Perkembangan janin 21 minggu ini, ukurannya sudah sebesar buah delima, lho, Bun. Dan beberapa bagian tubuhnya juga berkembang dengan sempurna. Seperti apa ya janin ketika usianya menginjak 21 minggu? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Daftar isi
Perkembangan Janin 21 Minggu: Seberapa Besar Si Kecil Sekarang?
Pada kehamilan minggu ke-21 ini, Bunda akan menemukan bahwa:
- Minggu ini, si kecil mulai tumbuh sempurna seperti bayi seutuhnya. Bisa dibilang, ia bukan janin lagi saat ini!
- Di minggu ke-21 ini, ukuran si kecil dari ujung kepala hingga kaki adalah sekitar 26 cm, dan berat rata-rata sekitar 360 gram.
- Kelopak mata dan alis si kecil telah berkembang sempurna, yang memungkinkan ia untuk berkedip.
- Pada minggu kehamilan ke-21 ini, ritme tidur si kecil mirip dengan bayi yang baru lahir, yaitu 12-14 jam per hari.
- Indra perasa janin Anda telah sempurna, memungkinkannya untuk merasakan berbagai rasa berdasarkan apa yang Bunda makan dan apa yang masuk ke dalam cairan ketuban.
- Pergerakan si kecil yang awalnya hanya terasa seperti getaran, pada minggu ini Bunda akan merasakan lebih banyak gerakan.
- Sumsum tulang, hati dan limpa janin sudah mulai bekerja.
- Alat kelamin dan sistem reproduksi si kecil sudah hampir terbentuk sempurna. Jika bayi Bunda perempuan, saat ini ia telah memiliki persediaan sel telur di rahimnya untuk seumur hidup. Sedangkan jika bayi Anda berjenis kelamin laki-laki, testisnya pun akan mulai turun dari bagian panggul ke dalam skrotum.
- Indra pendengaran si kecil juga berkembang pesat. Si kecil sudah bisa mendengar suara Bunda dari dalam kandungan! Inilah waktunya untuk memperdengarkannya alunan ayat suci, lagu-lagu, hingga mendongeng. Ajak si calon ayah juga untuk mulai mengajak si kecil berbicara, ya.
Artikel Terkait: 7 Pemeriksaan Kehamilan di Trimester Kedua yang Tidak Boleh Dilewatkan
Perubahan Tubuh Bunda di Usia Kehamilan 21 Minggu
Ada beberapa perubahan bentuk tubuh yang dialami Bunda selama usia kehamilan janin 21 minggu, di antaranya:
1. Stretch Mark
Pada usia kehamilan 21 minggu, janin mungkin mulai meninggalkan garis (stretch mark) di seluruh perut, bokong, paha, pinggul, dan payudara. Garis-garis merah muda, merah, ungu, coklat kemerahan atau coklat tua ini muncul saat tubuh Bunda mengembang dan perut serta payudara terus tumbuh.
Jaringan pendukung di bawah kulit akan robek saat kulit meregang. Perkiraannya bervariasi, tetapi setidaknya 1 dari 2 ibu hamil mengalami stretch mark, meskipun kemungkinan besar adalah Bunda akan mengalaminya selama kehamilan.
Kenaikan berat badan yang cepat juga dapat memengaruhi untuk mendapatkan stretch mark. Namun, peningkatan berat badan ini juga hal baik yang harus dialami ibu hamil di usia ini, setidaknya sekitar 0,5 kilogram akhir-akhir ini.
2. Muncul Kecemasan
Sekarang setelah perut Bunda mulai terlihat membesar, Anda mungkin menemukan beberapa perasaan ambivalen atau cemas. Pada titik tertentu dalam kehamilan, dan biasanya begitu kehamilan menjadi kenyataan yang sangat terlihat, hampir setiap calon orang tua mulai merasakan kecemasan dan ketakutan.
Jangan biarkan berlarut, yuk berbagi dengan rekan atau keluarga yang telah lebih dulu memiliki anak. Ceritakan perasaan Bunda, besar kemungkinan mereka pernah merasakan hal yang sama. Tak kalah penting, beritahu pasangan perihal perasaan Anda.
3. Lebih Mudah Limbung
Bunda mungkin mulai merasa sedikit goyah saat perut semakin besar. Hal ini karena pusat gravitasi telah berubah dan persendian lebih longgar. Jika Bunda mengalami jatuh, cobalah untuk tidak panik karena bayi terlindungi dengan baik, tetapi biarkan bidan atau dokter sesegera mungkin untuk memeriksa. Jika Bunda bepergian dengan transportasi umum, pikirkan tentang mendapatkan lencana bayi di pesawat untuk meminta penumpang lain menyerahkan kursi mereka.
Bayi banyak bergerak sekarang, dan membangun pola bangun dan tidur. Satu-satunya masalah adalah, bayi mungkin terjaga saat Bunda siap untuk tidur. Usahakan untuk tidur siang jika bisa, untuk menebus kehilangan tidur di malam hari.
Selain itu, beberapa gejala akan Bunda rasakan di usia kehamilan kali ini:
- Stretchmark mulai bermunculan karena kulit Bunda mengalami peregangan dan penipisan. Proses ini akan menimbulkan rasa gatal, namun jangan khawatir, stretchmark dapat dicegah dan dikendalikan.
- Jerawat pada masa kehamilan juga akan bermunculan, dikarenakan peningkatan produksi minyak pada kulit.
- Bunda akan melihat pembuluh darah kebiruan di sekitar tangan dan kaki, yang menjadi cikal bakal varises. Saat kehamilan berkembang, tekanan pada pembuluh darah di kaki Bunda juga akan meningkat dan kadar progesteron yang lebih tinggi akan menyebabkan dinding vena menjadi rileks, sehingga menimbulkan kondisi tersebut di atas.
Cara Meringankan Gejala Kehamilan
Semakin bertambahnya usia kehamilan, gejala kehamilan pun mungkin akan bertambah berat. Pada perkembangan janin 21 minggu, mungkin Bunda akan merasakan beberapa hal, seperti sakit punggung, mengidam makanan, kelupaan, maag, kram kaki, hidung tersumbat, nyeri ligamen bundar, dan perubahan kulit. Melihat adanya perubahan yang terjadi pada usia kehamilan ini, berikut beberapa cara untuk meringankan gejala kehamilan tersebut.
1. Nikmati Gerakan Janin
Sekarang Bunda mungkin bisa merasakan bayi berputar dan menendang di dalam rahim, meskipun banyak ibu hamil baru salah mengira perasaan itu sebagai gas. Nikmati ketukan cinta pertama yang lembut ini.
2. Nafsu Makan Meningkat
Apakah Bunda selalu dalam mood untuk makan? Bawalah camilan sehat seperti kacang, kismis, atau granola batangan agar Bunda memiliki energi untuk menjaga Anda dan calon bayi tetap ternutrisi. Lakukan juga hal tersebut saat sedang bepergian. Meski nafsu makan meningkat, ingat untuk selalu memilih makanan sehat dan memperbanyak minum.
3. Pembengkakan
Peningkatan cairan di beberapa anggota tubuh memang tidak bisa terelakkan. Memperbanyak minum dapat menjadi salah satu cara meringankannya. Meskipun tampaknya berlawanan, minum lebih banyak cairan dapat membuang limbah yang dapat menyebabkan pembengkakan.
Selain itu, ubah posisi saat duduk atau berdiri. Gravitasi menarik cairan ke bawah, jadi duduk atau berbaringlah dengan kaki ke atas sebanyak mungkin. Saat berdiri untuk waktu yang lama, gunakan bangku untuk menopang satu kaki.
Bergerak di sekitar rumah atau sedikit olahraga dan istirahat sejenak sepanjang hari untuk berjalan-jalan dapat meringankannya. Cobalah untuk berenang atau berendam untuk membantu mendorong kelebihan cairan di kaki kembali ke pembuluh darah. Jika tidak bisa, rendam kaki di bak air hangat.
Ganti sepatu atau mungkin perlu menaikkan ukuran untuk menemukan kenyamanan saat menangani kaki yang bengkak. Selain itu, tukarkan kaus kaki elastis apa pun dengan selang penyangga.
Seorang ahli gizi, Dana Angelo White, MS, RD mengungkapkan bahwa pembengkakan juga dapat dikurangi dengan makan makanan yang tinggi potasium, seperti pisang, kacang lima, ubi jalar, bok choy, dan bayam.
Sementara pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki biasanya normal, jenis pembengkakan lainnya bisa menjadi tanda adanya masalah. Hubungi dokter jika Bunda tiba-tiba membengkak, terutama dengan penambahan berat badan yang cepat, atau jika melihat pembengkakan di tangan atau wajah.
4. Varises
Sebagian besar waktu, dokter tidak perlu mengobati pembengkakan dan varises pada kehamilan. Mereka biasanya menghilang dan menjadi lebih baik setelah bayi lahir. Tetapi, Bunda dapat mencoba mencegah atau meredakan pembengkakan pembuluh darah dengan:
- Jangan duduk atau berdiri dalam satu posisi untuk waktu yang lama.
- Angkat kaki Anda sebanyak mungkin.
- Berolahraga.
- Hindari menyilangkan kaki.
- Jaga berat badan tetap ideal
- Tidur miring ke kiri.
- Kenakan pakaian dan pakaian dalam yang nyaman dan longgar.
- Makan makanan yang sehat dan seimbang
- Minum banyak cairan untuk mencegah sembelit.
- Tidak mengejan saat buang air besar.
5. Sakit Punggung
Tidak hanya pusat gravitasi Anda yang bergeser dan memberi tekanan ekstra pada punggung Bunda, tetapi hormon relaksin juga menyebabkan ligamen dan persendian meregang dan mengendur. Hal ini berarti rasa sakit tambahan di punggung. Jika Anda bisa, cobalah untuk melakukan pijat prenatal dari seorang profesional terlatih dan gunakan sepatu dengan sol empuk untuk mendukung pergerakan.
Perhatikan posisi duduk. Usahakan untuk menggunakan bantalan tambahan dan bersandar sebisa mungkin agar punggung tidak cepat pegal. Selain itu, cobalah bantalan ekstra seperti bantal hamil saat tidur. Hal ini membantu tidur lebih nyaman dan memperbaiki postur tubuh.
Yang terpenting, usahakan untuk tidak mengangkat beban terlalu berat. Stabilkan diri Bunda dengan mengambil sikap yang lebar, tekuk di lutut, jongkok dan angkat dengan tangan dan kaki, bukan dengan punggung. Lebih baik lagi, minta bantuan orang lain.
6. Gusi Berdarah
Jika gusi yang meradang dan berdarah, hindari makan permen lengket. Makanan manis meningkatkan bakteri di mulut dan semakin mengiritasi gusi. Lebih baik lagi jika Bunda rajin menyikat gigi dan lidah, kemudian berkumur dengan air garam.
7. Kembung dan Gas
Meningkatnya tekanan yang diberikan rahim pada rektum dapat berarti bahwa Bunda mengalami kesulitan menahan diri untuk buang angin. Minum banyak air dan makan makanan kaya serat untuk menghindari sembelit. Selain itu, cobalah makan makanan probiotik, karena bakteri baik di dalamnya dapat menyehatkan usus dan saluran pencernaan Bunda.
Artikel Terkait: 7 Kesalahan saat Trimester Kedua yang Sering Dilakukan Ibu Hamil
Tips Menjaga Perkembangan Janin 21 Minggu Tetap Sehat
Memasuki akhir trimester kedua, Bunda tetap harus menjaga dan meningkatkan kesehatan. Baik fisik maupun psikis. Pasalnya, dalam hitungan minggu, Bunda akan menyambut kehadiran sang buah hati yang sangat membutuhkan perhatian ekstra. Untuk itu, Bunda harus mempersiapkan segalanya sejak jauh-jauh hari agar tetap sehat dan aktif setelah melahirkan.
1. Mengikuti Kelas Kehamilan
Pertimbangkan untuk bergabung dengan kelas kehamilan untuk mengetahui lebih tentang kehamilan dan bertemu dengan banyak calon ibu lainnya.
2. Merawat Wajah
Cuci wajah Bunda secara teratur menggunakan pembersih yang lembut, untuk menjaga agar wajah tidak terlalu berminyak. Pastikan Bunda memilih produk perawatan wajah yang aman bagi ibu hamil dan menyusui, ya.
3. Cegah Varises
Untuk membantu mencegah atau meminimalkan varises, olahraga setiap hari dan topang kaki Bunda kapan pun memungkinkan.
4. Rutin Membersihkan Hidung
Mulai trimester kedua, hidung tersumbat akan menjadi sahabat sehari-hari Bumil. Jangan kaget karena gejala ini biasanya muncul hingga setelah melahirkan.
Untuk membersihkan saluran hidung, gunakan ibu jari Anda untuk menutup satu lubang hidung sambil meniup yang lain dengan lembut. Ulangi di sisi lain.
Selain itu, Bunda juga bisa tanyakan kepada dokter apakah ada dekongestan atau antihistamin OTC yang aman yang dapat Anda gunakan.
5. Perbanyak Istirahat
Sebagian ibu hamil sering merasa tidak bisa tidur di malam hari karena pergerakan janin yang semakin aktif. Tidak ada salahnya untuk beristirahat di siang hari.
Kaki dan pergelangan kaki yang bengkak mungkin menjadi penyebabnya. Karena tubuh Bunda memiliki sekitar 50 persen lebih banyak darah dan cairan daripada sebelum bayi, ekstremitas lebih rentan terhadap pembengkakan.
6. Jalan Kaki 30 Menit Sehari
Mulailah berjalan untuk berolahraga. Baik selama kehamilan dan pada minggu-minggu pertama pascapersalinan, aktivitas fisik seperti jalan cepat adalah salah satu cara terbaik untuk merangsang usus dan melawan sembelit.
Berjalan kaki setengah jam sehari dapat membantu, terutama jika Bunda minum banyak air dan menyukai makanan kaya serat. Berjalan adalah cara yang bagus untuk mendapatkan olahraga yang dibutuhkan saat hamil.
7. Hilangkan Stres
Setiap orang memiliki beberapa stres dalam hidup mereka. Akan tetapi, ketika itu konstan atau berlebihan, itu dapat menyebabkan masalah. Beberapa penelitian telah mengaitkan stres kronis selama kehamilan dengan kelahiran prematur, preeklamsia, dan berat badan lahir rendah.
Untuk menghilangkan stres, cobalah berolahraga, mencari dukungan dari teman dan keluarga, dan berlatih teknik mindfulness. Jika stres menjadi luar biasa, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan dan pertimbangkan untuk mencari bantuan dari terapis.
8. Buat Daftar Perlengkapan Bayi
Daftar bayi bisa menjadi salah satu penyebab stres sekaligus penghilang stres. Jika semua dipersiapkan secara mendadak, hal ini bisa menyebabkan Bunda kewalahan dan pusing sendiri. Namun, jika perlengkapan ini dicatat dan dipersiapkan sejak jauh-jauh hari akan menjadi hal yang menyenangkan.
Jika Bunda belum membuat daftar perlengkapan bayi, sekarang adalah saat yang tepat. Bunda akan membutuhkan banyak produk bayi untuk si kecil, jadi sangat menyenangkan ketika teman dan keluarga ikut serta.
9. Hindari Waxing dan Laser
Kaki, ketiak, dan bibir atas mungkin lebih berbulu dari biasanya karena semua hormon yang memuncak. Tetapi, pikirkan dua kali sebelum Bunda beralih ke waxing, laser, elektrolisis, obat menghilangkan rambut, dan pemutihan.
Tidak ada penelitian yang dapat diandalkan telah dilakukan untuk menentukan dengan pasti apakah perawatan penghilang rambut dan pencerah yang populer ini berbahaya atau tidak. Akan lebih baik untuk menanti melakukan perawatan ini sampai setelah Bunda melahirkan.
10. Hindari Aktivitas yang Tidak Aman
Saat perut Bunda tumbuh, penting untuk menghindari aktivitas tidak aman yang berisiko tinggi jatuh atau bahaya lainnya. Itu termasuk scuba diving, olahraga kontak, snowboarding, ski, sauna, menunggang kuda, berendam air panas, berkendara roda empat, dan beberapa wahana taman hiburan.
11. Batasi Kalori Kosong
Sebagian ibu hamil ingin mengonsumsi nutrisi yang cukup agar bayi tetap makan dan tumbuh. Namun, hal ini bisa menjadi ide buruk saat hamil, jika dilakukan dengan manambah kalori makanan yang kurang bergizi. Alih-alih menyehatkan, hal ini dapat meningkatkan berat badan yang berisiko pada bayi.
Makanan yang Baik Dikonsumsi Ibu untuk Mendukung Perkembangan Janin di Usia 21 Minggu
Untuk mendukung perkembangan janin minggu ke-21 atau trimester kedua, Bunda harus terus makan makanan seimbang. Berikut nutrisi yang paling penting bagi ibu hamil.
1. Vitamin A
Vitamin A penting untuk penglihatan malam hari, pertumbuhan sel, kesehatan kulit dan produksi sel darah merah. Itu ada dalam makanan kita dalam dua bentuk, yaitu retinol dan beta-karoten.
Hindari makanan yang mengandung retinol tingkat tinggi, seperti hati atau produk yang mengandung hati, seperti minyak ikan cod. Makan makanan ini dapat berarti bahwa tubuh membangun kadar retinol yang berbahaya bagi bayi yang sedang berkembang.
Namun, Bunda membutuhkan beberapa vitamin A dalam diet harian. Kuning telur, mentega, margarin, ikan berminyak, susu, dan yoghurt mengandung jumlah retinol yang lebih rendah dan akan membantu menjaga kesehatan kulit, mata, dan sistem kekebalan.
Bunda bisa mendapatkan banyak beta-karoten dari makanan berwarna oranye, seperti wortel, ubi jalar, pepaya matang, dan jeruk. Selain itu, beta-karoten juga hadir dalam sayuran hijau, terutama brokoli, selada air, bayam dan sayuran musim semi (bunga kol, kol, kangkung, tauge, dan brokoli).
2. Zat Besi
Zat besi membantu membawa oksigen ke seluruh tubuh. Selama kehamilan, zat besi memasok oksigen ke bayi yang sedang berkembang. Jika diet kurang zat besi Bumil dapat menyebabkan anemia, yang meningkatkan risiko komplikasi, seperti kelahiran prematur dan depresi pascapersalinan.
Asupan zat besi harian yang direkomendasikan selama kehamilan adalah 27 miligram. Sumber zat besi antara lain:
- daging tanpa lemak
- makanan laut yang dimasak
- sayuran berdaun hijau
- kacang dan lentil
- biji-bijian, termasuk roti dan oatmeal
- Sereal
Tubuh menyerap zat besi dari produk hewani lebih efisien daripada zat besi dari sumber nabati. Jadi, orang yang tidak makan daging dapat meningkatkan tingkat penyerapan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C secara bersamaan. Sumber vitamin C antara lain jeruk, jus jeruk, stroberi, dan tomat.
Setiap orang harus mencoba untuk menghindari makan makanan yang mengandung zat besi dan makanan atau suplemen yang kaya kalsium pada saat yang bersamaan. Kalsium mengurangi penyerapan zat besi.
3. Protein
Pada tahap akhir kehamilan, perempuan harus berusaha makan 1,52 gram per kilogram berat badan setiap hari untuk membantu otak bayi dan jaringan lainnya tumbuh. Misalnya, seorang perempuan dengan berat 79 kg harus mencoba makan 121 g protein setiap hari.
Protein juga diperlukan untuk pertumbuhan rahim dan payudara ibu. Sumber protein yang baik meliputi:
- daging tanpa lemak
- kacang-kacangan
- tahu dan tempe
- telur
- ikan.
4. Kalsium
Tunjangan diet yang direkomendasikan untuk kalsium selama kehamilan adalah 1.000 mg. Siapa pun yang berusia kurang dari 18 tahun, yang sedang hamil, harus mengonsumsi 1.300 mg kalsium setiap hari.
Kalsium membantu pembentukan tulang dan gigi bayi, dan berperan dalam kelancaran otot, saraf, dan sistem peredaran darah. Makanan kaya kalsium meliputi:
- susu
- telur
- Tahu
- kacang putih
- kacang almond
- sarden dan salmon (dengan tulang)
- sayuran hijau, seperti kangkung, brokoli, dan lobak hijau
- jus buah yang diperkaya kalsium dan sereal sarapan.
5. Asam Folat
Folat sangat penting selama kehamilan karena membantu mencegah cacat tabung saraf, termasuk spina bifida, dan mengurangi risiko persalinan prematur. Sebuah analisis dari 18 penelitian juga menunjukkan bahwa asam folat secara signifikan mengurangi risiko cacat jantung bawaan. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Selama dan sebelum kehamilan, perempuan harus mengonsumsi 400 hingga 800 mikrogram asam folat setiap hari. Sumber terbaik meliputi:
- kacang polong hitam dan kacang-kacangan lainnya
- sereal yang diperkaya
- sayuran berdaun hijau tua, termasuk bayam, kubis, dan sawi hijau
- jeruk
- biji-bijian, seperti beras.
Ini adalah ide yang baik untuk mengonsumsi suplemen asam folat atau vitamin prenatal sebelum dan selama kehamilan, karena tidak ada jaminan bahwa seseorang bisa mendapatkan cukup folat dari sumber makanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
6. Vitamin D
Vitamin D membantu membangun tulang dan gigi bayi yang sedang berkembang. Asupan yang direkomendasikan selama kehamilan adalah 600 International Units (IU) sehari.
Tubuh dapat membuat vitamin D dari matahari, yang memungkinkan banyak orang untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan mereka. Namun, perkiraan menunjukkan bahwa lebih dari 40 persen populasi orang dewasa memiliki kekurangan vitamin D karena kurangnya paparan sinar matahari dan faktor lainnya.
Vitamin D tidak ada dalam banyak makanan alami, tetapi makanan yang diperkaya, seperti sereal dan susu, mengandung vitamin D. Makanan sumber vitamin D meliputi:
- ikan berlemak, seperti salmon, tuna segar, dan mackerel
- minyak hati ikan
- hati sapi
- keju
- kuning telur
- Jamur yang terkena sinar UV
- jus yang diperkaya dan minuman lainnya.
Suplemen vitamin D juga tersedia dan dapat menjadi penting bagi orang yang tidak tinggal di iklim yang cerah.
7. Asam Lemak Omega-3
Baik ibu dan bayi dapat memperoleh manfaat dari lemak omega-3 dalam makanan. Asam lemak esensial ini mendukung jantung, otak, mata, sistem kekebalan tubuh, dan sistem saraf pusat. Omega-3 dapat mencegah persalinan dini, menurunkan risiko berkembangnya preeklamsia, dan mengurangi kemungkinan depresi pascapersalinan.
Asupan harian lemak omega-3 yang cukup selama kehamilan adalah 1,4 g. Asam lemak omega-3 hadir dalam:
- ikan berminyak, termasuk salmon, mackerel, tuna segar, herring, dan sarden
- minyak ikan
- biji rami
- biji chia
Biji-bijian mengandung bentuk omega-3 yang perlu diubah oleh tubuh sebelum dapat digunakan. Seberapa baik tubuh dapat melakukan ini bervariasi setiap orang. Vegan dan vegetarian mungkin perlu mengonsumsi suplemen berbasis alga untuk memenuhi kebutuhan omega-3 mereka selama kehamilan.
8. Air Putih
Ibu hamil membutuhkan lebih banyak air daripada mereka yang tidak hamil untuk tetap terhidrasi. Air membantu membentuk plasenta dan kantung ketuban. Dehidrasi selama kehamilan dapat menyebabkan komplikasi, seperti cacat tabung saraf dan berkurangnya produksi ASI.
Siapapun yang sedang hamil harus minum setidaknya 8 sampai 12 gelas air sehari untuk mencegah dehidrasi dan komplikasinya.
Artikel Terkait: 10 Daftar Makanan Sehat untuk Bulan Keempat Kehamilan, Bumil Wajib Tahu!
Ceklis yang Harus Bunda Lakukan di Fase Kehamilan Ini
- Libatkan Ayah untuk berbicara kepada janin di dalam perut. Hal ini akan membuat Ayah memiliki ikatan yang baik dengan anak bahkan sebelum lahir.
- Dengarkan musik yang menenangkan untuk membantu Bunda bersantai.
- Hindari makanan yang pedas dan berminyak untuk menghindari penyakit maag dan heartburn.
- Jika Bunda akan kembali bekerja segera setelah cuti hamil selesai, inilah saatnya untuk mulai mencari pilihan perawatan bayi. Apakah memilih pengasuh atau daycare, juga menyiapkan biaya untuk hal tersebut.
Tes yang Bisa Dilakukan di Minggu Ini
Untuk memantau perkembangan janin 21 minggu ini, ada beberapa tes yang juga bisa dilakukan ketika kunjungan rutin ke dokter, seperti berikut:
- Tetap rutin untuk mengukur berat badan Bunda saat hamil
- Memeriksa tekanan darah secara rutin
- Pemeriksaan detak jantung janin dan berat janin
- Pemeriksaan urine untuk glukosa dan protein
Nah, itu dia Bun, beberapa informasi mengenai perkembangan janin 21 minggu. Semoga Bunda tetap semangat menjalani kehamilan ya!
***
Week-by-week guide to pregnancy
https://www.nhs.uk/start4life/pregnancy/week-by-week/2nd-trimester/week-21/
21 Weeks Pregnant
https://www.whattoexpect.com/pregnancy/week-by-week/week-21.aspx
21 weeks pregnant
https://www.babycenter.com/pregnancy/week-by-week/21-weeks-pregnant
Week 21 of Your Pregnancy
https://www.verywellfamily.com/21-weeks-pregnant-4159022
Eating well: 21 to 24 weeks
https://www.babycentre.co.uk/a551182/eating-well-21-to-24-weeks
What to eat in your second trimester
https://www.medicalnewstoday.com/articles/322285
Baca Juga:
Kehamilan Anda Minggu Depan: kehamilan 22 minggu
Kehamilan Anda Minggu Lalu: kehamilan 20 minggu