Menenangkan bayi yang menangis saat diletakkan setelah digendong bisa jadi momen paling frustasi bagi para ibu.
Padahal, Bunda sudah melakukan segala cara, tetapi bayi seolah tak pengertian dan seperti tak mau didiamkan.
Penyebab bayi menangis saat diletakkan ada banyak sekali, Bunda. Adapun yang paling umum adalah kehilangan kenyamanan dari ibu atau pengasuhnya.
Untuk tahu lebih banyak penyebab bayi menangis saat diletakkan dan cara mengatasinya, simak penjelasan berikut.
Penyebab Bayi Menangis Saat Diletakkan Setelah Digendong
Melansir laman Mom Junction, ada beberapa alasan atau penyebab bayi menangis saat diletakkan, bahkan sebagian besar bisa karena perilaku atau kebiasaan, jarang karena kondisi medis.
Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab bayi menangis saat diletakkan setelah digendong.
1. Kecemasan Perpisahan
Bayi Bunda berada di dalam kandungan selama 9 bulan. Di sana ia merasa sangat hangat dan nyaman sehingga wajar saja jika mereka juga akan merasa aman berada dalam pelukan Anda.
Sejak lahir, ia suka melakukan skin-to-skin contact (kontak kulit-ke-kulit) atau Bunda gendong. Lalu, ketika bayi sadar jauh dari ibunya, ini menyebabkan kecemasan.
Studi menunjukkan bahwa hampir semua bayi antara usia 18 bulan hingga 3 tahun memiliki kecemasan perpisahan (anxiety separation). Jadi jangan khawatir, ini adalah fase perkembangan.
Menurut laman National Childbirth Trust, kecemasan akan perpisahan adalah fase alami dari perkembangan fisiologis bayi, dan itu sepenuhnya normal. Meski masih berusia dini, bayi kemampuannya dalam mengenali objek secara permanen sudah sangat baik.
Mereka dapat mengenali orang atau benda yang ada di sekitarnya. Jadi tidak heran bila Bunda meletakannya di kasur atau boks bayi, ia akan merasa kesal dan menangis.
Bila si bayi anteng ketika berada dalam dekapan Bunda, kemudian mulai menggeliat ketika Anda meletakannya di boks bayi, kemungkinan besar itu tanda dari kecemasan perpisahan.
2. Tempat Tidur atau Kamar Baru
Bayi membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan, tidak terkecuali tempat tidur atau kamarnya yang baru.
Bila selama ini ia tidur di kamar Parents, kemudian Anda memindahkannya ke kamarnya yang baru, bisa jadi ia menolak tidur di sana.
Temani bayi tidur di kamarnya untuk sementara waktu, entah itu di waktu tidur siang atau malam hari. Kehadiran Anda akan membuatnya nyaman, Bunda.
3. Menyusui
Bayi mungkin sering tertidur di pangkuan Bunda saat menyusui. Namun, begitu Anda meletakkannya, mereka mulai menangis.
Ya, bayi yang baru lahir memang kerap langsung tertidur di pangkuan ibunya setelah perutnya penuh.
Mereka juga akan sangat terganggu bila posisi nyamannya saat itu terganggu ketika ada pergerakan Anda memindahkannya ke tempat tidurnya dan mungkin mulai menangis.
4. Kolik
Jika bayi Bunda menangis berlebihan sepanjang hari, itu mungkin dikarenakan kolik. Atau mereka memang sedang melalui periode menangis ungu (purple crying period).
Kolik infantil didefinisikan sebagai rewel atau menangis selama lebih dari tiga jam per hari dalam seminggu. Ini umum terjadi pada bayi dan merupakan kondisi dalam membatasi diri pada bayi.
Purple crying period adalah periode ketika bayi menangis lebih banyak setiap minggu antara usia 2 minggu hingga 5 bulan –puncaknya di usia 6 minggu. ‘Kebiasaan’ ini tidak bisa dihibur, tetapi nantinya akan berhenti dengan sendirinya.
5. Kelaparan
Salah satu alasan utama di balik tangisan bayi adalah rasa lapar. Lantaran bayi yang baru lahir tidak tahu cara lain untuk mengomunikasikan kebutuhan mereka, mereka cenderung menangis saat lapar.
Pastikan jadwal makannya sesuai dengan jadwal dan jaga selalu perutnya tetap kenyang.
Artikel terkait: Bayi Lapar atau Kenyang? Kenali Tanda-Tanda Berikut Ini!
6. Tidak Ada Rutinitas
Bayi tidur nyenyak ketika mereka terbiasa dengan rutinitas. Ketika mereka diberi makan atau ditidurkan pada waktu yang tepat, mereka cenderung tidak menangis dan rewel.
Artinya, bisa jadi aktivitas bayi setiap harinya tidak terjadwal dengan baik. Mungkin di waktu seharusnya ia bermain, Anda berusaha menidurkannya.
Meski masih kecil, bayi juga memiliki ekspektasi yang jelas mengenai waktu tidur siang atau waktu makan Mereka, Bunda.
7. Perlu Perhatian
Terkadang, bayi yang lebih besar rewel dan menangis saat diturunkan dari gendongan untuk menarik perhatian Anda.
Bila selama ini Bunda terbiasa menggendongnya, besar kemungkinan ia akan menangis saat Anda meletakkannya atau meninggalkannya sendirian.
Jika alasan di balik tangisan bayi adalah karena perilaku atau fisiologis, Bunda dapat mengatasinya dengan mengikuti beberapa langkah sederhana.
Namun, jika bayi menangis berlebihan, dan itu mengganggu jadwal tidur dan makannya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak segera, Bunda.
8 Cara Mengatasi Bayi Menangis Saat Diletakkan
Dengan sedikit perubahan dan kesabaran, Bunda pasti bisa melatih si kecil untuk tidak menangis lagi saat Anda meletakkannya. Begini caranya, Bunda:
1. Melatih Metode Tidur
Ada berbagai metode untuk melatih bayi Bunda tidur dan membantu mereka tertidur tanpa menangis ketika Anda meletakkannya.
Pelatihan tidur juga membantu si kecil mengembangkan keterampilan menenangkan diri.
Bunda dapat memilih salah satu dari dua metode pelatihan tidur ini, yakni metode ‘cry it out’ atau metode ‘no tears’. Pilih salah satu yang nyaman untuk Anda dan bayi Anda.
2. Tempatkan Bayi di Tempat Tidur dalam Keadaan Setengah Tidur
Jika bayi Bunda cenderung tertidur saat menyusui, dan itu menyebabkan kecemasan perpisahan, letakkan di boks bayi saat mereka dalam kondisi setengah tidur, artinya saat mereka hampir tertidur lelap.
Artikel terkait: Jangan Bingung, Ini Jam Tidur Bayi Baru Lahir yang Normal
3. Gunakan Teknik Menenangkan
Adalah normal bagi bayi Anda untuk menangis ketika Anda memindahkannya dari posisi yang nyaman (dari lengan atau pangkuan Anda).
Cara terbaik untuk menghentikan kebiasaan ini adalah dengan tidak terburu-buru mendekatinya dan memeluknya segera setelah mereka mulai menangis.
Cobalah untuk menenangkannya (shooting) dengan menempatkannya di dalam boksnya dan menepuknya dengan lembut.
4. Biasakan Mereka Tidur di Kamar atau Tempat Tidurnya Sendiri
Jika bayi Bunda terbiasa tidur bersama, kemungkinan besar sulit untuk Anda menghentikan tangisannya setelah membaringkannya. Lakukan transisi secara bertahap, selangkah demi selangkah.
Bawa bayi ke kamar atau boksnya sebelum waktu tidur siangnya dan biarkan ia berada di ranjangnya di waktu siang.
Bunda bisa sambil membacakan buku atau sekadar mengajaknya berkeliling kamarnya hingga waktu tidurnya tiba hingga ia merasa akrab dengan situasi di dalam kamarnya dan tidak lagi menangis begitu Anda meletakkannya.
5. Beri Bayi Makan
Jika alasan di balik tangisan bayi adalah lapar, cobalah memberinya makan terlebih dahulu sebelum menidurkannya. Perut yang kenyang akan sangat membantu bayi tidur lebih nyenyak sepanjang malam, lo.
6. Jadwal yang Teratur
Rutinitas makan atau tidur yang teratur dapat memberikan ‘keajaiban’ bagi bayi dengan mengontrol perilakunya, nih, Bunda. Buat rutinitas dan patuhi itu.
Hal ini akan membuat bayi Anda mengasosiasikan tidur atau makan dengan rutinitas, dan membuat mereka tidak terlalu bergantung pada Anda. Rutinitas juga akan memastikan Bunda tidak melewatkan jadwal tidurnya.
Memiliki rutinitas waktu tidur yang konsisten membangun struktur aktivitas malam bayi, dan beberapa orang tua membuktikan bahwa bayi dapat tidur lebih lama di malam hari jika rutinitas waktu tidur sudah dimulai sebelum usia 12 minggu.
Kebiasaan memakaikan pakaian tidur juga bisa membantu bayi merasa tenang dan siap untuk tidur.
7. Pijatan atau Mandi Air Hangat
Pijatan dengan minyak atau mandi air hangat juga dapat membantu menenangkan tubuh bayi. Sentuhan fisik dari pijatan Bunda juga akan memberikannya rasa nyaman dan aman.
8. Habiskan Waktu Bersama
Jangan biasakan menggendong bayi, karena akan membuat mereka ketergantungan. Sebagai gantinya, letakkan mereka di atas tikar untuk bermain, dan biarkan mereka bermain sendiri.
Jika mereka menangis, Anda bisa duduk dan bermain dengannya selama beberapa waktu agar mereka merasa aman dan nyaman.
Artikel terkait: Bayi Suka Bermain dengan Tangan dan Kakinya? Lakukan 4 Tips Berikut
***
Sebenarnya, normal bagi bayi untuk menangis saat diletakkan. Dengan mengetahui penyebab bayi menangis saat diletakkan dan teknik sederhana menenangkan tangisannya, perilaku buah hati Bunda pasti akan berubah.
Terpenting adalah, berikan ia waktu untuk belajar dan tingkatkan kesabaran Bunda selama membimbingnya.
Bila si kecil menangis terus-menerus selama berjam-jam, jangan ragu untuk mengonsultasikannya dengan dokter anak untuk mengidentifikasi masalah yang mendasarinya.
Baca juga:
Bayi Menangis: Penyebab, Cara Menenangkan, hingga Kondisi yang Harus Diwaspadai
10 Arti Tangisan Bayi, Jenis, dan Cara Menenangkannya Saat Rewel
8 Cara Aman Menggendong Bayi Baru Lahir yang Wajib Orangtua Ketahui
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.