Seperti apa ciri-ciri bayi kuning yang berbahaya?
Sebagian bayi mungkin terlahir dengan kulit dan mata yang berwarna kuning. Hal ini disebabkan oleh penumpukan bilirubin di dalam darah bayi.
Namun, penting untuk Parents mengetahui apa saja ciri-ciri bayi kuning yang berbahaya.
Berikut penjelasannya dan bagaimana cara menghadapinya, Parents.
Artikel Terkait: Penyakit Kuning pada Bayi: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati
Daftar isi
10 Ciri-Ciri Bayi Kuning yang Berbahaya
Selama kehamilan, hati ibu mengeluarkan bilirubin untuk bayi. Kemudian setelah lahir, hati bayi seharusnya mengeluarkan zat tersebut.
Pada beberapa bayi, organ hatinya mungkin tidak cukup berkembang untuk membuang bilirubin secara efisien.
Bayi yang terlahir dengan penyakit kuning biasanya akan terlihat dari warna kulit wajahnya yang kekuningan.
Ketika kadar bilirubin semakin tinggi, gejala tersebut bisa berpindah-pindah ke seluruh tubuh, termasuk dada, perut, lengan dan kaki.
Penyakit kuning yang berlarut-larut dan gejalanya semakin parah bisa jadi tanda penyakit kernikterus.
Ini merupakan jenis kerusakan otak langka yang dapat terjadi pada bayi baru lahir dengan penyakit kuning.
Berikut beberapa ciri-ciri bayi kuning yang berbahaya untuk Bunda perhatikan:
1. Warna Kulit Sangat Kuning
Perhatikan jika bayi Anda mengalami perubahan warna kulit yang menjalar mulai dari kepala hingga ke kaki.
Warna kuning yang semakin pekat atau bahkan mengarah ke warna oranye bisa jadi tanda berbahaya. Segera bawa bayi Anda ke dokter jika ini terjadi.
2. Sulit Bangun atau Tidak Tidur Sama Sekali
Kondisi berbahaya lainnya bisa juga ditandai dengan anak yang sulit untuk terbangun dari tidurnya atau bahkan tidak tertidur sama sekali sepanjang malam.
Jangan sepelekan tanda ini ya, Bun.
Penanganan sesegera mungkin dapat mencegah risiko yang lebih parah.
3. Jarang Buang Air
Apabila bayi Anda jarang buang air kecil dalam sehari, ini bisa jadi ciri-ciri bayi kuning yang berbahaya.
Jumlah normal untuk bayi setidaknya 4-6 popok basah selama 24 jam dan 3 hingga 4 buang air besar per hari pada hari keempat.
4. Sering Mengantuk dan Kekurangan Energi
Salah satu ciri umum yang mungkin muncul pada anak dengan penyakit kuning berbahaya adalah merasa lemah dan kurangnya energi untuk bergerak atau beraktivitas.
Jika Bunda merasakan keganjalan pada pola aktivitas anak ini, segera konsultasikan dengan dokter anak.
5. Leher Melengkung
Perhatikan bentuk leher bayi Anda, apakah bentuknya tidak biasa dan terlihat melengkung?
Ini merupakan salah satu tanda penyakit kuning yang mengarah ke kernikterus.
6. Tidak Nafsu Makan
Ciri-ciri bayi kuning yang berbahaya lainya adalah diiringi dengan sulitnya anak untuk makan.
Ia mungkin merasakan ketidaknyamanan di tubuhnya sehingga membuatnya tidak tertarik untuk mengonsumsi apa pun.
Jika dibiarkan, anak bisa kekurangan asupan gizi penting bagi pertumbuhannya.
7. Kelumpuhan atau Kekakuan Seluruh Tubuh
Anak dengan kernikterus atau penyakit yang diawali dengan kulit yang menguning bisa tereskalasi menjadi kelumpuhan pada seluruh anggota tubuh.
Segera hubungi dokter anak Anda untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Artikel Terkait: Ikterus Neonatorum: Gejala, Penyebab, Perawatan Bayi Kuning
8. Tangisan yang Sangat Nyaring dan Tidak Terkendali
Bayi menangis adalah hal yang wajar, bisa jadi itu tanda ia lapar, haus atau popoknya sudah penuh.
Namun, jika tangisan bayi Anda terdengar sangat nyaring dan tidak terkendali, bisa jadi ada kondisi yang tidak normal.
9. Gerakan Mata yang Tidak Biasa
Selain memperhatikan warna mata anak, apakah ia masih berwarna kuning atau semakin berkurang, penting juga bagi Bunda untuk memerhatikan gerakan matanya.
Apabila terasa janggal, coba konsultasikan dengan dokter.
10. Demam
Suhu tubuh anak yang meningkat juga bisa jadi ciri-ciri bayi kuning yang berbahaya.
Demam bisa jadi tanda dari kondisi yang lebih serius.
Segera bawa anak Anda ke dokter jika penyakit kuningnya disertai dengan demam.
Artikel terkait: 7 Penyebab dan Cara Mengatasi Mata Bayi Kuning yang Perlu Diwaspadai Parents!
Diagnosis dan Tes
Hal pertama yang akan dilakukan oleh dokter adalah memeriksa bayi setiap 8 sampai 12 jam dalam 48 jam pertama kehidupannya.
Selanjutnya, sangat penting bagi bayi Anda untuk tetap mendapatkan pemeriksaan oleh perawat atau dokter saat memasuki usia antara 3 dan 5 hari, karena biasanya pada saat itulah kadar bilirubin bayi paling tinggi.
Oleh karena itu, jika bayi Anda sudah diperbolehkan pulang oleh dokter sebelum usia 72 jam, maka bayi Anda harus kembali diperiksa dalam waktu 2 hari setelah keluar dari rumah sakit.
Waktu kunjungan ini dapat bervariasi tergantung pada usia bayi Anda saat keluar dari rumah sakit dan faktor lainnya.
Dokter atau perawat dapat memeriksa bilirubin bayi menggunakan pengukur cahaya yang dipasang di kepala bayi.
Tes ini akan menghasilkan tingkat bilirubin transkutan (TcB). Apabila hasil menunjukkan kadar bilirubin tinggi, tes darah kemungkinan akan dilakukan pada bayi Anda.
Cara terbaik untuk mengukur bilirubin secara akurat adalah dengan sampel darah kecil dari tumit bayi. Ini menghasilkan tingkat bilirubin serum total (TSB).
Jika kadarnya tinggi, berdasarkan usia bayi dalam hitungan jam dan faktor risiko lainnya, pengobatan lanjutan akan direkomendasikan menyusul.
Sampel darah berulang juga mungkin akan diambil untuk memastikan bahwa TSB menurun dengan pengobatan yang ditentukan.
Artikel terkait: Penyakit Bayi Kuning, Kapan Normal dan yang Berbahaya? Ini Penjelasannya, Parents
Langkah yang Harus Segera Diambil
Jangan sampai bayi Anda mengalami kerusakan otak akibat penyakit kuning yang tidak diobati.
Oleh karena itu, ikutilah petunjuk dari rumah sakit atau dokter ketika anak Anda terlahir dengan kulit yang kuning.
Saat dirawat karena kadar bilirubin yang tinggi, bayi akan dibuka pakaiannya dan ditempatkan di bawah lampu khusus.
Jangan khawatir ya Parents, karena cahaya dari lampu tersebut tidak akan menyakiti bayi. Ini bisa dilakukan di rumah sakit atau bahkan di rumah.
Selain itu, asupan susu bayi juga perlu ditingkatkan. Dalam beberapa kasus, jika bayi memiliki kadar bilirubin yang sangat tinggi, dokter akan melakukan transfusi tukar darah.
Penyakit kuning umumnya segera diobati sebelum berkembang menjadi kerusakan otak serius.
Meskipun penanganan di rumah sakit adalah dengan menaruh bayi di bawah lampu khusus, menempatkan bayi di bawah sinar matahari tidak dianjurkan sebagai cara yang aman untuk mengobati penyakit kuning.
Artikel Terkait:Normalkah Bayi Kuning karena ASI? Simak Penjelasan Ini, Bun!
Pencegahan Penyakit Kuning
Sayangnya, tidak ada cara khusus yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit kuning pada bayi baru lahir.
Saat masa kehamilan, Bunda dapat melakukan tes golongan darah.
Setelah lahir, golongan darah bayi Anda juga akan dites jika perlu, gunanya adalah untuk menyingkirkan kemungkinan ketidakcocokan golongan darah yang dapat menyebabkan penyakit kuning pada bayi baru lahir.
Namun, jika bayi Anda sudah menderita penyakit kuning, ada beberapa cara untuk mencegahnya menjadi lebih parah sebagai berikut:
- Pastikan bayi Anda mendapatkan nutrisi yang cukup melalui ASI. Berikan ASI pada bayi Anda sebanyak 8 hingga 12 kali sehari selama beberapa hari pertama memastikan si kecil tidak mengalami dehidrasi. Dengan demikian, cairan tersebut dapat membantu bilirubin melewati tubuh mereka lebih cepat.
- Jika Anda tidak menyusui langsung, berikan susu formula kepada bayi Anda 1 hingga 2 ons susu formula setiap 2 hingga 3 jam selama minggu pertama. Bayi prematur atau bayi yang lebih kecil mungkin mengonsumsi susu formula dalam jumlah yang lebih sedikit, seperti halnya bayi yang juga menerima ASI. Konsultasikanlah dengan dokter jika Anda khawatir bayi Anda mengonsumsi terlalu sedikit atau terlalu banyak susu formula, atau jika mereka tidak mau bangun untuk menyusu setidaknya 8 kali per 24 jam.
- Pantau terus tanda-tanda yang terjadi pada bayi Anda selama lima hari pertama kehidupannya. Perhatikan apakah muncul gejala penyakit kuning, seperti kulit dan mata yang menguning. Jika bayi Anda memiliki gejala penyakit kuning, segera hubungi dokter.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Parents, usahakan untuk tetap tenang jika buah hati Anda memiliki gejala penyakit kuning, karena sebagian besar kasus penyakit kuning adalah normal.
Namun, terkadang penyakit kuning dapat mengindikasikan kondisi medis yang mendasarinya.
Penyakit kuning yang berbahaya juga meningkatkan risiko bilirubin masuk ke otak, yang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen.
Segera hubungi dokter jika Anda melihat gejala berikut:
- Penyakit kuning menyebar atau menjadi lebih intens.
- Bayi Anda mengalami demam di atas 38° C.
- Warna kuning bayi Anda semakin pekat.
- Bayi Anda tidak mau menyusu, terlihat lemah dan lesu dan menangis bernada tinggi.
Itulah ciri-ciri bayi kuning yang berbahaya dan harus segera mendapatkan penanganan dari dokter.
Penting bagi Parents untuk terus memantau kondisi anak pada minggu-minggu awal kehidupannya.
Diagnosis dini dapat meningkatkan kemungkinan sembuh pada buah hati Anda.
Semoga artikel ini bermanfaat.
***
What Is Kernicterus?
www.webmd.com/children/what-is-kernicterus#091e9c5e8162d16c-1-2
What are Jaundice & Kernicterus?
https://www.cdc.gov/ncbddd/jaundice/facts.html#
Understanding Newborn Jaundice
Baca Juga:
Penyakit kuning rentan dialami bayi, ini penanganan yang direkomendasikan dokter
Saat bayi kuning, perlukah Bunda khawatir? Ini penjelasannya