Parents perlu mengetahui berbagai hal terkait cara merawat bayi prematur, termasuk mengenali ciri-ciri bayi prematur yang sehat.
Seperti diketahui, bayi yang terlahir kurang dari usia kehamilan 37 minggu membutuhkan perawatan ekstra.
Untuk itu, Bunda juga harus mengetahui apa saja tanda bayi prematur yang membutuhkan perawatan khusus agar dapat menghindari kondisi yang tidak diharapkan.
Artikel Terkait: Bayi Prematur: Penyebab, Komplikasi, dan Penanganannya
Apa Saja Tanda Bayi Prematur yang Sehat?

Saat berada di rumah sakit, bayi prematur akan dipantau secara intensif di bagian neonatal intensive care unit (NICU). Pada dasarnya, tanda bayi prematur sehat adalah ketika suhu tubuh bayi dapat beradaptasi dengan suhu lingkungannya (suhu ruang), dapat bernapas sendiri tanpa bantuan, berat badannya bertambah, rutin buang air kecil maupun besar, hingga dapat merespons gerakan atau suara yang ada di sekitarnya.
Nah, jika bayi prematur menunjukkan ciri-ciri tersebut, ditambah kondisi kesehatannya tampak stabil, si Kecil biasanya akan diperbolehkan pulang ke rumah.
Berikut ini beberapa ciri bayi prematur sehat yang patut Parents ketahui:
1. Suhu stabil
Bayi prematur yang sehat berarti bayi tersebut mempunyai kemampuan menciptakan energi (kalori) untuk memanaskan tubuh. Sehingga, bayi mampu beradaptasi dengan baik terhadap suhu ruang.
Pada mulanya, sebagian besar bayi prematur akan tinggal beberapa hari di inkubator.
Inkubator adalah tempat tidur plastik bening yang membantu menjaga bayi tetap hangat.
Bayi yang sehat sudah tidak membutuhkan alat tersebut dan dapat menjaga suhu tubuhnya tetap hangat.
2. Berat Badan Bertambah
Berat badan adalah hal pertama yang digunakan sebagai tolok ukur ciri bayi sehat, termasuk bayi prematur.
Bayi prematur kemungkinan terlahir dengan berat badan kurang dari 2 kilogram (kg).
Biasanya, pihak rumah sakit tidak akan mengizinkan bayi prematur pulang ke rumah sebelum beratnya mencapai 2 kg.
Peningkatan berat badan bayi prematur sesuai target menandakan kebutuhan nutrisinya terpenuhi dengan baik.
3. Bisa Bernapas Sendiri
Banyak bayi prematur yang menggunakan alat bantu pernapasan.
Namun, jika bayi sudah tidak menggunakan alat tersebut, kemungkinan sistem pernapasannya sudah bisa bekerja dengan baik.
4. Buang Air Besar dan Buang Air Kecil Secara Rutin
Diharapkan, bayi prematur juga dapat buang air sebanyak 8-10 kali sehari. Hal tersebut juga menandakan bahwa bayi mendapat ASI atau makanan yang cukup.
Bayi prematur yang mendapat ASI eksklusif biasanya akan buang air besar lebih sering (bisa maksimal 10-15 kali sehari) dibandingkan bayi yang mengonsumsi susu formula.
Intensitas buang air besar sebanyak 10-15 kali sehari merupakan hal yang normal, dan tidak termasuk kategori diare.
5. Menyusu Sendiri
Indikator lain yang menandakan bayi prematur sehat adalah mereka bisa menyusu atau minum susu dari botol.
Dengan kata lain, bayi dapat mengisap dan mengenali puting atau dot susu.
Artikel Terkait: Pentingnya Pencegahan Stunting pada Bayi Prematur dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
6. Merespons Gerakan dan Suara
Bayi dapat merespons suara dengan menoleh dan menjadi diam, tersenyum, menangis, atau menjadi bersemangat dan menggerakkan tangan dan kakinya.
Pada usia 2 minggu usia koreksi (usia kehamilan bayi mencapai 40-42 minggu + 2 minggu), bayi dapat melakukan kontak mata, tersenyum, dan menunjukkan ekspresi saat bermain atau berinteraksi dengan orang lain.
Ketika Parents tersenyum, bayi mungkin tersenyum kembali. Ini termasuk dalam perkembangan komunikasi dan fungsi indranya.
7. Menangis dengan Lantang

Menangis adalah salah satu cara terbaik melihat apakah bayi prematur sehat atau tidak.
Beberapa bayi yang lahir lebih awal memiliki suara dan tangisan yang lemah karena sistem pernapasannya belum sempurna.
8. Tumbuh Lebih Kuat
Seiring bertambahnya usia, perkembangan ototnya akan semakin baik.
Hal ini ditandai dengan kemampuan menopang berat badan saat duduk, merangkak, atau berdiri.
Ini menjadi salh satu tonggak tumbuh kembangnya juga.
9. Tidak Menunjukkan Gejala Penyakit Serius
Bayi prematur memang lebih rentan terserang penyakit, seperti anemia, gangguan pernapasan, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, dan lainnya.
Namun, jika bayi tidak menunjukkan gejala serius lainnya bisa dikatakan ciri bayi prematur yang sehat.
10. Tidak ada masalah perilaku dan kesehatan mental
Anak-anak yang lahir lebih awal lebih mungkin memiliki masalah kesehatan mental tertentu, serta keterlambatan perkembangan dibandingkan dengan anak-anak yang lahir cukup bulan.
Beberapa ahli mengungkapkan, bayi prematur dapat mengejar ketertinggalan perkembangannya hingga usia 2 tahun.
Jika Parents masih ragu akan kesehatan mental anak, konsultasikan ke dokter.
Kapan Bayi Prematur Dibolehkan Pulang?
Bayi prematur diperboleh pulang ke rumah ketika dia:
- Mampu bernapas tanpa alat bantu
- Suhu tubuhnya sudah stabil
- Bayi sudah bisa menerima cairan (susu) lewat menyusu langsung atau lewat botol tanpa perlu menggunakan selang bantu
- Berat badan bayi kian bertambah dan mencapai 2000 gram atau 2 kilogram (sebelum pulang)
- Bayi bebas dari risiko infeksi
- Parents dapat merawat bayi dengan baik
- Sudah mendapatkan persetujuan dari tim medis untuk pulang.
Apakah Bayi Prematur Bisa Sehat Seperti Bayi Normal?
Dengan perawatan yang tepat, bayi prematur tentunya bisa sehat seperti bayi normal atau cukup bulan.
Bayi prematur biasanya akan dirawat di NICU hingga kondisinya stabil.
Setelah itu, perawatan bayi prematur di rumah dan pemberian nutrisi yang tepat bisa membantu tumbuh kembang bayi prematur optimal seperti bayi yang lahir cukup bulan.
Bagaimana Cara Merawat Bayi Prematur yang Tepat?
Setelah bayi prematur diperbolehkan pulang, berikut ini beberapa cara merawat bayi prematur yang tepat:
1. Konsultasi ke Dokter Secara Rutin
Melansir Kids Health, meski sudah dibolehkan pulang, biasanya Anda dianjurkan untuk memeriksakan bayi ke dokter spesialis anak setelah 4-7 hari keluar dari rumah sakit.
Namun, hal ini juga disesuaikan dengan kondisi kesehatan bayi.
Dokter akan memberi tahu kapan sebaiknya si Kecil dibawa lagi ke rumah sakit untuk diperiksa.
2. Berikan ASI
ASI adalah nutrisi terbaik untuk optimalkan tumbuh kembang bayi prematur.
Bunda bisa memberikan ASI secara langsung atau melalui botol sesuai kondisi bayi.
3. Pantau Keselamatan Bayi saat Tidur
Pastikan bayi tidur dalam keadaan telentang agar terhindar dari risiko kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS)
4. Berikan Perawatan Metode Kanguru (PMK)
Bunda dapat memeluk si Kecil di dada tanpa pakaian dengan selimut disampirkan pada tubuh untuk menutup tubuh Bunda dan si Kecil dari luar.
Fungsi PMK ini sama seperti inkubator, yaitu untuk menghangatkan bayi dan mendukung tumbuh kembang bayi.
Selain Bunda, PMK juga bisa diberikan oleh Ayah.
5. Lakukan Imunisasi
Bayi prematur juga perlu diberikan imunisasi. Pastikan Anda mengikuti jadwal imunisasi yang ditetapkan.
Artikel Terkait: Merawat Bayi Prematur, Ini Hal yang Wajib Parents Perhatikan
Tidak semua bayi prematur mengalami komplikasi kesehatan. Namun, dilahirkan terlalu dini dapat menyebabkan masalah medis jangka pendek dan panjang.
Secara umum, semakin dini bayi lahir, semakin tinggi risiko komplikasi. Berat lahir juga memainkan peran kunci.
Nah Parents, itulah informasi terkait ciri-ciri bayi prematur yang sehat.
Semoga bermanfaat ya!
***
Baca Juga:
Jangan Bingung, Begini Cara Menghitung Usia Bayi Prematur
Hal-Hal yang Penting Parents Ketahui Tentang Bayi Prematur 7 Bulan
Bayi Prematur 8 Bulan, Apakah Perkembangannya Sudah Ideal?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.