19 Makanan Kaya Zat Besi untuk Bayi Selain Daging, Parents Perlu Tahu!

Jangan lupa berikan 19 jenis makanan ini agar kebutuhan zat besi bayi terpenuhi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Zat besi adalah salah satu mikronutrien penting yang dibutuhkan tubuh untuk mendukung metabolisme yang sehat serta pertumbuhan dan perkembangan yang tepat. Apalagi bayi, tubuhnya masih membutuhkan banyak nutrisi untuk tumbuh kembang optimal. Untuk itu, penting bagi Parents untuk mengetahui jumlah asupan zat besi harian dan beberapa makanan kaya zat besi untuk bayi berikut ini!

Kebutuhan Zat Besi untuk Bayi Sesuai Usianya

Anak membutuhkan jumlah zat besi yang berbeda tergantung usia mereka. Mengutip Kids Health, bayi yang menyusu ASI mendapatkan zat besi yang cukup dari ibunya hingga usia 4-6 bulan. Kemudian sekitar usia tersebut sudah bisa diperkenalkan makanan mengandung zat besi dari sereal yang diperkaya maupun daging yang dihaluskan.

Sementara itu, bayi yang mengonsumsi ASI tetapi tidak mendapatkan cukup zat besi harus diberikan obat tetes zat besi yang diresepkan oleh dokter. Kemudian, bayi yang diberi susu formula dengan diperkaya zat besi tidak membutuhkan zat besi tambahan.

Kebutuhan zat besi pada bayi kemudian akan berubah seiring dengan usia mereka. Bayi usia 7-12 bulan membutuhkan 11 miligram zat besi sehari. Balita usia 1-3 tahun membutuhkan 7 miligram zat besi setiap hari. Anak-anak usia 4-8 tahun membutuhkan 10 miligram. Kemudian anak-anak yang lebih tua usia 9-13 tahun membutuhkan 8 miligram.

Memasuki usia remaja, kebutuhan zat besi untuk anak laki-laki dan perempuan berbeda. Anak laki-laki remaja memerlukan 11 miligram zat besi sehari sementara remaja perempuan harus mendapatkan 15 miligram. Remaja perempuan membutuhkan zat besi lebih banyak lantaran mulai mengalami menstruasi setiap bulannya.

Untuk lebih jelasnya, simak tabel asupan harian zat besi untuk bayi hingga dewasa menurut National Institutes Of Health berikut ini:

ASUPAN ZAT BESI HARIAN YANG DIREKOMENDASIKAN

Usia

Laki-Laki

Perempuan

Hamil

Menyusui

0-6 bulan

0.27 mg*

0.27 mg*

7-12 bulan

11 mg

11 mg

1-3 tahun

7 mg

7 mg

4-8 tahun

10 mg

10 mg

9-13 tahun

8 mg

8 mg

14-18 tahun

11 mg

15 mg

19-50 tahun

8 mg

18 mg

27 mg

9 mg

51+ tahun

8 mg

8 mg

*Asupan yang adekuat (cukup)

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Cukupkah kandungan zat besi pada makanan bayi Anda?

19 Daftar Makanan Kaya Zat Besi untuk Bayi

Sebagian besar orang berpikir bahwa daging adalah satu-satunya sumber makanan yang kaya akan zat besi. Padahal faktanya, ada beberapa sumber makanan lain yang juga kaya akan zat besi selain daging.

1. Bayam Menjadi Salah Satu Sumber Zat Besi untuk Bayi

Bayam adalah salah satu sayuran yang memiliki kandungan zat besi paling tinggi. Jika bayi Anda masih kekurangan zat besi dan ingin menambah asupannya lewat sayuran, maka MPASI bayam menjadi pilihan yang tepat.

2. Brokoli

Brokoli kaya akan zat besi dan nutrisi lain seperti Vitamin A, C, serta magnesium. Anda bisa memasukan sayurin ini dalam menu MPASI anak sehingga manfaat brokoli bisa diperoleh Si kecil. Brokoli menjadi salah satu makanan super dengan kandungan nutrisi yang cukup lengkap seperti kaya vitamin-K, dan kelompok vitamin B-kompleks , seperti niacin (vit B-3), asam pantotenat (vit. B-5), piridoksin (vit. B-6), vitamin B-12, dan riboflavin.

3. Kentang

Kentang dikenal sebagai sumber karbohidrat. Namun, kentang juga salah satu makanan yang kaya akan zat besi. Dalam 100 gram kentang, terdapat 1 mg zat besi. Di India, kentang sering digunakan dalam masakan dan dikonsumsi secara teratur agar tubuh lebih sehat dan bugar.

4. Bit merah

Beetroot atau buah bit merah adalah sumber makanan yang kaya akan zat besi dan folat. Oleh karena itu makanan ini dianggap sebagai opsi terbaik jika bayi Anda menderita defisit hemoglobin.

5. Jamur

Jamur adalah sayuran sehat dan kaya zat besi yang dapat Anda temukan dengan mudah di pasar. Mereka adalah pilihan terbaik jika Anda ingin mencari makanan nabati yang kaya zat besi. Selain itu, mereka juga memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu memerangi penyakit serius seperti kanker.

Artikel Terkait: Jarang disadari, ternyata ini manfaat jamur untuk pertumbuhan anak

6. Zaitun Juga Bisa Menjadi Sumber Zat Besi untuk Bayi

Zaitun adalah salah satu makanan kaya zat besi yang juga kaya akan antioksidan untuk membantu memerangi penyakit seperti kanker. Jadi, menambahkan buah zaitun ke dalam makanan menu bayi biasa memberikan banyak manfaat untuknya di masa depan. Selain itu, bisa juga menambahkan minyak zaitun ke dalam menu MPASI.

7. Stroberi

Stroberi adalah salah satu makanan kaya zat besi untuk bayi. Mereka juga kaya akan vitamin C. Jika Anda mencari makanan yang mengandung zat besi dan lezat, maka Stroberi adalah pilihan yang tepat untuk Anda. Selain mengandung vitamin C yang tinggi, stroberi juga kaya dengan asam folat, kalium, mangan, riboflavin, asam lemak omega-3, vitamin K, B5, dan B6.

8. Buah Delima

Delima kaya akan zat besi, serat, protein, kalsium, dan nutrisi lainnya. Salah satu manfaat delima adalah sumber yang sempurna untuk orang-orang yang menderita kadar hemoglobin yang rendah. Mengonsumsi buah delima juga bisa membantu mencegah anemia. Sebab, dalam setiap 100 gram buah delima mengandung setidaknya 0,3 mg zat besi.

9. Mulberry

Mulberry tidak hanya kaya akan zat besi tetapi mereka juga kaya akan serat yang membantu meningkatkan kesehatan pencernaan. Selain itu, mulberry juga dapat membantu mencegah kanker kolorektal. Buah ini memang sering tumbuh di wilayah empat musim. Selain mengandung zat besi, buah ini juga kaya dengan nutrisi lain seperti karbohidrat, protein, serat, kalsium, kalium, vitamin C, vitamin E, dan kolin.

10. Semangka

Semangka adalah buah musim panas favorit sekaligus sangat sehat yang kaya akan zat besi. Selain kaya akan zat besi, semangka juga kaya akan vitamin C yang akan membantu mengubah zat besi menjadi hemoglobin.

11. Daging Sapi Giling atau Daging Merah

Daging sapi giling adalah salah satu makanan terbaik yang mengandung zat besi. Mengonsumsi daging sapi giling secara teratur dapat meningkatkan kandungan zat besi dalam tubuh Anda. Daging merah juga mengandung sejumlah vitamin seperti vitamin A, B, dan D.

Artikel Terkait: Cara tepat mengolah daging sapi untuk MPASI bayi, Bunda perlu tahu nih!

12. Dada Ayam Menjadi Salah Satu Sumber Zat Besi untuk Bayi

Jika Anda ingin memberikan ayam sebagai menu MPASI bayi Anda, maka dada ayam akan menjadi pilihan yang sempurna. Sebab dada ayam adalah bagian tubuh terbaik dari ayam yang mengandung banyak nutrisi, salah satunya zat besi. Dalam setiap 100 gram dada ayam mengandung 1 mg zat besi.

13. Hati

Makanan kaya zat besi untuk bayi lainnya ialah hati ayam, hati kambing, atau hati sapi juga merupakan salah satu makanan kaya zat besi untuk bayi. Hati memiliki kandungan zat besi yang sangat tinggi dan mengonsumsi sedikit saja sudah cukup untuk memenuhi asupan zat besi harian yang dia butuhkan.

14. Telur

Selain kaya protein, telur juga kaya akan zat besi. Telur dapat meningkatkan kadar kolesterol baik dalam tubuh dan melindungi jantung bayi Anda dari berbagai penyakit. Dalam 100 gram telur terdapat sekitar 1,2 miligram zat besi di dalamnya. Oleh sebab itu, makanan ini sangat cocok untuk mencegah anemia.

15. Kerang

Jika bayi Anda tidak memiliki alergi apapun terhadap makanan seafood. Maka Anda dapat memberikannya kerang untuk mendapatkan asupan zat besi. Kerang dapat dianggap sebagai raja kandungan besi. Kerang juga merupakan sumber makanan yang kaya akan nutrisi lain seperti vitamin B12 dan vitamin C.

16. Tiram

Tiram adalah makanan kaya zat besi. Satu cangkir tiram akan memberi Anda 98% dari kebutuhan zat besi harian Anda. Selain itu, tiram ini juga kaya akan asam lemak Omega-3 yang juga baik untuk kesehatan.

17. Udang

Udang adalah salah satu makanan enak yang kaya akan zat besi. Memasukan udang sebagai MPASI untuk anak bisa membantunya mendapatkan asupan zat besi dia yang diperlukan untuk hari itu. Udang termasuk protein hewani yang tinggi kolesterol. Namun, kandungan nutrisinya juga baik untuk pertumbuhan anak seperti zink, selenium, magnesium, serta vitamin B12.

18. Ikan

Ada berbagai jenis ikan yang baik untuk bayi karena kandungan nutrisinya. Sebagian besar orang tahu bahwa ikan kaya akan asam lemak Omega 3, tetapi ikan juga memiliki kaya akan zat besi yang sehat. Masukkan ikan ke dalam makanan rutin bayi dapat membuatnya tercegah dari segala macam masalah kesehatan di masa depan.

19. Kurma

Kurma merupakan salah satu makanan yang kaya akan zat besi. Mereka adalah salah satu makanan terbaik yang dapat diberikan ketika bayi kekurangan darah. Kurma mengandung banyak mineral seperti kalsium, zat besi, fosfor, sodium, potassium, magnesium, dan zinc. Selain itu, jumlah zat besi dalam kurma adalah sekitar 0,3 mg hingga 10,4 mg per 100 g.

Ini adalah daftar makanan kaya zat besi yang mencakup makanan vegetarian dan non-vegetarian. Sangat penting untuk memasukkan semua makanan ini ke dalam makanan biasa untuk membuatnya menjadi makanan yang jauh lebih sehat dan kaya zat besi.

Manfaat Zat Besi untuk Bayi

Sumber: freepik

Saat dalam kandungan, bayi memperoleh zat besi dari ibu, sementara setelah lahir, dia memperolehnya dari ASI. Semakin bertambah usianya, ia akan mendapatkan zat besi dari makanan. Zat besi merupakan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk masa pertumbuhan dan perkembangan bayi. Zat ini sangat penting untuk keberlangsungan hidup bayi maupun perkembangan neurologisnya. Berikut sejumlah manfaat zat besi untuk bayi.

1. Dibutuhkan untuk Pembentukan Sel Darah

Mengutip sebuah artikel yang diterbitkan di situs UCSF Health (University of California San Francisco), Zat besi merupakan elemen penting untuk produksi darah. Sekitar 70 persen zat besi ditemukan dalam sel darah merah yang disebut hemoglobin dan dalam sel otot yang disebut mioglobin. Tubuh menggunakan zat besi untuk membuat hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh. Selain itu, zat besi juga diperlukan untuk membentuk mioglobin, protein yang menyediakan oksigen ke otot.

2. Mendukung Perkembangan Otak

Pada masa bayi dan anak usia dini, zat besi sangat dibutuhkan untuk perkembangan neurologis mereka. Mengutip National Library of Medicine, zat besi memainkan peran penting dalam banyak proses perkembangan saraf. Hal tersebut dibuktikan dengan penelitian pada hewan yang menunjukkan bahwa kecukupan zat besi pada kehamilan dan masa bayi sangat penting untuk perkembangan saraf. Itulah sebabnya mencukupi kebutuhan zat besi saat bayi terutama pada usia emasnya sangatlah penting.

3. Manfaat Zat Besi untuk Bayi Sebagai Pembentuk Kekebalan Tubuh

Masih merujuk National Library of Medicine, zat besi juga penting untuk pembentukan imunitas tubuh bayi. Sebab, Zat besi merupakan elemen dasar untuk perkembangan sistem kekebalan tubuh yang normal. Peran zat besi dalam kekebalan diperlukan untuk proliferasi dan pematangan sel kekebalan, terutama limfosit, sel darah putih yang bertugas membentuk respons spesifik terhadap infeksi.

Jadi, bila tidak ingin anak sering sakit, cukupi kebutuhan zat besinya. Sebab, mineral ini menjadi salah satu bekal untuk tubuhnya melawan berbagai jenis infeksi.

Dampak Kekurangan Zat Besi pada Bayi

Sumber: freepik

Bila asupan zat besi tidak terpenuhi, bayi bisa mengalami defisiensi atau kekurangan zat besi. Perlu menjadi perhatian orang tua, setelah usia 12 bulan, balita berisiko kekurangan zat besi ketika mereka tidak lagi minum susu formula yang diperkaya zat besi. Selain itu, mereka mungkin tidak cukup makan makanan yang mengandung zat besi.

Kekurangan zat besi sangat berpengaruh pada perkembangan fisik maupun kognitif anak. Untuk lebih jelas lagi, berikut dampak kekurangan zat besi pada anak.

1. Anemia Menjadi salah Satu Dampak Kekurangan Zat Besi pada Bayi

Salah satu masalah yang paling sering terjadi saat kebutuhan zat besi anak tidak terpenuhi adalah anemia defisiensi zat besi. Menurut National Institutes of Health, Iron Deficiency Anemia (IDA) merupakan suatu kondisi darah kekurangan sel darah merah sehat yang memadai. IDA bisa menyebabkan sejumlah masalah, antara lain:

  • Gangguan gastrointestinal;
  • kelemahan;
  • kelelahan;
  • kesulitan berkonsentrasi;
  • gangguan fungsi kekebalan tubuh.

Sebagian besar tanda dan gejala defisiensi zat besi biasanya tidak muncul sampai anemia defisiensi besi terjadi. Berikut tanda-tanda kekurangan zat besi pada bayi dan anak-anak seperti dilansir dari Mayo Clinic:

  • Kulit pucat
  • Kelelahan
  • Tangan dan kaki dingin
  • Pertumbuhan dan perkembangan melambat
  • Nafsu makan buruk
  • Pernapasan cepat yang tidak normal
  • Masalah perilaku
  • Sering mengalami infeksi

2. Gangguan Kognitif dan Psikomotor

Pada bayi dan anak-anak, IDA yang tidak segera diatasi dapat mengakibatkan sejumlah gangguan perkembangan, salah satunya kelainan psikomotor dan kognitif yang bisa menyebabkan kesulitan belajar. Mengutip Psychology Today, kekurangan zat besi yang parah pada anak kecil dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kognisi dan mengakibatkan IQ yang lebih rendah. Lebih lanjut hal ini bisa menyebabkan keterlambatan perkembangan, terutama selama periode kritis perkembangan manusia di dalam rahim dan hingga usia 16 bulan.

3. Jadi Sering Sakit

Telah dijelaskan bahwa zat besi berperan penting dalam pembentukan kekebalan tubuh. Saat tubuh kekurangan zat besi, anak-anak cenderung lebih mudah sakit karena sistem imunitas tubuh kesulitan melawan infeksi.

Dampak tersebut tentu memiliki pengaruh buruk terhadap kehidupan anak maupun tumbuh kembangnya. Sebaiknya, orang tua segera berkonsultasi dengan dokter bila anak mengalami gejala-gejala tersebut untuk mencegah efek yang lebih buruk.

Begitu besar manfaat zat besi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Penuhi kebutuhannya melalui ASI maupun sumber makanan lain yang disajikan sesuai dengan usianya. Semoga bisa menjadi pengetahuan tambahan untuk Parents!

***

Artikel telah diupdate oleh: Faizah Pratama

 

Baca juga

Suplemen zat besi untuk anak, apakah perlu? Ini penjelasan pakar gizi

5 Bahaya kelebihan zat besi, waspadai gejala hemokromatosis!

Apakah kelebihan asupan zat besi bisa berbahaya? Ini penjelasannya