Saat bayi merengek seharian, Parents mungkin bertanya-tanya, apakah dia sedang menahan sakit? Maka itu, ciri-ciri bayi sakit badan sangat penting diketahui orang tua.
Yuk, baca penjelasan lengkap dan cara mengatasinya di bawah ini.
Gulir artikel ini sampai habis, ya!
Apakah Bayi Bisa Sakit Badan?

Ya, bisa. Sama seperti orang dewasa, bayi juga bisa merasakan sakit badan.
Bayi yang biasanya sehat terkadang bisa mengalami rasa sakit pada waktu-waktu tertentu, dan ini termasuk bagian normal dari masa tumbuh kembangnya.
Misalnya sakit gigi, atau merasa sakit saat menerima injeksi jarum untuk tes darah dan vaksinasi.
Ada juga bayi yang mengalami rasa sakit karena memang menderita sakit atau cedera.
Hanya saja, cara bayi menunjukkan reaksi rasa sakit berbeda dengan yang dilakukan orang dewasa.
Orang dewasa mampu menyatakan apa yang dirasakannya, bayi tentu tidak.
Mereka membutuhkan naluri orang tua untuk mengenali rasa sakit yang diderita dan menyembuhkan mereka.
Kondisi inilah yang sering kali menjadi kendala bagi bayi menerima perawatan.
Sebab, ada beberapa orang tua ada yang tidak peka dengan kondisi anaknya, serta kendala bagi petugas medis untuk memberikan diagnosisnya.
Apa Penyebab Bayi Sakit Badan?

Berikut ini beberapa penyebab dari bayi sakit badan yang kerap dialami, di antaranya:
- Nyeri setelah operasi yang disebabkan oleh sayatan akibat operasi atau juga pembengkakan jaringan atau organ
- Prosedur seperti infus atau pengambilan darah untuk tes laboratorium
- Saraf yang dikarenakan kerusakan atau pembengkakan jaringan
- Perasaan pegal yang disebabkan oleh infeksi
- Sakit otot karena berada di tempat tidur untuk waktu yang lama
- Ketidaknyamanan
- Lecet atau luka pada kulit.
Pada tahun pertama kehidupannya, bayi akan menjalani beberapa prosedur ’menyakitkan’.
Misalnya, pengambilan darah di hari ketiga yang diambil dari tumitnya, serta beberapa vaksin di minggu dan bulan pertama kelahirannya.
Prosedur seperti mungkin akan menjadi lebih sering bila bayi lahir secara prematur.
Selain suntikan, bayi akan mendapatkan selang makanan dan saluran infus pada tubuhnya, atau operasi untuk membantu mereka tetap hidup.
Apa Saja Ciri Bayi Sakit Badan?

Salah satu ciri-ciri bahwa bayi sedang sakit atau badan tidak sehat adalah dengan menangis.
Namun, terkadang Bunda mendefinisikannya sebagai rasa lapar, haus, atau mengantuk.
Melalui perilaku atau respons dari rasa sakitnya itu juga, Bunda sebenarnya bisa mengamati dan mengukur rasa sakitnya. Rendah, sedang, atau berat.
Ada banyak tanda atau gejala yang kerap ditunjukkan bayi saat sedang merasakan sakit badan.
Hal yang pasti, sikap bayi pada saat itu tidak seperti biasanya, tingkahnya berbeda dan setiap bayi akan bereaksi dengan cara yang berbeda (dan mungkin tidak konsisten) dalam merespons rasa sakit dari waktu ke waktu.
Berikut ini beberapa ciri-ciri bayi sakit badan:
1. Bayi Menangis dengan Kuat atau Merengek Seharian
Menangis sering ditunjukkan dengan pola meningkat dalam nada dan waktu yang lama.
Namun, bayi yang merasa sangat sakit atau prematur ada kemungkinan memiliki energi yang lemah sehingga akan lebih banyak diam meski merasa tidak nyaman.
2. Ekspresi Wajah
Alis bayi berkerut dengan mata terpejam atau menutupnya rapat-rapat, seperti sedang menahan sakit.
Terkadang dagunya juga bergetar, wajahnya pucat, dan tubuhnya berkeringat.
3. Pupil Mata Berubah
Kondisi pupil mata berubah dan lebih besar dari biasanya.
4. Otot Tegang
Bayi akan menegangkan beberapa ototnya. Seperti menarik lengan dan kaki ke dalam atau mendekati dada, mengepalkan telapak tangan, atau terkadang meregangkan semua ototnya seakan terlihat kaku (ini disebut flailing).
Bayi yang sangat kesakitan sering kali justru menjadi floppy.
5. Rewel
Bayi sakit badan ditandai juga dengan rewel. Dia jadi mudah tersinggung, gelisah, menolak makan, dan tidak bisa tidur atau tidak bisa tenang.
6. Pergerakan Tubuhnya Berbeda-beda
Gerakannya tergantung pada status kesehatan dan tingkat energi bayi.
Beberapa bayi akan menggeliat dan menekuk lengan dan kakinya dengan kuat. Bayi yang lemah mungkin sangat pendiam dan tidak bergerak.
7. Perubahan Pola Tidur dan Bangun
Bayi yang kesakitan sering kali lebih rewel dan kurang tidur. Atau sebaliknya, beberapa bayi malah ada yang diam saja dan tampak tertidur sepanjang waktu.
Sebagai orang tua, Parents yang paling mengenal bayi Anda.
Bila Parents yakin saat ini bayi sedang menunjukkan perilaku kesakitan, segera cari bantuan medis.
Dokter atau tenaga medis akan memeriksa tanda-tanda vital bayi melalui detak jantung atau tekanan darah.
8. Lemas dan Pucat
Parents perlu khawatir saat si Kecil terlihat lemas dan pucat. Kondisi ini bisa jadi pertanda bayi sakit badan dan tidak sehat sehingga perlu dibawa ke dokter.
9. Muncul Ruam Kemerahan
Salah satu tanda bayi sedang tidak sehat juga bisa dilihat dari kondisi kulitnya, Parents.
Apabila muncul ruam kemerahan di kulit bayi, ini bisa menjadi pertanda bayi sedang sakit.
Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti gejala penyakit tertentu seperti cacar, demam berdarah, alergi, dan sebagainya. Biasanya, selain ruam, akan muncul juga gejala lain seperti sakit di sekitar badannya.
10. Kejang
Kejang adalah ciri-ciri bayi sakit yang tidak boleh diabaikan.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi atau demam tinggi sehingga perlu mendapatkan pertolongan medis segera.
11. Sesak Napas
Beberapa kondisi sakit badan bisa disertai dengan sesak napas.
Waspada jika Parents melihat si Kecil kesulitan bernapas atau napasnya berbunyi grok-grok karena bisa jadi indikasi gejala asma atau pneumonia.
12. Batuk
Batuk merupakan salah satu ciri-ciri bayi sedang tidak sehat.
Kondisi ini bisa menjadi gejala penyakit tertentu seperti infeksi virus influenza atau bahkan alergi.
13. Demam
Merupakan ciri bayi sakit yang biasanya mudah dikenali.
Kondisi ini bisa menjadi gejala beberapa penyakit sehingga Anda perlu waspada terutama apabila disertai dengan gejala lainnya seperti batuk, sesak napas, dan lainnya.
Artikel terkait: Bayi juga bisa merasakan sakit sejak lahir, bagaimana tandanya?
Bagaimana Cara Mengatasi Bayi Sakit Badan?

Ketika ada sesuatu yang tak biasa dengan si Kecil, umumnya para ibu dapat merasakannya. Bunda bisa membantunya mengelola rasa sakit bayi dengan melakukan hal ini:
1. Metode Non-obat
Ini beberapa hal yang dapat membantu mengurangi rasa sakit pada bayi Anda:
- Mengubah lingkungan bayi menjadi lebih nyaman dengan mengurangi pencahayaan, kebisingan, dan aktivitas lainnya di samping tempat tidur bayi.
- Memberinya dot untuk membantu bayi mengatasi prosedur dan kejadian yang membuatnya kesakitan.
- Memberinya air gula (24% sukrosa) –sering digunakan sebelum, selama, dan setelah menerima suntikan atau prosedur lain- untuk membantu mengatasi rasa sakit.
- Mengalihkan perhatiannya dengan musik, cerita, atau lagu yang Anda dendangkan sehingga rasa sakitnya bisa terdistraksi sementara waktu.
- Menggendong bayi dalam posisi janin (Kangaroo Care) atau kontak skin-to-skin untuk menenangkannya.
- Mengayun-ayunkan tubuhnya dengan lembut atau membiarkan ia memegang jari Anda.
- Memosisikan tubuh bayi agar ia merasa lebih tenang dan nyaman.
- Menggosok atau memijat lembut tubuhnya untuk membantu mengendurkan otot dan saraf yang mengirimkan pesan rasa sakit ke otak, sehingga otak tidak terlalu merasakan rasa sakit
- Cek popoknya dan segera ganti jika sudah terlalu penuh.
2. Obat

Ada banyak jenis obat pereda nyeri yang bisa Bunda berikan kepada bayi. Namun, soal jenis mana yang terbaik bergantung pada banyak hal, termasuk jenis rasa sakit, berapa lama sakit berlangsung, dan penyebab ia sakit. Di antaranya:
Krim Penghilang Rasa Sakit
Seperti lidokain 4%, dapat dioleskan ke kulit untuk mematikan rasa sebelum prosedur dengan jarum atau injeksi. Oleskan krim setidaknya 30 menit sebelum prosedur dilakukan.
Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID)
Berfungsi untuk mengurangi rasa sakit seperti demam dalam jangka pendek dan peradangan.
Obat ini dapat dibeli tanpa resep dan membantu mengatasi nyeri ringan hingga sedang.
Selain membantu menghilangkan rasa sakit, obat ini juga membuat bayi tidur lebih nyenyak Ibuprofen seperti Pediaprofen®, Motrin®, Advil®, atau merek lain adalah contoh dari NSAID.
Acetaminophen atau Tylenol® (atau merek lain) juga merupakan obat bebas lainnya yang membantu mengobati nyeri ringan hingga sedang. Ini memiliki lebih sedikit efek samping daripada NSAID tetapi tidak mengurangi peradangan.
Tips:
- Jenis Paracetamol dapat diminum mulai usia 1 bulan, setiap 4-6 jam dalam dosis sesuai anjuran dokter. Tidak disarankan penggunaan lebih dari 4 kali dalam 24 jam.
- Ibuprofen diminum mulai usia 3 bulan, setiap 6-8 jam dalam dosis sesuai anjuran dokter. Tidak disarankan dikonsumsi lebih dari 3 kali dalam 24 jam dan hentikan jika bayi mengalami gangguan perdarahan.
- Jangan pernah memberikan aspirin pada bayi baru lahir, kecuali diinstruksikan khusus oleh dokter Anda.
Opioid
Adalah obat kuat yang digunakan untuk mengobati nyeri sedang hingga berat, dan sering digunakan setelah operasi. Obat ini diberikan melalui IV atau diminum, dan dapat memberikan efek samping gatal, mual, dan konstipasi.
Bayi juga jadi mudah mengantuk dan pernapasannya melambat setelah menerima obat ini.
Kadang-kadang NSAID atau asetaminofen dan opioid digunakan bersama-sama.
Untuk mencegah sembelit, bayi mungkin membutuhkan lebih banyak cairan dari biasanya, atau pelunak feses.
Tips:
- Oleh karena kondisi anak masih sangat rentan, ada baiknya obat-obatan di atas diberikan menurut anjuran dokter anak Anda. Ikuti petunjuk dokter tentang pemberian obat pereda nyeri.
- Berikan obat segera setelah rasa sakit dimulai. Rasa sakit yang parah lebih sulit untuk dihilangkan.
- Pastikan untuk memberikan obat pada waktu tidur untuk membantu bayi tidur dengan nyaman. Beberapa obat perlu diberikan sepanjang waktu. Dokter akan memberi tahu Parents jadwal untuk ini jika diperlukan.
- Pastikan untuk menghubungi dokter jika obat tampaknya tidak membantu rasa sakit, atau jika rasa sakit menjadi lebih buruk. Ceritakan apa yang bayi alami dan bila Parents melihat rasa sakitnya tidak terkontrol.
Demikianlah beberapa ciri bayi badan sakit yang bisa Anda pelajari dan cara menanganinya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.
***
Baca Juga:
Bayi juga bisa merasakan sakit sejak lahir, bagaimana tandanya?
Bayi juga bisa merasakan sakit sejak lahir, bagaimana tandanya?
Demam pada Bayi: Gejala, Faktor Risiko, dan Cara Tepat Menanganinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.