.
Siapa pun yang merasakannya pasti akan tidak nyaman, terlebih lagi ibu hamil.
Biasanya, perut kembung pada ibu hamil pertama kali muncul sekitar minggu 11 dan kemungkinan berlangsung selama kehamilan Anda sampai hari melahirkan.
Artikel terkait: Penyebab, Gejala, dan Tips Mengatasi Perut Kembung saat Trimester Akhir Kehamilan
Cara Mengatasi Perut Kembung saat Hamil
Ketika mengalami kondisi ini, hal pertama yang harus dilakukan adalah menghindari makanan yang dapat memicu bertambahnya gas.
Makanan yang perlu Anda hindari misalnya, kubis, kembang kol, kacang-kacangan, brokoli, makanan mengandung lemak, goreng-gorengan, dan minuman bersoda.
Beberapa cara mengatasi perut kembung saat hamil di bawah ini juga perlu Anda perhatikan.
1. Makan dalam Porsi Sedikit tapi Sering
Makan terlalu banyak akan memperparah kondisi perut kembung karena butuh waktu lama untuk mencerna makanan. Jadi, cobalah untuk mengonsumsi makanan sedikit tapi sering.
Semakin banyak makanan yang dipompa ke dalam perut saat duduk, semakin banyak gas yang akan dikeluarkan.
Mengisi enam makanan kecil sehari atau tiga porsi sedang, ditambah dua atau tiga makanan ringan dapat menjaga tingkat nutrisi tetap konstan untuk memberi makan bayi dengan lebih baik.
Selain itu, cara tersebut juga akan mencegah sistem pencernaan menjadi kelebihan beban, dan menjaga nyeri gas dan mulas tetap terkendali.
2. Makan Secara Perlahan
Jika Anda biasanya menghabiskan makan siang dalam waktu lima menit, Anda mungkin menelan banyak udara bersama dengan makanan itu.
Udara akan berakhir di perut dalam bentuk gelembung gas yang menyakitkan dan kembung.
Tidak peduli seberapa sibuknya Bunda, lakukan yang terbaik untuk makan dengan santai selama kehamilan. Hal ini tidak hanya akan mengurangi ketidaknyamanan perut, tetapi akan memberi diri istirahat yang memang layak.
3. Hindari Makanan Berlemak
Makanan berlemak juga dapat membuat proses pencernaan menjadi lambat. Karena itu, cara mengatasi perut kembung saat hamil salah satunya adalah menghindari jenis makanan ini.
4. Coba Probiotik
Makan makanan dengan probiotik, seperti yogurt, kefir, roti penghuni pertama, acar, asinan kubis, miso, dan kimchi membantu mendukung bakteri baik untuk menjaga usus tetap tenang yang dapat membantu melawan sembelit dan gas.
Artikel terkait: Inilah Bahayanya Bila Ibu Sering Minum Soda Selama Kehamilan
5. Minum Minuman Hangat
Secangkir teh chamomile dapat membantu mengatasi segala macam kesengsaraan perut kembung saat hamil. Tidak hanya teh chamomile, segelas air panas dengan lemon juga dapat membantu melegakannya.
6. Kurangi Konsumsi Makanan Manis
Meskipun manitol dan sorbitol aman dalam jumlah yang wajar selama kehamilan, mereka dapat menyebabkan sakit perut dan gas. Jadi, periksa label produk yang dikemas dan hindari.
Makanan berfruktosa tinggi seperti daun bawang, biji-bijian utuh, apel, pir dan makanan olahan, juga bisa membuat perut kembung.
7. Memperbanyak Serat
Makan banyak serat adalah cara lain untuk mengekang perut kembung dan sembelit saat hamil.
Coba memperbanyak konsumsi sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian (seperti roti gandum atau pasta), dan buah-buahan.
Jika Anda belum secara teratur mengonsumsi serat, masukkan ke dalam diet Anda secara bertahap.
Artikel Terkait: 13 Cara Mengatasi dan Mencegah Sembelit pada Ibu Hamil
8. Perbanyak Minum Air Putih
Tetap terhidrasi membantu menjaga segala sesuatunya bergerak melalui sistem pencernaan untuk menghindari sembelit yang merupakan penyebab umum gas dan kembung.
9. Rutin Berolahraga
Olahraga saat hamil dapat membantu melancarkan pencernaan, sehingga perut kembung mudah teratasi.
Olahraga yang bisa Anda coba adalah yoga kehamilan, tujuannya juga untuk membuat Anda lebih rileks saat hamil.
Berjalan cepat selama 10 menit di luar dapat membantu menjaga segala sesuatunya tetap bergerak sebelum gas sempat muncul.
10. Pijat Perut
Tips ini mungkin benar-benar hanya bekerja di awal kehamilan, sebelum bayi dalam perut menutupi usus.
Namun, pijat perut dengan sangat lembut dapat membantu meringankan sembelit. Caranya dengan:
- Mulailah menggosok dengan lembut dalam gerakan melingkar dengan tulang pinggul kanan.
- Naik ke tulang rusuk kanan, melintasi tulang rusuk, turun ke pinggul kiri, dan ke pusar.
- Seluruh pijatan dapat memakan waktu dua hingga tiga menit.
- Ulangi selama sekitar 10 menit total.
Sementara itu, bicaralah dengan dokter Anda tentang obat pereda sakit perut. Obat yang dijual bebas terkadang bisa mengatasi kembung selama kehamilan.
Bicaralah dengan dokter tentang obat gas atau pencahar untuk membantu mengatasi sembelit dan gas.
Artikel Terkait: 3 Manfaat Pijat saat Hamil dan Cara Aman Melakukannya
Gejala yang Dirasakan Bumil Saat Perut Kembung
Sumbet: Unsplash
Perut kembung yang dirasakan saat hamil sama seperti yang dirasakan kebanyakan orang yang tidak hamil.
Melansir Baby Center, pada ibu hamil perut kembung disebabkan oleh peningkatan progesteron, yakni hormon yang melemaskan semua otot termasuk di saluran cerna.
Otot-otot yang rileks ini memperlambat pencernaan dan menyebabkan gas yang lebih banyak dari biasanya. Biasanya ibu hamil merasakan sejumlah gejala, seperti:
- Sering bersendawa
- Perut kembung
- Perut terasa penuh terutama setelah makan besar
- Sering kentut
- Perut terasa begah saat hamil
- Perut terasa besar seperti membuat celana lebih sesak
Manusia biasanya mengeluarkan gas dengan bersendawa atau kentut hingga belasan kali sehari. Namun, ibu hamil mungkin lebih sering melakukannya.
Saat perut kembung, ibu hamil terkadang selalu ingin melonggarkan celana untuk meredakan kembung. Hal ini bahkan bisa dirasakan sejak sebelum perut hamil semakin membesar.
Selain pada trimester pertama, perut kembung juga kerap dirasakan ibu hamil saat trimester ketiga.
Rahim yang membesar mulai memenuhi rongga perut juga dapat memperlambat pencernaan dan menekan perut. Kondisi ini bisa membuat merasa lebih kembung setelah makan.
Inilah sebabnya ibu hamil juga kerap mengalami masalah pencernaan seperti maag dan sembelit.
Artikel Terkait: Sedang Hamil Ngidam Fast Food, Bolehkah Ibu Hamil Makan Burger?
Melansir Drug Genius, kembung yang menandakan awal kehamilan umumnya tidak dimulai sebelum minggu keempat. Sebab, awal kehamilan biasanya dimulai sejak hari pertama haid terakhir.
Sebuah penelitian menyebut bahwa 66 persen perempuan hamil mengalami kembung selama trimester pertama. Selain itu, sejumlah ibu hamil juga mengalami sindrom iritasi usus bahkan diare.
Beberapa perempuan mungkin sulit membedakan kembung yang menandai awal kehamilan atau kembung saat menstruasi. Kembung saat menstruasi biasanya disertai kram dan nyeri payudara.
Kemudian, kembung di awal kehamilan juga disertai dengan nyeri payudara yang ukurannya jauh lebih penuh. Selain itu juga disertai dengan gejala lain seperti mual yang terkadang menurunkan nafsu makan.
Kembung atau sensasi ketidaknyamanan pada perut juga bisa timbul karena masalah pencernaan lain, seperti sembelit misalnya. Itulah sebabnya terkadang ibu hamil juga merasakan kembung bersamaan dengan gangguan pencernaan yang lain.
Ibu hamil juga disarankan untuk mengonsumsi makanan kaya serat untuk membantu melancarkan pencernaannya.
Penyebab Perut Kembung saat Hamil
Berikut beberapa faktor yang menyebabkan perut kembung di masa kehamilan:
1. Hormon Kehamilan
Perut kembung saat hamil muda bisa menjadi salah satu keluhan yang umum dialami. Menurut American Pregnancy, salah satu faktor utama terjadinya penumpukan gas di dalam perut yang membuat kembung selama hamil ialah adanya perubahan hormon kehamilan.
Adanya peningkatan kadar progesteron dapat memicu perut kembung, serdawa, dan buang gas. Progesteron adalah hormon yang menyebabkan otot-otot di seluruh tubuh Anda rileks, termasuk juga otot saluran pencernaan, sehingga bekerja lebih lambat.
Saat otot saluran pencernaan melambat, gas menumpuk dan menyebabkan kembung dan sendawa.
Perut kembung juga semakin meningkat di akhir kehamilan, sebab rahim yang membesar memberi tekanan pada rongga perut. Tekanan ini juga dapat memperlambat saluran pencernaan.
Sayangnya, progesteron yang diinduksi relaksasi otot membuatnya lebih sulit untuk mengontrol pelepasan gas. Sehingga, ibu hamil perlu terbiasa mengalami serdawa dan perut kembung.
2. Perubahan Rahim
Beberapa ibu mengalami perut kembung saat hamil 3 bulan. Perlu Anda ketahui, rahim Anda yang membesar meningkatkan tekanan pada rektum yang dapat merusak kontrol otot dan menyebabkan angin dalam perut.
3. Sindrom Iritasi Usus
Perempuan yang memiliki irritable bowel syndrome (IBS) sebelum kehamilan mungkin menemukan bahwa gejala mereka menjadi lebih buruk atau lebih sering selama kehamilan. Iritasi usus ini sering menyebabkan sakit perut, sembelit, diare, kembung, dan gejala lainnya.
4. Emosi Ibu Hamil
Selain itu, peningkatan emosi dan kesadaran tubuh mereka dapat membuat ibu hamil lebih sadar akan sensasi di usus kecil mereka. Untuk alasan ini, seorang ibu hamil mungkin merasa kembung lebih intens daripada seseorang yang tidak hamil.
5. Makanan
Beberapa orang mendapatkan banyak gas dari makanan. Beberapa makanan penyebab umum perut bergas, meliputi:
- Kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran tertentu
Makanan seperti kubis, kembang kol, kubis Brussel, brokoli, dan asparagus. Ini semua mengandung gula rafinosa, yang membuat banyak orang kembung.
Gula ini terjadi secara alami pada makanan tertentu, termasuk daun bawang, bawang bombay, buah kering, saus tomat, pir, apel, madu, gandum, dan jus buah.
Sirup jagung fruktosa tinggi adalah fruktosa yang sering ditambahkan ke makanan olahan dan banyak soda dan minuman buah. Karbonasi juga berkontribusi terhadap kembung.
Makanan dari pati tertentu seperti gandum dan jagung, tetapi bukan beras. Ini karena banyak dari kita kekurangan enzim yang dibutuhkan untuk mencerna karbohidrat kompleks ini.
Akibatnya, ketika mereka mencapai usus besar, bakteri yang hidup di sana memakannya, menyebabkan produksi gas.
Beberapa makanan kaya serat seperti oat bran, buncis, kacang polong, dan banyak buah-buahan. Makanan ini biasanya dipecah di usus besar, yang menyebabkan gas.
Dedak gandum, bagaimanapun, pada dasarnya melewati sistem pencernaan tanpa dipecah, jadi ini adalah pilihan yang baik jika Anda sembelit dan ingin menambahkan serat tanpa risiko lebih banyak perut kembung.
Orang yang tidak toleran laktosa mendapatkan gas, diare, dan sakit perut dari makan produk susu.
Jika Anda hanya sedikit tidak toleran terhadap laktosa, Anda mungkin tidak memperhatikan gejala apa pun sampai Anda meningkatkan konsumsi produk susu selama kehamilan.
Apabila menduga produk susu adalah masalahnya, cobalah susu bebas laktosa atau susu kedelai yang diperkaya kalsium.
Jika Anda tidak minum susu jenis apa pun, Anda mungkin perlu mengonsumsi suplemen kalsium. Juga, tanyakan penyedia Anda apakah Anda mendapatkan cukup vitamin D dari vitamin prenatal Anda.
Artikel Terkait: 5 Susu Ibu Hamil Anti Mual Terbaik, Ada Favorit Bunda?
- Makanan tinggi lemak dan gorengan
Jenis makanan ini membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, yang berarti mereka lebih cenderung nongkrong di usus besar dan menghasilkan gas.
- Makanan tinggi karbohidrat
Karbohidrat tertentu adalah penyebab utama gas, seperti nasi putih, roti putih, ubi, dan lainnya.
Protein dan lemak menghasilkan sedikit gas secara langsung, meskipun lemak dapat menyebabkan rasa kembung karena memperlambat pencernaan.
Makanan tinggi lemak dan gorengan. Jenis makanan ini membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, yang berarti mereka lebih cenderung mengendap di usus besar dan menghasilkan gas.
Artikel terkait: 3 Langkah Mudah Atasi Perut Kembung pada Bayi, Bunda wajib tahu!
Kapan Bunda Harus ke Dokter?
Sebagian besar masalah perut kembung hanyalah bagian standar kehamilan, tetapi hubungi dokter atau penyedia layanan kesehatan jika mengalami:
- Ketidaknyamanan usus lebih terasa seperti sakit perut atau kram.
- Darah keluar dari tinja.
- Diare atau sembelit yang parah.
Jika Bunda memiliki sindrom iritasi usus besar (IBS), mungkin melihat gejala menjadi lebih intens selama kehamilan.
Ini kemungkinan karena perubahan produksi estrogen dan progesteron, serta tekanan fisik yang diberikan bayi yang sedang tumbuh di dinding usus.
Pertanyaan Populer Terkait Perut Kembung Saat Hamil
1. Wajarkah perut kembung saat hamil muda?
Kembung saat hamil muda merupakan hal yang wajar. Kebanyakan ibu hamil merasakan perutnya penuh gas seperti ada balon yang mengembang di dalam perutnya.
Mengutip Medical News Today, kembung selama kehamilan terjadi karena fluktuasi hormonal. Hormon kehamilan berdampak pada mengendurkan rahim dan otot-otot pencernaan.
Karena proses pencernaan menjadi lambat, ini bisa menyebabkan sembelit dan perut kembung.
Kembung sering muncul sering muncul berkembang pada trimester pertama dan bisa menjadi lebih buruk selama trimester ketiga.
Kembung merupakan keluhan yang cukup umum. Sebuah penelitian mengungkapkan sebanyak 49% perempuan hamil dari peserta penelitian dilaporkan mengalami kembung.
2. Sampai kapan perut kembung saat hamil?
Perut kembung saat hamil umumnya dimulai sejak awal kehamilan dan bisa semakin parah saat trimester ketiga.
Memasuki trimester ketiga, tepatnya dimulai pada minggu ke 29, janin akan semakin membesar dan mengambil lebih banyak ruang kemudian menekan organ di sekitarnya.
Perempuan yang sudah memiliki Irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus sebelum kehamilan mungkin akan memiliki gejala yang lebih parah.
Bahkan, akan sering mengalami kembung selama kehamilan. Selain itu, emosi yang meningkat bisa membuat ibu hamil lebih sensitif sehingga dia lebih menyadari sensasi perubahan pada ususnya.
Ini juga menyebabkan perempuan hamil merasakan kembung yang lebih parah dibanding perempuan yang tidak hamil.
3. Perut begah saat hamil minum apa?
Perut begah umumnya terjadi karena terlalu banyak gas yang terperangkap dalam perut.
Pada ibu hamil, hal ini juga disebabkan oleh meningkatnya hormon kehamilan sehingga memperlambat kinerja pencernaan sehingga memunculkan banyak gangguan seperti kembung dan begah.
Perawatan medis untuk mengatasi perut begah umumnya tidak diperlukan.
Namun, bisa dicegah dengan sejumlah cara, antara lain dengan minum air putih minimal 8 gelas perhari, mengonsumsi makanan kaya serat, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur.
Bila perlu ibu hamil juga bisa berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan mengevaluasi kondisi ibu hamil dan mungkin saja meresepkan obat sembelit bila diperlukan.
Biasanya perut begah muncul karena sembelit yang sering dialami ibu hamil.
4. Bagaimana Cara Mengurangi Sendawa pada Ibu Hamil Saat Perut Kembung?
Untuk mengurangi sendawa saat hamil, Bunda tentunya perlu menerapkan pola hidup sehat seperti mengonsumsi makanan bernutrisi.
Selain itu, cobalah untuk makan dan minum secara perlahan atau tidak terburu-buru, hindari asap rokok, serta hindari makanan dan minuman yang mengandung tinggi gas seperti produk olahan susu, kacang, kol, hingga minuman bersoda untuk mengurangi sendawa.
Perlu diketahui, sering sendawa saat hamil merupakan hal yang umum terjadi. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh peningkatan hormon progesteron yang bisa memperlambat saluran cerna.
Sendawa juga bisa sering terjadi ketika Bunda sering melakukan kebiasaan tertentu seperti sering bicara saat makan, makan cepat-cepat, hingga mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gas.
Artikel Terkait: 6 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 2 Rekomendasi, Cek!
Catat ya Bun, jika Bunda mengalami gejala perut kembung semakin mengganggu dan disertai kram, diare, atau bahkan sembelit, segera konsultasikan dengan dokter.
Selain itu, Bunda bisa lakukan beberapa cara di atas untuk mengatasi dan menghindari perut kembung saat hamil.
Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Baca juga:
10 Tanda Terjadi Masalah Kehamilan yang Berdampak pada Bayi di Kandungan
Hati-hati! Sering mual dan perut kembung bisa jadi tanda sindrom dispepsia
9 Cara Mencegah dan Mengatasi Perut Kembung, Ampuh dan Mudah Dipraktikkan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.