Parents, sudah kita ketahui bahwa Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit daerah tropis yang bisa mematikan dan ternyata belum ada obatnya.
Indonesia merupakan negara kedua setelah Brazil yang mempunyai kasus demam berdarah dengue tertinggi di dunia. Ini bukan berita baru, mungkin kita sudah terlalu sering kita mendengar berita anak-anak maupun orang dewasa terkena demam berdarah.
Tetapi apakah kita sudah benar-benar tahu tentang apa itu DBD? Yuk kita refresh ingatan kita tentang Demam Berdarah Dengue, agar kita lebih waspada.
Gejala Demam Berdarah (DBD)
Gejala demam berdarah biasanya di awali dengan demam tinggi yang bisa mencapai 41 derajat celcius, badan menggigil, sakit kepala, nyeri sendi, otot dan tulang, serta rasa sakit di belakang bola mata.
Parents, sebaiknya cermati pola demam yang di alami anak-anak karena penting untuk menganalisa apakah demam tersebut diakibatkan oleh demam berdarah atau penyakit lain.
Lakukan pertolongan pertama saat anak demam yaitu memastikan mereka beristirahat, memberikan banyak cairan dan obat pereda demam sesuai dosis.
Penyebab DBD
Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus. Logikanya nyamuk itu bisa menggigit kapan saja baik pagi siang atau malam, tapi banyak penelitian menerangkan bahwa nyamuk itu lebih sering menggigit saat pagi, siang, dan sore hari.
Tidak ada satu pun penelitian yang menyebutkan bahwa demam berdarah bisa menular langsung melalui manusia (penderita).
Menurut beberapa penelitian nyamuk ini tidak bisa terbang jauh, hanya sekitar radius 100 meter. Tetapi dengan populasi penduduk yang bertambah dan mobilitas penduduk yang terus meningkat menyebabkan virus ini menyebar semakin luas.
Bagaimana mengobati penderita DBD?
Sampai saat ini belum ada vaksin dan obat khusus untuk mengobati penderita demam berdarah. Saat anak kita mengalami gejala DBD pastikan mereka banyak istirahat, minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi, memberikan obat penurun panas, dan jika sampai 3 hari tidak ada tanda-tanda membaik segera pergilah ke dokter.
Di rumah sakit biasanya akan dilakukan tes laboratorium yang akan mengambil sampel darah untuk diperiksa apakah penderita benar-benar terkena demam berdarah. Di rumah sakit, penderita akan memperoleh perawatan dengan memberikan cairan infus serta pantauan pada tekanan darah.
Baca juga bagaimana angkak dapat membantu stamina penderita demam berdarah di sini.
Pencegahan terhadap DBD
Parents, ini adalah poin penting bagi kita, bahwa mencegah adalah lebih baik. Sampai saat ini belum ada vaksin penangkal demam berdarah, sehingga cara paling aman adalah menghindari gigitan nyamuk Aedes aegypti baik mereka sedang membawa virus DBD atau tidak.
Berikut adalah cara menghindari gigitan nyamuk :
1. Menyemprot rumah dengan pembasmi nyamuk
2. Membersihkan bak mandi, toren, dispender dan tempat penyimpanan air secara berkala.
3. Memasang kawat nyamuk di seluruh lubang ventilasi rumah
4. Memasang kelambu di ranjang tempat tidur
5. Menggunakan lotion anti nyamuk
6. Bila salah satu anggota keluarga terkena DBD, laporkan ke RT/RW setempat agar segera diadakan penyemprotan nyamuk (fogging) di lingkungan rumah Anda.
Parents, Semoga bermanfaat.
Baca juga artikel penting lainnya seputar penyakit yang disebabkan oleh nyamuk:
Waspadai Virus Zika
Mengenal Lebih Jauh tentang Chikungunya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.