Bayi yang lahir prematur memiliki kondisi yang sedikit berbeda dibanding bayi yang lahir di usia yang cukup. Mulai dari berat badan lahir rendah, masalah pernapasan, hingga masalah kulit juga bisa menjadi masalah pada bayi prematur. Karena cukup rentan, kulit bayi prematur juga harus dirawat dan dijaga ekstra.
Yuk, simak ulasan tentang kondisi kulit bayi prematur dan cara merawatnya di rumah.
Kondisi Kulit Bayi Prematur
Kulit bayi prematur sangat sensitif dan rentan dengan masalah kulit.
Untuk itu, Bunda perlu mengetahui kondisi umum kulit si Kecil, agar bisa lebih maksimal dalam merawatnya.
Yuk, kenali kondisi kulit bayi Anda berikut.
Sangat Halus dan Rapuh
Kulit bayi prematur belum berkembang sepenuhnya, sehingga akan terlihat halus dan dan sangat rapuh.
Kemudian pada minggu ke 30-32, kulit bayi mungkin terlihat keriput dan kendur, karena permukaan kulitnya sudah bertambah, namun bayi Anda belum memiliki banyak lemak di bawah kulitnya.
Karena bayi prematur terkadang memiliki sedikit lemak, mereka tidak dapat menjaga suhu tubuhnya tetap stabil.
Karena itu, diperlukan inkubator untuk menghangatkan dan melembapkan hingga kulitnya menguat 2-3 minggu setelah lahir.
Kulit Sangat Merah
Bayi yang lahir prematur kebanyakan kulitnya akan sangat merah. Tak perlu khawatir, karena ini adalah ciri umum bayi prematur.
Karena kulit bayi belum dapat berkembang sepenuhnya, kulit menjadi sangat sensitif.
Hal ini masih wajar, kecuali bayi Anda masih mengalami kemerahan setelah mencapai usia cukup bulan, atau jika terdapat luka dan ruam yang menyertai kemerahan tersebut.
Kulit Bayi Kuning
Jika bayi prematur memiliki kulit dan mata kekuningan, ia bisa jadi menderita penyakit kuning. Ini biasanya merupakan kondisi sementara yang disebabkan oleh masuknya bilirubin ke dalam darah.
Dikutip dari laman Healthline, diperkirakan 60 persen bayi baru lahir mengalami penyakit kuning dalam beberapa hari pertama kehidupannya.
Angka kejadiannya bahkan lebih tinggi pada bayi prematur karena organ hatinya belum berkembang sempurna.
Ruam Kulit
Karena sensitivitas kulitnya, bayi prematur akan terlihat lebih sering mengalami ruam, seperti ruam popok, atau ruam alergi bahan iritan, eksim, hingga dermatitis ekstrim.
Luka pada Kulit
Selain ruam, Anda mungkin juga melihat luka di kulit bayi prematur. Kondisi ini dapat timbul akibat garukan atau gesekan pada kulit mereka yang sangat sensitif.
Penting untuk memantau luka untuk mengetahui tanda-tanda infeksi. Bayi prematur lebih rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh mereka lebih lemah.
Gatal dan Iritasi
Beberapa bayi prematur juga mengalami kulit yang gatal dan teriritasi. Kondisi ini akan teratasi seiring pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda.
Kulit bayi prematur juga sering menjadi kering dan bersisik.
Cara Merawat Kebersihan Kulit Bayi Prematur
Setiap NICU memiliki prosedur tersendiri untuk merawat kulit bayi prematur yang sangat rentan.
Namun, ketika bayi Anda sudah diperbolehkan pulang ke rumah, Bunda mungkin akan sangat berhati-hati dalam merawat bayi prematur.
Karena itu, ada beberapa hal yang harus Bunda perhatikan saat merawat kulit bayi prematur, seperti berikut ini.
Mandikan Bayi
Setelah suhu dan kesehatan bayi stabil, bayi prematur sudah dapat dimandikan.
Petugas kesehatan akan menunjukkan cara memandikan bayi prematur sebelum Bunda membawa pulang si Kecil dari rumah sakit. Berikut langkah-langkahnya:
- Pastikan Bunda menyiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan untuk memandikan bayi.
- Isi bak mandi dengan air hangat, jangan sampai terlalu panas (cek dengan pergelangan tangan atau siku). Atau bentangkan handuk jika Bunda akan memandikan bayi dengan menggunakan waslap.
- Gunakan waslap untuk membasuh wajah bayi dari sudut dalam mata hingga ke sudut luar, lalu gunakan bagian lain dari waslap untuk membasuh mata lainnya. Cuci seluruh wajah. Ingat, jangan gunakan sabun pada wajahnya ya, Bunda.
- Cuci leher dan telinga. Susu dan kotoran cenderung terjebak di lipatan leher bayi dan di belakang telinga, jadi gunakan sabun dan selanjutnya cuci bagian tersebut.
- Basuhlah lengan, tangan, badan, punggung, dan kaki bayi Anda.
- Selanjutnya, cuci bagian bokong bayi, lalu sisihkan kain lap tersebut.
- Terakhir, bersihkan rambut bayi menggunakan sabun atau sampo khusus bayi. Jika Bunda memandikan bayi dengan waslap, tutupi bayi terlebih dahulu dengan handuk kering sebelum mencuci rambutnya untuk mencegah bayi kedinginginan.
- Setelah mandi, keringkan bayi secara menyeluruh dan kenakan pakaian yang bersih dan kering.
Lalu, seberapa sering Bunda harus memandikan bayi?
Jawabannya akan bergantung pada seberapa dini usia prematurnya dan kondisi kulitnya.
Untuk menghindari iritasi pada kulit, batasi frekuensi mandi dan keramas tidak lebih dari 2 atau 3 kali seminggu.
Di sela-sela waktu mandi, Bunda bisa menggunakan kapas yang direndam dalam air hangat untuk membasuh wajah, leher, dan bokong bayi.
Jangan Biarkan Bayi Kedinginan
Bayi mudah kedinginan saat basah.
Untuk membantu menjaga bayi tetap hangat, mandikan di tempat yang hangat, serta sediakan handuk yang mudah dijangkau untuk mengeringkannya, lalu selimuti dengan handuk setelahnya.
Segera pakaikan baju menggunakan pakaian bayi berbahan katun lembut dan hangat.
Mengganti Popoknya Secara Rutin
Jaga bokong bayi tetap bersih dan kering agar membantu mengurangi ruam popok.
Gunakan air dan kapas saat mengganti popok bayi, dan tepuk-tepuk area tersebut dengan lembut hingga kering atau bebaskan bayi dari popok untuk sementara waktu.
Jika perlu, Bunda bisa menggunakan krim ruam popok tipis-tipis untuk melindungi kulit bayi dari kelembapan.
Merawat Kulit yang Kering
Jaga kelembapan kulit bayi. Namun, jangan sembarangan memakaikan apa pun pada bayi tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan perawat atau dokter ya, Bunda.
Cari tahu cara terbaik untuk merawat kulit bayi prematur Anda.
Jika usia si Kecil sudah cukup, tetap lakukan perawatan pada kulit bayi yang lembut dan penting untuk tetap menjaga kelembapan kulitnya.
Salah satunya dengan memilih sabun mandi bayi yang lembut seperti Zwitsal Hair & Body Bath yang terbukti 100% melembapkan karena mengandung prebiotic moisturizer yang mampu menjaga skin barrier si Kecil.
Formulanya aman karena bebas dari SLS dan teruji oleh dokter anak.
Setelah mandi, gunakan lotion dan cream dari Zwitsal yang membantu menjaga kelembapan kulitnya selama 24 jam.
Untuk menjaga serta merawat kulit bayi agar tetap sehat dan Happy Skin, temukan informasi seputar perawatan kulit bayi lainnya di laman Happy Skin Hub di sini!
***
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.