Beberapa orang menyebut masa kehamilan layaknya naik roller coaster. Banyak perubahan drastis terjadi pada tubuh Bunda, termasuk sering pusing saat hamil.
Ibu hamil tentu sering dibuat penasaran apa penyebab kepala pusing saat hamil, serta dibuat bertanya-tanya: bagaimana cara mengatasi pusing saat hamil.
Sakit kepala tersebut terkadang dapat membuat Bunda merasa seperti berada di dalam ruangan berputar (vertigo), atau mungkin membuat merasa ingin pingsan, goyah, atau lemah.
Namun jangan khawatir, merasa sering pusing saat hamil adalah gejala kehamilan yang normal dan cukup umum yang sebagian besar dapat dihindari dengan mengambil beberapa langkah cerdas berikut ini.
Artikel terkait: Sering Pusing hingga Pingsan Saat Hamil, Waspada 5 Penyebab Ini!
Kapan Pusing saat Hamil Muncul?
Banyak ibu hamil mengalami pusing mulai antara minggu ke-12 dan beberapa minggu pertama trimester kedua kehamilan. Banyak yang menilai bahwa pusing adalah salah satu tanda awal kehamilan.
Namun, Bunda bisa saja merasa pusing saat hamil muda, sebagai salah satu tanda kehamilan bahkan sebelum terlambat haid.
Hal ini terjadi jika Anda tidak makan banyak karena merasa mual yang kadang-kadang terjadi dalam beberapa hari setelah pembuahan.
Kendati demikian, tak jarang, ada ibu hamil yang mengalami pusing atau sakit kepala hingga trimester ketiga. Jika kejadian tersebut berlangsung terus menerus, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter.
Penyebab Pusing saat Hamil
Selama kehamilan, tubuh Bunda mengalami banyak perubahan. Hal tersebut memainkan peran pada sakit kepala atau pusing.
Ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan pusing saat hamil. Kondisi ini tidak terikat pada trimester tertentu, misalnya anemia dan dehidrasi.
Bunda mungkin mengalami penurunan jumlah sel darah merah yang sehat dari kehamilan, menyebabkan anemia. Ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi dan asam folat dalam tubuh.
Selain pusing, anemia dapat menyebabkan Bunda merasa lelah, pucat, atau sesak napas.
Ibu hamil dapat mengalami anemia kapan saja selama kehamilan. Dokter dapat melakukan tes darah selama kehamilan untuk mengukur kadar zat besi dan memantau kondisinya. Mereka mungkin merekomendasikan suplemen zat besi atau asam folat.
Selain itu, dehidrasi juga dapat menjadi penyebab pusing saat hamil. Dehidrasi dapat terjadi kapan saja dalam kehamilan. Ibu hamil mungkin mengalaminya pada trimester pertama jika sering mengalami mual atau muntah.
Bunda mungkin mengalami dehidrasi di kemudian hari dalam kehamilan karena tubuh membutuhkan lebih banyak air.
Bumil harus minum setidaknya 8 sampai 10 gelas air sehari di awal kehamilan, dan tingkatkan jumlah itu saat tubuh menambahkan lebih banyak kalori ke dalam makanan, umumnya di awal kehamilan.
Terlepas dari itu, ada penyebab-penyebab pusing saat hamil lainnya. Beberapa di antaranya juga terkait dengan usia kandungan Bunda.
Trimester 1
Beberapa faktor dapat menyebabkan pusing pada trimester pertama, seperti:
Perubahan hormon
Segera setelah Anda hamil, kadar hormon akan berubah untuk membantu meningkatkan aliran darah di tubuh. Ini membantu bayi berkembang di dalam rahim.
Penurunan tekanan darah dapat picu kepala pusing saat hamil
Peningkatan aliran darah dapat menyebabkan tekanan darah berubah. Seringkali, tekanan darah Bunda akan turun selama kehamilan, juga dikenal sebagai hipotensi atau tekanan darah rendah.
Tekanan darah rendah dapat menyebabkan merasa pusing, terutama saat berpindah dari berbaring atau duduk ke berdiri.
Dokter akan memeriksa tekanan darah pada saat kunjungan prenatal untuk memantau tekanan darah. Umumnya, tekanan darah rendah tidak perlu dikhawatirkan dan akan kembali ke tingkat normal setelah kehamilan.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), tekanan darah normal pada ibu hamil berada dalam kisaran 120/80 mmHg.
Hiperemesis gravidarum
Pusing dapat terjadi jika Bunda mengalami mual dan muntah yang ekstrem selama kehamilan. Inilah yang dikenal sebagai hiperemesis gravidarum. Hal tersebut sering terjadi di awal kehamilan karena perubahan kadar hormon.
Jika Bunda memiliki kondisi ini, Anda mungkin tidak dapat menahan makanan atau air yang mengakibatkan pusing dan penurunan berat badan. Untuk mengobati kondisi ini, dokter mungkin:
- Merekomendasikan diet tertentu
- Menganjurkan rawat inap sehingga Anda dapat menerima cairan ekstra dan dipantau
- Meresepkan obat
Pada trimester kedua, hiperemesis gravidarum biasanya akan menghilang.
Artikel terkait: Waspadai Hiperemesis Gravidarum; Kondisi Mual dan Muntah yang Parah Pada Ibu Hamil
Kehamilan ektopik bisa sebabkan pusing saat hamil muda
Pusing dapat terjadi akibat kehamilan ektopik. Ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menanamkan dirinya dalam sistem reproduksi di luar rahim. Sering kali, itu ditanamkan di saluran tuba.
Ketika kondisi ini terjadi, kehamilan tidak dapat dilakukan. Bunda mungkin mengalami pusing serta nyeri di perut dan pendarahan vagina.
Dokter harus melakukan prosedur atau meresepkan obat untuk mengeluarkan sel telur yang telah dibuahi.
Trimester 2
Beberapa alasan Bunda mengalami pusing pada trimester pertama dapat terbawa hingga trimester kedua, seperti tekanan darah rendah atau hiperemesis gravidarum.
Ada kondisi lain yang mungkin muncul saat kehamilan berlanjut, di antaranya yaitu:
Tekanan pada rahim
Bunda mungkin mengalami pusing jika tekanan dari rahim yang tumbuh menekan pembuluh darah. Ini dapat terjadi pada trimester kedua atau ketiga, dan lebih sering terjadi ketika bayi besar.
Berbaring telentang juga bisa menyebabkan pusing. Itu karena berbaring telentang di akhir kehamilan dapat menyebabkan rahim yang membesar menghalangi aliran darah dari ekstremitas bawah ke jantung.
Hal ini dapat menyebabkan pusing serta gejala lain yang mengkhawatirkan.
Tidur dan istirahatlah dengan berbaring miring ke sisi kanan atau kiri untuk mencegah penyumbatan ini terjadi.
Diabetes gestasional
Bunda bisa mengalami pusing dengan diabetes gestasional jika gula darah terlalu rendah. Diabetes gestasional terjadi ketika hormon memengaruhi cara tubuh memproduksi insulin.
Dokter akan merekomendasikan pengujian untuk diabetes gestasional antara minggu ke-24 dan 28 kehamilan. Jika Bunda didiagnosis dengan kondisi tersebut, Anda harus memantau gula darah secara teratur, dan tetap berpegang pada diet ketat dan rencana olahraga.
Pusing bersama dengan gejala lain, seperti berkeringat, gemetar, dan sakit kepala dapat mengindikasikan bahwa gula darah rendah.
Untuk meningkatkannya, Bunda harus makan camilan seperti sepotong buah atau beberapa potong permen keras. Periksa kadar gula setelah beberapa menit untuk memastikannya dalam kisaran normal.
Trimester 3
Banyak penyebab pusing pada trimester pertama dan kedua dapat menyebabkan gejala yang sama di kemudian hari pada kehamilan.
Penting bagi Bunda untuk mengunjungi dokter secara teratur pada trimester ketiga untuk memantau kondisi yang berpotensi berbahaya yang dapat menyebabkan pusing.
Perhatikan tanda-tanda pingsan untuk menghindari jatuh, terutama selama trimester ketiga.
Berdiri perlahan dan cari pegangan yang kuat untuk menghindari pusing, dan pastikan untuk duduk sesering mungkin untuk menghindari berdiri terlalu lama.
Cara Mengatasi Pusing saat Hamil
Ibu hamil tidak boleh mengabaikan rasa sakit kepala atau pusing, meski itu sering dianggap normal.
Dikutip dari laman American Pregnancy Association, ada beberapa cara mengatasi pusing saat hamil dan perasaan akan pingsan. Misalnya, menghindari bangun dengan cepat dari posisi duduk atau berbaring. Selain itu, batasi berdiri terlalu lama.
Bila sakit masih terus berlangsung, untuk menghentikan serangan pusing, berbaringlah segera setelah Bunda mulai merasa pusing agar tidak jatuh atau pingsan. Lalu, angkat kaki Bunda untuk meningkatkan aliran darah ke otak.
Jika itu tidak memungkinkan, duduk dan tekuk tubuh sejauh mungkin ke depan, letakkan kepala di antara lutut jika bisa, dan bernapaslah perlahan dan dalam.
Jika tidak ada tempat untuk berbaring atau duduk, berlututlah dengan satu lutut dan tekuk ke depan seolah-olah Bunda sedang mengikat sepatu sampai rasa sakit dan nyeri di kepala berlalu.
Usahakan untuk mendapat udara segar sesering mungkin. Cobalah tarik napas dalam-dalam, longgarkan pakaian, buka jendela atau bergerak menuju sirkulasi udara. Cara ini baik dilakukan saat Bunda mengalami pusing.
Cara Mencegah Pusing saat Hamil
Berikut beberapa cara mencegah pusing sejak awal kehamilan.
1. Bergerak Perlahan
Jangan bangun terlalu cepat saat sedang duduk atau berbaring, karena bisa menyebabkan tekanan darah turun sehingga memicu pusing.
2. Makan Makanan Sehat
Pastikan Bunda makan makanan yang sehat dan lengkap selama kehamilan, dengan campuran protein dan karbohidrat kompleks (seperti roti gandum atau pasta) setiap kali makan untuk mempertahankan kadar gula darah yang stabil.
3. Makan Sedikit tapi Sering
Makanlah beberapa makanan kecil sepanjang hari untuk mencegah penurunan gula darah, dan bawalah camilan kehamilan yang sehat untuk meningkatkan gula darah dengan cepat.
Pilihan bagus adalah sekotak mini kismis, sepotong buah, atau biskuit gandum utuh.
4. Perbanyak Cairan
Ibu hamil harus minum cukup air, karena pusing juga bisa menjadi tanda dehidrasi. Usahakan untuk minum sekitar 12 hingga 13 gelas cairan sehari, atau lebih banyak lagi jika cuaca panas atau saat Bunda berolahraga.
5. Gunakan Pakaian Longgar
Kenakan pakaian longgar yang mudah menyerap keringat jika Anda mulai merasa kepanasan. Hindari mengenakan pakaian, syal, atau topi yang ketat.
6. Jangan Berbaring Telentang
Pada trimester kedua dan ketiga, ibu hamil sebaiknya menghindari tidur telentang.
Pasalnya, rahim yang sedang tumbuh dapat menekan vena cava atau vena utama yang membawa darah kembali ke jantung dari daerah tubuh bagian bawah. Itu bisa mengganggu sirkulasi optimal dan menimbulkan rasa pusing.
7. Mencari Udara Segar
Menghabiskan terlalu banyak waktu di ruang dalam ruangan yang pengap dan terlalu panas (seperti bus, kantor, atau toko yang penuh sesak) dapat memicu pusing.
8. Olahraga Teratur
Selama Bunda tidak merasa terlalu pusing, cobalah berjalan kaki lima menit di luar setiap jam atau lebih.
Hal ini dapat membantu meringankan gejala kehamilan lainnya seperti sembelit dan pembengkakan (edema) pada beberapa bagian tubuh.
9. Hindari Mandi Air Panas
Mandi atau berendam air panas, bahkan menghabiskan waktu di ruangan yang panas (sauna) dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh dan menyebabkan pembuluh darah melebar.
Hal ini dapat menurunkan tekanan darah dan dapat menyebabkan pusing atau sakit kepala.
10. Rutin Konsumsi Suplemen Prenatal
Minum suplemen dan obat-obatan prenatal seperti yang direkomendasikan oleh dokter untuk mengobati kondisi yang menyebabkan pusing.
Pastikan untuk mengonsumsi suplemen zat besi yang dapat membantu meningkatkan jumlah sel darah merah sehat.
Zat besi juga dapat menyembuhkan anemia pada ibu hamil. Kadang-kadang kekurangan zat besi (anemia) dapat menyebabkan pingsan karena sel-sel darah pembawa oksigen habis.
Artikel terkait: Kapan Ibu Hamil Perlu Tambahan Zat Besi? Inilah Waktu yang Tepat
Buah untuk Menghilangkan Pusing saat Hamil
Selain cara-cara di atas, buah bisa menjadi salah satu makanan yang bisa Bunda konsumsi untuk menghilangkan pusing saat hamil. Sebab, buah tinggi nutrisi dan beberapa kaya air.
Selain itu pula, buah-buahan yang mengandung kalium bisa meredakan gejala mual dan pusing.
Berikut buah-buahan yang tak hanya baik untuk kesehatan ibu hamil dan janin, namun juga bisa mengatasi pusing saat hamil:
1. Jeruk
Jeruk mengandung serat, vitamin B, asam folat, kalsium, dan kalium. Ini merupakan kandungan yang bermanfaat untuk membantu menghilangkan pusing saat hamil.
Buah warna orange ini merupakan sumber vitamin C yang baik untuk mencegah kerusakan sel-sel tubuh serta membantu tubuh untuk menyerap lebih banyak zat besi.
Sehingga selama kehamilan, Bunda terhindar dari rasa pusing dan anemia. Perlu diingat bahwa anemia bisa menyebabkan pusing karena kurangnya zat besi dalam tubuh.
2. Apel
Apel merupakan buah yang tinggi akan serat dan juga sebagai sumber vitamin C, vitamin A, kalium, dan pektin. Kandungan pektin merupakan prebiotik bagus untuk perkembangan bakteri baik dalam usus.
Selain itu, untuk mendapatkan lebih banyak nutrisi dari apel, Bunda bisa memakan buah ini bersama kulitnya, tapi cuci dulu sampai bersih, ya!
3. Avokad
Buah berwarna hijau dengan daging yang lembut ini mengandung vitamin B6, kalium dan magnesium yang bisa membantu mengatasi pusing saat hamil lho, Bun.
Buah ini termasuk buah dengan kandungan magnesium tertinggi. Bahkan, dalam 100 gram buah alpukat terdapat 29 gram magnesium.
Selain meredakan pusing, avokad juga memiliki banyak manfaat lainnya bagi Bunda dan janin. Ia dapat mencegah gangguan tulang dan gangguan syaraf pada janin, juga mencegah komplikasi pada Anda.
4. Pisang
Buah lainnya yang juga kaya akan magnesium dan vitamin B6 adalah pisang. Karenanya, ia bisa menjadi alternatif buah untuk meredakan sakit kepala. Apalagi buah yang satu ini sangat mudah ditemukan dan sangat praktis untuk dimakan.
Selain itu, pisang dikenal juga memiliki jumlah kalium yang tinggi di dalamnya, di mana penting digunakan tubuh Bunda untuk menjaga tekanan darah yang sehat.
Makan pisang secara teratur dapat membantu menjaga tekanan darah Anda agar tidak terlalu berfluktuasi selama kehamilan.
Sebab tekanan darah yang tinggi atau bahkan rendah bisa menyebabkan ibu hamil mengalami pusing.
5. Buah Beri
Selanjutnya ada jenis beri-berian seperti , raspberry, stroberi, blackberry dan goji berry yang juga bisa menjadi pilihan buah untuk membantu menghilangkan pusing saat hamil.
Kandungan vitamin C pada beri-berian akan membantu perkembangan janin dan membantu menyerap kadar zat besi yang Anda butuhkan dari makanan lainnya.
Selain itu, jenis beri-berian juga bermanfaat menjadi sumber karbohidrat yang bisa memberikan energi instan.
Kandungan kalium di dalamnya pun secara alami dapat membantu menjaga tekanan darah dan mengatur keseimbangan elektrolit dalam tubuh ibu hamil.
6. Lemon
Salah satu penyebab Bunda pusing saat hamil bisa karena kekurangan Hb. Untuk membantu meningkatkan Hb, zat besi bukan satu-satunya nutrisi yang diperlukan. Vitamin C yang membantu proses penyerapannya pun perlu dikonsumsi juga.
Nah, dengan demikian Bunda pun bisa juga mengonsumsi buah sumber vitamin C seperti lemon.
Selain itu, Ibu juga bisa mengkonsumsi paprika, tomat, jeruk bali dan mangga, karena semuanya kaya akan kandungan vitamin C.
7. Semangka
Selain kandungan airnya yang tinggi dan dapat membantu ibu hamil terhidrasi dengan baik, semangka juga memiliki kalium yang yang berperan dalam mengontrol tekanan darah dan menjaga jantung tetap sehat.
Pada ibu hamil, selain bisa menyebabkan sakit kepala, kekurangan kalium dapat mengakibatkan kaki mengalami kram, lemas, dan irama jantung terganggu.
Kapan Pusing saat Hamil Berakhir?
Serangan pusing sering kali bisa berlangsung selama masa kehamilan. Tapi tenang saja Bun, hal tersebut akan mereda setelah bayi lahir.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Beberapa perempuan mungkin bertanya-tanya apakah pusing merupakan gejala masalah kehamilan. Tidak perlu khawatir, sakit kepala ringan bukanlah tanda umum keguguran atau preeklamsia.
Gejala preeklamsia ditandai dengan timbulnya tekanan darah tinggi secara tiba-tiba selama kehamilan. Sementara, pusing sering disebabkan oleh masalah yang berlawanan, seperti tekanan darah rendah.
Intinya adalah jika pusing atau sakit kepala ringan terus berlanjut bahkan setelah Bunda mengambil langkah-langkah untuk mengobati dan mencegahnya, beri tahu dokter atau bidan saat Bunda mengalami pusing selama kehamilan.
Dengan begitu, penyedia layanan kesehatan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mendiagnosis kondisi apa pun yang menyebabkan gejala tersebut.
Jika pusing tiba-tiba atau parah, atau jika Bunda mengalami gejala pusing lainnya, segera cari bantuan medis. Adapun gejala-gejala selama kehamilan antara lain:
- pendarahan vagina
- sakit perut
- pembengkakan parah
- palpitasi jantung
- sakit dada
- pingsan
- sulit bernafas
- sakit kepala parah
- masalah penglihatan.
Pertanyaan Populer Terkait Pusing saat Hamil
Apakah Bunda memiliki pertanyaan seputar rasa pusing yang dialami selama kehamilan? Nah, di bawah ini merupakan pertanyaan populer terkait pusing saat hamil yang biasa dicari di mesin pencarian, di antaranya:
Apa normal ibu hamil pusing?
Pusing saat hamil memang hal yang wajar.
Namun Bunda disarankan untuk tetap waspada, terutama jika pusing diiringi gejala lain, seperti pandangan kabur, nyeri perut, sulit bicara, nyeri dada, kesemutan, napas pendek, denyut nadi cepat, hingga pendarahan vagina.
Kapan pusing saat hamil hilang?
Serangan pusing sering kali bisa berlangsung selama masa kehamilan dan akan berangsur mereda setelah melahirkan. Namun ada kalanya kadar hormon beta HCG akan menurun pada usia kehamilan 12–14 minggu.
Oleh sebab itu, setelah usia kehamilan berada di kisaran tersebut, keluhan pusing, mual, dan muntah akan berkurang atau hilang.
Apa bedanya pusing hamil dan pusing biasa?
Perbedaan pusing hamil dengan pusing biasa adalah, pusing yang sering dialami oleh wanita hamil adalah pusing ringan tetapi lebih sering terjadi.
Sementara untuk pusing biasa, biasanya hanya terjadi sekali dan bisa diredakan dengan obat-obatan yang dijual bebas serta tidak kembali lagi.
Bagaimana cara menghilangkan pusing saat hamil?
Ada beberapa cara mengatasi pusing saat hamil dan perasaan akan pingsan. Misalnya, menghindari bangun dengan cepat dari posisi duduk atau berbaring.
Selain itu, batasi berdiri atau berbaring telentang terlalu lama. Bunda juga bisa terapkan pola makan secara teratur, konsumsi makanan kaya akan kalium dan zat besi, serta mencukupi kebutuhan cairan tubuh.
Nah, setelah mengetahui beberapa cara mengatasi pusing saat hamil, semoga Bunda tidak lagi mengalaminya ya!
***
Baca Juga:
Anemia pada Ibu Hamil dan Janin: Penyebab, Dampak, dan Bahayanya
Obat Pusing Ibu Hamil, Pilih Cara Alami dan Mudah Agar Lebih Aman!
Tanpa Obat, 15 Cara Alami Menghilangkan Pusing dan Sakit Kepala
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.