Dalam perkembangan janin 25 minggu, si kecil sudah berukuran sebesar terong. Kulit yang mengelilingi tubuhnya telah memerah karena pembuluh darah yang sudah terbentuk sempurna.
Di usia kandungan yang memasuki 6 bulan ini, Bunda juga mulai merasa tidak nyaman karena rasa sakit di punggung atau pinggang. Tetaplah melakukan aktivitas fisik seperti olahraga ringan, jalan kaki atau senam. Karena bisa membantu Bunda mengurangi rasa sakit tersebut. Jaga asupan cairan agar Bunda tetap terhidrasi dengan baik.
Apa lagi ya, yang terjadi di kehamilan 25 minggu? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Artikel terkait: Kaya Nutrisi, Ini 10 Manfaat Daun Ubi Jalar untuk Ibu Hamil dan Janin
Perkembangan Janin 25 Minggu, Seberapa Besar Ukuran Janin Anda?
Tumbuh Kembang Janin Usia 25 Minggu
Dalam perkembangan janin 25 minggu ini, Bunda akan menemukan:
- Umumnya, berat janin 25 minggu adalah sekitar 660-700 gram, serta panjangnya sekitar 34 cm.
- Apakah janin usia 25 minggu aktif bergerak? Betul, Bun, pada usia kehamilan ini, gerakan janin semakin sering. Di satu waktu dia banyak bergerak, kemudian diam untuk memulihkan tenaga, dan kembali bergerak aktif.
- Saat ini, ia juga sudah bisa mendengar dan mengenali suara Bunda. Ia bahkan dapat meresponnya jika sedang terbangun.
- Kulitnya saat ini berwarna pink karena pembuluh darah yang juga disebut sebagai kapilaris mulai terbentuk di bawah kulit, dan pembuluh ini dipenuhi oleh darah yang mengalir.
- Pada minggu ini, sistem pencernaan si kecil sudah mulai bekerja, tetapi kotorannya tak akan keluar hingga ia terlahir ke dunia.
Gejala dan Keluhan Ibu Hamil 25 Minggu
Perkembangan janin 25 minggu.
- Perut Anda saat ini tampak sebesar bola sepak, dan keadaan ini menimbulkan terjadinya nyeri punggung bagian bawah.
- Bunda akan mengalami nyeri pada bagian tubuh lain, antara lain sakit pada bagian pinggang dan kaki.
- Rasa gatal di bagian dubur. Hal ini disebabkan oleh membesarnya rahim yang menekan serta meningkatkan aliran darah ke area tersebut.
- Bunda mulai mengalami konstipasi. Pastikan Bunda mendapat asupan cairan yang cukup, untuk menghindari terjadinya sembelit dan ambeien.
- Pada usia kandungan ini, berat badan Bumil juga biasanya akan bertambah sekitar 6-8 kg dari awal kehamilan.
Artikel terkait: 7 Pantangan makanan ibu hamil yang bisa membuat janin cacat dan keguguran
Perubahan Tubuh Ibu Hamil Usia Kehamilan 25 Minggu
Berikut adalah beberapa perubahan tubuh bumil yang bisa Bunda rasakan di usia kehamilan 25 minggu, sebagaimana dikutip dari laman Baby Centre.
1. Rambut Bunda Menjadi Lebih Tebal
Di usia kehamilan ini, rambut Bunda mungkin terlihat lebih penuh dan lebih berkilau dari sebelumnya. Penyebabnya adalah berkat perubahan hormonal, rambut yang biasanya Anda rontokkan bertahan lebih lama dari biasanya. Sayangnya, ‘rambut ekstra’ ini mungkin akan rontok setelah Bunda melahirkan.
2. Bunda Mungkin Akan Mengalami Disfungsi Simfisis Pubis
Disfungsi simfisis pubis juga disebut nyeri korset panggul. Disfungsi simfisis pubis dapat menyerang bumil saat tubuh Anda bersiap untuk melahirkan.
Ligamen di sekitar sendi di daerah panggul Anda menjadi lebih rileks dan fleksibel, dan mungkin meregang terlalu jauh atau membiarkan tulang panggul bergerak terlalu mudah.
Perubahan ini, ditambah dengan bertambahnya ukuran bayi Anda, yang kemudian dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang serius dan bahkan membatasi mobilitas Bunda. Jika Bunda mengalami segala jenis nyeri panggul, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Anda tentang perawatannya.
Bunda bisa mencoba sabuk atau korset penyangga panggul untuk mengatasi ketidaknyamanan ini.
3. Gatal di Perut dan Payudara
Payudara dan perut Bunda yang tumbuh akan meregangkan kulit Anda, inilah yang membuat Anda gatal.
Gatal selama kehamilan memang tidak nyaman, tetapi bukan hal yang berbahaya atau mengkhawatirkan.
Bunda dapat mengatasi rasa gatal dengan mandi, mengoleskan losion, dan menggunakan pakaian yang lembut dan longgar.
Namun, jika gatal Anda menjadi parah atau disertai dengan ruam baru, beri tahu dokter atau bidan Anda. Ini bisa menandakan masalah – misalnya, komplikasi kehamilan serius yang disebut kolestasis yang dapat memicu rasa gatal yang lebih hebat, biasanya terjadi di akhir kehamilan.
4. Insomnia
Meskipun semua orang mungkin menyuruh Anda untuk beristirahat selagi bisa, tidur nyenyak di masa-masa mendekati HPL adalah sebuah perjuangan tersendiri.
Sulit untuk merasa nyaman di malam hari karena perut Bunda semakin besar, dan tekanan yang meningkat pada kandung kemih Anda dapat membangunkan Anda untuk buang air kecil di tengah malam.
Meskipun insomnia kehamilan bisa sulit diatasi, cobalah untuk mendapatkan tidur yang lebih baik.
5. Pusing
Selama kehamilan, sistem kardiovaskular Anda bekerja lebih keras dari sebelumnya. Volume darah dalam tubuh Anda telah meningkat sebanyak 50 persen, dan detak jantung Anda lebih cepat, demikian sebagaimana dijelaskan laman Baby Centre.
Setiap menit, jantung Anda memompa lebih banyak darah daripada sebelum Anda hamil. Karena itu, Anda mungkin mengalami pusing saat berdiri serta pusing dari waktu ke waktu.
Pada akhir kehamilan, rahim Bunda yang tumbuh juga memberi tekanan pada pembuluh darah Anda dan memperlambat sirkulasi.
6. Perut Kembung
Mengalami perut kembung memang bukan hal yang nyaman. Cara mengatasinya bisa sesederhana menghilangkan sementara beberapa menu makanan tertentu dalam menu sehari-hari Bunda.
Perlu diketahui, produk susu, brokoli, kubis, biji-bijian, kacang-kacangan, dan gorengan, makanan berlemak adalah penyebab umum penyebab gas.
Artikel Terkait: 10 Cara Mengatasi Perut Kembung saat Hamil, Bumil Wajib Tahu!
Perawatan Kehamilan dan Cara Meringankan Gejala
1. Olahraga Ringan
Olahraga ringan seperti jalan kaki dan senam kegel, bisa membantu Bunda menghindari rasa sakit dan nyeri yang sering muncul selama kehamilan. Bunda juga bisa mencoba yoga.
2. Gunakan Pelembap untuk Meredakan Gatal
Rahim Anda sekarang seukuran bola dan semua peregangan yang terjadi dapat menyebabkan perut Anda gatal.
Iritasi kulit adalah masalah umum yang cenderung muncul selama bulan kelima atau keenam kehamilan. Oleskan pelembap atau losion jika diperlukan.
Cara Menjaga Perkembangan Janin 25 Minggu Kehamilan Agar Tetap Sehat
1. Kenali Tanda-tanda Masalah Kehamilan
Kehamilan datang dengan banyak rasa sakit, nyeri, dan gejala aneh yang sebenarnya normal terjadi. Meski begitu, beberapa gejala kehamilan bisa menandakan masalah.
Hubungi dokter atau bidan Anda jika Bunda mengalami pendarahan, bercak, atau nyeri; jika bayi Anda tampak kurang aktif; atau jika air Anda pecah.
Tanda-tanda lain dari masalah potensial termasuk rasa gatal yang hebat, sakit kepala yang serius, penambahan berat badan yang cepat, pembengkakan tiba-tiba, buang air kecil yang menyakitkan, keputihan yang aneh, demam, dan sesak napas. Jika Bunda memiliki salah satu dari masalah ini, segera hubungi dokter atau bidan Anda.
2. Dapatkan Vaksinasi
Beberapa vaksin sangat penting dan direkomendasikan selama kehamilan untuk melindungi Anda dan bayi Anda. Dapatkan vaksinasi flu, vaksin Tdap (tetanus-diphtheria-acellular pertussis), dan vaksin booster COVID-19, demikian sebagaimana disarankan Baby Centre.
Meski begitu, Bunda tetap harus memerhatikan jenis vaksinasi yang diambil ya. Beberapa vaksin tidak aman selama kehamilan. Hindari mendapatkan vaksin MMR, cacar air, dan HPV saat Anda hamil. Vaksin MMR dan cacar air sebaiknya dihindari karena terbuat dari virus hidup yang dilemahkan; sementara vaksin HPV belum diteliti pada ibu hamil.
3. Pastikan untuk Selalu Terhidrasi
Untuk mencegah pusing, pastikan Bunda makan dan minum cukup, selalu terhidrasi, jangan berbaring telentang cobalah tidur miring ke kiri, berdiri perlahan, hindari kepanasan, dan jangan berlebihan saat berolahraga.
Hal yang perlu diperhatikan pada usia kehamilan di minggu ini adalah: jika berat badan Anda baik secara drastis atau muncul rasa kembung dikarenakan naiknya gas dan asam lambung pada trimester kedua, segeralah kunjungi dokter.
4. Merasa Sedih? Bicaralah dengan Dokter Anda
Depresi selama kehamilan dan depresi pascamelahirkan (PPD) sangat umum terjadi. Beberapa gejala termasuk menangis, lekas marah, kurang nafsu makan dan kurang tidur.
Satu studi menunjukkan bahwa mengecilkan emosi positif misalnya mengatakan “Saya tidak pantas untuk bahagia” – dapat meningkatkan risiko depresi selama kehamilan. Bicaralah dengan dokter Anda sesegera mungkin untuk mendapatkan bantuan.
Artikel terkait: Kenali penyebab sembelit saat hamil berikut ini untuk tahu cara mengatasinya
Makanan yang Baik Dikonsumsi Ibu Hamil 25 Minggu
Dalam perkembangan janin 25 minggu ini Bunda membutuhkan kalori ekstra untuk mendukung rahim dan janin Anda yang terus tumbuh membesar. Berikut beberapa makanan berikut ini dalam menu makan Anda sehari-hari.
1. Makanan kaya asam folat
Asam folat mencegah cacat tabung saraf pada bayi yang sedang berkembang. Roti, ragi, kacang-kacangan, buncis, dan sayuran berdaun hijau seperti bayam adalah sumber asam folat yang baik.
2. Makanan yang kaya zat besi
Sayuran berdaun hijau, brokoli, daging sapi tanpa lemak kaya akan zat besi. Zat besi diperlukan untuk meningkatkan suplai darah ke plasenta selama trimester ketiga.
3. Buah yang kaya vitamin
Pada trimester ketiga ini, Anda sebaiknya mengonsumsi buah-buahan segar seperti kiwi, stroberi, pisang, dan melon. Buah-buahan segar kaya akan vitamin C memainkan peran penting dalam pengembangan dan berfungsinya plasenta. Vitamin menyerap zat besi dari makanan dan membantu mempertahankan sistem kekebalan tubuh yang kuat.
4. Daging Ham dan salad sayuran
Sayuran adalah sumber yang kaya akan vitamin dan ham adalah penguat tiamin yang membantu melepaskan energi dari makanan. Anda bisa membuat salad dari lobak, tomat, selada, dan jagung manis. Lalu taburi beberapa irisan ham di atasnya dan aduk.
5. Biji dan kacang-kacangan
Mengunyah biji-bijian dan kacang-kacangan akan memberi Anda jumlah tiamin, asam lemak omega-3 esensial, dan protein yang cukup. Anda dapat memilih biji bunga matahari, hazelnut, atau almond.
6. Salmon
Trimester ketiga dikaitkan dengan perkembangan otak bayi Anda. Ikan salmon adalah sumber asam lemak omega-3 dan DHA yang baik dan penting untuk perkembangan sistem saraf bayi.
Namun, jangan mengonsumsi salmon secara berlebihan dan pastikan Anda telah memasaknya dengan benar-benar matang sebelum mengonsumsinya.
7. Telur, sumber protein yang baik
Telur adalah sumber kolin yang baik, juga bisa membantu berfungsinya sel dalam perkembangan bayi yang cepat. Kolin juga dapat membantu dalam pengembangan memori dan mengurangi risiko gangguan ginjal dan pankreas selama kehamilan.
8. Susu dan produk susu
Mengonsumsi susu dan produk susu bersama dengan suplemen kalsium seperti sesuai anjuran dokter akan membantu Anda memenuhi kebutuhan kalsium sehari-hari. Susu telah dikenal sebagai sumber kalsium yang kaya dan mengandung banyak manfaat untuk ibu hamil. Pada trimester ketiga, kebutuhan kalsium Anda meningkat.
Persiapan Bunda
- Mulai menyusun rencana kunjungan ke spesialis antenatal. Dokter atau bidan akan mengukur rahim Anda, tekanan darah, termasuk mengambil sampel urin untuk memeriksa tingkat diabetes pada kehamilan dan kekurangan protein dalam tubuh.
- Pikirkan tentang ruang tidur bayi Anda. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan berbagi kamar (tetapi bukan tempat tidur) dengan bayi Anda selama 6 bulan pertama atau idealnya untuk tahun pertama. Itu berarti membiarkan bayi Anda tidur di box bayi, keranjang, yang ditempatkan di kamar Anda di dekat tempat tidur Anda. Berbagi kamar dapat mengurangi risiko SIDS hingga setengahnya, menurut AAP. Ini juga memudahkan Anda untuk menghibur, mengawasi, dan menyusui bayi Anda.
Pemeriksaan yang Dilakukan untuk Menjaga Kehamilan di Usia 25 Minggu
Di minggu ini, Bunda bisa melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:
-
Pemeriksaan fisik. Pada setiap kunjungan pemeriksaan kehamilan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara umum, termasuk mengukur tekanan darah, berat badan, serta memeriksa denyut jantung janin.
-
Pemeriksaan ukuran perut. Dokter akan mengukur ukuran perut ibu hamil untuk memantau pertumbuhan janin. Ukuran perut yang sesuai dengan usia kehamilan dapat menunjukkan pertumbuhan janin yang normal.
-
Tes urine. Pemeriksaan urine biasanya dilakukan untuk memeriksa adanya infeksi saluran kemih atau masalah kesehatan lainnya.
-
Pemeriksaan ultrasonografi (USG). USG sering dilakukan pada usia kehamilan 25 minggu. Melalui USG, dokter dapat memeriksa pertumbuhan janin, posisi plasenta, volume cairan ketuban, dan memastikan bahwa perkembangan janin berjalan dengan baik.
-
Tes glukosa darah. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan untuk mendeteksi risiko diabetes gestasional pada ibu hamil.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mengetahui jadwal dan jenis pemeriksaan yang tepat sesuai dengan kehamilan Anda, karena setiap kehamilan dapat berbeda.
Demikian hal-hal yang perlu Bunda perhatikan tentang perkembangan janin 25 minggu. Semoga membantu.
***
Artikel telah diupdate oleh: Kalamula Sachi
Baca juga:
Perkembangan Janin 26 Minggu, Apa Saja Gejala yang Dirasakan dan Cara Mengatasinya?
Janin 6 Bulan Sudah Bisa Apa? Ini Perkembangan Janin Ibu Hamil 6 Bulan
Perkembangan Janin 24 Minggu dan Perubahan Tubuh Ibu Selama Kehamilan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.