Ketika Bunda merasakan sensasi ketidakseimbangan layaknya rasa pusing yang berputar-putar atau keadaan di sekitar, bahkan rasanya seperti berputar, bisa jadi sedang mengalami penyakit vertigo. Kondisi ini bisa terjadi berlangung beberapa saat hingga berhari-hari, dan bisa juga disertai dengan masalah kesehatan yang lain.
Penyakit vertigo ada banyak penyebabnya. Beberapa di antaranya disebabkan oleh masalah di dalam indra pendengaran Anda. Untuk lebih jelasnya, simak uraian mengenai penyakit vertigo berikut ini, yuk!
Penyakit Vertigo: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Memahami Penyakit Vertigo
Menurut WebMD, vertigo merupakan gejala dimana diri sendiri atau sekeliling terasa sedang berputar dan terjadi secara tiba-tiba. Gejala atas serangan vertigo berbeda-beda, ada yang ringan dan tidak terasa dan ada yang parah, serta bisa menghambat rutinitas seseorang karena bisa menyebabkan hilang keseimbangan dan disorientasi.
Saat vertigo menyerang, hal yang dirasakan bisa bervariasi, seperti pusing ringan dan muncul secara berkala. Jika serangan vertigo sudah parah, biasanya memiliki durasi yang lama dan bisa berlangsung selama beberapa hari, sehingga pengidapnya tidak bisa beraktivitas secara normal.
Penyebab Penyakit Vertigo
Sering kali penyakit vertigo disebabkan oleh masalah telinga di bagian dalam. Beberapa penyebab paling umum meliputi:
- BPPV (Benign paroxysmal positional vertigo) atau vertigo posisi paroksismal jinak. Kondisi ini merupakan gangguan vertigo yang paling sering terjadi. Pemicunya biasanya tidak diketahui, tapi beberapa penderitanya sering kali didiagnosis karena mengalami perubahan tertentu dalam posisi kepala yang bisa disebabkan karena terjatuh atau usia.
- Secara medis, kondisi BPPV dijelaskan sebagai berikut: Terjadi ketika partikel kalsium kecil (kanalit) menggumpal di saluran telinga bagian dalam. Telinga bagian dalam mengirimkan sinyal ke otak tentang gerakan kepala dan tubuh yang berhubungan dengan gravitasi. Kondisi ini yang membuat keseimbangan tubuh terganggu.
- Penyakit Meniere. Ini adalah kelainan telinga bagian dalam yang diduga disebabkan oleh penumpukan cairan dan perubahan tekanan di telinga. Dapat menyebabkan episode vertigo bersamaan dengan telinga berdenging (tinnitus) dan gangguan pendengaran.
- Neuritis vestibular atau labirinitis. Ini adalah masalah telinga bagian dalam yang biasanya terkait dengan infeksi (biasanya virus). Infeksi ini menyebabkan peradangan pada telinga bagian dalam di sekitar saraf yang penting untuk membantu tubuh merasakan keseimbangan
Penyebab Lain Vertigo
Selain penyebab gangguan pada telinga bagian dalam di atas, ada beberapa penyebab lain dari vertigo. Yaitu:
- Posisi kepala yang mengalami perubahan.
- Sakit kepala tak tertahankan atau migrain.
- Stroke
- Obat-obatan tertentu yang menyebabkan kerusakan telinga.
- Trauma atau luka di kepala dan leher.
Tanda dan Gejala Vertigo
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, vertigo sering kali dipicu oleh perubahan posisi pada kepala. Orang dengan vertigo biasanya menggambarkan kondisi yang dirasakannya seperti ini:
- Terasa seperti diputar-putar (dipintal)
- Tubuh terasa seperti miring
- Badan bergoyang-goyang
- Kehilangan keseimbangan
- Seperti ditarik ke satu arah
Gejala lain yang biasanya menyertai vertigo meliputi:
- Merasa mual
- Muntah
- Gerakan mata yang tidak normal atau menyentak (nistagmus)
- Sakit kepala
- Berkeringat
- Telinga berdenging atau gangguan pendengaran
Gejala ini bisa berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam atau lebih, dan dapat datang dan pergi.
Faktor-faktor Risiko dari Vertigo
Gejaka vertigo juga mungkin terjadi jika penderitanya memiliki beberapa faktor risiko berikut ini:
- Berusia di atas 50 tahun.
- Lebih sering terjadi pada perempuan.
- Pernah atau sedang mengidap luka di kepala.
- Terlalu sering menggunakan jenis obat tertentu.
- Riwayat keluarga.
- Infeksi pada telinga.
- Stres berat.
- Rutin mengonsumsi alkohol.
Pengobatan yang Bisa Diberikan
Pengobatan untuk vertigo tergantung pada apa penyebab dari vertigo. Dalam banyak kasus, vertigo sering kali hilang tanpa pengobatan apapun. Ini terjadi karena otak mampu beradaptasi, setidaknya sebagian, dengan perubahan telinga bagian dalam dan mengandalkan mekanisme lain untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Sedangkan dalam beberapa hal, penderita vertigo perlu menjalankan perawatan seperti:
- Rehabilitasi vestibular. Ini merupakan sejenis terapi fisik yang bertujuan membantu memperkuat sistem vestibular. Fungsi sistem vestibular adalah mengirimkan sinyal ke otak tentang gerakan kepala dan tubuh yang berhubungan dengan gravitasi.
- Rehabilitasi ini disarankan jika Anda mengalami serangan vertigo berulang. Ini membantu melatih indra Anda yang lain untuk mengimbangi vertigo.
- Manuver reposisi Canalith. American Academy of Neurology merekomendasikan serangkaian gerakan kepala dan tubuh khusus untuk BPPV. Gerakan tersebut dilakukan untuk memindahkan endapan kalsium keluar dari saluran telinga ke ruang telinga bagian dalam sehingga dapat diserap oleh tubuh. Anda mungkin akan mengalami gejala vertigo selama prosedur saat kanalith bergerak.
- Obat-obatan. Dalam beberapa kasus, obat dapat diberikan untuk meredakan gejala seperti mual atau mabuk perjalanan yang berhubungan dengan vertigo.
- Jika vertigo disebabkan oleh infeksi atau peradangan, antibiotik atau steroid dapat mengurangi pembengkakan dan menyembuhkan infeksi. Sedangkan untuk penyakit Meniere, diuretik (pil air) dapat diresepkan untuk mengurangi tekanan dari penumpukan cairan.
- Operasi. Dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan oleh penderita vertigo, terutama bagi mereka yang juga mengalami tumor atau cedera pada otak atau leher.
Yuk, Cegah dengan Cara Ini!
Untuk mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman saat vertigo datang, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Di antaranya adalah:
- Hindari gerakan yang tiba-tiba agar tidak terjatuh.
- Jika vertigo menyerang, segera duduk.
- Tidurlah dengan menggunakan beberapa bantal agar posisi kepala lebih tinggi.
- Gerakkan kepala perlahan-lahan.
- Hindari mendongak, berjongkok, atau membungkukkan tubuh.
- Kenali pemicu vertigo dan lakukan latihan pemicu vertigo untuk membiasakan otak dan menurunkan frekuensi kambuhnya vertigo. Lakukan latihan bersama bantuan orang lain.
- Bagi pengidap penyakit Meniere, batasi konsumsi garam setiap hari.
Segera Periksakan ke Dokter Apabila…
Jika gejala yang Anda alami belum terlalu parah, Anda bisa melakukan penanganan sendiri di rumah. Caranya adalah dengan melakukan pijatan ringan di sekitar area kepala. Setelah itu, Anda bisa mengonsumsi teh jahe, campuran cuka apel dengan madu, serta rajin mengonsumsi kacang almond. Selain itu minum banyak air putih agar tubuh tetap terhidrasi peredaran darah lancar.
Tapi jika Anda mengalami tanda dan gejala di atas segera periksakan ke dokter agar mendapat penanganan cepat dan tepat, sehingga Anda juga dapat meminimalisir komplikasi yang mungkin terjadi.
****
Artikel telah ditinjau oleh:
dr.Gita PermataSari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
Vertigo sering datang mengganggu? Ini cara mengatasinya menurut dokter spesialis saraf
7 Penyebab yang Kerap Membuat Anak Sakit Kepala, Parents Wajib Tahu!
8 Jenis sakit kepala paling umum dirasakan, ketahui cara mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.