Sangatlah normal bagi seorang perempuan mengalami perubahan dan gejala kehamilan lainnya di masa kehamilannya. Salah satunya adalah perut bagian bawah sakit saat hamil.
Salah satu penyebab perut bagian bawah sakit saat hamil adalah perkembangan janin di dalam rahim.
Apa hubungannya perut bagian bawah sakit dengan perkembangan janin? Simak penjelasannya berikut ini.
Artikel terkait: 10 Penyebab Perut Sebelah Kanan Sakit Saat Hamil, Bumil Wajib Tahu!
Apa Penyebab Perut Bagian Bawah Sakit Saat Hamil?
Sebagian besar kejadian sakit perut bagian bawah tidaklah berbahaya dan sangat normal terjadi.
Namun bila rasa sakit dibarengi kram dan sakitnya tak kunjung hilang, ini bisa jadi tanda tubuh Anda mengalami masalah yang sangat serius.
Berikut ini beberapa penyebab umum sakit perut bagian bawah sakit saat hamil dilansir dari beberapa sumber:
Infeksi Saluran Kemih
Ditulis Medical News Today, infeksi saluran kemih (ISK) relatif umum terjadi dan bisa terjadi kapan saja selama kehamilan.
Penyakit ini biasanya mudah diobati oleh dokter. Gejalanya meliputi:
- Rasa sakit atau tekanan di daerah perut bagian bawah
- Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil
- Demam
- Merasa sangat lelah
- Tubuh gemetar
- Buang air kecil (BAK) lebih sering
- Urine berbau busuk
- Urine berawarna kemerahan atau keruh.
Cara dokter mendiagnosa penyakit infeksi saluran kemih adalah dengan menguji sampel urine.
Sementara untuk pengobatannya biasanya melibatkan antibiotik.
Gas
Gas atau angina yang terjebak di dalam perut bisa jadi penyebab perut bagian bawah sakit saat hamil. Hal ini terjadi karena:
- Tingginya hormon progesteron yang ‘melemahkan’ otot-otot usus dan memperlambat proses pencernaan
- Rahim yang tumbuh memberi tekanan pada sistem pencernaan
- Sembelit terkait kehamilan mengganggu keseimbangan sistem pencernaan.
Mendekati kehamilan, di mana ukuran rahim lebih besar dan organ pencernaan semakin tertekan, membuat produksi gas dalam perut juga akan lebih meningkat.
Jika Anda mengalami rasa sakit akibat gas, lakukan ini:
- Makan dalam porsi kecil lebih sering
- Olahraga untuk membantu pencernaan dan mengidentifikasi (dan kemudian menghindari) makanan yang memicu gas. Makanan yang digoreng dan berminyak biasanya menjadi penyebab umumnya.
Artikel terkait: Waspada Infeksi Saluran Kemih pada Anak, Kenali Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya
Apa Penyebab Umum Perut Bagian Bawah Sakit per Trimester?
Trimester 1
Sembelit
Hampir seperempat wanita hamil akan mengalami sembelit di beberapa waktu dalam kehamilan mereka.
Penyebab sembelit saat hamil umumnya diet tanpa serat, kurangnya cairan, penggunaan suplemen zat besi, dan hormon yang berfluktuasi.
Untuk mengatasinya, minumlah lebih banyak air, makan dalam porsi kecil lebih sering, tingkatkan jumlah serat dalam diet Anda, dan berolahraga.
Jika Anda sering mengalami sembelit selama kehamilan, konsultasikan ke dokter.
Trimester 2
1. Pertumbuhan Kehamilan
Seperti yang sudah disebutkan di atas, perut bagian bawah sakit saat hamil bisa disebabkan pertumbuhan janin di dalam rahim.
Semakin bertambah bulan, bayi Anda tumbuh semakin besar. Ini membuat perut bagian bawah dan kandung kemih terasa sakit.
Atasilah dengan menggunakan sabuk bersalin atau ikat pinggang kehamilan untuk meringankan tubuh Anda.
Atau, bisa mengenakan legging bersalin untuk membantu Anda merasa lebih nyaman.
Bantal kehamilan juga dapat membantu meringankan ketidaknyamanan saat Anda beristirahat atau tidur di malam hari.
2. Nyeri Ligamen Bundar
Kehamilan memberi tekanan ekstra pada ligamen di panggul Anda.
Area ini menaham rahim yang menegang selama janin tumbuh dan menyebabkannya menjadi lebih tegang dan tertekan.
Nyeri terasa terutama pada selama trimester kedua dan ketiga.
Rasa sakitnya bisa sampai menyebabkan ketidaknyamanan terutama bila Anda menggerakkan tubuh terlalu cepat, ligamen akan menjadi sangat kencang sampai menarik serabut saraf.
Nyeri pada otot dan ligamen bundar (ligament yang menopang rahim) biasanya bersifat sementara atau intermiten.
Janin yang membesar menekan otot dan ligamen dan menyebabkan rasa nyeri tumpul di bagian perut atau rasa sakit yang tajam di satu sisi –paling sering terjadi di sisi kanan panggul.
Namun, ada juga ibu hamil yang mengalaminya di kedua sisi.
Biasanya rasa sakit akan semakin memburuk ketika Anda berdiri, bangun dari tempat tidur, atau saat batuk atau bersin.
Melansir Healthline, ini yang bisa Anda lakukan bila mengalami nyeri ligamen bundar:
- Perlambat gerakan Anda, terutama saat akan bangun atau duduk
- Rutin lakukan peregangan
- Latihan yoga untuk membantu menguatkan otot panggul
- Peregangan otot dan ligamen.
3. Keguguran
Bila Anda mengalami perut bagian bawah sakit saat hamil 20 minggu, waspada.
Bisa jadi ini tanda Anda mengalami keguguran –terjadi pada sekitar 10 – 15 persen kehamilan.
Anda harus memeriksakan kehamilan jika mengalami:
- Ada bercak berat pada celana dalam
- Pendarahan vagina
- Sakit perut parah/kram
- Sakit punggung ringan hingga berat.
Trimester Ketiga
1. Kontraksi Braxton-Hicks
Kontraksi Braxton-Hicks atau yang sering disebut sebagai persalinan palsu atau kontraksi pemanasan (jelang persalinan).
Oleh karena itu kontraksi ini umum terjadi di trimester ketiga –semakin intens di seminggu sebelum persalinan.
Kontraksi ini sebenarnya bermanfaat dalam melembutkan atau menipiskan serviks.
Tapi tenang, Anda tidak akan benar-benar melahirkan saat mengalaminya.
Jika Anda mengalami kontraksi Braxton-Hicks, coba minum lebih banyak air putih, ubah posisi duduk atau tidur, atau berjalan-jalan santai sebentar.
2. Persalinan Prematur
Sakit perut yang tidak kunjung hilang bisa jadi merupakan tanda persalinan prematur –bila usia kandungan Anda masih di bawah 37 minggu.
Tanda dan gejala persalinan prematur meliputi:
- Rasa sakit atau tekanan di perut bagian bawah
- Sakit punggung tumpul yang tidak hilang
- Kram perut
- Diare
- Kontraksi
- Perubahan kuantitas atau konsistensi keputihan –mungkin lebih encer, berlendir, atau berdarah.
Sekitar seperempat persalinan prematur terjadi secara spontan. Beberapa penyebabnya adalah:
Artikel terkait: Doa Menghilangkan Rasa Sakit Perut saat Hamil, Ini Bacaan Arab dan Artinya
Penyebab Lain Perut Bagian Bawah Sakit Saat Hamil yang Lebih Serius
Ada beberapa penyebab perut bagian bawah sakit saat hamil yang harus diwaspadai. Di antaranya:
1. Penyakit dan/atau Infeksi
Keduanya dapat terjadi kapan saja selama kehamilan dan bahkan mungkin tidak berhubungan langsung dengan kehamilan.
Peluang Anda untuk mengalami semua ini sangat dipengaruhi oleh genetika dan gaya hidup.
Seperti infeksi saluran kemih (ISK), batu ginjal, batu empedu, pankreatitis, radang usus buntu, borok, alergi dan sensitivitas makanan.
2. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik terjadi pada sekitar 1 dari setiap 50 kehamilan.
Kehamilan ektopik adalah ketika sel telur yang dibuahi menempel pada bagian anatomi wanita di luar rahim.
Faktor risiko bisa genetika, hormon, usia, atau juga riwayat jaringan parut/prosedur sistem reproduksi invasif.
Beri tahu dokter segera jika Anda mengalami:
- Gelombang nyeri yang tajam di perut, bahu, panggul, atau leher
- Bercak berat
- Pusing atau pingsan
- Tekanan rektal.
3. Preeklamsia
Sekitar 5 persen wanita di Amerika Serikat mengalami preeklamsia.
Preeklamsia adalah kondisi medis yang ditandai dengan tekanan darah tinggi.
Umumnya terjadi di usia kehamilan setelah 20 minggu –atau bisa juga lebih awal atau setelah persalinan.
Anda juga lebih mungkin mengalami preeklamsia jika memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau diabetes, obesitas, dan berusia remaja atau di atas 35 tahun.
Beritahukan dokter Anda bila mengalami ini:
- Sakit kepala terus-menerus
- Pembengkakan abnormal di tangan dan wajah
- Kenaikan berat badan secara tiba-tiba
- Perubahan penglihatan.
4. Solusio Plasenta
Menurut March of Dimes, 1 dari 100 wanita mengalami solusio plasenta atau pelepasan plasenta sebelum waktu persalinan.
Sinyal utama bahwa Anda mengalami masalah ini adalah pendarahan vagina.
Namun, darah dapat tersumbat oleh plasenta yang bergeser, jadi tidak semua ibu hamil dengan solusio plasenta mengalami tanda peringatan ini.
Artikel terkait: Preeklamsia Saat Hamil: Kenali Penyebab, Gejala, Komplikasi, hingga Cara Mencegahnya
Cara Mengatasi Perut Bagian Bawah Sakit Saat Hamil
Perut bagian bawah sakit saat hamil biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Atau bila sudah sangat merasa tidak nyaman, Anda bisa membantu mengatasinya dengan mengonsumsi asetaminofen. Namun un
Untuk kasus-kasus yang serius seperti ISK, kehamilan ektopik, dan persalinan prematur, perawatannya memerlukan perhatian medis.
Sementara untuk kasus yang ringan, Anda bisa mencoba pengobatan rumahan, seperti:
- Istirahat yang cukup
- Menggunakan bantalan panas
- Menggunakan kompres dingin
- Memijat perut
- Teknik relaksasi
- Olahraga.
Kapan Harus Hubungi Dokter?
Ibu hamil harus menemui dokter jika mereka mengalami salah satu dari hal berikut ini:
- Gejala ISK
- Sakit parah
- Rasa sakit yang berlangsung lebih dari beberapa jam
- Pendarahan vagina
- Demam
- Sering merasa pusing
- Merasa sangat lemah.
Cara Mencegah Perut Bagian Bawah Sakit Saat Hamil
Bisakah perut bagian bawah sakit saat hamil dicegah? Tentu saja tidak bisa.
Namun, Anda bisa melakukan sesuatu untuk mengurangi ketidaknyamanan dan rasa sakitnya. Di antaranya dengan:
- Banyak beristirahat
- Jangan melakukan pekerjaan berat
- Jangan terlalu lama berdiri
- Mandi dengan air hangat atau pancuran
- Berolahraga ringan secara teratur untuk memperkuat dan mengencangkan otot perut. Bijaklah dalam memilih jenis olahraga. Hindari olahraga yang dilakukan sambil berbaring telentang di trimester pertama karena dapat menurunkan aliran darah ke bayi yang sedang berkembang.
***
Nah, Bunda, demikianlah penyebab dan cara mengatasi perut bagian bawah sakit saat hamil.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.
Baca Juga:
14 Penyebab Sakit Perut Saat Hamil, Umum hingga Serius
Sering Merasa Nyeri di Perut saat Hamil, Kapan Harus Merasa Khawatir?
HPL Sebentar Lagi? Kenali Dulu 19 Tanda Mau Melahirkan Ini, Bun!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.