Dalam perkembangan janin 24 minggu, bulu matanya sudah terbentuk sempurna. Karena ukurannya yang semakin besar, Bunda semakin merasa tidak nyaman. Hal inipun menyebabkan Bunda mengalami penurunan libido secara drastis.
Di usia 24 minggu ini artinya Bunda juga sudah memasuki 5 bulan lebih kehamilan. Bila belum menyiapkan nama, Bunda bisa mulai memikirkan nama si kecil di minggu ini.
Artikel terkait: Kapan Bumil bisa mendengar detak jantung janin? Ini jawabannya!
Perkembangan Janin 24 Minggu: Seberapa Besar Ukuran Bayi Anda?
Perkembangan janin 24 minggu, kini si kecil sudah sebesar tongkol bonggol jagung. Dan tentunya semakin berat dari minggu sebelumnya.
Perkembangan Bayi Anda
Dalam perkembangan janin 24 minggu, Bunda akan mengetahui:
- Berat janin 24 janin rata-rata sekitar 598-599 gram. Sementara panjang janin rata-rata bisa mencapai 30 centimeter.
- Saat melakukan USG, Bunda mungkin sudah bisa melihat wajah bayi Anda yang telah sepenuhnya terbentuk. Telinganya juga sudah berada pada tempatnya, dan ia bisa mendengar secara lebih jelas saat ini.
- Mata dan bulu matanya juga telah terbentuk, sekalipun kelopak matanya masih tertutup. Ia juga akan mulai mengalami REM (rapid eye movement) pada minggu ini.
- Otaknya berkembang dengan pesat.
- Indera pengecapnya telah berkembang dengan sempurna.
- Saat ini, paru-parunya telah bercabang dan membentuk bronkiolus, yang akan membantunya bernapas ketika keluar dari rahim nanti.
- Bayi yang lahir pada usia 24 minggu hanya memiliki peluang bertahan hidup sebesar 50%.
- Minggu ini, jantung janin berdetak antara 120-160 denyut per menit.
Artikel terkait: 5 Penyebab Janin Tidak Bergerak dalam Kandungan, Kapan Harus Waspada?
Gejala-Gejala Kehamilan
Gejala kehamilan dalam perkembangan janin 24 minggu.
- Perut Anda semakin menonjol. Pusar Anda juga akan mencuat ke luar karena rahim mendorong apapun yang dilaluinya. Pada minggu ini, berat badan akan naik tujuh hingga delapan kilogram dari berat badan Anda sebelumnya.
- Anda akan mulai menyadari timbulnya stretchmark pada bagian perut dan payudara. Anda juga akan melihat garis hitam yang disebut linea nigra, garis ini memanjang dari pusar hingga ke tulang kemaluan.
- Libido Anda akan menurun secara drastis karena Bunda selalu merasa kelelahan dan sakit di beberapa bagian tubuh.
- Jika Anda belum melihat penampakan cairan kental yang keluar dari vagina sebelum minggu ini, Bunda akan melihatnya dalam jumlah cukup banyak kali ini.
Perubahan Tubuh Ibu pada Perkembangan Janin 24 Minggu
Berikut beberapa perubahan yang mungkin akan bunda rasakan di kehamilan usia 24 minggu, sebagaimana dikutip dari Baby Centre.
Mengalami Ruam Tubuh
Jika Bunda mengalami gejala kulit baru, seperti gatal, hiperpigmentasi, benjolan, atau gatal-gatal, hubungi dokter atau bidan Anda. Sebagian besar ruam selama kehamilan berhubungan dengan alergi, dermatitis kontak (kontak dengan bahan iritan), atau infeksi kulit yang mungkin tidak disebabkan oleh kehamilan.
Meski begitu, beberapa kondisi kehamilan memang menyebabkan ruam dan rasa gatal yang hebat: erupsi atopik kehamilan (AEP), papula urtikaria pruritus dan plak kehamilan (PUPPP), dan pemfigoid gestasi.
Bercak Pendarahan Ringan
Selama trimester kedua, beberapa ibu hamil mengalami bercak atau pendarahan ringan selama kehamilan. Ini bisa disebabkan oleh perubahan pada serviks Bunda, peradangan, atau polip serviks jinak.
Bercak selama trimester kedua biasanya tidak berbahaya. Namun, jika Anda mengalami pendarahan yang teratur dan lebih berat, segera cari bantuan medis dan hubungi dokter kandungan ya, Bun.
Perubahan Suasana Hati
Perubahan suasana hati yang dramatis mungkin telah memudar pada kehamilan 24 minggu, tetapi sangat normal untuk tetap memilikinya selama trimester kedua.
Perubahan hormon, stres, kelelahan, ketidaknyamanan, dan kelelahan semuanya dapat menyebabkan emosi yang meningkat.
Jika perubahan suasana hati Anda menjadi lebih sering atau lebih intens, atau jika berlangsung lebih dari dua minggu, bicarakan dengan dokter Anda dan mintalah rujukan ke terapis. Bunda mungkin sedang berjuang melawan depresi selama kehamilan atau kecemasan kehamilan.
Sesak Napas
Sesak napas memang sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil memiliki kebutuhan oksigen yang meningkat, dan mungkin merasa sesak napas jika tekanan darah mereka lebih tinggi selama kehamilan atau jika mereka memiliki kelebihan cairan ketuban.
Perubahan hormon juga dapat menyebabkan perasaan sesak napas karena efek progesteron pada paru-paru dan pusat pernapasan di otak Anda.
Nafsu Makan Meningkat
Pada trimester kedua, Anda mungkin merasa lebih lapar dari sebelumnya. Itu wajar, Anda membutuhkan lebih banyak kalori dan nutrisi sekarang untuk mendukung pertumbuhan bayi dan tubuh Anda yang berubah.
Selama trimester kedua, sebagian besar ibu hamil membutuhkan sekitar 350 kalori tambahan setiap hari. Jika Anda khawatir tentang kenaikan berat badan yang terlalu banyak, fokuslah pada kualitas makanan yang Anda makan dan pilih camilan yang sehat.
Makanan dengan banyak serat, protein, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks akan membantu Anda merasa kenyang lebih lama daripada makanan kemasan dan karbohidrat sederhana.
Artikel Terkait: 7 Snack Ibu Hamil Pilihan, Enak dan Sehat!
Melasma
Perubahan hormonal selama kehamilan akan memicu peningkatan produksi melanin selama kehamilan. Bagi sebagian ibu, hal ini akan menyebabkan bercak-bercak gelap pada kulit yang disebut melasma. Bercak ini paling sering muncul di pipi, dahi, bibir atas, dan lengan bawah. Area kulit Anda yang biasanya lebih gelap – seperti areola (area di sekitar puting susu) dan labia – juga bisa tampak lebih gelap selama kehamilan.
Heartburn
Laman Very Well Family juga menjelaskan, di usia kehamilan 24 minggu ini Bunda mungkin akan merasakan gangguan pencernaan, refluks, dan mulas.
Masalah ini biasa terjadi pada trimester kedua dan sepanjang trimester ketiga Bunda. Salah satu penyebabnya adalah karena rahim Anda yang tumbuh menekan ke atas perut Anda.
Pencernaan Bunda juga melambat selama kehamilan, yang berarti makanan tetap berada di perut Anda lebih lama. Sehingga ketika ada asam lambung yang digunakan untuk mencerna makanan masuk ke kerongkongan Anda, itu bisa menyebabkan mulas atau heartburn.
Perawatan Kehamilan dan Cara Meringankan Gejala Kehamilan
- Untuk membuat tubuh tetap sehat dan mengurangi stretchmark, tambahkan susu, keju, dan kedelai ke dalam menu diet Anda. Tambahkan asupan vitamin C dalam jumlah banyak, dan makanlah sebanyak mungkin sayuranhijau.
- Jika Bunda merasakan telapak tangan merah dan gatal, hindari jenis makanan apapun yang memproduksi panas di tubuh Anda.
- Mulas, gangguan pencernaan, dan refluks tidak nyaman dapat diredakan yaitu dengan menghindari berbaring atau membungkuk setidaknya selama satu jam setelah makan. Hindari makanan pedas, berminyak, asam, dan berlemak. Jangan langsung tidur setelah makan. Makan lima atau enam makanan kecil sepanjang hari, bukan tiga yang besar. Luangkan waktu Anda untuk makan dan kunyah makanan Anda dengan baik, demikian sebagaimana disarankan Very Well Family.
- Jika Bunda belum memulai latihan Kegel, sekarang adalah saat yang tepat. Kegel memperkuat dan mengencangkan otot-otot di dasar panggul di sekitar vagina dan di seluruh area perineum. Selain itu, manfaat lainnya adalah meningkatkan kontrol kandung kemih dan meningkatkan sirkulasi ke perineum untuk mengobati dan mencegah wasir.
Artikel terkait: 7 Gerakan Olahraga Ringan untuk Induksi Persalinan Alami
Persiapan yang Harus Bunda Lakukan
- Daftarkan diri untuk pemeriksaan kadar gula darah untuk menentukan apakah Bunda mengidap diabetes gestasional atau tidak. Kondisi ini muncul ketika tubuh tidak memproduksi insulin dalam jumlah cukup banyak untuk mengontrol kadar gula darah.
- Minum air yang banyak, selain untuk menghilangkan rasa haus, juga agar tubuh Bunda tetap terhidrasi dengan baik.
Makanan yang Baik Dikonsumsi Ibu di Trisemester Kedua
Berikut daftar makanan yang direkomendasikan untuk Bunda.
Makanan Bervitamin C
Vitamin C juga tidak kalah penting untuk ibu hamil karena dapat membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh. Tidak hanya pada buah, vitamin C juga terkandung banyak dalam bahan makanan seperti tomat, brokoli, sayuran hijau, ubi, serta bunga kol.
Makanan Kaya Vitamin D
Vitamin D juga penting dalam membantu perkembangan tulang janin, baik untuk penglihatan, serta kulit yang sehat.
Makanan yang Mengandung Asam Folat
Asam folat mampu mencegah bayi cacat lahir. Sebagian besar suplemen kehamilan sudah mengandung asam folat. Namun, Bunda juga bisa mendapatkan asam folat dengan mengonsumsi makanan seperti kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, hingga susu.
Makanan yang Mengandung Zinc
Zinc berfungsi untuk membantu menghasilkan protein yang baik untuk perkembangan sistem imun dan sistem saraf janin. Bahan makanan yang kaya akan kandungan zinc di antaranya daging sapi, daging kambing, jamur, bayam, kacang-kacangan, dan labu.
Sayur dan Buah
Mengonsumsi sayur dan buah segar juga lebih baik daripada mengonsumsinya dalam bentuk jus. Bunda disarankan setidaknya makan buah dan sayur sebanyak lima porsi setiap harinya.
Artikel Terkait: 8 Vitamin yang Bagus untuk Ibu Hamil Rekomendasi, Ini Cara Memilihnya
Makanan yang Tinggi Kandungan Zat Besi
Selama hamil volume darah di tubuh Bunda akan bertambah hingga dua kali lipat. Kebutuhan zat besi sangat penting untuk menyeimbangkan volume darah yang meningkat. Sumber zat besi seperti ikan, daging merah, dan telur. Sayuran berdaun hijau yang kaya akan zat besi seperti bayam dan kale juga bisa Bunda masukkan dalam menu harian.
Makanan Sumber Protein
Makanan yang mengandung protein dapat membantu tumbuh kembang janin. Makanan sumber protein meliputi kacang-kacangan, dada ayam, atau daging sapi. Sedangkan sumber karbohidrat seperti nasi, kentang, atau roti.
Makanan yang Kaya Kalsium
Kalsium penting untuk pertumbuhan tulang janin. Makanan kaya akan kalsium yang bisa ditambahkan ke menu ibu hamil seperti yogurt, susu, keju, ikan, brokoli, dan kacang almond.
Makanan yang Tinggi Asam Lemak
Asam lemak seperti omega-3 dapat membantu memaksimalkan perkembangan otak serta baik untuk kesehatan mata janin. Sedangkan asam lemak omega-6 juga penting untuk kesehatan jantung, rambut, dan kulit janin. Makanan seperti ikan salmon, ikan sarden, minyak sayur, hingga kacang almond dapat membantu Bunda mendapatkan asupan asam lemak esensial omega-3 dan omega-6.
Makanan yang Berserat
Konsumsi makanan yang berserat seperti buah stroberi, pisang, pir, dan sayuran dapat mencegah ibu hamil mengalami sembelit.
Demikian hal-hal yang perlu Bunda pahami tentang perkembangan janin 24 minggu beserta perubahan ibu hamil yang mungkin terjadi, serta bagaimana cara mengatasinya. Sehat selalu ya Bun.
***
Baca juga:
Kehamilan Anda Minggu Depan: kehamilan 25 minggu
Kehamilan Anda Minggu Lalu: kehamilan 23 minggu
Perkembangan Janin Ibu Hamil 5 Bulan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.