Tahukah Parents jika gejala tipes pada anak mirip dengan banyak penyakit lain?
Parents wajib waspada jika saat ini si Kecil sedang demam dan terlihat sangat lemah, apalagi jika merasa ototnya terasa nyeri serta ada ruam muncul di beberapa bagian tubuhnya.
Segera periksakan ke dokter, karena bisa jadi itu bukan demam biasa, melainkan tifus atau tipes.
Bagaimana mengenali gejala tipes pada anak dan cara mengobatinya?
Baca artikel ini sampai habis, Parents.
Artikel terkait: Anak Demam Tinggi, Kenali Tanda hingga Cara Mengatasinya
Penyakit Tifus atau Tipes
Tifus atau tipes merupakan salah satu penyakit yang kerap datang saat musim penghujan dan harus diwaspadai, terutama pada anak-anak.
Tipes pada anak umumnya disebabkan oleh bakteri yang biasanya terdapat dalam makanan terkontaminasi, yakni Salmonella typhi.
Bakteri itu juga bisa berasal dari hewan kecil seperti tikus, kucing, atau tupai yang kemudian terbawa manusia melalui pakaian, kulit atau rambut mereka.
Seseorang bisa juga terinfeksi penyakit ini melalui gigitan kutu atau tungau yang terinfeksi riketsia atau bakteri orientia.
Anak yang mengonsumsi makanan terkontaminasi bisa mengembangkan penyakit ini lebih parah, khususnya bila daya tahan tubuhnya sedang lemah.
Penyakit ini cukup umum terjadi, khususnya di negara berkembang seperti di Indonesia.
National Health Services bahkan menulis sebuah data yang menyebutkan bahwa ada sekitar 200.000 orang yang meninggal akibat penyakit ini setiap tahunnya di seluruh dunia.
Terutama di beberapa bagian Afrika, Amerika Selatan, dan Asia, di mana standar hidup serta tingkat kebersihannya masih buruk.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar Anda terhindar dari penyakit tipes.
Artikel terkait: Kenali Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD) Agar Anak-anak Terhindar Darinya
Jenis Tifus
Ada tiga jenis utama tifus, di mana masing-masing disebabkan oleh bakteri yang berbeda. Begini penjelasannya melansir dari laman WebMD:
1. Murine Thypus
Ditularkan oleh kutu ke manusia jika kutu tersebut menggigit hewan yang terinfeksi, terutama tikus.
Sebagian besar kasus di AS melaporkan kasus ini terjadi di California, Hawaii, dan Texas.
Gejala penyertanya batuk kehilangan selera makan, mual, sakit perut, dan muntah.
2. Epidemic Thypus
Tifus epidemi adalah varietas langka yang disebarkan oleh kutu tubuh yang terinfeksi.
Jenis tifus ini disebarkan oleh tupai terbang yang terinfeksi. Namun, itu juga sangat jarang.
Gejala penyertanya si penderita jadi seperti orang yang kebingungan, batuk, napas lebih cepat dari biasanya, mual, dan muntah,
3. Scrub Typhus
Disebarkan oleh chiggers atau tungau yang terinfeksi, dan kerap ditemukan di bagian pedesaan Asia Tenggara, Cina, Jepang, India, dan Australia Utara.
Gejala penyertanya adalah perasaan bingung (seperti yang dialami orang dengan gangguan mental), keropeng gelap di area tempat chigger (tungau) menggigit, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Artikel terkait: Ibu hamil Terkena Penyakit Tipes, Berbahayakah bagi Janin? Ini Penjelasannya!
Penyebab Tifus
Ketika serangga dan parasit lainnya menyebarkan melalui gigitan, mereka meninggalkan kotoran yang mengandung bakteri di kulit.
Saat Anda menggaruk gigitan serangga yang gatal tersebut, maka kondisi ini dapat menyebarkan kotoran yang terinfeksi ke luka gigitan terbuka atau luka lain di permukaan kulit Anda.
Kemudian memindahkan bakteri tifus ke dalam aliran darah Anda –terjadi pada penularan murine thypus dan epidemic thypus.
Sementara pada jenis scrub thypus, meski Anda tidak menggaruk bekas gigitan tungau yang terinfeksi, bakteri yang dibawa tungau dan menempel pada kulit Anda dan menginfeksi Anda.
Diagnosis Tipes pada Anak
Diagnosis penyakit tifus, mengutip Healthline, mungkin akan sulit dilakukan karena gejalanya juga umum terjadi pada penyakit menular lainnya, yakni seperti gejala pada:
- Demam berdarah yang juga dikenal sebagai breakbone fever.
- Malaria, penyakit menular yang disebarkan oleh nyamuk.
- Brucellosis, penyakit menular yang disebabkan oleh spesies bakteri Brucella.
Terkadang dokter butuh waktu berminggu-minggu untuk mendapatkan hasil tes darah
. Jadi untuk sementara menangani gejalanya, dokter akan menyarankan pasien untuk segera memulai pengobatan antibiotik agar aman dan memastikan hanya pasien sungguh menderita tifus.
Tes diagnostik tersebut meliputi:
- Biopsi kulit, tes pada sampel ruam pada kulit yang kemudian akan diuji di laboratorium.
- Western blot, tes darah untuk mengidentifikasi adanya tifus.
- Immunofluorescence test, yaitu tes dengan menggunakan pewarna fluoresen untuk mendeteksi antigen tifus dalam sampel serum yang diambil dari aliran darah pasien.
- Tes darah lainnya yang hasilnya dapat menunjukkan adanya infeksi.
Selain itu, dokter juga akan memeriksa aktivitas Anda terakhir, ke mana saja Anda bepergian sebelum akhirnya terinfeksi tipes.
Artikel terkait: Hati-hati! Sering Tak Disadari, Air Kotor Dapat Menyebabkan Tipes
Orang yang Berisiko Terinfeksi Tifus
Seseorang akan lebih berisiko terinfeksi tifus jika:
- Melakukan perjalanan ke daerah di mana infeksi tifus lebih sering terjadi.
- Menghabiskan waktu dalam kondisi yang sangat ramai, terutama di dekat hewan atau lingkungan dengan kebersihan yang buruk.
- Bersentuhan dengan kutu, baik dari hewan peliharaan atau dari hewan liar, seperti hewan pengerat.
- Memiliki kutu di tubuh atau rambutnya.
- Baru-baru ini mendaki atau berkemah di daerah dengan semak belukar tinggi di mana chiggers banyak hidup.
Orang yang mengalami gejala tifus dan memiliki satu atau lebih dari faktor risiko di atas, ada baiknya segera mengunjungi dokter untuk memeriksakan kondisinya.
Sangatlah penting untuk memberi tahu dokter tentang semua gejala secara spesifik dan faktor risiko apa saja yang Anda miliki.
Sebab, gejala penyakit ini hampir sama dengan gejala pada penyakit virus lainnya, seperti pilek dan flu.
Keterangan Anda akan sangat membantu dokter dalam memberikan diagnosisnya.
Artikel terkait: Sakit Tipes, Konsumsi Makanan Berikut Agar Lekas Sembuh
Gejala Tifus atau Tipes pada Anak
Penyakit tipes pada anak bisa berlangsung sangat lama, yakni 3-4 minggu dengan masa inkubasi sekitar 1-2 minggu lamanya.
Beberapa gejala tipes pada anak yang harus Anda waspadai, antara lain:
- Meriang
- Demam tinggi sekitar 40 derajat celcius yang sifatnya konstan
- Sakit kepala hebat
- Nyeri di bagian dada dan perut, atau pada seluruh tubuh seperti Anda ingin mengalami flu
- Diare terus-menerus
- Sakit punggung
- Lesu dan kelelahan yang ekstrem
- Batuk kering pun termasuk gejala tipes pada anak
- Terjadi penurunan berat badan
- Muncul ruam jerawatan gelap di dada yang dapat menyebar ke seluruh tubuh (selain wajah, telapak tangan dan telapak kaki), ruam muncul beberapa hari setelah gejala lain dimulai
- Nafsu makan semakin hari semakin buruk
Adapun anak yang tidak mengalami komplikasi biasanya akan menunjukkan perubahan yang lebih baik pada minggu ke-3 atau ke-4.
Namun, ada juga anak yang bisa mengalaminya kembali setelah merasa sehat selama 1-2 minggu.
Oleh karena itu, penderita tipes sangat disarankan untuk beristirahat secara total –hingga beberapa minggu setelahnya- meski sudah dinyatakan sembuh oleh dokter.
Sebab, saat lengah sedikit saja, penyakit ini bisa kambuh atau menyebabkan komplikasi.
Cara Mengobati
Pada banyak kasus, tifus bisa diobati dengan mengonsumsi antibiotik di mana resepnya diberikan dokter sesuai dengan kondisi yang terjadi pada pasien.
Medical News Today menjelaskan, obat doxycycline adalah jenis antibiotik yang biasanya digunakan untuk mengobati segala jenis tifus.
Semakin cepat penderita mengonsumsi antibiotik ini, maka lebih cepat tingkat kesembuhannya –doxycycline juga bekerja dengan cepat pada jenis penyakit lainnya.
Antibiotik ini perlu diminum selama 7 hingga 10 hari –beberapa orang mungkin memerlukan pengobatan ini lebih lama.
Kebanyakan penderita akan mulai merasa lebih baik dalam waktu 48 jam setelah memulai pengobatan.
Dan yang perlu diingat, habiskan antibiotik yang diresepkan dokter, bahkan jika Anda sudah merasa lebih baik dan dinyatakan sehat.
Jika Anda alergi terhadap doxycycline atau penyakit Anda tak kunjung sembuh, dokter biasanya akan memberikan antibiotik jenis lain seperti ciprofloxacin (Cipro) dan chloramphenicol untuk pasien yang sedang tidak hamil atau menyusui.
Artikel terkait: Bahaya Terserang Tipes saat Hamil, Bumil Jangan Mengabaikannya!
Komplikasi Tifus atau Tipes pada Anak
Pada banyak kasus, tifus bisa berujung pada komplikasi perdarahan usus atau usus berlubang.
Kondisi ini tentu fatal dan membahayakan kesehatan anak.
Usus yang bocor tersebut akan menyebabkan gejala yang parah, mulai dari mual, muntah, hingga terjadi sepsis atau infeksi aliran darah.
Selain itu, ada juga kemungkinan komplikasi serius lainnya, bila penyakit tipes pada anak tidak ditangani dengan serius, di antaranya:
- Pneumonia atau infeksi pada paru yang meradang dan membuat paru-paru bengkak, atau dikenal dengan paru-paru basah
- Miokarditis atau peradangan pada otot jantung
- Endokarditis atau peradangan selaput dan katup jantung
- Pankreatitis atau peradangan pada pankreas
- Kerusakan atau infeksi pada ginjal maupun kandung kemih
- Meningitis, yaitu infeksi yang menyebabkan peradangan pada selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang
- Pembesaran limpa
- Masalah psikis seperi halusinasi dan paranoid
- Syok septik (septic shock) yang kemudian berimbas pada tekanan darah rendah
- Perdarahan dalam
- Kerusakan hati
Cara Mencegah Tipes pada Anak
Hingga saat ini belum ada vaksin yang dapat mencegah penyakit tifus.
Sehingga tidak ada cara lain selain Anda melakukan pencegahan secara mandiri, salah satunya dengan menjaga kebersihan diri.
Untuk mengurangi risiko tertularnya tipes pada anak, ada langkah-langkah yang bisa Bunda lakukan di rumah.
Langkah-langkah tersebut adalah:
1. Hindari Makanan Mentah
Walau telah dicuci atau disimpan dengan baik, kita tak pernah tahu kemungkinan bahwa air yang digunakan untuk mencuci maupun tempat penyimpanan makanan yang digunakan telah terinfeksi bakteri atau tidak.
Oleh karena itu, pastikan si Kecil tidak mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang.
2. Pilih Makanan yang Baru Dimasak
Saat Parents tengah membawa si Kecil makan di luar, usahakan makanan yang dikonsumsi ialah makanan panas yang baru dimasak atau diolah.
Sebab, tidak ada jaminan bahwa makanan yang disimpan dalam suhu ruangan tidak terkontaminasi bakteri atau virus.
3. Biasakan Mencuci Tangan
Setelah melakukan kegiatan apa pun atau sebelum makan, biasakan si Kecil untuk mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, terutama juga setelah anak memegang binatang.
Kelihatannya sederhana, tetapi kebiasaan baik ini bisa mengurangi sedikit kemungkinan anak terkontaminasi bakteri berbahaya penyebab penyakit tipes pada anak, Bunda.
4. Minum Air Putih yang Diolah
Daya tahan tubuh si Kecil memang masih rentan sehingga konsumsi air putih harus diperhatikan.
Di sisi lain, air putih dapat menjaga si Kecil dari dehidrasi.
Pilihlah air minum yang aman dan tidak terkontaminasi bakteri sehingga penting untuk mengonsumsi air putih yang telah diolah dan disterilisasi.
5. Ganti Pakaian
Berapa kali si Kecil mengganti pakaiannya, Bunda?
Coba perhatikan dan pastikan ini Anda terapkan pada anak:
- Hindari mengenakan pakaian yang sama setiap hari, terutama bila si Kecil habis bepergian. Ini penting, untuk mencegah bakteri yang tertinggal di pakaiannya masuk ke area tempat tinggal atau kamarnya dan menginfeksi anggota keluarga lainnya.
- Segera cuci pakaian. Sepulang bepergian dari tempat yang berisiko terinfeksi tipes (banyak hidup tungau dan kutu), segera cuci pakaian keluarga. Disarankan agar Anda mencuci pakaian yang baru digunakan bepergian dalam air hangat setidaknya bersuhu 130°F atau 39,5°C.
- Kenakan pakaian yang sesuai. Seperti mengenakan pakaian lengan panjang, celana panjang, dan kaus kaki saat berkemah untuk mencegah gigitan chigger. Tungau suka bersembunyi di dalam tenda atau rerumputan yang lebat.
6. Ikuti Anjuran Dokter
Bila anak Anda mengalami tifus dan dianjurkan untuk menghabiskan antibiotik, sebaiknya lakukan, ya, Bunda.
Hal ini tentu untuk mencegah infeksi tipes datang kembali pada tubuhnya.
Obat Alami untuk Gejala Tipes pada Anak
Penyakit ini sepenuhnya dapat diobati dan dirawat di rumah tergantung kondisi anak dan di bawah bimbingan dokter.
Nah, berikut ini kami akan membahas beberapa pengobatan rumahan yang telah teruji waktu untuk tipes.
1. Tingkatkan Asupan Cairan
Untuk mencegah dehidrasi, berikanlah si Kecil terus minum cairan. Sebab, tetap terhidrasi juga membantu menghilangkan racun dari tubuh secara tepat waktu.
Selain air putih, Bunda bisa berikan anak Anda jus buah, air kelapa, dan sup.
2. Gunakan Kompres Dingin
Untuk mengatasi demam tinggi, gunakanlah kompres dingin untuk menurunkan suhu anak.
Anda bisa menggosok ketiak, kaki, selangkangan, dan tangan dengan waslap yang telah direndam dalam air dingin.
3. Cuka Sari Apel
Cuka sari apel ternyata bisa membantu menjaga pH yang tepat dalam tubuh.
Bahan ini juga mampu mengeluarkan panas dari kulit dan karenanya, ia baik digunakan untuk mengurangi suhu tubuh.
Bunda hanya perlu mencampurkan satu sendok teh cuka sari apel dalam air, kemudian tambahkan madu jika perlu.
Setelah itu, Bunda bisa berikan minuman tersebut kepada si Kecil sebelum makan.
4. Delima
Delima merupakan obat rumahan yang efektif melawan tipes. Buah ini dapat membantu dalam mencegah dehidrasi.
Di samping itu, Bunda bisa memberikan delima dalam bentuk buah atau sudah diolah menjadi jus kepada anak Anda.
5. Jeruk
Jeruk merupakan buah yang memiliki sejumlah besar vitamin, mineral, dan nutrisi penting.
Oleh karenanya, buah ini bisa membantu mengisi kembali tubuh anak Bunda dengan nutrisi yang dibutuhkan untuk melewati demam.
Selain itu, kandungan airnya juga bisa membantu mengurangi dehidrasi.
Artikel terkait: Penyakit Tipes Menular Lewat Makanan, Begini Tips Aman Kulineran Bersama Keluarga!
Pemulihan Tipes pada Anak
Tanda-tanda anak akan sembuh dari tipes adalah:
- Gejala hilang dengan sendirinya setelah sekitar 5-7 hari
- Tipes tidak bertambah parah
- Demam mulai turun dan ruamnya juga membaik
- Anak tidak lagi terlihat lesu dan rewel
- Detak jantung serta pernapasan kembali normal
Kendati demikian, penting untuk minum obat sepanjang waktu yang diresepkan dokter, bahkan jika anak Anda merasa lebih baik.
Jika Bunda menghentikannya terlalu cepat dikhawatirkan beberapa bakteri bisa tetap ada.
Oleh karena itu, anak-anak dengan demam tipes harus tinggal di rumah sampai penyakitnya benar-benar sembuh dan dokter memastikan bakterinya hilang.
Selain itu, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan dan ventilasi untuk anak.
Serta, pastikan anak Anda memiliki banyak cairan dan nutrisi yang cukup.
Pertanyaan Populer Terkait Tipes pada Anak
1. Apa ciri-ciri anak terkena tipes?
Setelah anak Anda terinfeksi biasanya diperlukan waktu 1 hingga 3 minggu untuk gejala berkembang.
Penyakit ini dimulai perlahan dengan demam, menggigil, dan suhu tubuh mencapai 39 hingga 40 derajat Celcius.
Adapun gejala lain yang harus Bunda ketahui yaitu sakit kepala, tidak nafsu makan, kelelahan, muncul ruam di dada dan perut anak, diare, dan linglung.
Jika menurut Bunda si Kecil mengalami gejala di atas, segera temui dokter untuk memastikan penyakit yang ia derita.
2. Apa yang dilakukan jika anak tipes?
Ketika anak terkena tipes, Anda akan sering khawatir dan mencari tahu apa yang harus dilakukan untuk mengobatinya.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara merawat anak di rumah.
Seperti, cara menurunkan demam anak dengan benar hingga makanan serta minuman yang baik untuk tipes.
Di samping itu, jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu terkait obat yang akan diberikan kepada si Kecil.
3. Berapa lama sakit tipes pada anak?
Sebagian besar anak mulai merasa lebih baik dalam 2 hingga 3 hari setelah memulai pengobatan.
Penting untuk tetap memberikan antiobiotik kepada anak Anda sampai habis, bahkan jika mereka terlihat membaik.
4. Tipes tidak boleh makan apa?
Hindari semua makanan yang tinggi serat karena sulit dicerna dan menekan sistem pencernaan anak.
Hal itu mengingat, pasien akan mengalami sakit perut atau diare selama tipes.
Selain itu, Bunda juga tidak disarankan untuk memberikan si Kecil buah-buahan dan sayuran mentah, oat, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Juga, makanan pedas dan yang tinggi lemak sebaiknya dibatasi selama tipes.
5. Minum apa biar tipes cepat sembuh?
Air kelapa, jus jeruk, jus delima, jus semangka bersama dengan 8 gelas air setiap hari membantu pemulihan lebih cepat.
Namun, disarankan untuk memiliki air matang untuk mencegah risiko infeksi ulang.
6. Bolehkah anak tipes minum susu?
Penderita tipes dapat mengonsumsi susu. Namun dengan catatan, Bunda harus merebus susu dengan benar sebelum dikonsumsi.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan serangan bakteri.
7. Apakah anak tipes harus dirawat?
Anak yang menderita tipes sebenarnya bisa melakukan perawatan di rumah jika gejala yang dialaminya tidak parah.
Namun, jika anak mengalami demam yang tidak dikontrol, ruam tidak membaik setelah 3 hari, dan diare biasanya akan disarankan untuk melakukan rawat inap di rumah sakit.
8. Apakah anak tipes boleh dimandikan?
Para ahli mengatakan bahwa memandikan anak saat sakit tipes merupakan cara untuk membantu mereka menurunkan suhu tubuhnya dan membersihkan bakteri yang tertinggal di kulit.
Dan sebaiknya Bunda memandikan si Kecil dengan air hangat. Jika tidak, suhu tubuhnya mungkin akan naik kembali.
***
Itulah, Bunda, berbagai gejala dan cara pencegahan tifus atau tipes pada anak.
Segera bawa si Kecil ke dokter bila ia mengalami berbagai gejala yang telah disebutkan di atas.
Lakukan juga pencegahan yang direkomendasikan untuk menghindari paparan dan komplikasi tifus.
Semoga artikel ini bermanfaat, ya!
Baca Juga:
Busui kena tipes, amankah tetap menyusui bayi secara langsung?
Jangan keliru bedakan gejala tipes dan DBD, begini kata dokter anak!
4 Obat Tipes yang Direkomendasikan, Hati-hati si Kecil Rentan Mengalaminya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.