Tak hanya memiliki nilai kalori yang rendah, jamur juga kaya akan protein, serat, vitamin, serta mineral dan antioksidan. Termasuk menawarkan manfaat untuk menguatkan sistem imun dan menjaga kesehatan jantung. Mengingat akan manfaatnya ini, mungkin Parents ingin juga memberikannya untuk si kecil. Tapi kapan, ya, waktu yang tepat untuk mengenalkannya, termasuk jamur kancing?
Kapan bayi boleh makan jamur?
Jamur merupakan salah satu makanan sehat yang dapat membantu pertumbuhan si kecil dan mencukupi kebutuhan gizinya. Oleh karena itu, jamur sebenarnya boleh saja dikonsumsi bayi, termasuk jamur kancing.
Teksturnya yang kenyal dan rasanya yang gurih dan unik, bisa menjadi alternatif sebagai menu MPASI si kecil. Selain diolah menjadi sup, Bunda pun bisa membuatnya sebagai omelet.
Sebenarnya, tidak ada rekomendasi ketat dari organisasi medis atau pemerintah terkait dengan waktu yang tepat untuk makan jamur. Begitu bayi sudah mulai makan makanan padat, boleh dikenalkan dengan jamur. Namun paling tidak tunggu sampai si kecil berusia 10 ke atas. Setidaknya pada usia ini, anak sudah mulai dikenalkan dengan makanan yang lebih bertekstur dan kenyal.
Dokter anak dan ahli gizi merekomendasikan untuk selalu memasak jamur dengan matang sebelum memakannya, terutama untuk anak-anak.
Manfaat jamur kancing untuk bayi dan anak
Para peneliti telah menemukan sejumlah manfaat jika memasukkan jamur ke dalam makanan, dan hal ini tentu saja juga berlaku untuk bayi.
Tahukah Parents bahwa beberapa jenis jamur memiliki lebih banyak potasium dibandingkan buah pisang? Jamur pun dikenal mengandung protein, folat, selenium dan vitamin D, di mana Vitamin D membantu membangun tulang yang kuat dan dapat membantu melawan kanker usus besar, Vitamin B yang memainkan peran dalam memperbaiki jaringan tubuh dan membantu untuk hasilkan energi serta mengandung vitamin B12
Selain beberapa manfaat di atas, berikut manfaat jamur kancing yang bisa dirasakan si kecil :
1. Menguatkan imunitas tubuh
Sel-sel khusus dalam tubuh, yang disebut sebagai sel-sel pembunuh alami, merespons dengan cepat terhadap virus atau sel kanker. Respons cepat mereka sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh, karena membantu tubuh melawan penyakit. Journal of Nutrition Juni 2007 melaporkan bahwa makan jamur kancing dapat meningkatkan sistem kekebalan dengan meningkatkan aktivitas sel pembunuh alami.
Meskipun mereka tidak sepenuhnya mengerti bagaimana hal itu dapat terjadi, para ilmuwan percaya bahwa yang berperan adala kandungan polisakarida dari jamur yang bertanggung jawab atas kemampuan meningkatkan kekebalan tubuh.
2. Manfaat Antikanker
Jamur kancing melindungi tubuh dari berbagai sel kanker. Pada Juni 2010, departemen patologi tanaman di Penn State merilis laporan yang menyatakan bahwa jamur kancing telah terbukti efektif dalam mengobati kanker payudara, usus besar dan prostat.
Menurut sebuah penelitian dalam “Cancer Research,” edisi Desember 2006, “makan satu ½ cangkir jamur kancing sehari dapat menghentikan pertumbuhan tumor kanker payudara. Seorang wanita yang sehat dapat makan kurang dari 1/2 cangkir untuk sangat mengurangi risiko terkena kanker payudara.
Adanya risiko alergi jamur
Meskipun jarang terjadi, kita tetap tidak bisa menutup mata bahwa ada sebagian kecil orang yang mungkin saja alergi terhadap jamur. Risikonya memang cukup rendah, namun karena jamur dapat melepaskan spora ke udara, spora inilah yang dapat menyebabkan alergi yang mirip dengan jenis yang disebabkan oleh serbuk sari atau jamur.
Jadi sebaiknya perhatikan baik-baik saat pertama kali memberikan bayi menu MPASI jamur. Bila ada reaksi alergi, segera hentikan dan konsultasikan dengan dokter.
Ingat bahwa jika bayi atau balita tidak menyukai jamur saat pertama kali mencoba, cobalah untuk mengolahnya dengan resep lain dan dicicipi di lain waktu.
***
Anda bisa bergabung dengan jutaan ibu lainnya di aplikasi theAsianparent untuk berinteraksi dan saling berbagi informasi terkait kehamilan, menyusui, dan perkembangan bayi dengan cara klik gambar di bawah ini.
Referensi: healthline, hellosehat
Baca juga
Anak Ayudia Bing Slamet sering pakai sepeda tanpa pedal, apa manfaatnya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.