Ketika hamil, ada banyak perubahan tubuh dan kondisi yang bisa dialami setiap ibu. Salah satu kondisi yang perlu mendapat perhatian ialah bila terjadi pendarahan pada ibu hamil.
Kondisi ini bisa terjadi di waktu, penyebab, dan gejala yang berbeda.
Dalam beberapa kasus, pendarahan maupun bercak juga bisa menjadi perhatian atau ‘alarm’.
Oleh karena itu, penting untuk selalu mengonsultasikannya pada dokter bila mengalami bercak maupun perdarahan selama masa kehamilan.
Seperti Apa Pendarahan yang Normal Terjadi?
Bunda ketahui berbagai penyebab pendarahan maupun bercak yang bisa dialami ibu hamil.
Berdasarkan jumlah darah yang keluar, seorang ibu hamil bisa terkategori mengalami bercak hingga pendarahan. B
edanya, bercak dialami ketika darah yang keluar hanya sedikit dan tidak sampai merembes penuh di panty liner atau pembalut. Kondisi ini disebut juga pendarahan ringan.
Di sisi lain, seorang ibu hamil yang mengeluarkan banyak darah dari vagina yang mengalir deras terkategori dengan pendarahan.
Pendarahan dianggap masih normal terjadi bila sampai tidak sepenuhnya merendam atau merembes pembalut maupun panty liner.
Lalu, apa saja penyebab pendarahan maupun bercak pada kehamilan?
Artikel Terkait: Pendarahan saat hamil 9 bulan, berbahayakah? Ini penjelasannya!
Penyebab Flek saat Hamil di Trimester Pertama dan Trimester Ketiga
Sebgaian besar kondisi bercak atau pendarahan ringan sebetulnya tidak berbahaya. Namun, sebaiknya Bunda perlu memahami penyebabnya berdasarkan trimester.
Saat Trimester Pertama
Bercak yang kerap terjadi saat trimester pertama disebut juga pendarahan implantasi. Kondisi ini biasanya terjadi pada awal kehamilan bahkan sebelum Anda tahu sedang hamil.
Tak jarang, bercak ini pun sering disalahpahami sebagai haid.
Kondisi ini kerap terjadi selama beberapa jam hingga beberapa hari, darah yang keluar biasanya berwarna cokelat atau merah muda.
Selain itu, perubahan serviks saat kehamilan pun bisa menyebabkan pendarahan, misalnya saja ketika berhubungan seks.
Saat Trimester Ketiga
Saat mendekati persalinan, Bunda bisa saja mengalami bercak. Bila ini terjadi, salah satu indikasinya ialah Bunda sudah siap untuk melahirkan.
Pada banyak kasus, kondisi ini tidak membahayakan, Bun.
Selain itu, bercak juga bisa diakibatkan karena adanya infeksi. Namun, diperlukan untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter untuk mendiagnosis kondisi ini.
Artikel Terkait: Keluar darah saat hamil muda, perlukah merasa khawatir?
Penyebab Pendarahan pada Ibu Hamil di Tiap Trimester
Bila Bunda mengalami pendarahan, ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi sesuai usia kehamilan.
Saat Trimester Pertama
Beberapa hal yang bisa menyebabkan pendarahan saat trimester pertama kehamilan, antara lain:
- Kehamilan ektopik atau kehamilan yang terjadi ketika embrio tumbuh di luar rahim, seperti di tuba falopi. Perdarahan bisa terjadi karena janin yang tak berkembang akhirnya pecah.
- Keguguran yang bisa disebabkan karena adanya cacat genetik, gangguan kesehatan, maupun pengaruh hormonal, dan berbagai penyebab lain.
- Kehamilan molar atau terjadinya kehamilan anggur berupa abnormalitas pertumbuhan jaringan di dalam rahim.
Saat Trimester Kedua dan Ketiga
Memasuki trimester kedua dan ketiga, beberapa penyebab pendarahan yang kerap dialami antara lain:
- Pembuluh darah janin yang pecah atau vasa previa. Ini terjadi saat pembuluh darah janin melekat pada membran serviks. Saat melewati jalan lahir bisa pecah hingga mengalami pendarahan. Bila terjadi terus menerus, janin bisa kehilangan darah hingga mengancam nyawa sang janin.
- Persalinan prematur bisa menjadi salah satu hal yang menyebabkan ibu hamil mengalami kontraksi hingga pendarahan sebelum usia 37 minggu.
- Ruptur uterus atau adanya robekan pada rahim hingga mengakibatkan perdarahan.
- Solusio plasenta atau pelepasan plasenta dari dinding rahim sebelum bayi lahir, hal ini menyebabkan penggumpalan darah di antara plasenta dan uterus.
- Plasenta previa atau kondisi plasenta menutupi serviks secara sebagian maupun keseluruhan yang bisa membahayakan jiwa ibu maupun janin.
Apa yang Sebaiknya Dilakukan?
Bila Bunda mengalami pendarahan yang tak normal, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan yang cepat dan tepat. Beri tahu dokter bila Bunda mengalami komplikasi kehamilan.
Beberapa upaya untuk mencegah risiko pendarahan ini antara lain :
- Beristirahat yang cukup dan hindari stres berlebihan
- Tidak mengonsumsi berbagai jenis obat-obatan terlarang
- Menjaga pola hidup sehat
- Segera konsultasi bila mengalami perubahan abnormal apa pun
- Hindari dulu seks bila mengalami bercak darah
Semoga informasi di atas bisa bermanfaat.
Baca Juga :
Keluar Darah saat Hamil Muda, Ini 5 Penyebab dan Penanganannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.