X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

8 Tanda Bayi Dehidrasi Ringan hingga Berat, Kapan Harus ke Dokter?

Bacaan 8 menit

Dehidrasi pada bayi harus diwaspadai karena bisa memicu komplikasi kesehatan, seperti penyakit kuning hingga kerusakan otak. Parents harus ekstra cermat mengenali setiap perubahan pada tubuh bayi, terutama bayi baru lahir yang sistem imunnya masih rendah. 

Lambung bayi masih sangat kecil bila dibandingkan dengan orang dewasa, mereka pun membutuhkan lebih sedikit cairan untuk tubuhnya. Namun, karena metabolisme yang cukup tinggi, sehingga bayi perlu untuk sering menyusu dan buang air secara simultan.

Bayi mendapatkan semua cairan yang ia perlukan dari ASI, tetapi jika bayi terpapar suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin, dia bisa kehilangan cairan lebih cepat. Begitu juga jika ia mengalami diare atau muntah-muntah, bayi bisa mengalami dehidrasi dengan cepat.

Dehidrasi yang terjadi pada bayi bisa ringan dan mudah disembuhkan, sedang, hingga berat dan mengancam nyawa. Untuk itu, kenali tanda-tandanya sebelum terlambat.

Table of Contents

  • 8 Tanda Bayi Dehidrasi
  • Penyebab Bayi Dehidrasi
  • Cara Mencegah Dehidrasi
  • Cara Merawat Bayi Dehidrasi
  • Kapan Harus ke Dokter?

8 Tanda Bayi Dehidrasi

dehidrasi pada bayi

Ada beberapa tanda dehidrasi pada bayi yang bisa dikenali. Dengan mengenali tanda-tanda ini, Parents bisa melakukan tindak pencegahan, juga melakukan penanganan yang tepat pada bayi.

Dehidrasi pada bayi bisa disebabkan oleh banyak hal, biasanya bayi mengalami dehidrasi saat ia terkena diare dan muntaber. Terlalu lama berada di luar ruangan dalam cuaca panas juga bisa menyebabkan bayi dehidrasi.

Berikut ini adalah tanda-tanda dehidrasi pada bayi.

1. Popok Basah Berkurang

Tanda bayi dehidrasi yang pertama adalah frekuensi buang air kecil bayi jadi lebih jarang. Hal ini bisa diketahui dari jumlah popok basah yang jauh berkurang.

Jika si kecil tidak buang air kecil hingga lebih dari 6 jam, kemungkinan besar ia mengalami dehidrasi. Warna urine si kecil pun lebih gelap dengan bau lebih menyengat dari biasanya.

2. Bayi Terlalu Banyak Tidur

Jangan senang dulu jika bayi tampak seolah anteng dan banyak tidur. Sebab bisa jadi, itu justru merupakan pertanda bayi mengalami gangguan kesehatan tertentu.

Bayi yang dehidrasi umumnya menjadi kurang aktif. Si kecil tampak lesu dan mudah mengantuk, sehingga ia lebih banyak tidur dibanding biasanya.

3. Bayi Rewel

Kondisi kekurangan cairan tubuh pastinya membuat bayi merasa tidak nyaman. Pasalnya, beberapa fungsi metabolisme tubuhnya akan terganggu.

Tidak heran, bayi yang mengalami dehidrasi akan lebih rewel, gampang marah, dan sensitif. Penting bagi Parents untuk selalu memperhatikan perubahan perilaku pada bayi.

4. Menangis Tanpa Air Mata

Tanda bayi dehidrasi berikutnya adalah menangis dengan sedikit atau tanpa air mata. Tangisan bayi mungkin meningkat karena dehidrasi, produksi air matanya justru menurun.

Tubuh akan berhenti memproduksi air mata jika tidak ada cukup cairan. Kondisi ini dapat dijumpai ketika dehidrasi mulai memburuk.

5. Mulut Kering

Kekurangan cairan tubuh mengakibatkan kulit dan mulut lebih kering. Kondisi area mulut yang kering pada akhirnya membuat bibir bayi pecah-pecah. Jika dibiarkan, bibir kering akan terasa perih serta kemungkinan bisa luka dan berdarah.

6. Tangan dan Kaki Dingin

Bayi yang mengalami dehidrasi juga dapat dikenali dari perubahan pada tangan dan kakinya. Perubahan pada kedua bagian tubuh bisa ini menjadi pertanda kondisi yang lebih serius.

Tangan dan kaki bayi juga terasa dingin dan akan meninggalkan tanda saat disentuh. Selain itu, kemungkinan bagian tersebut juga mengalami perubahan warna.

7. Ubun-Ubun Tampak Cekung

Tahukah Parents, ubun-ubun bayi yang terlihat cekung atau masuk ke dalam juga merupakan pertanda dehidrasi. Kondisi ini terjadi jika dehidrasi semakin memburuk.

Hanya saja, perlu Parents ketahui bahwa ubun-ubun yang cekung terkadang juga disebabkan kondisi lain, seperti kurang gizi. Jadi, perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pastinya.

8. Tanda-Tanda Lainnya

Tanda dehidrasi biasanya tidak muncul sebagai gejala tunggal. Itulah sebabnya, penting untuk mengamati kondisi bayi secara keseluruhan.

Tanda dehidrasi ringan dan sedang

Dikategorikan dehidrasi ringan hingga sedang jika bayi mengalami gejala seperti:

  • Bayi rewel karena merasa haus
  • Urine bayi tampak berwarna kuning gelap
  • Mulut kering dan bibir pecah-pecah
  • Bayi menangis tanpa air mata
  • Lesu dan lemah

Tanda dehidrasi berat

Dehidrasi menjadi sangat serius dan perlu penanganan medis secepatnya jika:

Cerita mitra kami
Bintik Putih Pada Wajah Bayi, Apa Penyebab & Cara Mengatasinya?
Bintik Putih Pada Wajah Bayi, Apa Penyebab & Cara Mengatasinya?
Ciri-Ciri Bayi Alergi Susu Sapi yang Harus Bunda Ketahui
Ciri-Ciri Bayi Alergi Susu Sapi yang Harus Bunda Ketahui
Cara Melakukan Bonding Berkualitas dengan si Kecil di 1000 Hari Pertama Kehidupannya
Cara Melakukan Bonding Berkualitas dengan si Kecil di 1000 Hari Pertama Kehidupannya
Tak Boleh Sembarangan, Ini Panduan untuk Melindungi Kulit Bayi dengan Tepat
Tak Boleh Sembarangan, Ini Panduan untuk Melindungi Kulit Bayi dengan Tepat
  • Tangan dan kaki bayi dingin dan terlihat kusam
  • Tidak aktif dan kantuk yang berlebihan
  • Mata bayi terlihat cekung
  • Bagian lunak di ubun-ubun bayi terlihat cekung atau tenggelam

Bila Parents menemui tanda-tanda ini dan dalam 12 jam tidak menemukan perubahan, sebaiknya segera bawa si kecil ke dokter.

Artikel terkait: Cerita dari Ibu yang Menyesal Setelah Bayinya Meninggal Karena Dehidrasi

Penyebab Bayi Dehidrasi

dehidrasi pada bayi

1. Posisi dan Pelekatan Menyusui yang Salah

Masalah dengan pelekatan saat menyusui sangat umum dialami bayi baru lahir.  Kondisi ini merupakan alasan mengapa bayi mengalami dehidrasi dan kehilangan berat badan di minggu pertama kehidupannya.

2. Suplai ASI Tidak Mencukupi

ASI merupakan sumber nutrisi dan cairan utama bagi si kecil. Maka jelas, ketika produksi ASI terhambat, kebutuhan bayi tidak dapat terpenuhi.

Kurangnya produksi ASI juga merupakan masalah yang umum dijumpai pada ibu, terutama pada kelahiran anak pertama. Penting untuk melakukan konsultasi laktasi bahkan sebelum persalinan.

3. Diare, Muntah, dan Demam

Jika bayi mengalami diare, cairan akan hilang setiap kali buang air besar. Hal yang sama terjadi ketika muntah berulang, bayi bisa kehilangan cairan tubuh secara signifikan sehingga dengan cepat menyebabkan dehidrasi.

Kenaikan suhu tubuh bayi juga dapat menyebabkan kehilangan cairan yang lebih banyak. Selain itu, bayi mungkin tidak mau menyusu juga saat demam.

4. Bayi Menolak Makan atau Menyusu

Bayi dapat menolak payudara atau botol jika mereka kesakitan atau tidak enak badan. Hidung tersumbat, sakit telinga, atau sakit tenggorokan dapat mengganggu proses mengisap dan menelan.

5. Cuaca Terlalu Panas

Sama seperti orang dewasa, cuaca dan udara panas juga bisa menyebabkan dehidrasi pada bayi. Oleh karena itu, saat kondisi sangat panas, Bunda disarankan menyusui si kecil lebih sering, jangan tunggu bayi merasa haus.

Artikel terkait: Bolehkah Bayi Minum Air Putih?

Cara Mencegah Dehidrasi pada Bayi

dehidrasi pada bayi

1. Penuhi Kebutuhan Cairan Harian

Bayi mendapatkan semua nutrisi dan cairan dari ASI atau susu formula yang diberikan padanya, hingga ia berusia 6 bulan, saat ia sudah mulai dikenalkan pada MPASI.

Itu artinya, Parents tak perlu memberikan air putih atau jus buah untuk membuat bayi tetap terhidrasi, meskipun cuaca sangat panas di luar. Bayi di bawah 6 bulan belum boleh diberikan air putih, karena juga bisa menyebabkan ia kekurangan gizi.

Susui si kecil sesuai jadwal menyusui harian yang direkomendasikan. Misalnya, untuk bayi yang masih mendapat ASI eksklusif, ia akan menyusui setiap 2-3 jam sekali.

Ketika bayi telah dikenalkan pada MPASI, dia akan mendapat sumber cairan selain dari ASI atau susu formula. Seperti air yang terkandung dalam buah dan sayuran, juga air putih yang dicampurkan ke MPASI-nya.

2. Mencegah Dehidrasi pada Bayi Saat Cuaca Panas

Saat memasuki musim kemarau, cuaca akan sangat panas. Sebisa mungkin hindari bayi terpapar sinar matahari.

Pakaikan ia baju dengan bahan tipis dan sejuk, serta menyerap keringat. Jangan membungkus bayi dengan selimut yang terlalu tebal saat ia tidur, karena bisa memicu sindrom bayi mati mendadak.

Artikel terkait: Bedong Bayi dan Risiko Sindrom Bayi Mati Mendadak (SIDS)

3. Mencegah Dehidrasi Saat Bayi Sakit

Bayi sering kali mengalami dehidrasi saat ia sakit, penyebabnya adalah karena muntah terus-menerus, diare, atau menolak untuk menyusu karena tenggorokan sakit atau mulut bayi yang sakit.

Mencegahnya tentu saja dengan memastikan bayi diberi imunisasi, agar mengurangi risiko infeksi virus dan bakteri yang bisa membuatnya sakit.

Bila bayi terlanjur sakit, pastikan ia tetap menerima cairan yang ia butuhkan. Namun jika sudah terlanjur parah, Parents harus segera membawanya ke rumah sakit agar bayi tetap bisa mendapatkan cairan melalui infus.

Cara Merawat Bayi yang Mengalami Dehidrasi

8 Tanda Bayi Dehidrasi Ringan hingga Berat, Kapan Harus ke Dokter?

Saat bayi mengalami gejala dehidrasi, terus tawarkan ASI atau susu formula pada bayi secara rutin. Ini untuk memastikan ia tetap menerima cairan yang ia butuhkan. 

Bagi bayi yang lebih besar, yang sudah diberi MPASI, Parents bisa menambahkan jus buah seperti jus anggur. Namun bila bayi mengalami diare, hindari memberinya jus buah.

Jika bayi terlalu banyak kehilangan cairan karena diare dan muntah, biasanya dokter akan menyarankan pemberian cairan elektrolit. Hal ini dilakukan untuk mengganti elektrolit yang hilang dari tubuh bayi karena diare.

Mewaspadai gejala dehidrasi pada bayi sejak dini bisa menolong bayi untuk pulih lebih cepat, juga menghindari bayi terkena komplikasi yang lebih parah.

Kapan Harus ke Dokter?

8 Tanda Bayi Dehidrasi Ringan hingga Berat, Kapan Harus ke Dokter?

Segera hubungi dokter jika bayi:

  • Memiliki tanda-tanda dehidrasi seperti yang tercantum di atas
  • Mengalami peningkatan frekuensi muntah atau diare
  • Demam, suhu tubuh mencapai 38°C atau lebih
  • Tidak ada popok basah atau buang air kecil dalam waktu delapan jam
  • Bayi kesulitan atau berhenti menyusu
  • Bayi tampak lesu dan lebih banyak tidur dibanding biasanya
  • Pernapasan cepat dan pendek

Jika Parents mendapati tanda bayi dehidrasi, jangan tunggu sampai kondisinya parah untuk mengambil tindakan. Semakin cepat ditangani, maka berbagai komplikasi dapat dihindari.

Artikel diupdate oleh: Titin Hatma

Dehydration

https://www.nhs.uk/conditions/dehydration/

How to Recognize and Treat Dehydration in Babies and Toddlers

https://www.healthline.com/health/baby/dehydration-in-babies

Dehydration and Your Child

https://my.clevelandclinic.org/health/articles/8276-dehydration-and-your-child

Dehydration in Newborns and Infants

https://www.verywellfamily.com/dehydration-in-the-breastfed-infant-431631

Dehydration in Babies

https://www.whattoexpect.com/first-year/dehydration-in-babies

Baca juga:

Anak-anak lebih berisiko alami dehidrasi daripada orang dewasa, apa sebabnya?

Bayi Baru Lahir Jarang Pipis? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Gejala meningitis pada bayi mirip flu biasa, kenali tanda-tandanya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

Diedit oleh:

Finna Prima Handayani

  • Halaman Depan
  • /
  • Bayi
  • /
  • 8 Tanda Bayi Dehidrasi Ringan hingga Berat, Kapan Harus ke Dokter?
Bagikan:
  • Menyebabkan kematian, begini cara penularan penyakit difteri

    Menyebabkan kematian, begini cara penularan penyakit difteri

  • Hati-hati, ini 7 tanda anak kecanduan menonton TV

    Hati-hati, ini 7 tanda anak kecanduan menonton TV

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • 8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

    8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

  • Menyebabkan kematian, begini cara penularan penyakit difteri

    Menyebabkan kematian, begini cara penularan penyakit difteri

  • Hati-hati, ini 7 tanda anak kecanduan menonton TV

    Hati-hati, ini 7 tanda anak kecanduan menonton TV

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • 8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

    8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.