Anak susah tidur malam mungkin sudah merupakan masalah klasik dan umum bagi Bunda ya? Mulai dari bayi, balita, hingga anak beranjak sekolah, masalah ini selalu menjadi tantangan tersendiri di usianya. Meskipun masalah ini sudah umum, tetapi tetap saja masih banyak Parents yang kesulitan mengatasinya.
Tidur dan beristirahat pada malam hari dengan cukup sangat penting bagi perkembangan anak, terutama anak di usia sekolah. Tanpa tidur yang cukup, mereka dapat mengalami kesulitan berkonsentrasi, sulit fokus, dan belajar. Kurang tidur juga dapat mempengaruhi suasana hati, perkembangan fisik, dan bahkan kemampuan mereka untuk melawan penyakit dan infeksi.
Perlu diketahui, hampir semua organ di dalam tubuh memperbaiki fungsinya di malam hari mulai jam 10 malam hingga jam 5 sampai 6 pagi. Di waktu ini, beragam racun kimia dilepaskan tubuh. Mulai dari hati, kantung empedu, paru-paru, sumsum tulang, hingga otak untuk mengistirahatkan pikiran. Jadi, bisa dibayangkan betapa pentingnya untuk anak mendapat tidur yang cukup di malam hari.
Apa saja penyebab yang seringkali membuat anak susah tidur malam?
Jika anak susah tidur malam secara konsisten, cobalah untuk mencari penyebabnya. Berikut adalah beberapa alasan umum mengapa anak susah tidur malam!
-
Kebutuhan tidurnya berbeda
Seperti halnya orang dewasa, anak-anak secara individu membutuhkan jumlah tidur yang berbeda. Beberapa anak mungkin akan baik-baik saja dengan hanya 9 jam waktu tidur malam, sementara anak-anak lainnya membutuhkan setidaknya 11 jam atau lebih untuk beristirahat di malam hari.
Rata-rata, anak usia sekolah membutuhkan sekitar 10 hingga 11 jam tidur. Jika Anda belum memahami jam tidur anak, perhatikan tanda-tanda apakah tidurnya cukup atau kurang. Misalnya apakah ia dapat dengan mudah bangun di pagi hari atau tidak, apakah anak kesulitan berkonsentrasi, atau menjadi hiperaktif.
-
Anak tidak ingin ‘meninggalkan keramaian’
Jika Anda menyuruh anak tidur, tetapi ia melihat anggota keluarga yang lain seperti saudara sepantaran atau terutama kakaknya masih bangun, menonton, atau bermain misalnya, anak mungkin akan merasa ‘ditinggalkan’ dan tidak ingin tidur.
-
Tidak ada jeda waktu sebelum tidur
Jika anak baru saja menonton video, bermain, atau mengerjakan PR tepat sebelum tidur tanpa jeda, akan sulit bagi mereka untuk langsung tertidur dengan cepat. Cobalah beri jeda istirahat setelah anak menyelesaikan aktivitasnya sebelum menyuruhnya tidur.
-
Kelelahan
Kelelahan setelah mengerjakan PR, bermain, atau kegiatan sekolah juga bisa mengakibatkan anak susah tidur malam. Dikutip dari lama Verywell Family, terlalu lelah sebenarnya dapat menyebabkan hiperaktif pada beberapa anak, yang bisa membuatnya malah lebih sulit tidur.
-
Tidur siang terlalu panjang atau mendekati sore hari
Jika anak tidur siang mendekati waktu sore setelah pulang sekolah, mungkin itu akan mengganggu waktu tidurnya di malam hari. Usahakan agar anak tidak tidur siang mendekati waktu sore atau terlalu lama tidur siang.
Pastikan juga agar ia melakukan pekerjaan sekolahnya dan memberinya makan malam lebih awal, sehingga ia tidak tidur terlalu malam. Di akhir pekan, Anda bisa membuat dia tetap aktif di siang hari, agar ia lebih mudah tertidur di malam hari.
-
Anak sedang cemas dan stres
Anak susah tidur malam mungkin karena khawatir tentang sesuatu di sekolah, seperti pekerjaan rumah, ujian, atau hal yang mengganggu lainnya di sekolah. Jika ini hari pertama mereka masuk sekolah, mungkin anak khawatir tentang sekolah baru, teman baru, dan lain-lain.
Selain itu, film atau buku yang membuat mereka takut juga bisa menyebabkan pikiran gelisah, sehingga dapat mengganggu tidur anak-anak di malam hari.
Solusi yang harus dilakukan jika anak susah tidur malam
- Siapkan rutinitas tidur yang baik. Ajaklah anak tidur di jam yang sama setiap harinya.
- Pastikan juga untuk membiasakan mematikan TV dan alat elektronik lainnya setidaknya satu jam sebelum anak tidur. Hal ini juga membuat anak tidur lebih nyaman.
- Jika si kecil tetap tidak bisa tidur, ajak ia membaca dongeng dengan tenang di kamarnya, atau dengarkan musik yang menenangkan.
- Atur pencahayaan di dalam kamar anak dengan meredupkan lampu di kamar saat tidur malam. Ciptakan juga suasana yang nyaman di kamar tidurnya.
- Terkadang, akan ada banyak alasan yang akan ditunjukan anak untuk menghambat proses tidurnya. Mulai dari kegerahan, keinginan buang air kecil, merasa tidak nyaman dengan sprei kasurnya, merasa terlalu gelap, dan lain sebagainya.Hadapi hal ini dengan sabar. Tanggapi setiap keinginannya serta tetap bersikap lembut dan tenang. Minta ia segera kembali ke tempat tidur ketika semua kebutuhannya terpenuhi.
- Dalam proses ini, coba untuk tidak membandingkannya dengan anak-anak lain seusianya yang lebih penurut. Anda bisa mengajak anak bekerja sama untuk menyesuaikan rutinitas tidurnya di malam hari.
Cobalah beberapa strategi ini untuk mengatasi anak yang susah tidur malam. Jika masalah berlanjut, Anda mungkin bisa mengonsultasikannya ke dokter anak atau spesialis tidur, Bun.
Baca juga:
Kapan Sebaiknya Anak Mulai Tidur di Kamarnya Sendiri?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.