Kira-kira apa saja cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan panas pada bayi?
Mungkin tidak sedikit Parents yang panik ketika mendapati suhu tubuh bayi naik alias demam. Selain suhu tubuh yang tinggi, biasanya bayi pun akan menjadi rewel dan sulit menyusu atau makan.
Sebelumnya, Parents mesti mengetahui terlebih dahulu bahwa yang menyebabkan bayi rewel ketika demam adalah ketidaknyamanan yang ia rasakan saat suhu tubuhnya meningkat.
Nah, saat bayi demam sebaiknya Parents berusaha untuk membuatnya lebih nyaman.
Bagaimana caranya? Baca penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Artikel Terkait: Demam pada Bayi, Gejala, Faktor Risiko, dan Cara Tepat Menanganinya
Penyebab Panas pada Bayi
Sumber: Freepik
Kebanyakan orang mengira demam adalah sakit, tetapi sebenarnya ini adalah suatu kesalahpahaman.
Demam bukanlah suatu penyakit, karena demam adalah gejala atau tanda bahwa tubuh sedang melawan penyakit atau infeksi.
Demam merangsang pertahanan tubuh untuk mengirimkan sel darah putih dan sel “pejuang” lainnya untuk melawan dan menghancurkan penyebab infeksi. Perlawanan ini menyebabkan peradangan dan peningkatan suhu pada tubuh, yang kita sebut sebagai demam.
Pada dasarnya, demam bukanlah tanda langsung dari gangguan kesehatan yang serius. Namun, ketika suhu terlalu tinggi atau disertai dengan gejala lain, maka mungkin saja ada penyakit lain yang serius menyertainya.
Mengutip dari situs resmi Stanford Children’s Health, suhu tubuh dapat meningkat karena beberapa alasan, yaitu:
- Bahan kimia yang disebut sitokin dan mediator sedang diproduksi di dalam tubuh sebagai respons terhadap invasi dari mikroorganisme, virus, atau ‘penyusup’ asing lainnya.
- Tubuh membuat lebih banyak makrofag. Makrofag adalah sel-sel yang melawan hal-hal yang dianggap asing dan berbahaya di dalam tubuh. Sel-sel ini akan ‘memakan’ organisme asing yang menyerang.
- Tubuh sibuk mencoba membuat antibodi alami, yang melawan infeksi. Antibodi ini akan mengenali infeksi saat mencoba menyerang untuk kedua kalinya nanti.
- Banyak bakteri terbungkus dalam membran seperti mantel. Ketika membran ini terganggu atau pecah, isi yang keluar bisa menjadi racun bagi tubuh dan merangsang otak untuk menaikkan suhu sehingga terjadilah demam.
Selain terserang penyakit yang disebabkan oleh virus, kuman, dan bakteri, ada beberapa kondisi tertentu yang menyebabkan demam atau naiknya suhu tubuh terjadi, yaitu adalah:
- Tumbuh gigi
- Konsumsi obat-obatan tertentu
- Serangan panas (heat stroke)
- Transfusi darah
- Masalah pada otak
- Kanker
- Penyakit autoimun tertentu
Gejala Panas pada Bayi
Sumber: Freepik
Suhu normal berkisar di sekitar 37°C. Suhu ini dapat berubah-ubah sepanjang hari, dari pagi hingga sore hari. Suhu tubuh umumnya lebih rendah saat kita bangun di pagi hari dan lebih tinggi di sore dan malam hari.
Bayi dianggap demam jika suhunya:
- 38°C atau lebih tinggi bila diambil secara rektal (melalui lubang anus)
- 37,2°C atau lebih tinggi jika dilakukan dengan metode lain
Untuk mendapatkan suhu yang paling akurat pada bayi, terutama yang masih berusia di bawah 3 bulan, gunakan termometer multiguna digital secara rektal. Ingatlah bahwa suhu rektal akan lebih tinggi daripada suhu yang diambil dengan metode lain.
Gejala lain dari demam yang biasanya muncul pada bayi dan anak-anak adalah:
- Anak terlihat tidak seaktif biasanya
- Rewel
- Tidak nafsu makan
- Terlihat terus-menerus haus
- Anak merasa kedinginan atau kepanasan
Menurut American Academy of Pediatrics, bayi di bawah 3 bulan dengan demam memerlukan perhatian medis segera untuk mendiagnosis penyebab yang mendasari dan mengobatinya jika perlu.
Sedangkan untuk bayi yang berusia lebih dari tiga bulan, tidak perlu langsung dibawa ke dokter jika mengalami demam ringan.
Pastikan untuk memantau suhu bayi sepanjang hari dan mengamati gejala dan perilaku lain untuk menentukan apakah Parents harus menghubungi dokter atau tidak.
Cara Menurunkan Panas pada Bayi
Sumber: Freepik
1. Berikan Obat Penurun Panas
Jika bayi Bunda tidak merasa tidak nyaman atau rewel karena demamnya, Bunda mungkin tidak perlu memberinya obat apa pun.
Untuk demam yang lebih tinggi atau gejala lain yang membuat bayi tidak nyaman, obat-obatan dapat membantu mereka untuk sementara merasa lebih baik.
Jika bayi berusia lebih dari 3 bulan, Parents dapat memberikan obat penurun panas untuk bayi. Dosis obat penurun panas biasanya didasarkan pada berat badan.
Hubungi dokter atau baca petunjuk penggunaan obat dengan cermat untuk memberikan dosis yang tepat.
2. Kompres
Kompres adalah salah satu pengobatan rumah terbaik untuk demam tinggi pada bayi. Letakkan waslap basah di dahi bayi saat dia tidur.
Melakukan hal ini akan mengurangi suhu tubuhnya dan mengurangi ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan.
Artikel Terkait: Cara Tepat Kompres Anak Demam untuk Menurunkan Suhu Tubuh
3. Tingkatkan Asupan Cairan
Beri bayi banyak cairan saat dia menderita demam. Jika bayi berusia di bawah 6 bulan, beri mereka ASI atau susu formula.
Jika bayi sudah mulai makan makanan padat, Parents bisa memberikan air putih, jus buah, dan yoghurt yang baik untuk daya tahan tubuhnya.
4. Pilih Pakaian yang Cocok
Jika anak mengenakan beberapa lapis pakaian, lepas beberapa dan biarkan kulitnya bernapas. Pakaian yang berlebihan akan memerangkap panas tubuh dan menyebabkan suhu naik.
Sebagai gantinya, kenakan baju yang ringan dengan kain yang lembut seperti katun.
5. Sesuaikan Suhu Ruangan
Jaga agar rumah dan kamar bayi tetap sejuk saat ia mengalami demam, nyalakan kipas angin atau AC jika perlu. Menyesuaikan suhu ruangan dapat membantu mencegah mereka dari kepanasan.
Jika Parents dan bayi berada di luar rumah, hindari mengeksposnya ke sinar matahari dan jauhi keramaian.
6. Mandi Air Hangat
Mandikan bayi dengan lembut di bak mandi dengan air hangat suam-suam kuku. Metode ini akan mengurangi suhu saat air menguap dari tubuhnya.
Jangan memandikan bayi dengan air bersuhu ruangan atau dingin karena dapat menyebabkan perubahan suhu yang cepat dan drastis serta memperburuk demam.
Jangan biarkan anak sampai menggigil karena bisa menaikkan suhu tubuh. Selain itu, jangan pernah meninggalkan anak tanpa pengawasan di kamar mandi.
7. Istirahat
Usahakan anak tetap mendapatkan cukup tidur dan istirahat.
Tidak perlu terus menerus berbaring di tempat tidur, melainkan lakukan hanya kegiatan yang ringan dan tidak melelahkan misalnya menonton film atau membaca buku.
Sebaiknya anak yang demam tidak pergi ke sekolah atau ke tempat penitipan anak hingga suhu tubuhnya kembali normal selama 24 jam. Pastikan anak tidak terlalu capek ketika demam.
8. Berikan Makanan yang Bergizi
Untuk membantu memulihkan kondisi tubuh anak dengan lebih baik, berikan makan yang bernutrisi dan bergizi.
Siapkan makanan yang mudah untuk dimakan, misalnya bubur dengan tambahan lauk protein telur atau daging ayam, serta tak lupa berikan buah-buahan dan sayuran.
Makanan berkuah dan hangat seperti sup kaldu ayam atau soto juga dapat menjadi pilihan yang baik.
Namun, jika anak demam ia mungkin saja kehilangan selera makannya. Sebaiknya hindari memaksa anak untuk makan ketika ia tidak berselera.
Tawarkan makanan dengan tekstur lembut dalam porsi sedikit, tetapi sering sepanjang hari.
Artikel Terkait: Bayi Demam Karena Tumbuh Gigi, Apa Bedanya dengan Demam Biasa?
Kapan Harus Minum Obat?
Sumber: Freepik
Pengobatan demam pada anak akan bervariasi berdasarkan usia anak dan gejala yang menyertai demam.
Bayi yang baru lahir (0-3 bulan) harus segera diperiksa oleh dokter jika mengalami demam.
Sedangkan bayi yang lebih besar (di atas 3 bulan) dapat dirawat di rumah jika mengalami demam ringan dengan obat anti demam, seperti asetaminofen atau ibuprofen.
Pada anak-anak, demam yang membuat mereka tidak nyaman harus diobati. Namun, mengobati demam anak pada dasarnya tidak akan membantu tubuh menyingkirkan infeksi lebih cepat.
Obat yang diberikan hanya akan meredakan ketidaknyamanan yang terkait dengan demam. Berikan anak obat saat mereka sudah mulai merasa sakit, nyeri, atau tidak nyaman karena demam.
Anak-anak antara usia 6 bulan dan 5 tahun dapat mengalami kejang demam jika demam terlalu tinggi. Jika anak mengalami kejang demam, ada kemungkinan kejang dapat terjadi lagi di masa depan.
Akan tetapi, biasanya kejang demam di masa kanak-kanak akan berangsur-angsur mereda seiring bertambahnya usia anak.
Kapan Harus ke Dokter?
Sumber: xFrame
Parents harus menghubungi dokter anak atau mencari perawatan medis jika:
- Bayi di bawah 3 bulan mengalami peningkatan suhu apa pun
- Bayi berusia antara 3–6 bulan memiliki suhu rektal 38,9°C atau lebih tinggi
- Bayi yang berusia 6 hingga 24 bulan mengalami demam di atas 38,9°C selama lebih dari satu atau dua hari tanpa gejala lain
- Bayi mengalami demam yang berlangsung lebih dari 24 jam atau yang terjadi secara teratur
- Bayi sangat rewel dan tidak bisa ditenangkan atau lesu, terlihat lemah atau lebih mengantuk dari biasanya
- Suhu bayi tidak turun dalam waktu sekitar satu jam setelah minum obat dengan dosis yang tepat
- Adanya gejala lain seperti ruam, tidak nafsu makan, atau muntah-muntah
- Bayi mengalami dehidrasi yang ditandai dengan menangis tanpa air mata dan ludah atau terlihat jarang buang air kecil
Pertanyaan Populer Terkait Cara Menurunkan Panas pada Bayi
Perlu diketahui bahwa anak-anak memang lebih sering mengalami demam daripada orang dewasa karena sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang.
Demam bukanlah penyakit dan belum tentu berbahaya. Demam adalah cara alami tubuh untuk meningkatkan pertahanan dan membuat lingkungan yang tidak cocok bagi virus atau bakteri.
Tergantung dari apa yang dirasakan anak, tidak semua demam perlu diobati menggunakan obat-obatan.
Namun, jika anak sudah mulai merasa tidak nyaman karena demam, maka orang tua dapat memberikan antipiretik atau obat penurun panas.
Berikut adalah beberapa pertanyaan terkait demam pada anak yang telah dihimpun oleh theAsianparent Indonesia.
Apa yang harus dilakukan saat bayi panas?
Jika bayi berusia kurang dari 3 bulan dan mengalami demam, segera bawa bayi ke dokter.
Sistem kekebalan tubuh bayi di bawah 3 bulan masih belum berkembang sempurna sehingga mereka bisa saja kemungkinan mengalami infeksi tanpa menunjukkan banyak gejala.
Apabila bayi berusia antara 3 bulan dan 6 bulan kemudian suhu tubuhnya mencapai 38,9 derajat Celcius atau lebih, segera hubungi dokter.
Begitu pula jika bayi berusia 6 hingga 34 bulan dan mengalami demam 38,9 derajat celcius atau lebih selama lebih dari tiga hari sebaiknya dibawa ke dokter.
Namun jika demam bayi tidak terlalu tinggi dan bayi juga tidak terlihat rewel atau tidak nyaman, hal yang perlu dilakukan adalah memastikan agar bayi tidak dehidrasi dengan cara memberinya cukup cairan. Berikan bayi ASI atau susu sesering mungkin.
Parents juga bisa menggunakan kompres untuk membantu menurunkan suhu bayi. Berikan bayi obat penurun panas jika ia merasa tidak nyaman saat demam.
Bayi di atas usia 2 bulan boleh diberikan parasetamol, sementara bayi di atas usia 6 bulan diberikan ibuprofen. Hindari pemberian aspirin pada anak karena dapat meningkatkan risiko penyakit Reye’s Syndrome.
Apa obat tradisional penurun panas pada bayi?
Ada beberapa obat tradisional yang dipercaya dapat menurunkan panas pada anak dan bayi serta telah digunakan secara turun temurun Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Bawang merah dan minyak telon. Campurkan kedua bahan ini kemudian balurkan ke seluruh badan anak yang mengalami demam.
- Air jahe. Parents juga bisa memberikan minuman hangat yang terbuat dari air jahe untuk anak. Tambahkan madu agar rasanya manis. Campuran ini dipercaya dapat membuat anak berkeringat sehingga suhu tubuhnya cepat turun dan membantu membuang racun dari tubuh.
- Air kelapa. Air dari buah kelapa diketahui mengandung vitamin, mineral, dan elektrolit sehingga dapat membantu mencegah dehidrasi ketika anak sedang mengalami demam.
Bagaimana cara menurunkan panas dengan cepat?
Cara paling mudah dan cepat untuk menurunkan panas ketika demam adalah banyak minum air putih/ASI, pastikan mendapat istirahat yang cukup, serta makan makanan yang bergizi.
***
Itulah cara menurunkan panas pada bayi di yang bisa Parents coba jika si Kecil mendadak demam. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya!
Baca Juga:
Atasi anak demam tanpa drama, ini yang perlu Bunda lakukan
Bayi Demam Naik Turun, Haruskah Orangtua Panik?
Kejang demam pada anak, begini cara mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.