Korea Selatan bukan hanya terkenal dengan drama dan lagunya saja, tapi juga kulinernya yang menggoda. Pasti kalau Parents sedang menonton drama Korea, pasti beberapa kali ada adegan makanan fermentasi khas Korea yang muncul.
Bahkan memang diperlihatkan kalau makanan-makanan seperti kimchi, jeotgal atau yangnyeom ini memang menjadi suatu kebiasaan kuliner masyarakat di sana.
Ternyata, Korea Selatan ini memang memiliki makanan fermentasi atau marinasi yang rasanya sangat lezat. Masyarakat Korea memiliki resep fermentasi turun temurun dalam membuat makanan marinasi sehingga bisa disimpan lebih lama dan nantinya akan diolah menjadi makanan yang lebih variatif.
Manfaat mengkonsumsi Makanan Fermentasi Khas Korea
Mungkin belum banyak yang tahu alasan kenapa masyarakat Korea itu sering mengkonsumsi makanan fermentasi? Ternyata konsumsi makanan berfermentasi sangat baik untuk kesehatan.
Melansir dari Healthline, makanan berfermentasi lebih baik gizinya dari makanan yang tidak difermentasi.
Mikroorganisme seperti ragi, jamur dan bakteri akan mengubah senyawa organik seperti gula dan pati menjadi alkohol atau asam. Sehingga membuat makanan lebih awet dengan rasa yang sangat kuat dan lebih kenyal saat disantap.
Selain itu, probiotik yang tinggi selama proses marinasi dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dan enzim pada usus pencernaan kita.
Sistim kekebalan tubuh jadi meningkat lebih kuat dan masalah pencernaan seperti sindrom usus akan bisa sembuh. Bahkan juga disebutkan kalau fermentasi makanan dikonsumsi akan bisa mengontrol gula darah dan meningkatkan mood.
Ini 10 Makanan Fermentasi Khas Korea yang Parents Perlu Ketahui
1. Kimchi, makanan fermentasi khas Korea yang mendunia
Korea tidak akan pernah lengkap tanpa kimchi. Parents pasti pernah mendengar tentang kimchi. Makanan yang sering kita lihat di drama Korea dengan proses pembuatan yang berat ini sangat terkenal.
Menurut sejarah, Kimchi sudah ada sejak masa Kronik Tiga Kerajaan Korea (Chronicles of the Three Kingdoms of Korea) sekitar 1.500 tahun lalu. Di mana saat itu, banyak orang yang mengkonsumsi kimchi dengan bahan kubis di tiga negara bagian Semenanjung Korea.
Kimchi adalah makanan fermentasi khas Korea yang berasal dari bahan utama sayuran. Biasanya sayuran yang difermentasikan itu bisa pakai sawi putih, lobak atau kubis.
Pembuatan kimchi yang diawetkan adalah dengan cara sayuran diberi garam dan dicuci, lalu sayuran dicampur dengan udang kecil, bubuk cabai merah, garam, kecap ikan dan jahe.
Rasa kimchi itu sangat pedas dari cabai dan jahe sehingga dijamin membuat Parents kepedasan. Untuk penyajiannya, bisa dimakan langsung, untuk tambahan sup, nasi goreng atau makanan lain sesuai selera.
Artikel Terkait : 7 Jenis Kimchi dan Cara Membuatnya dengan Bahan Sederhana, Pecinta Drakor Wajib Coba!
2. Hongeohoe
Hongoehoe merupakan fermentasi Korea dengan bahal utama ikan pari yang berasal dari Provinsi Jeolla dan disimpan di dalam guci gelap dengan proses fermentasi minimal 10 hari. Banyak yang bilang kalau Hongeohoe ini adalah makanan yang sedikit ekstrim karena wangi bau amonia sangat menyengat. Padahal semakin kuat baunya maka rasanya bakal semakin lezat loh Parents!
Biasanya Hongeohoe ini dikonsumsi saat hari festival di Peovinsi Jeolla, dan disajikan bersama makgeolli (Bir Korea). Cara memakannya bisa langsung masukkan ke pasta cabai merah (Gochujang) atau bisa membungkusnya dengan kimchi tua yang diberi nama Hongtak Samhap.
3. Jeotgal
Dikutip dari Ensiklopedia Kebudayaan Nasional Korea, jeotgal ini ditemukan pada saat Dinasti Sinmun Samguk Sagi dan Dinasti Joseon.
Jeotgal merupakan makanan fermentasi khas Korea yang dibuat dari bahan hewan mentah dari laut, seperti ikan, udang, kerang, gurita atau hewan laut lainnya. Penamaan jeotgal juga beda-beda, kalau pakai udang disebut saeujeot dan jika menggunakan ikan teri disebut myeolchijeot dll.
Bahan yang diperlukan tergantung cara pembuatan jeotgal yang digunakan.
Ada empat cara membuat jeotgal, yaitu difermentasikan dengan garam; fermentasi campuran garam, alkohol, minyak dan cuka; fermentasi dengan dengan garam dan ragi; atau bisa juga difermentasikan dengan campuran garam, gula-gula, dan beras ketan. Dalam penyajiannya, karena rasanya asin bisa disajikan langsung bersama nasi atau dengan makanan pendamping lain.
4. Saeujeot
Saeujot adalah salah satu jenis dari jeotgal yang merupakan makanan fermentasi khas Korea dengan bahan udang kecil dan rasanya asin. Dulu saat Dinasti Joseon, banyak udang ditangkap lalu direndam dan dimakan bersamaan-sama. Biasanya digunakan untuk menambah rasa segala masakan di Korea.
Yang unik dari saeujeot, penamaannya sesuai waktu buatnya. Kalau direndam di bulan Mei dinamakan Ohjeot, jika direndam di bulan Juni disebut Yukjeot, saat direndam di musim gugur bernama Chujeot, dan saat direndam pada musim dingin disebut Dongbaekhajeot.
5. Ganjang Gejang, salah satu makana fermentasi khas Korea
Ganjang gejang merupakan makanan fermentasi dari bahan kepiting mentah tanpa dimasak dahulu yang direndam dalam air kecap asin atau ganjang. Proses fermentasi biasanya dilakukan selama 2-4 hari agar hasilnya lezat. Konon kalau pakai kepiting betina rasanya bakal lebih lezat, karena bagian telur yang terfermentasi baik akan sangat menggoyangkan lidah jika dimakan.
Selain ganjang gejang, ada yang dinamakan ganjang saewo yang menggunakan udang. Tapi bahan fermentasi lain yang digunakan juga sama menggunakan kecap asin.
6. Yangnyeom Gejang
Yangnyeom gejang atau disebut dengan kepiting manis pedas ini merupakan makanan fermentasi khas Korea dengan bahan kepiting yang dipotong dulu sebelum dimarinasi sehingga sausnya bisa meresap ke dalam daging kepiting.
Biasanya diolah dengan bumbu yangnyeom merah bahan dasar gochugaru cabai merah Korea. Konon kalau pakai kepiting hitam pasti rasanya lebih lezat.
Makanan ini bisa dinikmati langsung dengan tampilan yang sangat cantik berkat fermentasi bersama sausnya dan tidak berbau amis. Makanya banyak yang menyukai makanan yangnyeom gejang ini
7. Ssamjang
Salah satu makanan fermentasi khas Korea yang populer adalah ssamjang. Tapi tahukan Parents, kalau ini sebenarnya merupakan saus kental pedas dari campuran doenjang, gochujang, minyak wijen, bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay.
Bahan pelengkap barbeque ala Korea ini rasanya sangat pedas, makanya saus ssamjang cocok untuk cocolan makanan atau langsung dimakan dengan ssambap.
8. Doenjang
Doenjang yang digunakan untuk saus ssamjang ini lama loh proses fermentasinya. Bayangkan saja, butuh waktu hingga 6 bulan hingga mendapat saus yang lezat dengan warna cokelat tua loh Parents! Karena semakin lama disimpan, rasanya semakin gurih. Biasanya juga digunakan sebagai bumbu masakan.
9. Dubu, makanan fermentasi Khas Korea seperti tofu
Dubu ini juga disebut tahu Korea, kalau di Indonesia biasanya menyebutnya dengan tofu. Benar, Dubu ini merupakan makanan fermentasi khas Korea dari tumis kimchi dan irisan tahu yang direbus. Kadang dalam penyajiannya menggunakan daging babi sebagai pelengkap.
Jenis Dubu ada bermacam-macam, seperti di dubu jeongol, dubu buchim, dan sundubu yang merupakan tahu sutera.
10. Gochujang
Gochujang diolah fermentasinya dengan bahan beras ketan dan cabai. Hasilnya adalah sebuah sambal yang mirip dengan terasi Indonesia loh Parents! Rasanya pastinya sangat pedas yang manis dan gurih. Cocok untuk campuran makan nasi atau bahan Bibimpap.
Bagaimana Parents? Terlihat sangat lezat kan makanan ferementasi khas Korea ini? Pasti jadi bikin tidak sabar untuk mencicipi!
Baca Juga :
Dari Ramyeon Hingga Jjigae, Ini 7 Resep Olahan Kimchi yang Lezat
13 Makanan Indonesia Mirip Korea, Mana Lebih Enak?
Resep Kimchi Anti Gagal yang Enak dan Menyehatkan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.