“Dok, berat janin saya bagaimana? Normal tidak, ya? Apakah beratnya sudah sesuai dengan usianya?”
Pertanyaan di atas tentu sering kali ditanyakan oleh bumil saat melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Benar tidak?
Bisa dipahami, semua bumil tentu ingin melalui masa kehamilan yang sehat, di mana salah satu faktor yang selalu diperhatikan tentu saja terkait dengan dengan berat janin.
Apakah sudah sesuai dengan usia kandungan atau tidak.
Dokter kandungan pun selalu mengingatkan agar Bumil rutin memantau berat si janin, terutama saat memasuki usia kandungan 6 bulan.
Mengapa menunggu 6 bulan?
Hal ini sebenarnya tidak terlepas karena janin yang masih berusia di bawah 5 bulan kandungan, ukurannya tidak lebih dari satu jengkal jari dan beratnya belum mencapai 500 gram.
Sedangkan saat memasuki usia kandungan 6 hingga 7 bulan, berat janin baru akan mengalami penambahan yang kian pesat.
“Berat badan bayi mulai diperhatikan saat kehamilan memasuki usia 6 bulan ke atas. Jadi kalau masih hamil 1 bulan atau 2 bulan dan 3 bulan, tidak usah terlalu khawatir dengan berat bayi,” ujar dr. Boy Abidin, SpOG(K) melalui akun YouTube pribadinya.
Artikel terkait: 12 Jenis Makanan untuk Menaikkan Berat Badan Janin
Kondisi Berat Janin yang Harus Diperhatikan
dr. Boy menjelaskan, pada umumnya janin akan memiliki berat sekitar 700 hingga 1100 gram pada usia kandungan 6-7 bulan.
Dengan demikian, pada usia kandungan tersebut, pemeriksaan kehamilan perlu dilakukan lebih rutin, yaitu 2 minggu sekali.
“Agar lebih bisa memantau tumbuh kembang janin di dalam rahim. Sebab, pada kehamilan 1 hingga 6 bulan masih boleh melakukan pemeriksaan sebulan sekali,” tambah Boy menjelaskan.
Dari pemeriksaan kehamilan, Bunda akan mengetahui apakah pertumbuhan janin di rahim normal atau tidak.
Pasalnya, ada dua kondisi pertumbuhan janin yang tidak normal jika melihat beratnya, yaitu :
- Janin terlalu kecil
- Janin terlalu besar
Grafik berat janin sesuai usia kandungan
Dari grafik yang terlampir di atas, Bunda bisa mengetahui apakah berat atau ukuran janin sudah tepat usia kandungannya atau tidak.
Untuk bayi normal, berat badan saat lahir biasanya antara 2500 hingga 3500 gram, sehingga mulai dari sekarang Bunda bisa memperkirakan berapa taksiran berat si kecil saat lahir.
Penyebab dan Solusi Kondisi Berat Janin Kecil
Dari yang dijelaskan oleh dr. Boy, ada dua kondisi tidak normal pada janin, salah satunya yaitu kondisi janin terlalu kecil.
Ia menjelaskan, ada beragam faktor yang memengaruhi kondisi ini terjadi, yaitu pola makan atau gizi yang kurang baik dan masalah aliran darah di mana zat makanan tidak tersalur ke bayi.
Artikel terkait: Hati-hati! Janin Terlalu Besar atau Makrosomia Membahayakan Bumil, Ini Gejalanya
“Apa yang ibu makan masuk ke pencernaan, kemudian disaring oleh tubuh kita, kemudian dialirkan melalui aliran darah ke plasenta. Setelah di plasenta, ini nanti akan disaring lagi dan nanti baru disampaikan ke janin, jadi tidak langsung yang ibu makan masuk ke bayi,” jelasnya.
“Ada distribusi atau jalur penghantarnya. Kalau ada masalah dalam jalur penghantarnya, seperti ada penyempitan aliran darah, ada kualitas pembuluh darah yang tidak bagus, maka dia tidak akan tersampaikan dengan baik,” lanjut Boy menjelaskan.
Apabila pertumbuhan janin kecil, dokter akan menyarankan untuk pemantauan yang lebih intensif. Namun, jika ukurannya terlalu kecil, maka ada kemungkinan kalau bayi harus segera dilahirkan atau lahir prematur.
“Artinya jangan dibiarkan terus di dalam rahim, karena kalau terus di dalam rahim bisa terjadi hal yang fatal pada bayinya. Jadi dilahirkan dan dibesarkan di luar. Ini untuk bayi yang kecil atau lebih kecil dari yang diharapkan,” ungkap dr. Boy.
Penyebab dan Solusi Kondisi Janin Terlalu Besar
Di sisi lain, kondisi janin terlalu besar atau giant baby juga patut Bunda perhatikan.
Misalnya, jika saat usia kandungan masih 7 bulan tetapi berat bayi sudah mencapai 2 kilogram atau lebih, serta kemungkinan berat bayi lahir mencapai 4-5 kilogram.
“Ini menunjukkan adanya masalah gula darah dalam ibunya yang disebut diabetes gestasional. Berbahaya jika dibiarkan, bayi terlalu besar bisa berakibat fatal, harus dilakukan pemantauan lebih intensif,” ujar Boy dalam video.
Sama seperti kondisi janin kecil, janin yang terlalu besar juga memiliki kemungkinan lahir prematur. Hal ini dilakukan untuk mencegah masalah yang cukup fatal di dalam kandungan.
Artikel terkait: Memahami Kelahiran Prematur: Penyebab, Gejala, hingga Cara Mencegahnya
Tips Dokter agar Besar Janin Sehat
Agar kehamilan sehat, para ibu hamil disarankan untuk selalu konsumsi makanan bergizi dan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin dan berkualitas.
Dengan demikuan, tumbuh kembang janin selama di dalam rahim juga bisa dikontrol dan diketahui.
“Caranya tidak hanya dengan USG, bisa juga dilihat dari lingkar perutnya, tinggi rahim atau tinggi fundusnya. Jika tidak bertambah dengan baik atau bertambah terlalu banyak, maka ini harus hati-hati,” kata dr. Boy lagi.
“Mungkin bayinya terlalu kecil atau juga terlalu besar. Jadi, lakukanlah pemeriksaan secara rutin dan berkualitas, serta perhatikan bagaimana pertambahan janin di dalam kandungan,” imbuhnya.
***
Bagaimana, sudah tidak bingung dan bertanya-tanya lagi kan apakah pertumbuhan dan berat janin sudah sesuai?
Semoga informasi ini bisa bermanfaat buat bumil,
Baca juga :
5 Cara menambah berat badan janin, bumil wajib tahu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.